Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

Mapel :PPKn

Kelas/Semester :VIII/I

Tahun Pembelajaran:2018/2019

Kompetendi Dasar 3.2

Menelaah Makna,Kedudukan Dan Fungsi UUD 1945 Serta Peraturan perundang


udanganannya Lainnya Dalam Sistem Hukum Nasional.

Sub BAB D: Melaksanakan dan Mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia


Tahun 1945

Undang-Undang Dasar atau konstitusi memiliki dua sifat, yaitu konstitusi itu dapat
diubah atau tidak dapat diubah. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
konstitusi atau hukum dasar tertinggi bangsa Indonesia adalah konstitusi yang dapat
digolongkan sebagai konstitusi yang dapat diubah. Hal ini terlihat dalam Pasal 37 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mensyaratkan bahwa untuk mengubah UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, 2/3 anggota MPR harus hadir dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.
Sejak tahun 1999, MPR telah mengadakan perubahan (amandemen) terhadap UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebanyak 4 kali.

Dalam melakukan perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ada
kesepakatan dasar berkaitan dengan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Kesepakatan dasar itu terdiri atas lima butir, yaitu:

1. tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945;

2. tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. mempertegas sistem pemerintahan presidensial;

4. penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang


memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh);

5. melakukan perubahan dengan cara adendum.


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga yang berhak mengubah
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, telah menyepakati tidak mengubah
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesepakatan MPR tersebut
tertuang dalam Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 bahwa Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 tidak akan diubah. Alasannya, bahwa Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat cita-cita bersama, memuat tujuan-tujuan
yang biasa juga disebut sebagai falsafah kenegaraan atau staatsidee (cita negara) yang
kemudian menjadi kesepakatan pertama bangsa Indonesia dalam membangun wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila sebagai dasar-dasar filosofis terdapat dalam Pembukaan UUD Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan kesepakatan pertama penyangga
konstitusionalisme. Dengan tidak diubahnya Pembukaan UUD 1945, tidak berubah pula
kedudukan Pancasila sebagai dasar filosofis Negara Republik Indonesia. Adapun yang
berubah adalah sistem dan lembaga untuk mewujudkan cita-cita berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Institusi negara seperti lembaga legislatif, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
maupun lembaga peradilan/kehakiman, yaitu Mahkamah Agung dapat berubah, tetapi
Pancasila sebagai dasar negara tetap menjiwai perubahan bentuk dan fungsi lembaga
negara tersebut.
Apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah, dengan
sendirinya, kesepakatan awal berdirinya negara Indonesia merdeka akan hilang. Dengan
hilangnya kesepakatan awal tersebut, sama saja dengan membubarkan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini tentunya harus dihindari oleh seluruh bangsa Indonesia
dengan cara tetap menghayati, mendukung, dan mengamalkan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang di dalamnya terdapat dasar negara Indonesia, yaitu
Pancasila

Pelaksanaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bukan hanya dilakukan
dengan tidak mengubah Pembukaan, tetapi yang tidak kalah penting adalah
melaksanakan pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap lembaga negara, lembaga masyarakat,
dan setiap warga negara wajib melaksanakan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

Apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 diubah maka
dengan sendirinya, kesepakatan awal berdirinya Negara Indonesia merdeka akan hilang.
Dengan hilangnya kesepakatan awal tersebut, sama saja dengan membubarkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini tentunya harus dihindari oleh seluruh bangsa
Indonesia dengan cara tetap menghayati, mendukung dan mengamalkan Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang didalamnya terdapat dasar Negara
Indonesia yaitu Pancasila.

Mempertahankan Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


tidak hanya dilakukan dengan tidak merubahnya. Namun yang tidak kalah penting adalah
mewujudkan isi atau makna dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap lembaga negara,
lembaga masyarakat, dan setiap warga negara wajib memperjuangkan isi dan makna ini
menjadi kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai