Anda di halaman 1dari 4

FATTY LIVER (Steatosis atau Perlemakan Hati)

A. Anatomi Fisiologi
Liver terletak di kuadran kanan atas dari tubuh. Terdiri dari empat, lobus, lobus dexter
/kanan (lobus yang besar) lobus sinister /kiri, lobus quadratus dan lobus caudatus.

B. Pengertian

Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di
sel-sel liver. Sebenarnya normal apabila liver kita mengandung lemak. Tetapi apabila berat
lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat liver itu sendiri, sehingga sebagian sel-sel liver yang
sehat sudah diganti dengan sel lemak, itu sudah tidak normal. Liver sudah berubah warnanya
menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan
normal. Fatty liver umumnya terkait dengan alkohol.

C. Etiologi
o Alcohol.
o Obat-obatan.
o Gangguan maupun perubahan hormonal misalnya kehamilan.
o Metabolic syndrome (diabetes, hipertensi, obesitas dan dislipidemia).
o Diabetes.
o Penurunan berat badan yang drastis dan kekurangan gizi.
o Gaya hidup modern, banyak makan kalori tinggi. Memakan banyak kalori dapat
menyebabkan lemak bertumpuk di liver. Sumber kalori yang tinggi dari lemak
(selain alcohol). Ditambah tidak berolah raga.
o Kegemukan/Kelebihan berat badan terutama lemak di perut. (perlu diketahui,
liver yang sehat dapat mengatur metabolism lemak, bukan itu saja tetapi dapat
mengeluarkan kelebihan lemak melalui empedu. Sehingga jika liver kita sehat
maka kita tidak akan kesulitan menurunkan berat badan. Sebaliknya liver yang
berlemak tidak membakar lemak malah menyimpan lemak. Akan sulit
menurunkan berat badan.
o Hepatotoxins lingkungan (misalnya, fosfor, keracunan jamur)
o Biasanya fatty liver tidaklah berbahaya, karena sebenarnya fungsi liver juga tidak
terganggu tetapi untuk jangka panjang fatty liver sering berpotensi menjadi
penyebab kerusakan hati dan sirosis hati.
o Jenis penyakit fatty liver dapat dimulai dari steatosis (hanya perlemakan hati),
steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan inflamasi). Keadaan ini dapat
terjadi karena:
(1) konsumsi alcohol yang berlebihan yang disebut dengan ASH
(Alcoholic Steatohepatitis), atau
(2) bukan karena alkohol yang disebut NASH (Nonalcoholic
Steatohepatitis).
o Fatty liver yang berhubungan dengan penggunaan alcohol bisa terjadi dengan
hanya meminum sebanyak 10oz (+ 300 ml) alkohol perminggu.
D. Gejala

Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara
perlahan-lahan. Gejala klinis yang dikeluhkan penderita paling-paling perut terasa penuh, ini
disebabkan karena lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Terus, perut daerah ulu
hati kadang-kadang terasa keras. Pada waktu penyakit bertambah parah, mungkin penderita
akan mengalami rasa lelah, sakit di sekitar perut, dan lemah.
E. Diagnosis

Kebanyakan individu asimtomatik dan biasanya ditemukan secara kebetulan karena tes
fungsi hati yang abnormal atau hepatomegali dicatat dalam kondisi medis yang tidak terkait.
Biokimia hati yang tinggi ditemukan pada 50% pasien dengan steatosis sederhana Tingkat ALT
serum biasanya lebih besar daripada tingkat AST non-alkohol varian dan berlawanan dalam FLD
beralkohol (AST: ALT lebih dari 2:1).

Studi pencitraan sering diperoleh selama proses evaluasi. Ultrasonografi mengungkapkan


"diagnosa" hati dengan echogenicity meningkat. Pencitraan medis dapat membantu dalam
diagnosis fatty liver, hati berlemak memiliki kepadatan lebih rendah dari limpa pada computed
tomography (CT) dan lemak muncul diagnosis di T1-tertimbang gambar resonansi magnetik
(MRI). Tidak citra medis, bagaimanapun, adalah mampu membedakan steatosis sederhana dari
NASH canggih. Diagnosis histologis dengan biopsi hati adalah dicari ketika penilaian keparahan
diindikasikan.

F. Komplikasi
Sampai dengan 10% dari sirosis alkoholik FLD akan mengembangkan karsinoma
hepatoseluler. Secara keseluruhan kejadian kanker hati di non-alkohol FLD belum dihitung,
namun asosiasi ini mapan.

G. Pengobatan dan Pencegahan

Penanganannya adalah sesuai dengan penyebabnya. Jika :

 Kegemukan, turunkan berat badan. Turun berat badan yang aman adalah 1/2 kg per minggu.
 Tinggi trigliserid, turunkan.
 Hindari alcohol, jika konsumsi alcohol.
 Control diabetes jika karena diabetes.
Pola makan yang baik:

 Hindari makanan hewani terutama yang berlemak, hindari gorengan dan makanan proses.
 Kurangi konsumsi karbohidrat yang sudah direfined misalnya gula putih, roti putih, nasi
putih, mie, kue-kue, biscuit, pudding dll.
 Hindari produk susu seperti susu sapi, cheese, cream atau butter.
 Hindari semua margarine dan sejenisnya.
 Hindari semua makanan dan minuman manis-manis.
 Hindari pemanis buatan.
 Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran mentah.
 Minumlah paling sedikit 2 liter air sehari.
 Mengkonsumsi antioksidan

Anda mungkin juga menyukai