Wb
NON ALKOHOLIK FATTY LIVER DISEASE
1. Pemeriksaan Laboratorium
Peningkatan kadar aspartate aminotransferase
(AST), alanine aminotransferase (ALT), ataupun
keduanya biasa terdapat pada penderita NAFLD,
dengan peningkatan kurang 4 kali batas normal
Pemeriksaan laboratorium lengkap pada penderita
NAFLD adalah meliputi aspartate aminotransferase
(AST), alanine aminotransferase (ALT), gamma
glutamyl transpeptidase (GGT), albumin, bilirubin,
international normalized ratio (INR), dan platelet.
• 2. Pencitraan
Metode pencitraan yang umum digunakan
untuk mendeteksi NAFLD adalah ultrasonografi
(USG), computerized tomography (CT) dan
magnetic resonance imaging (MRI). Untuk
diagnosis NAFLD, pemeriksaan USG hati adalah
pilihan pencitraan yang umum dan paling
banyak digunakan
• Pada pemeriksaan USG, perlemakan hati
memberikan gambaran peningkatan ekogenik
difus yang disebut ‘bright liver’ dengan atenuasi
posterior dibandingkan dengan ekhogenitas
ginjal. Pada umumnya perlemakan hati bersifat
difus, tetapi pada beberapa kasus dapat bersifat
setempat (localized) yang mengenai sebagian
parenkhim hati
Derajat perlemakan hati secara
Ultrasonografi
• Derajat Ringan (Mild)
• Peningkatan ekogenitas difus parenkim hati
dibandingkan dengan korteks ginjal, tetapi pembuluh
darah intrahepatik masih tervisualisasi normal.
• Derajat Sedang (Moderate)
• Peningkatan ekogenitas difus moderat parenkim hati
dengan visualisasi pembuluh darah intrahepatik sedikit
kabur.
• Derajat Berat (Severe)
• Peningkatan ekogenitas hati nyata dengan sulitnya
visualisasi dari dinding vena porta dan diafragma.
Bagian hati yang lebih dalam juga mungkin sulit di
visualisasikan.
• 3. Biopsi Hati
• Hasil histopatologi dari biopsi hati merupakan ‘gold
standart’ untuk diagnosis NAFLD. Biopsi hati adalah
satu-satunya metoda diagnosis NAFLD yang dapat
membedakan berbagai derajat NAFLD dari steatosis
sederhana, steatohepatitis, dengan dan tanpa fibrosis
dan sirosis. Hasil biopsi hati tidak dapat digunakan
untuk membedakan antara NAFLD dengan penyakit
perlemakan hati alkoholik karena keduanya memiliki
gambaran histologi yang sama.
• Gambaran biopsy antara lain berupa steatosis,
infiltrasi sel radang hepatosit ballooning dan
nekrosis, nucleus glikogen, mallorys hyaline dan
fibrosis.
•
Penatalaksanaan
1. Pengontrolan faktor resiko
Mengurangi berat badan dengan diet dan
latihan jasmani.
2. Terapi farmakologis
a. antidiabetik dan insulin sensitizer :metformin,
tiazolidindion
b. Antihiperlipidemia : gemfibrozil,statin
c. Antioksidan :vitamin E, vitamin C,betain dan
N-astilsistein
d. Hepatoprotektor :ursodeoxycholic acid (UDCA)
Terimakasih