Anda di halaman 1dari 26

REVIEW

NON ALCOHOLIC
FATTY LIVER DISEASE
(NAFLD)
Pembimbing:
Letkol CKM dr.Wendy Budiawan Sp.PD-FINASIM
Oleh:
Indra Mukti Pratama
ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT TK. II dr.SOEPRAOEN MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018
Perlemakan hati non alkoholik atau non-
alcoholic fatty liver disease (nafld)
PENDAHULUAN

merupakan suatu kondisi akumulasi


lemak pada hati tanpa adanya
konsumsi alkohol yang berlebih (kurang
dari 20 gram per minggu).

Spektrum penyakit perlemakan hati


mulai dari perlemakan hati sederhana
(simple steatosis) sampai pada
steatohepatitis non alkoholik (non
alcoholic steatohepatitis), fibrosis dan
sirosis hati
Prevalensi NAFLD berbeda tergantung usia, jenis kelamin dan
berat badan. NAFLD dan NASH dilaporkan terdapat pada segala
usia termasuk anak-anak, dimana prevalensi steatosis lebih rendah
dibanding dewasa (13-15%), namun meningkat pada subjek
dengan obesitas (30-80%).
DEFINISI
 Non-alcoholic steatohepatitis (NASH) pertama
kali diperkenalkan oleh ludwig dkk pada tahun
1980, adalah sebuah stadium dalam spektrum dari
non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) dan
merupakan salah satu penyakit hati kronik(.

 Ludwig dkk melaporkan sekelompok pasien yang


dapat dikatakan tidak mengkonsumsi alkohol tetapi
memperlihatkan gambaran biopsi hati yang sulit
dibedakan dengan hepatitis akibat alkohol dimana
terjadi perlemakan hati yang kronis.
 Dikatakan perlemakan hati bila
kandungan lemak di hati (sebagian
besar terdiri dari trigliserida)
melebihi 5% dari seluruh berat hati.
 Diagnosis dibuat berdasarkan
analisis spesimen biopsi jaringan hati
yaitu ditemukannya minimal 5-10%
sel lemak dari keseluruhan hepatosit.

 Konsumsi alkohol sampai 20 gram per


hari masih bisa digolongkan sebagai
non alkoholik.
FAKTOR
RISIKO &
ETIOLOGI
Prevalensi faktor resiko di indonesia
Patogenesis

As. Lemak bebas dihantarkan masuk


hati lewat

Sirkulasi darah arteri & portal

di Hepar

Asam lemak bebas mengalami proses


Re-esterifikasi

As.lemak  TG atau untuk pembentukan


lemak lainnya
Resistensi insulin Adanya peningkatan massa jaringan
lemak tubuh/ Obsitas sentral

↑ penglepasan as.lemak bebas

Menumpuk di dlm hepatosit

↑ oksidasi & esterifikasi lemak

Proses ini terfokus di mitokondria sel


hati

Kerusakan mitokondria

Inflamasi
progresif,pembengkakan
hepatosit,dan kematian sel
 Sekitar 48%-100% pasien tidak
MANIFESTASI KLINIS
menunjukkan gejala atau
asimtomatis

 Gejala-gejala konstitusi non


spesifik termasuk perasaan penuh,
tidak nyaman atau nyeri tumpul
pada kuadran kanan atas (pada
sekitar 25% pasien), lemah dan lesu
yang terus menerus, kelemahan,
lelah, dan malaise muncul pada
sepertiga pasien dengan nash.
Biopsi hati merupakan baku emas (gold
standard) pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis untuk membedakan
steatosis non alkoholik dengan perlemakan
tanpa atau disertai inflamasi.

Laboratorium
1. Peningkatan ringan sampai sedang
konsentrasi aspartate aminotransferase
(AST/SGOT), alanine amintransferase
(ALT/SGPT) atau keduanya
2. Peningkatan kadar glukosa darah dan
trigliserid disertai penurunan HDL dan resistensi
insulin
3. Hipoalbumin pada sirosis hepatis.
• Evaluasi pencintraan
1. USG
2. CT Scan
3. MRI

Tidak mampu membedakan NASH dengan atau tanpa fibrosis


• Histopatologi
1. Steatosis
2. Steatohepatitis
3. Steatohepatitis dengan jaringan fibrosis
4. Sisrosis Hepatis
Tatalaksana

a. Pengaturan diet dan olahraga


b. Antioksidan
c. Terapi Farmakologis (Antidiabetik dan Insulin sensitisizers)
d. Asam ursodeoksikolat (Hepatoprotektor)
e. Tindakan pembedahan
Prognosis penyakit
perlemakan hati non
alkohol bergantung
PROGNOSIS
pada luasnya kerusakan
hati. Perlemakan pada
umumnya jinak dan
perburukannya menjadi
sirosis jarang terjadi.
 Perlemakan hati non alkoholik atau non-alcoholic
Kesilmpulan fatty liver disease (NAFLD) merupakan kondisi
akumulasi lemak pada hati tanpa adanya konsumsi
alkohol yang berlebih (kurang dari 20 gram per
minggu).
 Diagnosis nafld ditegakkan berdasarkan manifestasi
klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
berupa laboratorium, radiologi dan biopsi hati. Biopsi
hati merupakan pemeriksaan baku emas
 Steatosis relatif jinak, tapi NASH memiliki risiko
mortalitas yang signifikan
 Resistensi insulin dan kerusakan sel adalah mekanisme
patogenetik kunci
 Berkelanjutan penurunan berat badan secara
bertahap dan olahraga adalah terapi ciri
 Sensitizer insulin, cytoprotectants, antioksidan dapat
berperan di masa depan bagi mereka yang gagal
terapi konservatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai