0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan2 halaman
Abortus imminens adalah gangguan kehamilan yang ditandai dengan perdarahan kecil sebelum umur kehamilan 20 minggu beserta kontraksi rahim, namun janin masih baik dan rahim belum terbuka. Gangguan ini hanya menunjukkan ancaman keguguran tetapi kehamilan masih dapat dipertahankan dengan penanganan yang tepat.
Abortus imminens adalah gangguan kehamilan yang ditandai dengan perdarahan kecil sebelum umur kehamilan 20 minggu beserta kontraksi rahim, namun janin masih baik dan rahim belum terbuka. Gangguan ini hanya menunjukkan ancaman keguguran tetapi kehamilan masih dapat dipertahankan dengan penanganan yang tepat.
Abortus imminens adalah gangguan kehamilan yang ditandai dengan perdarahan kecil sebelum umur kehamilan 20 minggu beserta kontraksi rahim, namun janin masih baik dan rahim belum terbuka. Gangguan ini hanya menunjukkan ancaman keguguran tetapi kehamilan masih dapat dipertahankan dengan penanganan yang tepat.
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN 2016/2017 A. Pengertian Abortus imminens merupakan salah satu gangguan kehamilan yang ditandai dengan terjadinya pendarahan kecil ketika kehamilan sebelum umur kehamilan 20 minggu. Abortus ini merupakan abortus tingkat permulaan dan ancaman terjadinya abortus. Ditandai dengan perdarahan pervaginam, ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan dan tidak terjadi pelebaran leher rahim. Dengan kata lain, flek bercak darah muncul ketika janin masih berada di dalam rahim. Gangguan ini biasanya dibarengi dengan nyeri di daerah perut meskipun ada banyak pasien yang tidak mengalami nyeri serupa. Selain itu dalam banyak kasus, gangguan ini terjadi berbarengan dengan kontraksi otot rahim. Gangguan ini sekadar menunjukan ancaman bagi sebuah kehamilan, artinya proses kehamilan masih bisa dipertahankan dan dilanjutkan dalam keadaan-keadaan tertentu. Karena itu, menjadi penting untuk mengetahui penyebab dari abortus imminens sehingga nantinya dapat diputuskan apakah kehamilan masih akan dipertahankan atau tidak.
B. Insidensi di dunia dan Indonesia
C. Gejala D. Diagnosis E. Etiologi F. Patofisiologi G. Penatalaksanaan Kewenangan Bidan 1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total 2. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihab atau hubungan seksual 3. Jika perdarahan o Berhenti Lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi o Terus berlanjut Nilai kondisi janin (Uji kehamilan atau USG). Lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika ditemui uterus yang lebih besar dari yang diharapkan, mungkin menunjukan kehamilan ganda atau mola.