Anda di halaman 1dari 35

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat dia meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai
fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan
mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa
terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju,
sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu,
Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut
fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung


berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di
sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur
Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua
lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa


hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi

Fisika Gunung Api


2

separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak


aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi
padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif
semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya
sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu
berada dalam keadaan padam atau telah mati.

B. TUJUAN

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan pemahaman tentang sebaran


Gunungapi di Indonesia baik di dunia,

2. Mengetahui bagaimana pembentukkan Gunung Api,


tipe-tipe letusan, struktur serta busur yang ada di
Indonesia,

3. Sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Fisika


GunungApi.

Fisika Gunung Api


3

BAB II. PEMBAHASAN

Pada pokok bahasan ini, akan dibahas tentang Sebaran Gunung


Api secara lebih lanjut. Atau lebih tepatnya memperkenalkan
letak sebaran gunungapi di dunia dan Indonesia, baik secara
geografi maupun dipandang dari teori tektonik lempeng. Pokok
bahasan sebagai berikut membahas tentang bagaimana sebaran
geografi gunung api, jumlah dan sebaran gunung api aktif di
indosnesia, dan pembagian gunung api berdasarkan tektonik
lempeng.

A. Pengenalan Tentang Gunung Api

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak


bumi tempat keluarnya cairanmagma atau gas atau cairan
lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan
kepermukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.

Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu (1)


erupsi pusat, erupsi keluarmelalui kawah utama; dan (2) erupsi
samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsicelah,
erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang

Fisika Gunung Api


4

sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi samping


tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat
yangmenyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur
magma melalui kepundan tersendiri. Berdasarkan tinggi
rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya
letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi
beberapa tipe erupsi: (1) Tipe Hawaiian,yaitu erupsi eksplosif dari
magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa
semburanlava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara
simultan, terjadi pada celah atau kepundansederhana; (2) Tipe
Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa
semburanlava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi
pada gunungapi sering aktif di tepi benuaatau di tengah benua;
(3) Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari
magmaberviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma
bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan
berupa batuapung dalam jumlah besar; (4) Tipe Sub Plinian,
erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato,
tahap erupsi efusifnya menghasilkankubah lava riolitik. Erupsi
subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit; (5)
TipeUltra Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan
batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa; (6) Tipe
Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic
sampaidasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau
bongkahan di sekitar kawah dan seringdisertai bom kerak-roti
atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak
melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan
samping berupa litik; (7) Tipe Surtseyandan Tipe Freatoplinian,
kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada
pulaugunungapi, gunungapi bawah laut atau gunungapi yang
berdanau kawah. Surtseyan merupakanerupsi interaksi antara
magma basaltic dengan air permukaan atau bawah

Fisika Gunung Api


5

permukaan,letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian


kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapimagma yang
berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk


kerucut, dibentuk oleh endapanpiroklastik atau lava atau
keduanya; bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di
kawah,membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh
perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk
pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik
ataufreatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh
pelamparan leleran lava.

Gambar 1. Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya.


(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Struktur gunungapi, terdiri atas : (1) struktur kawah adalah


bentuk morfologi negatif ataudepresi akibat kegiatan suatu
gunungapi, bentuknya relatif bundar; (2) kaldera,
bentukmorfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih

Fisika Gunung Api


6

dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kalderaletusan, terjadi akibat


letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya;
kalderaruntuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh
gunungapi akibat pengeluaran material yangsangat banyak dari
dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya
sebagian tubuhgunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian
tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terusmenerus pada
dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera; (3) rekahan
dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi
yang memanjang mencapai puluhankilometer dan dalamnya
ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya
blok diantara rekahan disebut graben; (4) depresi volkano-
tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan
yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat
ekspansi volumebesar magma asam ke permukaan yang berasal
dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapaiukuran puluhan
kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Gambar 2. Tipe letusan gunung api

Fisika Gunung Api


7

Gamabar 3. Bentuk Gunung api

B. TERJADINYA GUNUNG API

Gunungapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang.


Pengetahuan tentang gunungapiberawal dari perilaku manusia
dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan
gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia
di dalam endapan vulkanik dansebagian besar penemuan fosil itu
ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang
belulangmanusia yang terkubur oleh endapan vulkanik.

Sebagai contoh banyak ditemukan kerangka manusia di kota


Pompeii dan Herculanum yangterkubur oleh endapan letusan G.
Vesuvius pada 79 Masehi. Fosil yang terawetkan baik padaabu
vulkanik berupa tapak kaki manusia Australopithecus berumur
3,7 juta tahun di daerahLaetoli, Afrika Timur. Penanggalan fosil
dari kerangka manusia tertua, Homo babilisberdasarkan
potassium-argon (K-Ar) didapat umur 1,75 juta tahun di daerah

Fisika Gunung Api


8

Olduvai.Penemuan fosil yang diduga sebagai manusia pemula


Australopithecus afarensis berumur 3,5juta tahun di Hadar,
Ethiopia, dan penanggalan umur benda purbakala tertua yang
terbuat darilava berumur 2,5 juta tahun ditemukan di Danau
Turkana, Afrika Timur. Perkembangan benda-benda purba dari
yang sederhana kemudian meningkat menjadi benda-benda
yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari, seperti
pemotong, kapak tangan dan lainnya, terbuat dariobsidian yang
berumur Paleolitik Atas.

C. DIMANA GUNUNGAPI TERJADI

Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah


benua, terbentuk akibat pemekarankerak benua; busur tepi
benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak
benua;busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak
samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat
terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

Gambar 4. Penampang yang memperlihat kan batas lempeng


utama dengan dengan pembentukan busurgunungapi.
(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Fisika Gunung Api


9

D. MENGAPA TERJADI GUNUNGAPI

Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan


awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan
pegunungan, benua, gempabumi dan gunungapi. Planet bumi
mepunyaibanyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor
tersebut sangat mempengaruhi pembentukandan komposisi
magma serta lokasi dan kejadian gunungapi.

Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk


selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu,
bersamaan dengan panas yang timbul dari unsure radioaktif
alami, sepertielemen-elemen isotop K, U dan Th terhadap waktu.
Bumi pada saat terbentuk lebih panas,tetapi kemudian
mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan
sejarahnya.Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas
dan intensitas vulkanisma di permukaan.Perambatan panas dari
dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-
material yang terpanaskan pada dasar mantel, kedalaman 2.900
km di bawah muka bumi bergerakmenyebar dan menyempit
disekitarnya. Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di
bawahmuka bumi, material-material tersebut mendingin dan
menjadi padat, kemudian tenggelam lagike dalam aliran
konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya
mempunyaiketebalan 70 120 km dan terpecah menjadi beberapa
fragmen besar yang disebut lempengtektonik. Lempeng
bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi
mantel.Bagian alas litosfir melengser di atas zona lemah bagian
atas mantel, yang disebut jugaastenosfir. Bagian lemah
astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai
terjadipelelehan, kosekuensinya beberapa bagian astenosfir
melebur, walaupun sebagian besar masihpadat. Kerak benua

Fisika Gunung Api


10

mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2


miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km),
lebih padat dan berumur tidak lebih dari200 juta tahun. Kerak
benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena
perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas
astenosfir.

Gambar 5. Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel


hampir seluruhnya terdiri dari oksida yangtidak
melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke
permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel,
hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-
mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit
pada bagian atas mantel. (Modifikasi dari Krafft,
1989;Sigurdsson, 2000).

Fisika Gunung Api


11

E. BAGAIMANA GUNUNGAPI TERBENTUK

Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur


gunungapi berbeda :
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh
sehingga memberikankesempatan magma bergerak ke
permukaan, kemudian membentuk busur gunungapitengah
samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di
bawah kerak benua. Akibatgesekan antar kerak tersebut terjadi
peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan
melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi
benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal,
sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau
rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan
batuanatau magma sehingga membentuk busur gunungapi
tengah benua atau banjir lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng
memberikan kesempatan bagimagma menerobos ke dasar
samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava
yangmembentuk deretan gunungapi perisai.

Fisika Gunung Api


12

Gambar 6. Penampang diagram yang memperlihatkan


bagaimana gunungapi terbentuk di permukaan melalui
kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme
peleburan batuan yangmenghasilkan busur gunungapi,
busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi
tengahbenua dan busur gunungapi dasar samudera.
(Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).

Gambar 7. Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan


gunungapi terjadi akibat tumbukan kerakSamudera Hindia
dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih
kuat dan dalamsehingga bagian akresi muncul ke
permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias,
Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).

