Anda di halaman 1dari 15

Anggur (minuman)

Anggur (atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine) adalah minuman
beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh
di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat
dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya
disebut sebagai wine buah (fruit wine).
Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa
jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet
Wine, dan Fortified Wine:

Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa
jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah
merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa
jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah
chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang
dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih
singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne,
kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.
Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon
dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne
dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa
Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi
label Champagne.
Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil
fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan
dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini
adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

Manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar lima ribu tahun yang lalu.
Anggur adalah minuman yang populer di banyak negara. Negara-negara yang
penduduknya meminum anggur paling banyak (menggunakan data tahun 2000) adalah:
Perancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Britania Raya, Republik
Rakyat Cina, Rusia, dan Rumania.
Jika tolok ukur yang digunakan adalah angka per orang atau per kapita, daftar tersebut
menjadi: Luxemburg, Perancis, Italia, Portugal, Kroasia, Swiss, Spanyol, Argentina,
Uruguay, dan Slovenia.

Anggur dibuat di banyak negara. Negara-negara yang membuat anggur terbanyak


(menggunakan data tahun 2000) adalah: Perancis, Italia, Spanyol, Amerika Serikat,
Argentina, Jerman, Australia, Afrika Selatan, Portugal, dan Chili.
Satu-satunya wine buatan Indonesia yang dibuat dari anggur lokal adalah Hatten Wines
dengan merk dagang TWOislands..

http://id.wikipedia.org/wiki/Anggur_%28minuman%29
http://agribisnis.deptan.go.id/web/pustaka/teknologi%20proses/Buletin%20Teknopro
%20Edisi%2076%20-%20Anggur.pdf
pdf 1

Fermentasi
Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembongkaran zat dengan cara oksidasi
biologi atau respirasi aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen bebas. Akan tetapi,
pada saat kadar oksigen terlalu rendah, oksidasi biologi tidak dapat berlangsung.
Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat
melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh
dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada
yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses
pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi.
Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme
mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi asam
cuka.

Jika dibandingkan dengan respirasi, sebenarnya fermentasi ini sangat merugikan sel
karena dua alasan:
1. Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.
2. Dari jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih
sedikit.
Fermentasi diberi nama sesuai dengan jenis senyawa akhir yang dihasilkan. Berdasarkan
senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi fermentasi asam
laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.

Fermentasi Asam Laktat [kembali ke atas]


Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia, jika bekerja terlalu berat dan kebutuhan
oksigen untuk melakukan respirasi sel tidak cukup, maka senyawa asam piruvat dalam
sel otot akan direduksi menjadi asam laktat (asam lelah). Asam laktat adalah suatu
senyawa yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan
gangguan serius pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah
kelelahan, sehingga asam laktat sering disebut juga asam lelah.
Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat. Jika cukup oksigen, glikolisis akan
dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi,
asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak
terjadi karena tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan
aerob dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, maka NAD+
dan FAD yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk sehingga daur
Krebs terhenti. Reaksi ini merupakan suatu pemborosan, karena hanya 7% dari energi
yang terdapat pada asam piruvat yang dibebaskan. Meskipun fermentasi asam laktat
menghasilkan senyawa yang merugikan otot, tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel
yang tidak dapat melakukan respirasi secara aerob. Pada fermentasi asam laktat ini, dari
satu molekul glukosa dihasilkan ATP sebanyak 2 molekul. Secara sederhana, fermentasi
asam laktat berlangsung sebagai berikut.

Mungkin Anda heran mengapa didalam fermentasi asam laktat dapat dihasilkan energi.
Sebab kalau dipikir, molekul asam piruvat tidak lebih teroksidasi daripada molekul
glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3, maka seakan-akan apa yang
terjadi pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul glukosa, (C6H12O6), menjadi dua
bagian (C3H6O3), yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom
hidrogen. Hal ini memang benar. Tetapi, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa
apa yang terjadi bukan sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (CH3)
sekarang lebih tereduksi daripada yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada ujung
lainnya (COOH) lebih teroksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi inilah yang kemudian
membebaskan energi yang sedikit tersebut.

