Gaya Belajar Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Dan JK PDF
Gaya Belajar Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Dan JK PDF
Abstract. This research was purposed to test the hipotesis: there are
differences of students’ learning style evaluated from personality type and
gender. Research subjects were 100 student, consists of 50 girls and 50
boys. Measurement of independent variable applies scale personality type
of temperament in this research expressed through scale developed by
Littauer (1996). Measurement of dependent variable applies learning style
scale V-A-K which has been developed by Bandler and Ginder ( in
Gunawan, 2003). Data were analyzed by Chi Sqare and t-test. Result of
analysis showed that learning style if it is evaluated from both personality
type and gender there was no differences. It means that most of the students
have the same tendency in the learning style either visually, auditory and
also kinesthetic, if it is evaluated from their personality type and gender.
Salah satu upaya untuk meningkatkan bahwa seperti pepatah, lain ladang lain
kualitas mutu pendidikan adalah dengan ikannya, maka lain orang lain pula gaya
meningkatkan kualitas belajar bagi setiap belajarnya. Pepatah ini cocok untuk meng-
pelajar karena dengan semakin aktif bela- gambarkan bahwa setiap orang mempunyai
jar, diprediksi kualitas sumber daya manu- gaya belajar sendiri-sendiri dan tidak dapat
sia Indonesia akan mengalami pening- dipaksakan untuk menggunakan gaya yang
katan. Keaktifan seseorang dalam belajar seragam. Maka, inovasi baru bidang pendi-
sangat dipengaruhi oleh bagaimana gaya dikan saat ini adalah upaya mengenalkan
belajarnya. Artinya, setiap orang memiliki para siswa belajar dengan cara yang ber-
gaya belajar yang dianggapnya sesuai atau beda satu sama lain. Artinya, saat ini
tepat bagi prosesnya mempelajari suatu banyak orang dan terutama peneliti telah
hal. Menurut Uno (dalam Yahya, 2009) meletakkan suatu pondasi yang kuat untuk
88
Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
mengerti perbedaan-perbedaan antar indi- dan cara khas pemberian respons sese-
vidu, seperti tipe kepribadian, gaya belajar, orang. Beberapa siswa mungkin aktif, yang
dan kecerdasan ganda. Hal ini perlu menja- lainnya tenang. Beberapa memberikan
di pusat perhatian, sebab ketika sudah respons hangat untuk orang-orang yang
memasuki era millinium baru, pembedaan lainnya cerewet dan resah. Kategorisasi
menjadi sangat penting di dalam mem- temperamen yang lain telah dikemukakan
berikan pelayanan kepada semua siswa oleh Kagan (rintangan untuk tidak dikenal)
(Shariffudin, 2009). Untuk itulah, perlu serta Rothbart dan Bates (ekstraversi atau
sudut pandang baru dalam melihat dan surgency), afektivitas negatif, dan control
mengamati adanya perbedaan dalam gaya yang penuh usaha (pengaturan diri). Dalam
belajar siswa. pendidikan yang melibatkan temperamen
Beberapa penelitian di lingkungan siswa, para guru bisa memperhatikan dan
pendidikan akuntansi yang bermaksud menghormati individualitas dengan mem-
mengidentifikasi gaya belajar mahasiswa pertimbangkan struktur lingkungan seo-
akuntansi menemukan bahwa mahasiswa rang siswa; menyadari masalah yang ter-
dengan jenis gaya belajar tertentu menun- libat ketika menjuluki seorang siswa
jukkan prestasi yang lebih baik karena “sulit”; dan menggunakan strategi kelas
mereka lebih puas selama mengikuti per- yang efektif untuk anak-anak yang sulit,
kuliahan (Baker, et.al., 1986, 1987; dan malu, lambat, dan anak-anak yang kesu-
Mc. Kee, et .al., 1999). Hasil penelitian litan mengatur emosi mereka (Santrock,
lainnya menurut Geiger & Boylehai (dalam 2007). Temperamen anak yang diwariskan
Prastiti dan Pujiningsih, 2009), menunjuk- mempengaruhi kesempatan-kesempatan
kan bahwa mahasiswa dengan gaya belajar belajar yang mereka dapatkan dan juga
yang mirip dosen pengampu mata kuliah mempengaruhi faktor-faktor lingkungan
tertentu, cenderung memiliki kinerja yang yang berperan memben-tuk perkembangan
lebih baik atau lebih tinggi tingkat kepua- pribadi dan sosial mereka (dalam Ormrod,
sannya. Penelitian yang sama, termuat 2008).
dalam data National Institutes of Health Lebih jauh, Ormrod (2008) menyatakan
(NIH), US Department of Health & Human bahwa dari beberapa penelitian secara
Services(dalamhttp://www.infodokterku.co umum, laki-laki memiliki kemampuan
m/index.php?option=com_content&view= yang lebih baik dalam mengerjakan tugas-
article&id=105:kenali-gaya-belajar- tugas visual-spatial daripada perempuan.
