Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Alkohol, bukan hal asing bagi kita. Kita pun sering mendengar berbagai
istilahnya, semisal alkhohol pembersih luka, ada yang 90% ada yang 70%, juga kita kenal
minuman beralkohol. Bahkan, makanan yang mengandung pun tak kalah banyak. Tape,
baik dari singkong maupun dari beras ketan, makin lama terasa “keras” dan pahit, itu
karena mengandung alkohol.

Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol
adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi
umbian. Nama yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap
tikus , balo dll.Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir
dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang
biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai
dalam 30 – 90 menitsetelah diminum.

Pertanyaannya, apakah semua alkohol sama? Sehingga kita bisa membuat


minuman beralkohol hanya dengan mencampurkan sirup atau yang lain dengan alkohol
yang kita beli untuk pembersih luka? Alkohol yang sering kita jumpai sebenarnya
senyawa etanol dengan rumusan molekul C2H5OH. Sifat khas senyawa itu memang bisa
memengaruhi susunan syaraf pusat, sehingga kalau diminum dalam jumlah banyak akan
membuat kita tak sadar/mabuk, bahkan bisa menyebabkan kematian. Bila kita meminum
dalam jumlah sedikit akan memperlambat reaksi dan koordinasi anggota tubuh.
Data di Amerika Serikat menunjukkan 50% kecelakaan lalu lintas yang fatal
disebabkan oleh pengemudi mabuk. Alkohol juga bisa digunakan sebagai antiseptik dan
pengawet. Karena itu, alkohol bisa memabukkan dan bisa membersihkan luka. Tapi tak
berarti alkohol yang kita beli untuk pembersih luka itu sama dengan alkohol yang
terkandung dalam minuman atau tape. Karena alkohol pembersih luka dengan kadar 70%
ataupun 90% merupakan alkohol yang terdenaturasi. Artinya, sudah dicampur dengan
bahan lain yang sangat beracun bagi tubuh, yaitu metanol (CH3OH) atau benzena
(C6H6).

Bahan campuran itu tak bisa dipisahkan kembali. Metanol merupakan senyawa
yang bisa menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan bila terminum atau terhirup. Benzena
dalam kasus ringan bisa menyebabkan kekurangan eritrosit dan leukosit, dalam kasus
berat bisa menimbulkan rasa mual bahkan kematian karena kegagalan fungsi jantung atau
pernapasan. Karena itu, walaupun kita kenal dengan nama yang sama, yaitu alkohol,
fungsi dan pengaruhnya sangat berbeda dalam tubuh.
BAB II
ISI

A. DEFINISI ALKOHOL

Minuman keras dalam istilah agama disebut khamr. Khamr terambil dari kata
khamara artinya “menutup”. Maksudnya adalah menutupi akal. Karena itu makanan atau
minuman yang dapat menutupi akal secara bahasa juga disebut khamr.
Pada mulanya khamr adalah minuman keras yang terbuat dari kurma dan anggur.
Tetapi karena dilarangnya itu sebab memabukkan, maka minuman yang terbuat dari
bahan apa aja (walaupun bukan dari kurma atau anggur) asal itu memabukkan, maka
hukumnya sama dengan khamr, yaitu haram diminum.
Menurut sebagian ulama’ menyatakan bahwa yang disebut khamr adalah
minuman yang terbuat dari bahan anggur, kurma, gandum, dan sya’ir yang sudah keras,
mendidih dan berbuih.
Menurut kebanyakan ulama’ yang dimaksud khamr adalah segala jenis minuman
yang memabukkan dan menjadikan peminumnya hilang kesadarannya. Pendapat ini
didasarkan pada hadits nabi SAW :
Artinya: “Semua yang memabukkan itu hukumnya haram”(HR Muslim).
Dalam hadist lain Rasulullah bersabda:
Artinya : “Apapun yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun
haram.”(HR nasa’I dan abu dawud)

Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan dapat membahayakan kaum
remaja dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu akan merusak masa depannya.
Sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab sudah akrab dengan minuman beralkohol
atau disebut juga minuman keras (khamar dalam bahasa arab). Bahkan merurut Dr. Yusuf
Qaradhawi dalam kosakata Arab ada lebih dari 100 kata berbeda untuk menjelaskan
minuman beralkohol. Disamping itu, hampir semua syair/puisi Arab sebelum datangnya
Islam tidak lepas dari pemujaan terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa
akrabnya masyarakat tersebut dengan kebiasaan mabuk minuman beralkohol. Dalam
banyak kasus, keduanya (khamer dan alkohol) identik.

Dari pengertian khamr dan esensinya seperti yang dikemukakan diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa makanan maupun minuman terolah atau tidak, selama
mengganggu akal pikiran maka ia adalah khamr dan haram hukumnya.