Fermentasi Alkohol [kembali ke atas]


Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam kondisi lingkungan
cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob
fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces akan melakukan respirasi
biasa. Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces akan
melakukan fermentasi.
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah
menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses
perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan NADH
menjadi NAD+. Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi. Dalam
fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP.
Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung sebagai berikut.
Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat, reaksi ini merupakan suatu pemborosan.
Sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam
etanol, karena itu etanol sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti
fermentasi asam laktat, juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika
konsentrasi etanol mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada
minuman hasil fermentasi seperti anggur).

Fermentasi Asam Cuka [kembali ke atas]


Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam
keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter)
dengan substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat
memproduksi cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan
makanan yang biasa digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt,
beras, atau bubur kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima
kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum
reaksi kimia yang terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:
C2H5OH + O2 > CH3COOH + H2O
http://metabolismelink.freehostia.com/fermentasi.htm
folder translet
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Fermentation_%28wine%29
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.virtualwine.com.au/wine-making/fermentation.asp

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.aromadictionary.com/articles/winefermentation_article.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.cheresources.com/winezz.shtml

Fermentasi terjadi jika jus anggur kita biarkan. Melalui serangkaian perubahan biokimia,
alkohol dan senyawa lain dihasilkan dari anggur tersebut. Salah satu alasan mengapa
Pasteur ingin menentang pendapat generatio spontanea adalah keyakinannya bahwa
produk fermentasi anggur merupakan hasil dari mikroorganisme yang ada, bukan
fermentasi menghasilkan mikroorganisme sebagaimana yang dipercaya pada waktu
tersebut.
Pada tahun 1850-an pasteur memecahkan masalah yang timbul dalam industri anggur.
Dengan meneliti anggur yang baik dan anggur yang kurang bagus Pasteur menemukan
mikroorganisme yang berbeda.Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur yang bagus
sementara tipe yang lain mendominasi anggur yang kurang bagus.
Dia menyimpulkan bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan
produk yang bagus. Untuk itu dia memusnahkan mikroba yang telah ada dalam sari buah
anggur dengan cara memanaskannya.
Setelah dingin ke dalam sari buah tersebut diinokulasidengan anggur yang berkualitas
baik yang mengandung mikroorganisme yang diinginkan.Hasilnya menunjukkan bahwa
anggur yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengalami perubahan
aroma selama disimpan jika sebelumnya dipanasi dulu selama beberapa menit pada 50
60 C.
Proses ini dikenal dengan pasteurisasi yang digunakan secara luas di bidang industri
makanan. Sebelumnya orang meningkatkan produk fermentasi melalui trial and error
dimana sebelumnya tidak tahu bahwa kualitas produk tergantung pada mikroorganisme
tertentu.
http://queenofsheeba.wordpress.com/2008/08/06/teori-tentang-fermentasi/

fermentasi anggur
Fermentasi memerlukan dua hal: gula dan ragi.
Sebuah anggur organik matang penuh dengan gula alami dan ada ragi liar yang hidup
pada kulitnya. Begitu kulit anggur itu rusak, fermentasi dapat dimulai.
Untuk membuat anggur, semua winemaker harus lakukan adalah mengumpulkan anggur
dan lembut menghancurkan mereka, melepaskan jus manis dan mengekspos ke ragi.

Fermentasi akan berlanjut hingga seluruh gula tersebut telah berubah menjadi alkohol
atau tingkat alkohol dalam jus mencapai sekitar lima belas persen, mana yang lebih cepat.
Pada sekitar lima belas persen alkohol, ragi akan mati secara alami dan gula yang tersisa
akan tetap dalam anggur.