learning-style-anak-kita &catid =36:yang- Sebaliknya, perempuan tampaknya lebih
perlu-anda-ketahui&Itemid=28, diakses 02 mampu dalam beberapa keterampilan
maret 2011) bahwa di Amerika Serikat, 20- verbal, namun tidak semua; sebagai
30% dari populasi usia sekolah mengingat contoh, anak perempuan secara rata-rata
berdasarkan apa yang didengar, 40% memiliki kosakata yang lebih banyak dan
mengingat melalui penglihatan (visual) dapat mengidentifikasi kata-kata yang
atau kegiatan membaca, sementara itu mereka perlukan untuk mengekspresikan
banyak yangharus menulis atau meng- pikiran mereka dengan lebih cepat. Tidak
gunakan jari-jari untuk membantu mereka hanya perbedaan jender dalam kinerja
mengingat fakta-fakta dasar, tidak sedi-kit visual-spasial, verbal, dan matematika
pula yang tidak dapat mengingat infor- yang cukup kecil, tetapi sebagian peneliti
masi atau memiliki keterampilan kecuali juga menemukan bahwa perbedaan ter-
mereka mempraktekkan dan menggu- sebut semakin kecil pada tahun-tahun
nakannya dalam kehidupan nyata sebenar- belakangan ini. Dengan kata lain, anak
nya, misalnya untuk mempelajari ilmu laki-laki dan perempuan semakin sama
tumbuh-tumbuhan maka mereka perlu dalam kinerja akademis mereka. Oleh
mempraktekkan cara menanam pohon. karena itu, secara umum kita semestinya
Temperamen sangat berhubungan erat mengharapkan anak laki-laki dan perem-
dengan kepribadian serta gaya belajar dan puan memiliki bakat akademis yang sama
berfikir. Temperamen adalah gaya perilaku dalam berbagai bidang pelajaran. Hal ini
89
Andia Kusuma Damayanti; Suharnan; Niken Titi Pratitis
90
Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
tori (pendengaran) dan kinestetik (sentuhan visual, auditori, kinestetik, dan secara
dan gerakan). Skala Kecende-rungan Gaya lengkap tertera dalam Blue print dibawah
Belajar tersebut ini jumlah itemnya 36 dan ini:
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu
91
Andia Kusuma Damayanti; Suharnan; Niken Titi Pratitis
Tabel 5. Hasil Kai Kuadrat Gaya Belajar, Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
Hasil olah statistik dari data penelitian kelamin tidak ada perbedaan. Hal ini
menunjukkan bahwa pada gaya belajar dibuktikan dari Kai Kuadrat 16.620 dengan
ditinjau dari tipe kepribadian dan jenis p = 0,120 (p >0,05).
Tabel 6. Hasil Kai Kuadrat Gaya Belajar ditinjau dari Tipe Kepribadian
92
Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
Hasil olah statistik dari data penelitian perbedaan. Hal ini dibuktikan dari Kai
menunjukkan bahwa pada gaya belajar jika Kuadrat 12.839 dengan p = 0.117 (>0,05).
ditinjau dari tipe kepribadian tidak ada
Tabel 7. Hasil Kai Kuadrat Gaya Belajar ditinjau dari Jenis Kelamin
Hasil olah statistik dari data penelitian perbedaan. Hal ini dibuktikan dari Kai
menunjukkan bahwa pada gaya belajar jika Kuadrat 4.640 dengan p = 0.326 (>0,05).
ditinjau dari jenis kelamin tidak ada
Tabel 8. Hasil Kai Kuadrat Gaya Belajar ditinjau dari Tiap Tipe Kepribadian
Kai Kuadrat db p Signifikansi
7.400 2 0.025 Signifikan
Hasil olah statistik dari data penelitian pengajaran harus bersifat multisensori dan
menunjukkan bahwa pada gaya belajar jika penuh dengan variasi. Hal sama juga di-
ditinjau dari tipe kepribadian melankolis kemukakan oleh Purwandari (2000) dalam
ada perbedaan. Hal ini dibuktikan dari Kai penelitiannya bahwa jenis kelamin tidak
Kuadrat 7.400 dengan p = 0.025 (< 0,05). berpengaruh pada perbedaan gaya belajar.