F. JUMLAH SEBARAN GUNUNGAPI


Air panas acapkali terdapat disekitar gunung api, oleh
karena panas gunung api merambat kedalam air tanah.
Dalam perjalannya ke permukaan air yang panas tersebut
melarutkan berbagai mineral yang berguna untuk
kesehatan. Air panas yang keluar dapat dipergunakan
untuk pengobatan berbagai macam penyakit antara lain
koreng sampai kolesterol, tetapi sebelum berendam di air

Fisika Gunung Api


13

panas gunung api harus tetap waspada akan kandungan


racun yang ada.
Berikut merupakan sebaran gunungapi yang ada di
Indonesia :
Jumlah gunung api aktif = 129 bh
Jumlah gunung api yang meletus dalam 400 th terahkir =
70 bh
Luas daerah yang terancam = 16.670 km
Jumlah jiwa yang terancam = 5.000.000 orang

Letusan gunung api dapat merubah jalannya sejarah dan


mempengaruhi kebudayaan manusia, misalnya Gunung
Merapi di Jawa Tengah yang meletus hebat pada tahun
1806, telah memporak - porandakan kerajaan mataram.
Semua anggota kerajaan meninggal dunia. Dalam musibah
itu dapat mengalihkan letak kerajaan dan menjadikan
kerajaan yang baru, demikian letusan Gunung Kelud.
Banyak peninggalan kejayaan masa lalu terkubur dalam
batuan gunung api, candi - candi banyak di gali di sekitar
Gunung Merapi, Gunung Kelud juga merupakan saksi bisu
sejarah kerajaan Majapahit. Selain peranan penting diatas
gunung api juga mendorong IPTEK di Indonesia.
Penyebaran gunung api di Indonesia merentang sepanjang
700 Km dari Aceh sampai di Sulawesi utara melalui Bukit
barisan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku. Sejumlah
129 buah gunung api ini bergantian meletus sepanjang
sabuk gunung api ini dan menewaskan hampir 5 juta
penduduk yang bermukim di sekitar daerah bahaya.
Letusan gunung api dapat berupa awan pijar, bom pijar,
pasir, debu dan lahar serta gas - gas beracun.
Pada umumnya suatau daerah yang terancam bahaya
gunung api di seluruh Indonesia dapat di perkirakan oleh

Fisika Gunung Api


14

jawatan Vulkanologi. Berikut jumlah prakiraan jumlah


penduduk yang terancam oleh gunung api. Dari gambaran
di atas tampak bahwa Pulau Jawa memiliki gunung api
terbanyak dan bila hal ini di bandingkan dengan luas Pulau
Jawa yang hanya 7 % dari seluruh dataran Indonesia serta
jumlah penduduknya yang padat yaitu lebih kurang 70 %
dari seluruh penduduk Indonesia, maka dapat di fahami
bahwa tingkat bahaya gunung api di Pulau Jawa relatif
lebih besar.

Berikut adalah sebaran tipe gunung api yang berada di


Indonesia:
Daerah Tipe - Tipe – B Tipe - Jumla
A C h
Sumatera 13 12 6 21
Jawa 21 9 5 35
Lombok 2 - - 2
Sumbawa 1 - - 1
Flores 2 - - 2
Laut 16 3 5 24
Banda
Sulawesi 8 1 - 9
Kep. 6 2 5 13
Seribu
Halmaher 5 - - 5
a
5 2 - 7

Penyebaran Gunung Api di Indonesia menurut


beberapa peneliti pada tahun 2008:
Sumatra : 30 buah
Jawa : 35 buah
Bali dan Nusa Tenggara: 30 buah
Maluku : 16 buah
Sulawesi : 18 buah
Jumlah : 129 buah

Fisika Gunung Api


15

G. KLASIFIKASI GUNUNGAPI DI INDONESIA


Untuk menentukan pemilihan Prioritas pengamatan gunung api
di Indonesia dapat di bagi dalam 3 (tiga) golongan yang di
dasarkan pada tingkat aktivitasnya, antara lain:
1. Tipe A : gunungapi yang pernah mengalami erupsi
magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600,
jumlahnya 76 buah.
2. Tipe B : gunungapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi
mengadakan erupsimagmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara, jumlahnya 29 buah
3. Tipe C : gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam
sejarah manusia,namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan
masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada
tingkah lemah, jumlahnya 24 buah

Letusan suatu gunung api dapat menyapu daerah seluas lebih


kurang 10 sampai 20 kilometer di sekitarnya. Bahaya lahar bisa
mencapai puluhan kilometer dari pusat letusan. Abu gunung api
dapat menyebar sejauh ratusan kilometer dan mengancam
keamanan penerbangan serta mempengaruhi suhu seluruh muka
bumi.
Pada garis besarnya bahaya gunungapi dapat dibagi atas bahaya
langsung (Primer) dan bahaya Ikutan (sekunder). Bahaya
langsung dapat terjadi karena lemparan batuan seperti lemparan
bom, aliran lava, dan hembusan letusan seperti hembusan awan
pijar, gas beracun dan pekatnya hujan abu. Bahaya ikutan adalah
bahaya yang timbul karena aliran lumpur yang tercampur
dengan batuan.