B. PEMBUATAN ALKOHOL DALAM SKALA PRODUKSI

Halaman ini menjelaskan tentang pembuatan alkohol dalam skala produksi dengan
metode hidrasi langsung alkana, dengan sebagian besar berfokus pada hidrasi etena untuk
membuat etanol. Selanjutnya, metode ini dibandingkan dengan pembuatan etanol melalui
proses fermentasi.

Pembuatan etanol dari etena dalam skala produksi


Etanol dibuat dalam skala produksi dengan mereaksikan etena dengan uap.
Katalis yang digunakan adalah silikon dioksida padat yang dilapisi dengan asam
fosfat(V). Reaksi yang terjadi dapat balik (reversibel). Hanya 5% dari etena yang diubah
menjadi etanol pada setiap kali pemasukan ke dalam reaktor. Dengan mengeluarkan
etanol dari campuran kesetimbangan dan mendaur-ulang etena, maka pengubahan etena
menjadi etanol secara keseluruhan dapat mencapai 95%.

Pembuatan alkohol-alkohol lain dari alkena dalam skala produksi

Beberapa alkohol lain (meski tidak semua) bisa dibuat dengan reaksi-reaksi yang
serupa. Katalis yang digunakan dan kondisi-kondisi reaksi akan berbeda-beda dari
alkohol yang satu ke alkohol yang lain. Pada pembahasan tingkat dasar ini, kondisi-
kondisi yang perlu diketahui adalah kondisi-kondisi yang diberikan untuk pembuatan
etanol di atas.
Alasan mengapa ada sebuah masalah yang ditemukan pada beberapa alkohol
dapat ditunjukkan dalam pembuatan alkohol dari propena,CH3CH=CH2. Hasil yang
diperoleh bisa berupa propan-1-ol atau propan-2-ol tergantung pada bagaimana molekul
air diadisi ke ikatan rangkap. Akan tetapi, pada kenyataannya, hasil yang diperoleh adalah
propan-2-ol.
Jika sebuah molekul H-X diadisi ke sebuah ikatan rangkap C=C, maka atom H
hampir selalu terikat pada atom karbon yang memiliki paling banyak atom hidrogen
terikat padanya – untuk contoh di atas atom H terikat pada CH2 bukan pada CH.
Pengaruh yang ditimbulkan oleh kecenderungan ini yakni ada beberapa alkohol yang
tidak mungkin dibuat dengan cara mereaksikan alkena dengan uap karena adisi akan
terjadi dengan arah yang berlawanan dari yang diperkirakan.

Membuat Etanol Melalui Fermentasi

Metode ini hanya berlaku bagi etanol. Alkohol selain etanol tidak bisa dibuat dengan cara
ini.
Proses :
Bahan baku untuk proses ini sangat bervariasi, tapi biasanya adalah beberapa
bentuk material tanaman yang mengandung pati (starch) seperti jagung, gandum, beras
atau kentang.
Pati (Starch) merupakan sebuah karbohidrat kompleks, dan karbohidrat yang lain
juga bisa digunakan – misalnya, sukrosa (gula) biasanya digunakan untuk membuat
etanol. Dalam skala industri, sukrosa tidak mungkin bisa digunakan sebagai bahan baku.
Penghalusan glukosa memerlukan waktu yang lama jika hanya untuk digunakan dalam
fermentasi. Meski demikian tidak ada salahnya untuk menjadikan gula tebu asli sebagai
bahan baku dalam proses fermentasi.
Tahap pertama dalam proses fermentasi adalah penguraian karbohidrat kompleks
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Sebagai contoh, jika bahan baku yang
digunakanan adalah pati dalam biji-bijian seperti gandum atau beras, maka bahan baku ini
dipanaskan dengan air panas untuk mengekstrak pati dan selanjutnya dipanaskan dengan
malat. Malat adalah beras berkecambah yang mengandung enzim yang dapat
menguraikan pati menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yang disebut sebagai
maltosa, C12H22O11.
Maltosa memiliki rumus molekul yang sama seperti sukrosa tetapi mengandung
dua unit glukosa yang saling mengikat, sedangkan sukrosa mengandung satu unit glukosa
dan satu unit fruktosa. Ragi kemudian dimasukkan dan campuran dibiarkan hangat
(sekitar 35°C) selama beberapa hari sampai fermentasi berlangsung sempurna. Udara
tidak dibiarkan masuk ke dalam campuran untuk mencegah terjadinya oksidasi etanol
yang dihasilkan menjadi asam etanoat (asam cuka).
Enzim-enzim dalam ragi pertama-tama mengubah karbohidrat seperti maltosa
atau sukrosa menjadi karbohidrat yang lebih sederhana seperti glukosa dan fruktosa,
keduanya C6H12O6, dan kemudian mengubah karbohidrat sederhana tersebut menjadi
etanol dan karbon dioksida.
Perubahan ini bisa ditunjukkan sebagai persamaan-persamaan reaksi kimia
sederhana, meski aspek biokimia dari reaksi-reaksi ini jauh lebih rumit. Ragi dimatikan
oleh etanol dengan konsentrasi berlebih sekiar 15%, dan ini membatasi kemurnian etanol
yang bisa dihasilkan. Etanol dipisahkan dari campuran dengan metode distilasi fraksional
untuk menghasilkan 96% etanol murni. Secara teori, 4% air yang terakhir tersisa tidak
bisa dihilangkan dengan metode distilasi fraksional.