Yeasts Ragi
Sebuah anggur alam hanya difermentasi dengan ragi liar asli terroir nya. Yeast strain
sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat dan memberikan kontribusi signifikan
terhadap bau anggur selesai. Ragi adat untuk suatu daerah tertentu merupakan bagian
penting dari apa yang memberikan anggur yang karakter mereka.
Konvensional anggur tumbuh telah hidup ragi sedikit atau tidak liar pada kulit mereka.
winemaker akan membunuh ragi apa pun yang tersisa dengan belerang dioksida, dan
reseed buah anggur dengan ragi strain tunggal yang diproduksi secara komersial.
Anggur difermentasi dengan cara ini memiliki kepribadian kurang, semua menggunakan
beberapa strain yang sama ragi komersial, dan kurang ekspresi terroir mereka. Inilah
salah satu alasan mereka rasa sangat mirip.
Mereka juga lebih kompleks, karena setiap dari ragi liar yang hadir pada sebuah anggur
organik akan menyumbangkan sesuatu kepada anggur selesai.

Gula
Tingkat alkohol dalam anggur selesai ditentukan oleh tingkat gula dalam buah
anggur dari yang dibuat.
gula lebih berarti ada lebih untuk ragi untuk mengkonversi ke dalam alkohol. Anggur
tumbuh lebih jauh ke utara melihat matahari kurang dan karena itu mengandung gula
yang tersimpan kurang berkembang dibandingkan di selatan. Secara tradisional, oleh
karena itu, anggur utara tingkat yang lebih rendah mengandung alkohol. Chaptalization
adalah cara untuk meningkatkan tingkat alkohol dalam anggur selesai dengan
menambahkan gula ke jus selama teknik fermentation. The dinamai Jean Antoine
Chaptal,'s menteri Napoleon untuk pertanian, yang dikatakan telah menciptakannya.
Sebuah anggur alam difermentasi hanya dengan gula sendiri.

Malolactic fermentasi
Malolactic fermentasi adalah proses konversi sekunder bakteri, yang dapat
mengikuti atau tumpang tindih dengan fermentasi utama. Lebih berat rasanya asam
malat diubah menjadi lebih lembut, dan asam, asam laktat kurang dioksida. Karbon
juga diproduksi.

Secara praktis ini berarti penurunan keasaman anggur dan peningkatan kompleksitas.
Tingkat alkohol tidak terpengaruh.
Seperti fermentasi utama, fermentasi malolactic dapat diinduksi oleh bakteri pengenalan
berbudaya, atau ditekan dengan belerang dioksida .
Jika botol anggur adalah cepat, mungkin terjadi di dalam botol. SO2 Salah satu alasannya
adalah digunakan pada kemasan adalah untuk mencegah hal ini.
Sebuah winemaker alam harus menunggu malo untuk menyelesaikan secara alami
sebelum dia dapat botol anggurnya.
Beberapa anggur siap minum segera setelah fermentasi, yang lain jatuh tempo
dalam tong-tong kayu ek untuk apa pun sampai tiga atau empat tahun sebelum
pembotolan. anggur Konvensional akan sangat disaring dan tertutup dengan belerang
dioksida sebelum dimasukkan ke dalam botol.

Pematangan
Usia kayu di mana anggur adalah matang secara dramatis mempengaruhi cita
rasanya.
Lama akan menambahkan secara halus untuk anggur, ek baru akan memberikan rasa,
sangat woody vanili dan bau.
anggur sangat oaked saat ini sangat populer. Kebanyakan anggur yang jatuh tempo dalam
mahal 'seratus persen barrel ek baru dan bangga akan hal itu.
Salah satu alasannya adalah bahwa hal itu adalah cara yang baik untuk menyamarkan
anggur yang buruk. ek mengalahkan rasa itu buah anggur dan kualitas mereka menjadi
kurang penting.
Efek ek dapat dicapai tanpa perlu untuk pematangan dengan menambahkan chip kayu
untuk anggur secara langsung, selama fermentasi. Ini tidak biasa.