PROSEDUR TETAP TINGKAT KEGIATAN GUNUNGAPI :

Fisika Gunung Api


16

1. Aktif Normal (Level I) : Kegiatan gunungapi berdasarkan


pengamatan dari hasil visual,kegempaan dan gejala
vulkanik lainnya tidak memperlihatkanadanya kelainan
2. Waspada (Level II) : Terjadi peningkatan kegiatan
berupa kelainan yang tampak secaravisual atau hasil
pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik
lainnya
3. Siaga (Level III) : Peningkatan semakin nyata hasil
pengamatan visual/pemeriksaankawah, kegempaan dan
metoda lain saling mendukung.Berdasarkan analisis,
perubahan kegiatan cenderung diikutiletusan
4. Awas (Level IV) : Menjelang letusan utama, letusan awal
mulai terjadi berupaabu/asap. Berdasarkan analisis data
pengamatan, segera akandiikuti letusan utama

H. SEBARAN GUNUNG API BERDASARKAN TEKTONIK


LEMPENG

Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang


disokong oleh magma di bawahnya. Disebabkan ini maka
lempeng tektonik ini bebas untuk menggesek satu sama lain.
Pergerakan antara lempeng tektonik ini tidak berjalan secara
perlahan-lahan. Sebaliknya pergeseran antara tanah dan batu
yang membentuk lempeng tektonik menyebabkan pergeseran itu
berjalan tersentak-sentak. Pergerakan inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa bumi.
Daratan dan juga dasar lautan akan secara perlahan-lahan
dibawa ke arah kedudukan baru apabila lempeng beralih. Batas
lempeng ditandai oleh lingkaran gempa bumi dan rangkaian
gunung berapi.

Fisika Gunung Api


17

Signifikansi relatif masing-masing mekanisme

Gambar 8. Pergerakan lempeng berdasar pada data satelit GPS


NASA JPL. Vektor di sini menunjukkan arah dan magnitudo
gerakan,( Drs.Iwan Geograf, 2009).

Lempeng-lempeng utama

Gamabar 9. Peta lempeng-lempeng tektonik, (Drs.Iwan


Geograf, 2009)

Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:


• Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
• Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua

Fisika Gunung Api


18

• Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan


Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)-
Lempeng benua
• Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng
benua
• Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan
Siberia timur laut - Lempeng benua
• Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan -
Lempeng benua
• Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng
samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup
Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng
Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng
Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan
pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga
pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau
semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1
miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua
benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600
juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun
kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang
pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi
Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua
sisanya).

Berdasarkan konsep tersebut pemunculan gunungapi dapat


dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Gunung api yang muncul di pemekaran kerak tengah
samudera.
2. Gunung api di daerah pemekaran kerak benua,

Fisika Gunung Api


19

3. Gunung api di daerah penunjaman kerak samudera


dibawah kerak samudera.
4. Gunung api di daerah penunjaman kerak benua dibawah
kerak benua.
5. Gunung yang muncul sebagai akibat penipisan samudera.

Gambar 10. Dareah persebaran gunung api di Indonesia,


(Simkim&siebert, 1994).

Fisika Gunung Api


20

Gambar 11. Cincin Api pasifik, (Simkim&siebert, 1994).

BAB III. KESIMPULAN

Dari makalah yang kami buat yang berjudul “Sebaran Gunung


Api” dapat menarik kesimpulan, diantaranya: sebaran gunungapi
dunia secara geografi dibagi menjadi 19 wilayah gugusan
gunungapi, sebagaia berada, dataran kepulauan dan sebagaian
lagi sebagai gunungapi bawah laut. Jumlah keseluran gunungapi
dunia adalah 1526 buah, Indonesia dan kepulauan Andaman
yang termasuk wilayah nomor 6 mempuyai 141 buah (9,24%),
menempati urutan terbanyak ketiga setalah Amerika Latin
(15,202 buah) dan kepulauan kuril, Kamchatka, serta daratan
utama asia (wilayah nomor 9 & 10, 192 buah). Jajaran gunung

Fisika Gunung Api


21

api yang mengelilingi samudra pasifik disebut cincin Api Pasifik.