C. KANDUNGAN ALKOHOL

Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya :


- Beer : 2–8%
- Dry wine : 8 – 14 %
- Vermouth : 18 – 20 %
- Cocktail wine : 20 – 21 %
- Cordial : 25 – 40 %
- Spirits : 40 – 50 %
Minuman keras terbagi dalan 3 golongan yaitu:
Gol. A berkadar Alkohol 01%-05%
Gol. B berkadar Alkohol 05%-20%
Gol. C berkadar Alkohol 20%-50%
Beberapa jenis minuman beralkohol dan kadar yang terkandung di dalamnya :
Bir,Green Sand 1% - 5%
Martini, Wine (Anggur) 5% - 20%
Whisky, Brandy 20% -55% .
Beberapa Jenis Minuman Yang Mengandung Alkohol :
Anggur,Bourbon,Brendi,Brugal,Caipirinha,Chianti,Jägermeister,Mirin,Prosecco,Rum
Sake,Sampanye,Shōchū ,Tuak ,Vodka.

D. KEGUNAAN ALKOHOL

Sering munculnya pemberitaan tentang tata-niaga "miras" (minuman keras)


setidaknya merupakan indikasi bahwa minuman beralkohol banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Padahal sudah sering terungkap bahwa miras hanya akan membuat
mabuk peminumnya. Namun anehnya justru semakin banyak pecandunya. Mungkin oleh
kalangan tertentu mabuk-mabukan justru dianggap sebagai sarana untuk unjuk
"kegagahan" atau kejantanan. Namun, apakah ada "manfaat" dari kebiasaan minum
alkohol ?

Ethanol atau yang lebih dikenal luas sebagai alkohol merupakan salah satu
contoh dari senyawa non-esensial yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan yang kita
konsumsi bukanlah sekedar kombinasi zat hidrat arang, lemak, protein, vitamin dan
mineral saja, tetapi ada ribuan senyawa lain yang terkandung dalam makanan dan masuk
ke tubuh kita, meskipun kadarnya sangat rendah. Senyawa-senyawa inilah yang dikenal
sebagai senyawa non-esensial.
Pada kasus alkohol, meskipun tubuh dapat mempergunakan sekitar 7 kalori per
dari setiap gram alkohol yang dikonsumsi, tetapi sebenarnya kalori dapat diperoleh dari
banyak bahan lain yang lebih berguna. Pada kenyataannya tidak ada satupun proses
biokimiawi tubuh yang membutuhkan alkohol (Eat for Life, 1992, Woteki & Thomas).
Demikian pula halnya dengan senyawa-senyawa cafein yang terdapat dalam kopi, tea dan
minuman ringan (termasuk minuman berlabel kesehatan yang sedang trendy saat ini).

Minuman beralkohol telah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari


perjalanan panjang peradaban manusia. Bangsa mesir kuno percaya bahwa bouza, sejenis
bir, merupakan penemuan Dewi Osiris dan merupakan makanan sekaligus minuman.
Anggur juga ditemukan oleh bangsa Mesir kuno dan dipergunakan untuk perayaan atau
upacara keagamaan dan sekaligus sebagai obat. Dalam perkembangan selanjutnya,
anggur dianggap sebagai minuman kaum ningrat (aristocrat) dan bir adalah minuman
rakyat jelata (masses). Di negeri kita juga banyak dijumpai produk minuman tradisonal
yang mengandung alkohol seperti tuak, ciu dan lain-lain.

Setelah melalui perjalanan sejarah yang amat panjang, barulah pada paruh
pertengahan abad 18 pada dokter di Inggris menemukan adanya efek buruk alkohol
terhadap kesehatan. Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu peraturan yang disebut
sebagai Gin Act (1751).