Denda
Denda adalah cara untuk menjelaskan anggur dengan melewati sebuah zat asing
melalui itu.
Wastafel agen menghalus perlahan turun dari atas tong, mengumpulkan partikel apapun
saat berjalan.
Sebagian besar anggur alami tidak didenda sama sekali. Mereka yang hanya akan
didenda dengan putih telur organik.

Menghalus agen yang digunakan dalam Anggur konvensional termasuk di conbentonite,


gel silikon dioksida, kalium ferrocyanide, asam metatarcic, dan issinglass.

Penyaringan
anggur konvensional disaring untuk menghapus semua kehidupan bakteri sebelum
mereka botol. Tidak hanya ini yang tidak perlu, itu merusak rasa anggur.
Sebuah anggur alam baik akan telah dikenakan filtrasi sangat ringan, atau filtrasi sama
sekali. Bahkan anggur alami disaring mungkin tidak jernih.
anggur Steril selera steril. Sebuah anggur alami adalah sesuatu yang hidup, yang
mengandung bakteri hidup, dan rasanya hidup.

Belerang dalam anggur


Sulfur dioksida (SO2) yang paling banyak digunakan dan aditif kontroversial
dalam Anggur. Its main functions are to inhibit or kill unwanted yeasts and
bacteria, and to protect wine from oxidation. fungsi utamanya adalah untuk
menghambat atau membunuh ragi yang tidak diinginkan dan bakteri, dan
melindungi anggur dari oksidasi.

SO2 is added at several points in the process of conventional vinification and is present in
the finished wine in the form of sulphites (sulfites, if you're American). SO2 ditambahkan
pada beberapa poin dalam proses vinification konvensional dan hadir dalam anggur
selesai dalam bentuk Sulfit (sulfida, jika Anda Amerika).
Sulphites occur naturally in all living things and are present in small quantities even in
unsulphured wines. Sulfit terjadi secara alami dalam semua makhluk hidup dan hadir
dalam jumlah kecil bahkan di unsulphured anggur. They can cause potentially fatal
allergic reactions. Mereka dapat menyebabkan reaksi alergi fatal.
Sulphur dioxide should not be confused with the powdered sulphur which is sometimes
dusted onto vines to protect them from powdery mildew (called oidium in French), even
in organic viticulture. Sulfur dioksida seharusnya tidak bingung dengan bubuk belerang
yang kadang-kadang ditaburi ke anggur untuk melindungi mereka dari embun tepung
(oidium disebut dalam bahasa Perancis), bahkan dalam pemeliharaan anggur organik.
Downy mildew can be controlled effectively with herbal treatments. Berbulu halus
jamur dapat dikontrol secara efektif dengan pengobatan herbal.

History Sejarah
It is often claimed that the Romans used sulphur to preserve their wines, but the
evidence for this is vague. Hal ini sering mengklaim bahwa Romawi menggunakan
sulfur untuk melestarikan anggur mereka, tapi bukti untuk ini adalah kabur.
The first explicit mention of its use in winemaking is a German royal decree of 1487.
Eksplisit menyebutkan pertama penggunaannya dalam Anggur adalah keputusan kerajaan
Jerman 1487. This permitted winemakers to burn sulphured woodchips in barrels used for
storing wine. Pembuat anggur ini diizinkan untuk membakar woodchips sulphured dalam
tong-tong yang digunakan untuk menyimpan anggur.
This is an effective method of disinfection and is still a common practice (using pure
powdered sulphur rather than woodchips) although steam-cleaning is now an alternative.
Ini adalah metoda efektif untuk desinfeksi dan masih merupakan praktek umum
(menggunakan bubuk belerang murni daripada woodchips) meskipun uap-pembersihan
sekarang alternatif.
The systematic use of sulphur dioxide to control fermentation and to stabilise the wine at
bottling was perfected by the French in North Africa early in the twentieth century.
Penggunaan sistematis belerang dioksida untuk mengontrol dan menstabilkan fermentasi
anggur di pembotolan disempurnakan oleh Perancis di Afrika Utara pada awal abad
kedua puluh.
It was a way of making wine in conditions that were essentially too hot. Ini adalah cara
untuk membuat anggur dalam kondisi yang pada dasarnya terlalu panas. This approach
quickly caught on in other climates, as a way of making wine without having to worry
about it. Pendekatan ini dengan cepat tertangkap di iklim lain, sebagai cara untuk
membuat anggur tanpa harus khawatir tentang hal itu.

