Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Dasar

Desain Interior
ON 15 SEPTEMBER 2016 BY DEWAKENCANA

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas tentang apa itu desain interior dalam
Mata Kuliah Perancangan Ruang Dalam. Intinya interior tersebut merupakan kondisi atau
keadaan pada bangunan atau ruang didalamnya. Untuk Mata Kuliah ini, akan diajarkan
cara untuk mendesain interior suatu ruangan berdasarkan teori – teori dan konsep yang
ada. Namun sebelum itu, kita harus mengetahui pengertian Desain Interior secara umum
dan dasar.

PENGERTIAN DASAR DESAIN INTERIOR


Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di
dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu
bidang study keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan
untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen
pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang
berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur
yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap,
bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara.

Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah
existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail,
perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
2. Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat
mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior,
handycraft, dll.
3. Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan
pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.

Tujuan dari perancangan interior secara garis besar yaitu:

1. Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat
menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan seperti
desain atau dekorasi di dalam struktur.
3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya.
4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
5. Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan
kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan
membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin
bervariasi karya yang akan dia hasilkan.

Elemen-elemen pembentuk interior

Interior suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait.
Elemen-elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan interior
suatu ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:
1. Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
2. Dinding: bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk ruang
sebagai pembatas ruang.
3. Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.

Dalam penataan ruang interior terdapat hal-hal yang terkait seperti :

1. Geometri atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior karena akan mempengaruhi
rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang dipertimbangkan yaitu: (a) Bentuk:
meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya; dan (b) Dimensi: lebih ke
ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dsb.
2. Material, mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni mempengaruhi
tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting material yaitu: (a) Bahan:
bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk, contoh: keramik, parket kayu;
(b) Tekstur: pola atau alur yang dapat dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang halus,
plesteran kasar; (c) Warna: memberikan tampilan visual yang secara tidak langsung dapat
menggambarkan karakter atau emosi dari ruang.
3. Furniture merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan dalam
ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya sendiri
dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang bervariasi. Furniture ada
dua jenis, yaitu: (a) Furniture utama : digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh:
meja, kursi, sofa, tempat tidur; (b) Furniture tambahan: digunakan sebagai pelengkap dari
furniture utama, kotak alat tulis pada meja kerja.
4. Pencahayaan dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan oleh
jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh: ruang kerja
dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram agar user bisa
beristirahat tanpa merasa silau.
5. Setting additional, komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh: vas,
lukisan, tanaman hias, dsb.

PRINSIP – PRINSIP DASAR

Terdapat tujuh prinsip dasar yang diwadahi dalam interior design, antara lain :

1. Unity and Harmony


Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang ada
saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga
menghasislkan komposisi yang seimbang.

2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah kanan
atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan menciptakan unity
dan harmony.

Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:

 Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-
elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini
mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda.
 Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen
desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual
seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan.
 Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di
tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.

3. Vocal Point

Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu
atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di ruangan,
perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk tertentu juga
dapat dijadikan sebagai vocal point.

4. Ritme

Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

5. Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan. Mulai
dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail tersebut
juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.

6. Skala dan Proporsi

Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan
ukuran dan bentuk. Skala dan proporsi disini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan
civitas yang berada di dalam ruangan.

7. Warna

Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang. Warna-warna
yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan, sedangkan
warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.

KONSEP DESAIN INTERIOR

Ada beberapa konsep yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :

1. Rustik

Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan kasar.
Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur yang
kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang berbasis
pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam gaya yang
menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi. Desain rustik
adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan. Gaya rustik bisa diartikan
sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan pada kesan alami,
dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan
sebagainya

Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang mengutamakan bahan
alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen ruang. Dalam penerapannya
terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain rustik. Seperti kayu,
batu alam, logam, dsb. Desain interior rustik modern akan membuat pengguna ruang
merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan pemikiran masa kini. Gaya rustik
mengutamakan perancangan suasna ruang agar terasa hangat dan nyaman. Karena pada
dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah log kayu yang dibangun di daerah iklim kutub.
Demi menghangatnkan diri, maka digunakan material yang sesuai dan compatible seperti
logwood yang disusun di semua elemen ruang. Warna-warna yang digunakan pada ruang
rustik adalah warna yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih,
dan sebagainya serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.
2. Konsep Klasik

Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan Romawi dimana konsep ini berbasispada
susunan, keseimbangan, dan harmonisasi yang sempurna. Desain klasik tidak termasuk
elemen modern dan pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik berangkat dari tradisi.
Sebuah ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai banyak titik fokus. tungku
api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa titik fokus yang sering
digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah dan mewah. Konsep ini
sering digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan sempurna karena menggunakan
perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada zaman lampau. Kekurangan konsep klasik
terletak pada penggunaan material yang lebih banyak dan tidak efisien dalam waktu
untuk pengerjaannya.

3. Konsep modern minimalis

Desain interiordengan gaya minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing lagi gaya
minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920 silam,
desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti saat ini.
Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai banyak
dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat sepuluh tahun
kemudian atau pada tahun 2000 sampai sekarang. Banyak orang beranggapan bahwa
konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan ruang sederhana namun
tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan lapang. Padahal konsep sejati
dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu alasan utama dari munculnya
desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran
arsitektur yang dianggap boros, dalam menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak
ramah terhadap alam. Contohnya penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan
bangunan atau pembuatan interior yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa
memproduksinya sendiri.

Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan dan
aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian ornamen
atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap penggunaan
bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi arsitek dalam membuat
rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini banyak bermunculan ide-ide
baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk mendapatkan komposisi baru yang
mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman.

4. Konsep futuristik
Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra
futuristik pada ruang berarti citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke
masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang
ditunjukkan melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan
pemahaman desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan. Biasanya
menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model yang biasa
digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada desain yang
bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya adalah pada
harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/ material logam dan
kombinasinya sebagai finishing akhir

5. Konsep Eklektik

Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda membutuhkan
ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang memadukan warna,
corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan rumah lebih segar,
memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut untuk lebih peka
sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya yang disisipkan pasti
lebih sedap dipandang.
Berikut yang dapat saya paparkan mengenai pengertian dasar desain interior, prinsip –
prinsip dasar, dan konsep desain interior. Semoga dapat bermanfaat.

Selamat beraktivitas.

Sumber :

http://interiordesainadia.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-desain-interior.html

http://any.web.id/definisi-interior-dan-ruang-lingkup-desain-interior.info

http://arsitekturinteriorku.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html

http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.co.id/2012/08/konsep-tema-dan-gaya-dalam-
desain.html

Anda mungkin juga menyukai