Meskipun belum ada standar yang diterima secara umum tentang tingkat
keamanan konsumsi minuman beralkohol, namun secara sederhana peminum alkohol
dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok (Eat for Life, 1992, Woteki & Thomas).
Kelompok pertama adalah "peminum ringan" (light drinker) yaitu mereka yang
mengkonsumsi antara 0,28 s/d 5,9 gram atau ekuivalen dengan minum 1 botol bir atu
kurang. Kelompok kedua adalah "peminum menengah" (moderate drinker). Kelompok ini
mengkonsumsi antara 6,2 s/d 27,7 gram alkohol atau setara dengan 1 s/d 4 botol bir per
hari. Kelompok terakhir adalah "peminum berat" (heavy drinker) yang mengkonsumsi
lebih dari 28 gram alkohol per hari atau lebih dari 4 botol bir sehari.

Indikator terbaik untuk efek minuman beralkohol adalah kandungan alkohol


dalam darah. Indikator ini sering dipergunakan oleh para polisi lalu-lintas di beberapa
negara untuk "menilang" para sopir yang mabuk. Ketika kandungan alkohol darah
mencapai 5% (5 bagian alkohol per 100 bagian cairan darah) maka si peminum akan
mengalami sensasi positif, seperti persaan relaks dan kegembiraan (euphoria). Namun
kandungan di atas 5%, si peminum akan merasa tidak enak dan secara bertahap akan
kehilangan kendali bicara, keseimbangan dan emosi. Maka tak heran jika para pelaku
pemerasan sering mendatangi korban dalam keadaan "setengah mabuk" ini karena ia
menjadi lebih "berani" gara-gara sudah "kehilangan" emosi.

Kegunaan Etanol
Minuman
"Alkohol" yang terdapat dalam minuman beralkohol adalah etanol.

Spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi dalam skala industri


Etanol biasanya dijual sebagai spirit (minuman keras) bermetil yang diproduksi
dalam skala industri yang sebenarnya merupakan sebuah etanol yang telah ditambahkan
sedikit metanol dan kemungkinan beberapa zat warna. Metanol beracun, sehingga spirit
bermetil dalam skala industri tidak cocok untuk diminum. Penjualan dalam bentuk spirit
dapat menghindari pajak tinggi yang dikenakan untuk minuman beralkohol (khususnya di
Inggris).

Sebagai bahan bakar

Etanol dapat dibakar untuk menghasilkan karbon dioksida dan air serta bisa
digunakan sebagai bahan bakar baik sendiri maupun dicampur dengan petrol (bensin).
"Gasohol" adalah sebuah petrol / campuran etanol yang mengandung sekitar 10 – 20%
etanol. Karena etanol bisa dihasilkan melalui fermentasi, maka alkohol bisa menjadi
sebuah cara yang bermanfaat bagi negara-negara yang tidak memiliki industri minyak
untuk mengurangi import petrol mereka.

Sebagai pelarut

Etanol banyak digunakan sebagai sebuah pelarut. Etanol relatif aman, dan bisa
digunakan untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam
air. Sebagai contoh, etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.

Kegunaan Metanol
Sebagai bahan bakar
Metanol jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Metanol bisa
digunakan sebagai sebuah aditif petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau
kegunaannya sebagai sebuah bahan bakar independen (sekarang sementara diteliti).

Sebagai sebuah stok industri


Kebanyakan metanol digunakan untuk membuat senyawa-senyawa lain – seperti
metanal (formaldehida), asam etanoat, dan metil ester dari berbagai asam. Kebanyakan
dari senyawa-senyawa selanjutnya diubah menjadi produk.

E. PENGARUH ALKOHOL
Pengaruh alkohol secara umum

Pengaruh alkohol terhadap organ tubuh


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Permanente menemukan bahwa
minum minuman beralkohol (mabuk-mabukan) lebih dari tiga kali per minggu
meningkatkan risiko kekambuhan kanker payudara sebesar 34%, berdasarkan penelitian
yang melibatkan 1.900 wanita. Sekitar 90 persen wanita-wanita tersebut adalah konsumen
minuman anggur, dan wanita yang mengkonsumsi dua gelas atau lebih dalam sehari yang
paling memungkinkan menderita kekambuhan.

Dan konsumsi alkohol yang berlebihan selama jangka waktu yang panjang
memiliki efek buruk pada hampir setiap organ dan sistem tubuh, yaitu :
Otak : mengkerutkan jaringan otak dan merusak sel-sel otak.
Mulut dan tenggorokan : 50% kanker di daerah ini berhubungan dengan alkohol.
Paru-paru : mengganggu protein yang mengakibatkan keluarnya cairan tubuh pada
rongga paru-paru.
Jantung : meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Hati : organ utama yang terlibat dalam menetralisir alkohol, konsumsi berlebihan
membuat kerja hati lebih berat dan bisa merusak hati.
Lambung : menyebabkan ekskresi asam lambung berlebihan.
Ginjal : mengganggu kemampuan ginjal untuk mengatur cairan tubuh, keseimbangan
asam - basa, hormon tertentu, dan mineral.
Pankreas : mengurangi jumlah enzim pencernaan.
Usus halus dan usus besar : kerusakan sel-sel lapisan usus, mem-blok penyerapan, dan
merusak nutrisi.