Di Indonesia sebaran gunung api di kelompokkan menjadi empat
busur api, yaitu busur sunda, busur bunda, busur Halmahera dan
busur Sulawesi utara-kepulauan Sangihe. Berdasarkan
kenampakan vokanisme di permukaan serta sejarah letusan
gunungapi aktif di Indonesia di bagi menjadi Tipe A : gunungapi
yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya
satu kali sesudah tahun 1600, Tipe B : gunungapi yang sesudah
tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsimagmatik, namun
masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan
solfatara, Tipe C : gunungapi yang erupsinya tidak diketahui
dalam sejarah manusia,namun masih terdapat tanda-tanda
kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada
tingkah lemah. Berdasarkan tektonik lempeng kemunculan
gunung api dibagi menjadi 5 kelompok yaitu gunung api di
daerah pemekaran dasar samudera, gunung api di daerah
pemekaran kerak benua, gunung api di daerah penunjaman
kerak samudera dibawah kerak samudera dan gunung yang
muncul sebagai akibat penipisan samudera.

DAFTAR PUSTAKA

Bronto, Sutikno.2001.Vulkonologi.UGM.Yogyakarta.

Historic Earthquakes & Earthquake Statistics – USGS

Magetsari, dkk.1998.Geologi Fisik.ITB.Bandung.

Fisika Gunung Api


22

Program LIPI. Merintis Masyarakat Siaga Bencana (Gempa Bumi


& Tsunami), LIPI, Jakarta, 2008.

Suharno.2006.Geologi Untuk Geofisika.Universitas


Lampung.Lampung.

http://google.com/gunung api/Minggu, 2009 Juni 07.

http://wikipedia.com/sebaran gunung api/4:46


PM.Tuesday,February 17.

http://alayrose.blogspot.com/2009/02/letusan-gunung-api.html

http://m.kompas.com

PERTANYAAN

1. Mungkinkah gunugapi terbentuk di daerah tumbukan kerak


bumi yang bersudut landai atau bahkan mendatar?
Jelaskan alasannya!

Jawab : Gunung api mungkin terbentuk di dareah


tumbukan kerak bumi yang bersudut landai atau bahkan
mendatar karena secara teori tektonik lempeng, lempeng-

Fisika Gunung Api


23

lempeng yang sedang mendekat atau menjauh akan


menghasilkan aktivitaas magmatic.

2. Apakah gunungapi bawah laut selalu terjadi pada daerah


pemekaran dasar samudera? Uraikan alasanya!

Jawab : Gunung api bawah laut tidak selalu terjadi pada


daerah pemekaran dasar samudera saja. Tetapi hampir
seluruh cekungan laut di temukan gunung api akibat
penyempitan kerak samudera seperti di hawai akibat
pemekaran dasar samudera seperti di Eslandia, juga
akibatpenunjaman kerak samudera ke kerak benua seperti
di Indonesia.

3. Mengapa di P.Kalimantan dan P. irina tidak muncul gunung


api aktif pada masa kini?

Jawab : di pulau kapimantan dan pulau irian tidak muncul


gunung api aktif pada masa kini karena pulau Kalimantan
dan irian tidak berada pada batas lempeng aktif, sehingga
tidak muncul gunung api aktif atau terletak pada zona
aman.

4. Jelaskan pengertian dari cincin api pasifik?

Jawab : cincin api pasifik ( The Ring Of Fair on Pasific Rims)


adalah gunung api yang muncul di tepi dan mengelilingi
samudera pasifik.

Fisika Gunung Api


24

5. Apa nama gunung api yang sangat terkenal di Bunua


Antartika?

Jawab : gunung api yang sangat terkenal di benua


antartika adalah Gunung Erebus dengan ketinggian 3794
m di atas permukaan laut dan terletak pada 77,5 LS : 167,2
BT, menurut James Clock Roses.

6. Sebutkan jumlah gunungapi aktif di Indonesia? Mengapa


teradi perbedaan jumlah gunungapi antara Neumann van
Padang (1951) dengan Simkim & Siebet (1994)?

Jawab : gunung aktif di Indonesia ada 128 buah ( menurut


Neumann Van Padang, 1951), 141 buah (menurut Simkin&
Sierebet, 1994), terdapat perbedaan jumlah banyak
gunung api bawah laut di Indonesia yang belum terdeteksi
sebagai gunung api aktif.

7. Mengapa di Ethiopia terbentuk Ethiopian Rift?

Jawab : di Ethiopia terbentuk Ethiopian Rift karena terjadi


pemekaran kerak benua, sehingga tumbuh gunung api
busur tengah benua.

8. Jelasankan perbedaan kemunculan gunungapi di


Indonesian, benua Amerika dan kepulauan Hawai?

