Anda di halaman 1dari 5

PRAKTEK SISTEM JARINGAN RUMAH SAKIT

DENAH MASTER PLAN RUMAH SAKIT

Dosen Pembimbing:

Moch. Prastawa Assalim, ST.M.Si


NIP. 19771029 200212 1 004
Singgih Yudha Setiawan, SST
NIP. 19851026 200912 1 002

Oleh:

Alfina Nadhirotussolikah
NIM. P27838115020

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

2017/2018
RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

Nama Rumah Sakit : RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO

Lokasi Rumah Sakit : Jl. Jend A. Yani No. 40 Wonogiri – Jawa Tengah

Luas Rumah Sakit :-

Tahun Peresmian : 1942

Tipe Rumah Sakit :B

RSUD Dr. Soediran Ms Wonogiri adalah rumah sakit negeri kelas B. Rumah sakit ini
mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit
ini juga menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten.

Rumah Sakit ini Termasuk Besar

Tempat ini tersedia 216 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding setiap rumah sakit
di Jawa Tengah yang tersedia rata-rata 56 tempat tidur inap.

Jumlah Dokter Tersedia Banyak

Dengan 64 dokter, rumah sakit ini tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah
sakit di Jawa Tengah.

Pelayanan Inap Termasuk Kelas Tinggi

27 dari 216 tempat tidur di rumah sakit ini berkelas VIP keatas.

Berikut merupakan analisa untuk beberapa ruangan di RSUD dr. Soediran Mangun
Sumarso Kab.Wonogri:
Pengelompokan Ruangan Berdasarkan Zonasi

Pengelompokkan/ zonasi rumah sakit pengkategoriannya yaitu zonasi berdasarkan


tingkat risiko terjadinya penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan zonasi
berdasarkan pelayanan.
1. Zonasi berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit terdiri dari:
a. Area dengan risiko rendah, yaitu ruang kesekretariatan dan administrasi, ruang
komputer, ruang pertemuan, ruang arsip/rekam medis.
b. Area dengan risiko sedang, yaitu ruang rawat inap non-penyakit menular. rawat
jalan.
c. Area dengan risiko tinggi, yaitu ruang isolasi, ruang ICU/ICCU, laboratorium,
Pemulasaraan jenazah dan ruang bedah mayat, ruang radiodiagnostik.
d. Area dengan risiko sangat tinggi, yaitu ruang bedah, IGD, ruang bersalin, ruang
patologi.
2. Zonasi berdasarkan privasi kegiatan terdiri dari :
a. Area publik, yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkunga. luar
rumah sakit, misalkan poliklinik, IGD, apotek).
b. Area semi publik, yaitu area yang menerima tidak berhubungan langsung dengan
lingkungan luar rumah sakit, umumnya merupakan area yang menerima beban
kerja dari area publik, misalnya laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik.
c. Area privat, yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah sakit, umumnya area
tertutup, misalnya seperti ICU/ICCU, instalasi bedah, instalasi kebidanan dan
penyakit kandungan, ruang rawat inap.
3. Zonasi berdasarkan pelayanan terdiri dari :
a. Zona Pelayanan Medik dan Perawatan yang terdiri dari : Instalasi Rawat Jalan
(IRJ), Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi
Perawatan Intensif (ICU/ICCU/PICU/NICU), Instalasi Bedah, Instalasi
Rehabilitasi Medik (IRM), Instalasi Kebidanan dan Penyakit. Kandungan, Unit
Hemodialisa, Instalasi Radioterapi, Instalasi Kedokteran Nuklir, Unit Transfusi
Darah (Bank Darah).
b. Zona Penunjang dan Operasional yang terdiri dari : Instalasi Farmasi, Instalasi
Radiodiagnostik, Laboratorium, Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT), Instalasi
Sterilisasi Pusat (;Central Sterilization Supply Dept./CSSD), Dapur Utama,
Laundri, Pemulasaraan Jenazah dan Forensik, Instalasi Sanitasi, Instalasi
Pemeliharaan Sarana (IPS).
c. Zona Penunjang Umum dan Administrasi yang terdiri dari : Bagian
Kesekretariatan dan Akuntansi, Bagian Rekam Medik, Bagian Logistik/Gudang,
Bagian Perencanaan dan Pengembangan (Renbang), Sistem Pengawasan Internal
(SPI), Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit), Bagian Sumber Daya Manusia
(SDM), Bagian Pengadaan, Bagian Informasi dan Teknologi (IT).

Anda mungkin juga menyukai