Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Splenomegali

Pembesaran limpa merupakan temuan patologi yang umum dan penting. Pembesaran pada
pulpa merah terjadi karena adanya peningkatan jumlah sel-sel fagosit dan atau peningkatan
jumlah sel darah. Pada infeksi yang bersifat kronis, hiperplasia jaringan limfoid dapat
ditemukan. Terdapat 5 pnyebab terjadinya plenomegali (pembesaran limpa), yaitu:

1. Infeksi dan inflamasi


Pada kasus infeksi bakterial yang bersifat akut, ukuran limpa sedikit membesar.
Pembesaran terjadi akibat peradangan yang menyebabkan peningkatan infiltrasi sel-
sel fagosit dan sel-sel neutrofil. Jaringan atau sel-sel yang mati akan dicerna oleh
enzim, sehingga konsistensi menjadi lembek, apabila disayat mengeluarkan cairan
berwarna merah, bidang sayatan menunjukkan warna merah merata. Permukaan limpa
masih lembut dan terlihat keriput. Peradangan dapat ,meluas sampai pada kapsula
limpa yang disebut sebagai perisplenitis dengan atau tanpa disertai abses.
Infeksi akut: infeksi mononukleosis, infeksi hepatitis, sub akut bakterial endokarditis,
psittacosis)
Infeksi kronis: tb milier, malaria, brucellosis, kala-azar, sifilis)
Sarcoidosis, secondary amyloidosis, connective tissue disorder (SLE, Felty’s
syndrome)
2. Gangguan sirkulasi
Gangguan sirkulasi dapat menyebabkan kongesti pembuluh darah pada limpa.keadaan
kongesti ini dapat disebkan oleh 2 kondisi utama yaitu, gagal jantung kongestif
(congstive heart failure / CHF) dan sirosis hati / hepatic cirrhosis. Kondisi gagal
jantung (dilatasi) menyebabkan kongesti umum / sistemik pembuluh darah balik,
terutama vena porta dan vena splenik. Keadaan ini menyebabkan tekanan hidrostatik
vena meningkat dan mengakibatkan terjadinya pembesaran limpa. Pada kondisi
sirosis hati aliran darah pada vena porta mengalami obstruksi, karena terjadi fibrosis
hati. Keadaan seperti ini menyebkan peningkatan tekanan hidrostatik vena porta dan
vena splenik , sehingga mengakibatkan pembesaran limpa. Pembesaran limpa yang
diakibatkan sirosis hati ini dapat disertai penebalan lokal pada kapsula.
3. Degenerasi dan strorage disease
Lesi tipe ini jarang ditemukan , contohnya: amiloidosis, lipid strorage disease,
kelainan glycogen storage.
4. Neoplasma / tumor
Dapat bersifat primer dan sekunder. Pada kondisi primer, sel sel onkogenik limpa
secara primer tumbuh menjadi sel tumor. Kondisi sekunder pada umumnya terjadi
karena pengaruh pada saat penyebaran (metastatik) sel limfoma dan leukimia.
5. Kelainan sel darah
Pembesaran limpa akibat kelainan darah dapat disebbkan oleh produksi sel-sel darah
abnormal (contohnya pada kasus anemia hemolitika yaitu idiopatik trombositopenia),
pada leukimia, dan limfoma serta gagal sumsum tulang kronis karena fibrosis atau
infiltrasi sekunder sel tumor

Anda mungkin juga menyukai