Jawab : gunung api di inonesia dan di amerika sebagian


merupakan akibat subduksi lempeng samudera ke
lempeng benua, di amerika merupakan gunung api tepi
benua yang benar-benar terletak di tepi benua

Fisika Gunung Api


25

(CONTINENTAL MARGIN) sedang di Indonesia merupakan


gunung api tepi benua busur gunung api kepulauan (inklind
vacanic arcs), sedangkan di hawai merupakan gunung api
lautan (ocean Island Volcanoes) akibat menyempitnya
kerak samudera dan gunung apu muncul sebagai pulau
gunung api.

9. Dimanakah muncul gunungapi sebagai akibat pemekaran


kerak benua?

Jawab : Gunung api yang muncul pemekaran kerak benua


adalah di Ethiopia yaitu Ethiopian Rift

10. Sebutkan nama gunungapi tertinggi, berapa


ketinggianya dan di Negara mana letaknya untuk setiap
wilayah gunungapi di dunia?

Jawab : Everest, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibel ungg,


8848 m merupakan gunung tertinggi di dunia.

Fisika Gunung Api


26

Pertanyaan dari teman :

1. Apakah mud vulkano dan apakah termasuk kedalam tipe


gunung yang di sebukan dalam presentasi? (Banu)

Jawab: Gunungapi lumpur atau yang sering disebut dengan


mudvulcano adalah setiap extrusi pada permukaan atau
lumpur yang secara morfologi membentuk suatu kerucut yang
diatasnya terdapat suatu telaga. Extrusi tersebut dibarengi
dengan keluarnya gas dan air (kadang-kadang juga minyak)
secara kuat, bahkan dengan ledakan. Seringkali gas yang
diextrusikan ikut terbakar dan dengan demikian sangat
menyerupai gunung api. Sifat gunungapi lumpur ini sangat
tergantung dari iklim dan juga jumlah lempeng yang
dikeluarkan. Menurut asalnya gunungapi lumpur dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:

a) Gunung api lumpur jenis dangkal. Jenis ini biasanya


berasosiasi dengan minyak bumi dan merupakan kerucut
lumpur yang dihasilkan oleh extrusi lempung dan sedikit
atau banyak klastik. Untuk jenis ini diperkirakan bahwa
tenaga dorong untuk meledakkan lumpur keluar adalah
gasnya sendiri yang berasosiasi dengan minyakbumi. Pada
waktu terjadi peledakan, lumpur dari sekitarnya terbawa
keluar dan menghasilkan suatu kerucut lumpur. Gunungapi
lumpur semacam ini jelas merupakan tanda adanya
minyak bumi di bawahnya.

Fisika Gunung Api


27

b) Gunungapi lumpur jenis dalam. Jenis ini biasanya


berasosiasi dengan suatu keadaan geologi yang lapisan
sedimennya belum terkompaksikan, mempunyai tekanan
tinggi dan mengakibatkan timbulnya diaper dari serpih
ataupun penusukan oleh serpih. Gejala tersebut sering
berasosiasi dengan daerah yang disebut overpressured
areas, yaitu daerah tekanan tinggi dan dengan demikian
dapat menimbulkan kesulitan dalam pemboran.

2. Pembagian busur gunung api di Indonesia berdasarkan apa?


Dan Apakah perbedaan karakterristik masing-masing busur
gunung api di Indonesia? (yuza)

Jawab: Berdasarkan kondisi geologi dan geofisika,


Simanjuntak & Barber (1996) membagi tektonik Neogen
Indonesia atau yang sering disebut dengan busur gunungapi
Indonesia menjadi 6 (enam) bagian orogen (Gambar 5),
yakni: Sunda, Barisan, Talaut, Sulawesi, Banda, dan
Melanesia.

Gambar 12. Pembagian Tektonika Neogen Wilayah Indonesia


(Sumber Simandjuntak & Barber, 1996).

Fisika Gunung Api


28

Yang pertama akan di jelaskan yaitu :


a) Orogen Sunda

Orogen Sunda pada daerah ini mempengaruhi Jawa dan


Nusa Tenggara Barat. Pada orogen ini Lempeng Samodra
Lautan Hindia menunjam di bawah ujung selatan Lempeng
Benua Asia Tenggara dengan kecepatan sekitar 7cm/tahun
(Gambar 1, 5 & 6A). Sistem subduksi ini menghasilkan
busur gunung api sepanjang Jawa dan Nusa Tenggara. Di
belakang busur gunung api ini (di Laut Jawa) terbentuk
cekungan sedimen yang dikenal mempunyai kandungan
minyak dan gas bumi. Orogen ini juga mengakibatkan
terbentuknya sesar-sesar regional yang memanjang barat-
timur di bagian utara P. Jawa dan menerus sampai di utara
P. Flores.