Unsulphured wines Unsulphured anggur


Most winemakers will tell you that it is not possible to make good wine without
sulphur dioxide. Kebanyakan pembuat anggur akan memberi tahu Anda bahwa
tidak mungkin untuk membuat anggur yang baik tanpa belerang dioksida. This is
not true. Hal ini tidak benar.
But the risks are such that very few winemakers are prepared to take them. Tapi risiko
sehingga sangat sedikit pembuat anggur siap untuk membawa mereka.
morethanorgainic.com supports unsulphured wines. morethanorgainic.com mendukung
unsulphured anggur. We admire winemakers with the skill and courage to make them,
and we want to give them the publicity they deserve. Kami mengagumi pembuat anggur
dengan keterampilan dan keberanian untuk membuat mereka, dan kami ingin memberi
mereka mereka layak publisitas.

The myth that sulphur dioxide is always necessary needs to be fought. Mitos bahwa
belerang dioksida perlu selalu perlu berjuang.
But we also recognise that in certain circumstances sulphur dioxide is the only option.
Tapi kami juga menyadari bahwa dalam keadaan tertentu belerang dioksida merupakan
satu-satunya pilihan.
Used at bottling in homeopathic doses it does little or no damage to the flavour of the
wine, and can help to protect it from being mishandled. Digunakan pada kemasan dalam
dosis homeopati itu tidak sedikit atau tidak ada kerusakan pada rasa anggur, dan dapat
membantu untuk terlindung dari kemungkinan salah penanganan.
There are some very natural winemakers who work in this way. Ada beberapa pembuat
anggur yang sangat alami yang bekerja dengan cara ini.
Bagaimana belerang digunakan
Sulfur dioksida (SO2) yang paling banyak digunakan dan aditif kontroversial
dalam Anggur. Its main functions are to inhibit or kill unwanted yeasts and
bacteria, and to protect wine from oxidation. fungsi utamanya adalah untuk
menghambat atau membunuh ragi yang tidak diinginkan dan bakteri, dan
melindungi anggur dari oksidasi.

Tentang oksidasi
Oxidation is the reaction of wine with oxygen. Oksidasi adalah reaksi anggur
dengan oksigen. It can alter its colour and odour (tending to make wines darker and
dryer) and is often dismissed as a fault. Hal ini dapat mengubah warna dan bau
(cenderung untuk membuat anggur yang lebih gelap dan dryer) dan sering ditolak
sebagai suatu kesalahan.
Excessive oxidation does ruin wine. oksidasi berlebihan tidak merusak anggur. But
controlled oxidisation can add complexity, and is crucial to certain styles (some sherries,
for example, and the vins de voile of the Jura). Tapi oksidasi dikontrol dapat menambah
kompleksitas, dan sangat penting untuk gaya tertentu (beberapa sherries, misalnya, dan
vins de voile dari Jura). It is also an important part of the ageing process. Ini juga
merupakan bagian penting dari proses penuaan.
This is why most wine authorities will tell you that it is impossible to make a wine which
ages well without using sulphur dioxide. Inilah sebabnya mengapa pemerintah anggur
yang paling akan memberitahu Anda bahwa itu adalah mustahil untuk membuat anggur
yang baik usia tanpa menggunakan belerang dioksida.
The SO2 drastically inhibits the process of oxidation. SO2 yang drastis menghambat
proses oksidasi. Whether what you have is a wine which ages well, or merely one which

ages is slowly, is a moot point. Apakah apa yang Anda miliki adalah anggur yang baik
usia, atau hanya satu yang usia secara perlahan, adalah titik diperdebatkan.