Pengaruh Alkohol Terhadap Otak

Makin banyak alkohol diminum seseorang, semakin kecil volume otaknya,


demikian suatu laporan yang dimuat jurnal US Archives of Neurology edisi Oktober.
Volume otak berkurang seiring dengan bertambahnya usia, yang diperkirakan 1,9 persen
per dekade disertai oleh peningkatan lesi area putih (white matter), demikian keterangan
latar belakang laporan tersebut. Lesi merupakan perubahan patologis yang ditemukan di
dalam jaringan organisme, biasanya yang rusak oleh penyakit atau trauma.

Volume otak yang lebih rendah dan lesi area putih yang lebih besar juga terjadi
sejalan dengan perkembangan demensia dan gangguan berpikir, belajar, dan
ingatan. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sebelumnya dikaitkan dengan risiko
lebih rendah terkena serangan jantung karena otak menerima darah dari sistem itu. Para
ahli telah memperkirakan bahwa alkohol dalam jumlah sedikit juga mungkin menipiskan
kecenderungan yang berhubungan dengan usia pada volume otak.

Para ahli dari Wellesley College, Massachussett, dalam risetnya melibatkan 1.859
partisipan dengan rata-rata usia 60 tahun. Selama kurun waktu 1991- 2001, partisipan
menjalani magnetic resonance imaging (MRI) dan pemeriksaan kesehatan. Partisipan
juga wajib melaporkan jumlah alkohol yang mereka konsumsi per pekan, usia,
pendidikan mereka, dan faktor lain.

"Kebanyakan partisipan melaporkan konsumsi alkohol dalam jumlah kecil, dan


pria cenderung lebih mungkin dibanding wanita untuk menjadi peminum sedang atau
berat. Ada hubungan linear negatif yang mencolok antara konsumsi alkohol dan volume
total otak," ungkap penulis riset.

Meskipun pria lebih mungkin meminum alkohol, hubungan antara minum


alkohol dan volume otak lebih kuat pada perempuan, kata peneliti. Itu diduga akibat
faktor biologis, termasuk ukuran otak perempuan lebih kecil tapi kerentanan lebih besar
terhadap dampak alkohol.

"Dampak kesehatan masyarakat dari riset ini memberi pesan yang jelas tentang
bahaya yang mungkin ada akibat minum alkohol," ungkap penulis artikel tersebut. "Studi
longitudinal prospektif diperlukan untuk mengonfirmasi hasil ini serta memastikan
apakah ada konsekuensi fungsional yang berhubungan dengan peningkatan konsumsi
alkohol," katanya. Studi itu menunjukkan bahwa tak seperti hubungan dengan penyakit
jantung, konsumsi alkohol tidak memiliki dampak perlindungan pada volume otak.

Pengaruh Alkohol Bagi Paru

Penggunaan alkohol kronik akan mengganggu kadar protein yang terdapat di luar
jaringan paru.
Kondisi tersebut akan memperpendek fungsi protektif dari antioksidan, mempengaru
hi ketahanan sistem imun dan memicu suatu kondisi yang disebut "Alcoholic lung",
dilaporkan dari hasil penelitian yang dipresentasikan dalam suatu
konferensi "Physiological Genomics and Proteomics of Lung Disease".
Temuan ini memberikan penjelasan bagaimana alkohol membahayakan molekul-
molekul paru dan memicu terjadinya penyakit yang serius, seperti pneumonia dan acute
respiratory distress syndrome (ARDS).

Dalam penelitiannya mereka yang mengkonsumsi alkohol kronik akan mengalami luka
yang akut pada epitel paru sehingga terjadi penurunan sinyal dari granulocyte-
macrophage colony-stimulating factor (GM-
CSF) dan penurunan permeabilitas dari epitel alveolar, dikatakan peneliti dari Emory
University , Atlanta.

Tim peneliti Emory mendapatkan bahwa alkohol akan mengganggu claudin,


suatu kelompok dari protein yang berperan mengatur ikatan udara dan cairan pelindung.
Pelindung (Barrier) ini akan membuat udara berada di dalam paru, sehingga menjaga
darah dan mempertahankan cairan tetap berada diluar paru. ketika protein claudin
terganggu, paru akan mengalami luka atau robek. Paru-
paru selalu menarik cairan keluar, namun saat penderita mengalami luka atau infek
si di paru, kemampuan untuk menahan cairan tetap diluar menghilang sehingga akh
irnya terjadi pneumonia atau ARDS.