b) Orogen Barisan

Orogen Barisan, yang dimulai pada Akhir Neogen,


menyebabkan sistem subduksi, dimana Lempeng Samodra
Hindia menunjam di bawah Lempeng Benua Asia Tenggara
dengan kecepatan 7cm/tahun (Gambar 1, 5 &6B). Subduksi
mencong (oblique) 50o-65o ini membentuk busur gunung
api Bukit Barisan sepanjang P. Sumatra. Sistem subduksi
ini juga membentuk tiga cekungan besar Sumatra yang
mempunyai cadangan minyak dan gas bumi besar; yakni
Cekungan Sumatra Selatan, Cekungan Sumatra Tengah
dan Cekungan Sumatra Utara (Gambar 4). Di samping itu
beberapa cekungan sedimen juga terbentuk di depan
busur gunung api. Sesar regional mulai aktif pada Plio-
Plistosen memotong P. Sumatra dari ujung utara sampai
ujung selatan. Sesar regional ini dikenal dengan nama

Fisika Gunung Api


29

Sistem Sesar Semangko atau dinamai juga Sistem Sesar


Barisan. Subduksi ini juga menyebabkan terbentuknya
sesar regional (Sesar Mentawai) yang berada sepanjang
pulau-pulau kecil di barat P. Sumtera.
Kini, di ujung selatan P. Sumatra sistem subduksi ini
berbelok arah ke timur dan menerus hingga ke Laut Banda.
Apabila diikuti dari ujung utara P. Sumatra, semula sistem
subduksi ini melibatkan Lempeng Samodra Hindia
menunjam di bawah Lempeng Benua Asia Tenggara
(Gambar 1). Di selatan P. Timor, Lempeng Benua Australia,
yang memang berhubungan dengan Lempeng Samodra
Hindia, menunjam di bawah Busur Banda.
c) Orogen Talaut

Orogen Neogen Talaut merupakan busur subduksi ganda


yang masih aktif dan tidak ada duanya di dunia
(Simandjuntak & Barber, 1996) (Gambar 1, 5 &6C). Di
barat, Laut Maluku dibatasi Busur Gunung Api Sangie,
sedang di timur oleh Busur Halmahera. Rekaman seismik
menunjukkan bahwa di bawah Busur Sangie dijumpai
subduksi miring ke barat, sebaliknya di bawah Busur
Halmahera ditemukan subduksi yang miring ke timur. Di
selatan Laut maluku ini dipotong oleh Sesar Sorong.

Fisika Gunung Api


30

Gambar 13. Penampang Melintang Orogen Indonesia


(Sumber Simandjuntak & Barber, 1996)

d) Orogen Sulawesi

Sulawesi merupakan pulau di Indonesia timur yang paling


kompleks dalam kodisi geologinya dan sekaligus paling
menarik. Bentuknya yang menyerupai huruf “K”
mengindikasikan adanya tekanan dari timur ke barat pada
bagian tengahnya. P. Sulawesi dapat dibagi menjadi 3
(tiga) mendala geologi (Sukamto, 1975; Surono, 1996)
seperti terlihat dalam :
1. Mendala Sulawesi Barat (Lengan Selatan dan Lengan
Utara) merupakan busur gunung api.
2. Mendala Sulawesi Tengah disusun oleh batuan
malihan.
3. Lajur Ofiolit Sulawesi Timur yang disusun oleh batuan
dari lempeng Samodra Pasifik.

Fisika Gunung Api


31

4. Lajur Benua Renik (Lengan Timur dan Lengan


Tenggara) disusun oleh benua-benua renik pecahan dari
tepi utara Benua Australia.
Mendala Sulawesi Barat, merupakan hasil sistem subduksi
yang miring ke barat dari Lempeng Samodra Pasifik, yang
bergerak ke barat pada awal Kapur. Di samping
menghasilkan rangkaian gunung api, sistem subduksi ini
juga menghasilkan batuan malihan dan batuan campur
aduk yang menjadi Mendala Sulawesi Tengah.