Uses Menggunakan
There are four points at which sulphur dioxide is commonly used in conventional
winemaking, although the winemaker may choose to make further additions if he is
feeling nervous. Ada empat poin di mana belerang dioksida umumnya digunakan dalam
Anggur konvensional, meskipun winemaker dapat memilih untuk membuat penambahan
lebih lanjut jika dia merasa gugup.

Picking Memilih
Applied in the form of metabisulfite to inhibit the action of wild yeasts and
prevent oxidation. Diterapkan dalam bentuk metabisulfite menghambat tindakan
ragi liar dan mencegah oksidasi. It means the grapes don't have to be rushed to the
winery. Ini berarti anggur tidak harus bergegas ke anggur itu.

Crushing Penumpasan
To prevent fermentation from beginning with wild yeasts before cultured yeasts
can be added. Untuk mencegah fermentasi dari awal dengan ragi ragi berbudaya
liar sebelum dapat ditambahkan. Cultured yeasts are bred to be more resistant to
SO2. Ragi budidaya yang dibesarkan untuk lebih tahan terhadap SO2.

Fermentation Fermentasi
At any point during fermentation, but most commonly at the end to stop or
prevent malolactic fermentation . Pada setiap saat selama fermentasi, tetapi paling
sering pada akhir untuk menghentikan atau mencegah fermentasi malolactic . A
natural winemaker has to wait for the malo to finish naturally. Sebuah winemaker
alam harus menunggu malo untuk menyelesaikan secara alami.

Bottling Bottling
To prevent oxidation (or any other microbial action) in the bottled wine. Untuk
mencegah oksidasi (atau tindakan mikroba lainnya) dalam botol anggur. In sweet
wines there is the danger that fermentation will restart. Dalam anggur manis ada
bahaya bahwa fermentasi akan restart.

A natural winemaker would only ever use sulphur dioxide at bottling, only in white
wines, and only in very small quantities. Sebuah winemaker alam akan hanya pernah
menggunakan belerang dioksida pada kemasan, hanya dalam anggur putih, dan hanya
dalam jumlah yang sangat kecil. Many natural winemakers use none at all. Banyak
pembuat anggur alami menggunakan tidak sama sekali.

Semua anggur mengandung belerang dioksida dalam berbagai bentuk, yang dikenal
sebagai Sulfit. Even in completely unsulphured wine it is present at concentrations
of up to 10 milligrams per litre. Bahkan di unsulphured anggur itu benar-benar
hadir pada konsentrasi hingga 10 miligram per liter.
anggur buatan komersial mengandung 10-20 kali jumlah tersebut.

Why does it matter ? Mengapa itu penting?


There are three reasons you might not want sulphur dioxide added to your wine.
Ada tiga alasan Anda tidak mungkin ingin ditambahkan ke belerang dioksida
anggur Anda.

Taste Rasa
Sulphur dioxide has an unpleasant smell, like that of a struck match, detectable at
very low concentrations. Sulfur dioksida memiliki bau yang tidak enak, seperti
pertandingan menyerang, terdeteksi pada konsentrasi sangat rendah.

Health Kesehatan
Sulphur dioxide can cause potentially fatal allergic reactions and has been linked
with numerous other health problems, including hangover. Sulfur dioksida dapat
menyebabkan reaksi alergi fatal dan telah dikaitkan dengan berbagai masalah
kesehatan lainnya, termasuk mabuk.

Principle Prinsip
Adding sulphur dioxide breaks the principle of naturalness in wine.
Menambahkan belerang dioksida istirahat prinsip alami dalam anggur.

How much is too much ? Berapa banyak terlalu banyak?


This depends on the type of wine, the sensitivity of the taster, and the ratio between
free and bound sulphur dioxide in the wine. Hal ini tergantung pada jenis anggur,
kepekaan pengecap, dan rasio antara belerang dioksida terikat dan bebas dalam
anggur.