Para ahli tersebut juga menyebutkan bahwa alcoholic lung memiliki lebih se
dikit granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-
CSF) reseptor dan memperkecil respon sinyal GM-CSF dari sel epitel, yang merupakan
pelindung dalam dari paru. GM-CSF adalah sutu hormon yang berperan sebagai imun
bagi paru. Dari hasil studi klinik ditemukan bahwa dengan terapi GM-CSF akan
menurunkan luka paru yang akut terutama pada
pasien dengan kondisi syok septik. Menurut para ahli, sel epitel paru tergantung pa
da GM-CSF sehingga dapat mengikat barrier udara dan air. Mereka mengatakan bahwa
barrier udara dan air akan meningkat saat penderita alcoholic lung diterapi dengan GM-
CSF.

Pengaruh Alkohol Terhadap Kandungan

Sudah diketahui secara luas bahwa minuman alkohol dan rokok adalah
terlarang bagi ibu hamil. Diperkirakan dari 100 kelahiran ada 1 bayi yang terlahir
mengalami kelainan akibat si ibu mengkonsumsi minuman alkohol pada masa kehamilan,
seperti gangguan jantung bawaan, keguguran, dan bayi lahir prematur.
Lalu bagaimana pengaruh alkohol terhadap kandungan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil? Alkohol bersifat larut dalam air, maka ia akan dengan cepat diserap oleh
seluruh organ tubuh yang ia lewati. Dan bagian yang terbuang hanya berkisar antara 5-
15% saja melalui keringat, paru-paru dan urin. Kemudian alkohol yang terserap tadi
mengalir melalui aliran darah ibu hamil dan masuk ke dalam saluran darah janin dalam
kandungan. Selanjutnya bisa dibayangkan bagaimana alkohol beredar ke seluruh organ
tubuh janin, terutama otak janin.
Konsumsi minuman beralkohol bagi wanita yang sedang hamil akan merusak
sang jabang bayi. Penelitian yang dilakukan oleh Julie Croxfor dari Wayne State
University School of Medicine di Detroit (AS) menunjukkan bahwa konsumsi itu akan
berdampak pada kemampuan kognitif anak dikemudian hari.
Menurut Julie, selain masalah koginitif anak yang lahir dari seorang ibu yang
mengkonsumsi minuman beralkohol saat hamil juga akan mengalami masalah dengan
rendahnya perhatian dan reaksi. "Implikasi yang tepat dari anak yang dikandung oleh
seorang ibu dengan konsumsi minuman beralkohol akan membuat sejumlah masalah
yang sangat kompleks,' tutur Julie Croxford. "Hal yang membuat anak-anak akan
mengalami tantangan yang lebih berat dalam interaksinya di sekolah.'
Hasil penelitian Julie Crocford dipublikasikan melalui `the journal
Alcoholism: Clinical & Experimental Research` edisi Agustus. Studi melibatkan 337
anak yang berusia 7.5 tahun yang memiliki catatan saat dikandung. Anak-anak ini
menghadapi tantangan yang besar karena proses kognitig yang sangat lambat serta
bereaksi yang buruk. Empat kemampuan kognitif pada anak-anak yang diteliti ini
termasuk : scanning memory jangka pendek, rotasi mental, perbandingan jumlah dan
proses perbedaan.
Mattwe J Burden yang menjadi rekan penelitian ini mengatakan bahwa anak-
anak ini akan mengalami pemahaman yang lemah pada proses perhitungan. Kemampuan
dalam aritmatika misalnya merupakan sebuah jenis kemampuan bentuk verbal yang
dipadukan dengan kemampuan kognitif. Konsumsi alkohol selama kehamilan
berlangsung sudah lama diketahui banyak menyebabkan dampak buruk seperti dampak
fisik dan mental. Wanita yang tetap mengkonsumsi alkohol (meski semakin hari semakin
turun) selama hamil disarankan untuk mengurangi kebiasaan itu karena dampak yang
terjadi pada janin sangatlah berarti
Dari beberapa penelitian terhadap sejumlah ibu hamil yang mengkonsumsi
alkohol, setidaknya ada dua jenis kelainan otak yang mengancam janin, yaitu epilepsi dan
sindrom alcohol atay Fetal Alcohol Syndrom (FAS).
Seorang peneliti Kanada mengungkapkan bahwa pengaruh alkohol bagi
janin dalam kandungan adalah merusak perkembangan pada otak janin sehingga
membuat bayi terserang kejang-kejang kelak setelah lahir. Gangguan perkembangan pada
otak ini menyebabkan otak tidak mempu mengkoordinir aktifitas tubuh yang kemudian
disebut epilepsi. Dari penelitian tersebut tercatat 425 orang dengan usia 2 tahun ke atas
yang mengalami gangguan akibat minuman alcohol, 1%-nya positif epilepsy, 6%
memiliki gejala epilepsi dan 12% pernah kejang walau hanya sekali.
Kelainan lain yang akan dialami bayi akibat pengaruh alkohol adalah FAS
atau Fetal Alcohol Syndrom. FAS adalah gangguan yang paling serius akibat pengaruh
alkohol pada janin. FAS adalah bentuk kelainan yang diderita bayi sejak lahir, seperti
terlambat tumbuh serta ketidakmampuan dalam belajar. Kelainan ini memiliki ciri fisik
yaitu berat badan lahir rendah, cenderung hiperaktif, bentuk atau ukuran kepala dan
wajah yang abnormal atau anatomi tubuh yang tidak sempurna. FAS juga ditandai dengan
ketidaknormalan saat bayi berkedip.