Gambar 14 : Pembagian Mendala Geologi di Sulawesi


(Sumber Surono, 1998)
Lempeng Samodra Pasifik, yang terus bergerak ke barat, di
belakangnya diikuti benua-benua renik yang berasal dari
pinggir utara Benua Australia (Pigram dkk., 1985; Surono,
1996). Akibat dari gerakan ini pada awal Miosen –
Miosen Tengah terjadilah tabrakan antara benua-benua
renik ini dengan Lempeng Samodra Pasifik, sehingga
lempeng samodra tersebut tersesar-naikkan ke atas benua
renik. Pelapukan batuan dari lempeng samodra ini dikenal
mempunyai kandungan nikel yang tinggi, yang sekarang

Fisika Gunung Api


32

ditambang di Pomalaa diusahakan oleh PT Aneka Tambang


dan di Soroako oleh PT INCO.

e) Orogen Banda

Orogen Banda disebabkan Lempeng Benua Australian


bergerak ke utara dan menabrak serta menunjam di bawah
Busur Banda (Gambar 1, 5 & 6E). Gerakan ke utara dari
lempeng benua ini sekitar 7cm/tahun (Simandjuntak &
Barber, 1996). Tabrakan ini membentuk palung terdalam di
Indonesia (sekitar 2km), yang dinamai Palung Timor. Busur
gunung api sepanjang P. Alor, P. Wetar sampai ke P. Timor
merupkan hasil dari sistem subduksi ini.

f) Orogen Melanesia

Orogen Melanisia di Papua merupakan tumbukan antara


Lempeng Benua Australia dengan lempeng samodra dari
Laut Pilipina atau dikenal sebagai Lempeng Karolina
(Gambar 1, 5 & 6F). Tumbukan antara dua lempeng yang
berbeda jenis ini membentuk Pegunungan Tengah di
Papua. Sepanjang pegunungan ini dijumpai percampuran
antara batuan yang berasal dari lempeng samodra dan dari
lempeng benua.

3. Selain erupsi, apa lagi yang membedakan tipe gunung api?


(bella)

Jawab: masih banyak tipe gunung dan tidak hanya dari


erupsinya saja bias dari bentuk gunung dan juga bentuk aliran
erupsinya.

Fisika Gunung Api


33

4. Gunung sinabung termasuk tipe gunung apa? Dan apakah


perbedaan dari bukit, gunung, pegunungan dan gunung api?
Jelaskan! (Prof. Suharno)

Jawab:

a. Bukit/Perbukitan adalah bagian permukaan bumi yang


lebih tinggi dari dataran, tetapi lebih rendah dari gunung
(± 200 – 300 m). Perbukitan adalah rangkaian bukit-
bukit.
b. Pegunungan adalah bagian permukaan bumi yang tinggi,
jauh lebih tinggi dari dataran sekitarnya (>620 m),
simbol dataran, perbukitan, dan pegunungan
digambarkan dengan warna hijau hingga cokelat tua
atau ungu kehitaman.
• Hijau tua : 0 – 100 m
• Hijau muda : 100 – 400 m
• Kuning : 400 – 1.000 m
• Cokelat muda : 1.000 – 1.500 m
• Cokelat tua : 1.500 – 3.000 m
Catatan: Rentang ketinggian seringkali berbeda antara
satu peta dan peta lain. Oleh karena itu, saat membaca
peta harus dilihat penjelasan arti warna pada legenda
peta. Deretan pegunungan yang paling tinggi pada
umumnya memiliki warna paling tua (cokelat tua atau
ungu kehitaman). Puncak-puncak bersalju digambarkan
dengan warna putih.

c. Gunung adalah muka bumi berbentuk kerucut atau


kubah yang berdiri sendiri. Gunung menjulang ke atas
lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Ketinggian minimal

Fisika Gunung Api


34

sekitar 600 meter, gunung dibedakan atas gunung aktif


(gunung api) dan gunung mati. Simbol gunung api pada
peta adalah segitiga sama kaki berwarna merah. Gunung
mati digambarkan dengan segitiga sama kaki berwarna
hitam.

d. Pegunungan adalah merupakan gugusan dari beberapa


gunung yang telatak dalam satu kawasan.

e. Gunungapi itu adalah tempat keluarnya magma ke


permukaan bumi membentuk suatu kerucut raksasa,
dibagian atasnya seperti terpancung dan bila didatangi
ke puncak biasanya terdapat sesuatu yang berbentuk
kubah atau bukit atau sebuah lubang besar yang disebut
kawah dan kadang-kadang kawah itu terisi air
membentuk suatu danau.
Dan secara singkat beda bukit, gunung, pegunungan,
gunung api adalah Gunungapi berbeda dengan gunung,
bukit atau pegunungan yang bukan berapi. Pada daerah
gunungapi atau bekas gunungapi akan terdapat
perbedaan yang dicirikan oleh : adanya mata air panas,
adanya suatu kawah (lubang bekas letusan) dan adanya
sumber-sumber uap sering berbau belerang dan adanya
kerucut (bukit) atau kubah disekitar puncaknya

Fisika Gunung Api


35

Gambar 15. Beda Gunung dan Pegunungan, (JackFro


ce_es,2010)

Fisika Gunung Api

Anda mungkin juga menyukai