Free and bound sulphur dioxide Bebas dan terikat belerang


dioksida
Only a proportion of the SO2 added to a wine will be effective as an anti-oxidant.
Hanya proporsi SO2 yang ditambahkan ke sebuah anggur akan efektif sebagai
anti-oksidan. The rest will combine with other elements in the wine and cease to
be useful. Sisanya akan menggabungkan dengan elemen-elemen lain dalam
anggur dan berhenti menjadi berguna. The part lost into the wine is said to be

bound , the active part to be free . bagian yang hilang menjadi anggur itu
dikatakan untuk terikat, bagian aktif untuk bebas.
A good winemaker will try to get the highest proportion of free sulphur to bound
that he can. Sebuah winemaker baik akan mencoba untuk mendapatkan proporsi
tertinggi bebas sulfur terikat bahwa ia dapat. At best this will be about half the
amount bound. Paling-paling ini akan sekitar setengah jumlah terikat.

Sulphur levels in different types of wine Sulphur tingkat dalam


berbagai jenis anggur
Red wines do not need any added sulphur dioxide because they naturally contain
anti-oxidants, acquired from their skins and stems during fermentation. Merah
anggur tidak memerlukan belerang dioksida ditambahkan karena mereka secara
alami mengandung anti-oksidan, diperoleh dari kulit mereka dan batang selama
fermentasi. Conventional winemakers add some anyway. pembuat anggur
Konvensional menambahkan beberapa anyway.
White wines and ros s do not contain natural anti-oxidants because they are not
left in contact with their skins after crushing. anggur putih dan Rose tidak
mengandung anti-oksidan alami karena mereka tidak ditinggalkan di kontak
dengan kulit mereka setelah menghancurkan. For this reason they are more prone
to oxidation and tend to be given larger doses of sulphur dioxide. Untuk alasan ini
mereka lebih rentan terhadap oksidasi dan cenderung diberikan dosis yang lebih
besar dari sulfur dioksida.
Sweet wines get the biggest doses because sugar combines with and binds a high
proportion of any SO2 added. anggur Sweet mendapatkan dosis terbesar karena
gula dan mengikat menggabungkan dengan proporsi tinggi SO2 apapun
ditambahkan. To get the same level of free sulphur dioxide, the total concentration
has to be higher than for dry wines. Untuk mendapatkan tingkat yang sama
belerang dioksida bebas, konsentrasi total harus lebih tinggi daripada anggur
kering.

Sensitivity to sulphites Sensitivitas untuk Sulfit


Most people can detect sulphur dioxide in water at around 11 mg/l. Kebanyakan
orang bisa mendeteksi belerang dioksida dalam air di sekitar 11 mg / l. In wine,
the presence of alcohol and acids means that it is less obvious. Dalam anggur,
kehadiran alkohol dan asam berarti kurang jelas.
For an experienced taster, accustomed to natural wine, sulphur dioxide becomes
unpleasant at concentrations of around 20-30 mg/l, depending on the style of wine
and the ratio of free to bound sulphur. Untuk pengecap berpengalaman, terbiasa
dengan anggur alam, belerang dioksida menjadi tidak menyenangkan pada

konsentrasi sekitar 20-30 mg / l, tergantung pada gaya anggur dan rasio bebas
untuk terikat belerang.
For most people the threshold is much higher, but most people have never tasted
an unsulphured wine. Bagi kebanyakan orang ambang jauh lebih tinggi, namun
kebanyakan orang tidak pernah merasakan sebuah anggur unsulphured. They may
well be able to taste the sulphur, but used to the taste. Mereka juga mungkin dapat
mencicipi belerang, tetapi digunakan untuk mencicipi.

How do you tell how much SO2 a wine contains ? Bagaimana


Anda tahu betapa banyak SO2 anggur berisi?
Under EU law, any wine containing more than 10mg/l of sulphur dioxide must be
labelled as 'containing sulphites'. Berdasarkan hukum Uni Eropa, setiap anggur
mengandung lebih dari 10 mg / l belerang dioksida harus diberi label sebagai 'Sulfit
berisi'.
This is not much help. Hal ini tidak banyak membantu. Firstly, because it includes
pratically all wines. Pertama, karena prakteknya mencakup semua anggur. Secondly,
because there is no way of knowing whether the wine in question really contains 11mg/l
or 200mg/l. Kedua, karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah anggur yang
bersangkutan benar-benar berisi 11mg / l atau 200mg / l.
Organic and biodynamic organisations, such as Nature&Progrs and Demeter , often
impose their own restrictions on the wine that carries their labels . Organik dan organisasi
biodynamic, seperti Alam & Progres dan Demeter , sering memaksakan pembatasan
mereka sendiri pada anggur yang membawa mereka label .
A good natural wine, even one with a tiny addition of sulphur at bottling, will have levels
less than half those imposed by the strictest organic organisations. Sebuah anggur alami
yang baik, bahkan dengan penambahan sulfur kecil di botol, akan memiliki tingkat
kurang dari setengah yang dikenakan oleh organisasi organik ketat.

Maximum permitted levels of SO2 in mg/l Maksimum yang diizinkan


tingkat SO2 dalam mg / l
Type of wine Jenis anggur EU law Hukum Uni Eropa FNIVAB FNIVAB N&P N & P
Demeter Demeter MTO MTO Red Merah 160 160 100 100 70 70 70 70 10 10 White /
rose Putih / naik 210 210 120 120 90 90 90 90 25 25 Sweet Manis 400 400 250 250 210+
210 + 210+ 210 + 25 25 This table compares the maximum permitted levels of sulphur
dioxide under EU law with those of the leading organic and biodynamic organisations.
Tabel ini membandingkan tingkat diizinkan maksimum sulfur dioksida di bawah hukum
Uni Eropa dengan orang-orang dari organisasi organik dan biodynamic terkemuka.
The last column shows the maximum you will find in wines promoted by
morethanorganic. Kolom terakhir menunjukkan jumlah maksimum yang akan
menemukan dalam anggur dipromosikan oleh morethanorganic.

What are the health implications ? Apa implikasi kesehatan?


The World Health Organisation recommends a maximum daily intake of 0.7mg of
sulphur dioxide per kilogram of bodyweight. The Organisasi Kesehatan Dunia
merekomendasikan asupan harian maksimum 0.7mg belerang dioksida per
kilogram berat badan.
For a man of average weight this is less than a third of a bottle of a white wine with a
concentration of 200 mg/l (the EU limit for dry white wine is 210mg/l). Untuk pria berat
rata-rata ini kurang dari sepertiga sebotol anggur putih dengan konsentrasi 200 mg / l
(batas Uni Eropa untuk anggur putih kering 210mg / l).
Regular consumption of conventional wines means regularly exceeding the RDA of
sulphur dioxide by a large margin. Konsumsi rutin secara teratur anggur konvensional
berarti melebihi AKG belerang dioksida dengan selisih besar. Wine is not the only
product with high levels of SO2. Anggur tidak hanya produk dengan tingkat tinggi SO2.
More specifically, sulphur dioxide can cause allergic reactions in some people. Lebih
khusus, belerang dioksida dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. It is
dangerous for asthmatics even at very low levels. Hal ini berbahaya bagi penderita asma
bahkan pada tingkat yang sangat rendah.
Sulphur dioxide contributes significantly to hangovers. Sulfur dioksida memberikan
kontribusi yang signifikan untuk mabuk. Heavy drinkers who also have to get up in the
morning would be advised to stick to natural wine. peminum berat yang juga harus
bangun di pagi hari akan disarankan untuk tetap berpegang pada anggur alam.
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.morethanorganic.com/fermentation

Anda mungkin juga menyukai