Pengaruh Alkohol Bagi Janin

KabarIndonesia - Megara, Yunani. Beberapa minggu lampau diberitakan di


banyak media massa, sejumlah anak muda Bali yang minum arak meninggal dunia akibat
arak oplosan. Korban-korban akibat miras dan minuman alkohol oplosan sering kali
terjadi di negara kita. Juga kita sering melihat ada anak-anak yang dilahirkan dengan
cacat wajah yang disebutfetal alcohol syndrome.

Prof. Zullies Ikawati Guru Besar dari Fakultas Farmasi UGM menulis sebuah
buku yang berjudul Bahaya Alkohol dan Cara Mengatasi Kecanduannya. Dalam buku
tersebut dia memaparkan berbagai bahaya alkohol bagi seluruh organ tubuh manusia.
Di bawah ini saya cuplikan isi buku Bahaya Alkohol pada bagian yang menulis bahaya
alkohol bagi bayi yang sedang dikandung.

Alkohol atau etanol bersifat larut dalam air sehingga akan benar-benar mencapai
setiap sel setelah dikonsumsi. Alkohol yang dikonsumsi akan diserap masuk melalui
saluran pernafasan. Penyerapan terjadi setelah alkohol masuk kedalam lambung dan
diserap oleh usus kecil. Hanya 5-15% yang diekskresikan secara langsung melalui paru-
paru, keringat dan urin. Pernah dibuktikan bagaimana cepat dan mudahnya alkohol
diserap oleh tubuh manusia.

Diadakan percobaan dalam suatu acara televisi yang disebutBraniac. Seorang


melakukan sauna atau mandi uap dengan bahan air yang dicampur alkohol. Hanya dalam
beberapa menit saja tubuh yang melakukan sauna sudah menyerap alkohol dengan kadar
0,5%. Alkohol mengalami metabolisme di ginjal, paru-paru dan otot, tetapi umumnya di
hati, kira-kira 7 gram etanol per jam, dimana 1 gram etanol sama dengan 1 ml alkohol
100%. Timbulnya keadaan yang merugikan pada pengkonsumsi alkohol diakibatkan oleh
alkohol itu sendiri ataupun hasil metabolismenya. Etanol mempunyai efek toksik pada
tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung.

Alkohol sangat mudah terdistribusi masuk ke dalam saluran darah janin melalui
darah ibunya dan dapat merusak sel-sel pada janin. Sel-sel utama yang menjadi target
kerusakan adalah pada otak dan medula spinalis. Fetal alcohol syndrome
(FAS) menggambarkan rentang efek alkohol terhadap janin hingga bayi yang dilahirkan
mengalami kelainan fisik dan mental. Efeknya bervariasi dari ringan sampai sedang.
Beberapa efek alkohol terhadap janin antara lain adalah :

 Bentuk wajah yang ganjil. Bayi mungkin akan memiliki kepala kecil, dengan
muka datar, dan mata yang hanya bisa membuka sedikit. Dan keadaan ini makin
kelihatan nyata ketika anak berusia 2-3 tahun
 Gangguan pertumbuhan. Anak yang terpapar alkohol saat masih dalam
kandungan akan tumbuh lebih lambat daripada anak yang normal.
 Masalah belajar dan perilaku. Hal ini karena alcohol juga akan mempengaruhi
fungsi otak anak.
 Cacat lahir. Selain dengan bentuk wajah ganjil, bayi mungkin akan mengalami
kecacatan pada berbagai bagian tubuh
F. KETAGIHAN ALKOHOL

Dari segi perubatan, pengambilan sedikit alkohol boleh menyembuhkan penyakit


tertentu tetapi jika diambil berlebihan ia dianggap sebagai penyalahgunaan alkolhol dan
boleh membawa kepada ketagihan alkohol. Ketagihan alkohol merupakan satu penyakit
yang boleh memudaratkan kesihatan fizikal, tingkahlaku dan emosi peminumnya.