Laki-laki dan perempuan mempunyai gaya
Pembahasan belajar dominan yang sama, yakni audi-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tory. Hal senada juga dikemukakan oleh
gaya belajar jika ditinjau dari tipe kepri- Rafiudin(http://www.psktti-ui.com/
badian dan jenis kelamin tidak ada abstrak1.php?id=7104090133&bhs=IN
perbedaan dengan Kai Kuadrat 16.620 diakses 15 April 2011) bahwa jika ditinjau
dengan p = 0,120 (> 0.05). Artinya bahwa dari Jenis kelamin, tidak terdapat
rata-rata mahasiswa memiliki kecende- perbedaan antara siswa dengan siswi pada
rungan yang sama dalam gaya belajarnya gaya belajar sekuensial konkret, sekuensial
baik secara visual, auditori maupun abstrak, random abstrak, random konkret
kinestetik, jika ditinjau dari tipe kepri- dan accommodator. Masih menurut
badian dan jenis kelaminnya. Ormrod (2008) menyatakan bahwa dari
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan beberapa penelitian secara umum, laki-laki
konsep yang dikemukakan oleh Grinder memiliki kemampuan yang lebih baik
(dalam De Porter & Hernakci, 2002) dalam mengerjakan tugas-tugas visual-
menyatakan bahwa dari setiap 30 siswa, 22 spatial daripada perempuan. Sebaliknya,
di antaranya rata-rata dapat belajar secara perempuan tampaknya lebih mampu dalam
efektif selama gurunya menghadirkan beberapa keterampilan verbal, namun tidak
kegiatan belajar yang berkombinasi antara semua. Sebagai contoh, anak perempuan
visual, auditorial, dan kinestetik. Namun secara rata-rata memiliki kosakata yang
delapan siswa sisanya sedemikian menyu- lebih banyak dan dapat meng-identifikasi
kai salah satu bentuk pengajaran dibanding kata-kata yang mereka perlukan untuk
dua lainnya sehingga mereka mesti beru- mengekspresikan pikiran mereka dengan
paya keras untuk memahami pelajaran bila lebih cepat. Tidak hanya perbedaan jender
tidak ada kecermatan dalam menyajikan dalam kinerja visual-spasial, verbal, dan
pelajaran sesuai dengan cara yang mereka matematika yang cukup kecil, tetapi
sukai. Untuk memenuhi kebutuhan ini, sebagian peneliti juga menemukan bahwa
93
Andia Kusuma Damayanti; Suharnan; Niken Titi Pratitis
perbedaan tersebut semakin kecil pada tiap orang memiliki pemikiran yang
tahun-tahun belakangan ini. Dengan kata berbeda sehingga memungkinkan berbeda
lain, anak lelaki dan perempuan semakin pula pada gaya belajarnya. Temperamen
sama dalam kinerja akademis mereka. Oleh anak yang diwariskan mempengaruhi
karena itu, secara umum kita semestinya kesempatan-kesempatan belajar yang
mengharapkan anak laki-laki dan perem- mereka dapatkan dan juga mempengaruhi
puan memiliki bakat akademis yang sama faktor-faktor lingkungan yang berperan
dalam berbagai bidang pelajaran. Hal ini membentuk perkembangan pribadi dan
juga memberikan gambaran bahwa perbe- sosial mereka (N.A.Fox, Henderson,
daan jenis kelamin juga membawa karak- Rubin, Calkins & Schmidt, Keogh dalam
teristik tertentu pada kepribadian serta Ormrod, 2008).
menunjukkan bahwa secara jenis kelamin
Hasil olah statistik dari data penelitian menemukan banyak variabel yang mempe-
menunjukkan bahwa pada gaya belajar jika ngaruhi cara belajar orang. Hal itu menca-
ditinjau dari tipe kepribadian tidak ada kup faktor-faktor fisik, emosional, sosio-
perbedaan dengan Kai Kuadrat 12.839 logis, dan lingkungan. Misalnya, sebagian
dengan p = 0.117 (p>0,05). Hal ini di- orang dapat belajar paling baik dengan
sebabkan karena rata-rata mahasiswa berkelompok, sedangkan yang lainnya
semester 2 di Universitas Wisnuwar-dhana lebih memilih adanya figur otoriter seperti
Malang dalam mempergunakan gaya guru dan orang tua, yang lain merasa
belajarnya hampir sama meskipun dengan bahwa bekerja sendirilah cara yang paling
tipe kepribadian yang berbeda-beda. efektif bagi mereka. Sebagian orang
Mereka dengan segala kemampuannya memerlukan musik sebagai latar belakang-
dapat belajar dengan berbagai cara mengi- nya, sedangkan yang lainnya tidak dapat
ngat tidak setiap pengajar menga-jarkan berkonsentrasi, kecuali dalam ruangan
cara yang sama dengan pengajar yang lain sepi. Ada orang-orang yang memerlukan
dan hal ini juga didukung oleh pernyataan lingkungannya kerja teratur dan rapi, tetapi
Dunn (dalam DePorter, 2002), seorang yang lainnya lebih suka menggelar semua
pelopor di bidang gaya belajar telah agar dapat terlihat.