Kesan Fizikal

 Merosakkan tindak balas refleks mental dan fizikal.

 Kanser otak, lidah, mulut, esofagus, larink dan pundi kencing.

 Merosakkan organ hati seperti sirosis, steatosis dan hepatitis.

 Ulser dan gastritis

 Kecederaan otak dan masalah saraf

 Masalah jantung dan tekanan darah

 Kekurangan zat makanan dan gangguan dalam perut

 Kegemukan (obesiti) atau berlebihan berat badan

 Masalah seksual

 Kecacatan kelahiran seperti sindrom alkohol janin (FAS)

Sindrom Alkohol Janin (Feotal Alcohol Syndrome - FAS)

FAS merupakan satu gejala yang sangat serius yang boleh dicegah. Ia boleh
memberi kesan buruk kepada mangsa serta keluarganya. Kanak-kanak yang menghidapi
FAS akan menderita sepanjang hayatnya akibat dari kesan masalah ini. Bayi yang lahir
dengan FAS akan mengalami:

 Kekurangan berat badan.

 Kurang tinggi

 Kepala kecil

 Masalah jantung

 Kecacatan kaki-tangan serta sendi

 Koordinasi yang lemah

 Hilang ingatan

 Masalah pembelajaran
Masalah-masalah lain yang akan dialami oleh mangsa ialah masalah kesihatan
mental, zaman persekolahan yang terganggu, kelakuan seksual yang luarbiasa,
menghadapi masalah undang-undang, masalah dadah dan alkohol serta sukar menjaga diri
dan anak-anak mereka. Mereka sering menjadi kutu rayau.

Alkohol Dan Kanser

Meminum minuman keras menjadikan rawatan terhadap kanser tidak berkesan. Sebagai
contoh:

 Jika anda memerlukan pembedahan, alkohol di dalam badan akan menimbulkan


masalah dengan ubat bius (anesthesia).

 Jika anda dirawat dengan kemoterapi, dan mungkin terdapat kudis dalam mulut
anda, alkohol akan menerukkan lagi keadaan.

 Jika anda memerlukan rawatan radiasi/kemoterapi, anda perlu makan dengan


betul untuk menguatkan diri anda. Meminum minuman keras boleh mengganggu
tabiat makan dan membantut penyembuhan.

 Penyalahgunaan alkohol mengganggu keupayaan anda menghadapi masalah


kanser, tekanan perasaan dan emosi yang berkaitan dengann

Masalah Tingkah Laku Dan Tekanan Emosi

 Perubahan ragam atau mood seperti marah, ganas, murung dan mungkin ke
peringkat ingin membunuh diri dengan pengambilan alkohol yang berlebihan.

 Boleh mengakibatkan hilang daya ingatan dan kewarasan (paras pengambilan


alkohol yang tinggi menghalang daya ingatan yang baik).

 Membawa kepada keruntuhan rumah tangga. Kadar perceraian meningkat di


kalangan penagih arak dan anak-anak mereka mengalami tekanan perasaan yang
berpanjangan.

 Penagih arak juga menghadapi penurunan prestasi kerja, masalah pergaulan


dengan pekerja-pekerja lain dan majikan.
BAB III

KESIMPULAN

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebutgrain alcohol;
dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan
metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam
dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu
kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Alkohol dengan sangat mudah bisa kita temukan di sekitar kita. Seperti minuman
beralkohol yang sudah akrab dengan lingkungan tempat tinggal kita. Alkohol merupakan
zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses fermentasi madu,
gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar alkohol tidak lebih dari 15
%, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga dihasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi, bahkan 100 %.
Kandungan alkohol dalam bahan makanan maupun minuman berbeda-bneda.
Kandungan alkohol dalam batas tertentu atau batas yang sudah ditentukan masih
diperbolehkan. Namun kandungan alkohol yang berlebih yang dikonsumsi oleh tubuh itu
akan menimbulkan dampak buruk bagi diri kita.
Alkohol selain memiliki fungsi positif juga memiliki fungsi negatif. Alkohol
memiliki banyak pengaruh negatif, baik trhadap kesehatan, organ tubuh, otak, paru,
maupun terhadap kandungan dan janin. Seseorang yang telah ketagihan alkohol dan bila
mengkonsumsi alkohol yang berlebih bisa mengakibatkan seseorang itu melakukan suatu
hal di luar batas sadarnya.

Anda mungkin juga menyukai