Tabel 10. Gaya Belajar Mahasiswa Unidha Malang semester 2 (dua) ditinjau dari Tipe
Kepribadian
Tipe Kepribadian
No Gaya Belajar Sanguin Kholeris Melankholis Phlegmatis Jumlah
1 Visual 4 6 17 8 35
2 Auditori 6 10 7 8 31
3 Kinestetik 7 6 6 15 34
Jumlah 17 22 30 31 100
94
Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
Hasil olah statistik dari data penelitian akan semakin hidup, berarti, dan melekat
menunjukkan bahwa, gaya belajar jika (DePorter, Reardon & Nourie , 2000). Hal
ditinjau dari jenis kelamin menunjukkan senada juga disampaikan oleh Richard
tidak ada perbedaan, dengan Kai Kuadrat Restak (1995), “Setiap kali suatu pola saraf
4.640 dengan p = 0.326 (p>0,05). Hal ini tertentu menembak maka jalur yang sama
disebabkan karena secara budaya mereka akan semudah itu pula diaktifkan kembali”.
sudah terbiasa dengan sistem pembelajaran Dalam kasus ini, dengan cara melibatkan
yang sama dari mulai TK sampai dengan lebih banyak modalitas dalam pengajaran,
SMU. Dari hasil penelitian juga menunjuk- kita memicu lebih banyak lagi jalur saraf
kan bahwa semakin banyak modalitas yang yang memperkuat belajar siswa (DePorter,
kita libatkan secara bersamaan, belajar Reardon & Nourie , 2000).
GB
No JK Visual Auditori Kinestetik
1 Laki-laki 13 16 21
2 Perempuan 22 15 13
Hasil penelitian lain menunjukkan lebih berorientasi pada fakta, data, dan
terjadinya perbedaan khususnya pada tipe angka, serta lebih menggunakan alasan
kepribadian melankolis, dimana ada per- daripada emosi. Hal berbeda dengan maha-
bedaan gaya belajar dan jenis kelamin siswa perempuan, mereka adalah orang
ditinjau dari tipe kepribadian dengan Kai yang cenderung serius dan tertutup, namun
Kuadrat 6.835 dengan p = 0.033 (p<0,05). cerdas dan sangat kritis dalam berfikir.
Hal ini disebabkan karena mahasiswa laki- Mereka dalam mengerjakan suatu hal jauh
laki dalam melakukan pekerjaan berkaitan lebih tekun. Mereka juga sangat berhati-
dengan tugas-tugas akademiknya cende- hati, teliti, dan mudah curiga. Mereka lebih
rung menyukai hal teknis yang menuntut menyukai pekerjaan yang jelas tugasnya
pemikiran dan perencanaan, membutuhkan dan rinci serta jika melakukan sesuatu
pujian atas apa yang telah dilakukannya pekerjaan lebih menyukai sendiri atau
dan menyukai informasi yang bersifat tidak mau diganggu oleh orang lain.
logis/masuk akal serta hanya sedikit saja Banyak ide cemerlang yang ditawarkan
dari mahasiswa laki-laki yang melakukan namun mereka terlalu kaku dalam mene-
pekerjaan dengan tidak terburu-buru. rapkan idenya.
Mereka tidak suka membuat kesalahan dan
Dinamika psikologi dari hasil penelitian dalam bentuk diagram, grafik. Selain itu
ini menunjukkan bahwa laki-laki dengan laki-laki dengan tipe ini juga cenderung
tipe kepribadian melankholis cenderung memiliki gaya belajar auditori karena
mempunyai gaya belajar visual karena orang melankholis yang sangat idealis, per-
sebagai pribadi yang rasional, objektif, feksionis, selalu mementingkan kualitas
aktif, laki-laki membutuhkan data dan daripada kuantitas sehingga jika menjadi
angka faktuil sehingga lebih mudah me- pemimpin, pekerjaan akan diselesaikan
mahami bila data dan angka ditampilkan dengan benar dan tepat waktu. Untuk men-
95
Andia Kusuma Damayanti; Suharnan; Niken Titi Pratitis
capai hasil yang diinginkannya orang yang tidak emosional, mudah memisahkan
melankholis cukup mudah berdiskusi pikiran dan perasaan sehingga jika belajar,
dengan teman dan bekerja secara kelom- tipe ini cukup mudah dengan memperguna-
pok. Untuk laki-laki dengan tipe kepribadi- kan tick it (check list/tanda), dan membuat
an phlegmatis cenderung memiliki gaya mind mapping (peta pikiran).
belajar kinestetik karena sebagai pribadi
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
96
Gaya Belajar Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
97
Andia Kusuma Damayanti; Suharnan; Niken Titi Pratitis
98