Anda di halaman 1dari 2

1. Kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi perubahan tingkah laku manusia.

Guru-guru menyadari pentingnya motivasi didalam membimbing belajar murid. Dengan


berbagai macam teknik misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan kehormatan,
piagam prestasi, pujian bahkan celaan pun digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau
belajar. Ada kalanya, guru-guru mempergunakan taknik-teknik tersebut secara tidak tepat.

2. Masalah memotivasi siswa dalam belajar.

Masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang kompleks. Dalam usaha
memotivasi siswa tersebut, tidak ada aturan-aturan yang sederhana. Penyelidikan tentang motivasi,
kiranya menjadikan guru peka terhadap komplektivitas masalah ini. Guru hendaknya mengetahui
prinsip- prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajarnya, meskipun tidak ada
pedoman khusus yang pasti.
Menurut pengamatan Hilgard dan Russell, ternyata tidak ada obat yan mujarab untuk
menyembuhkan segala “penyakit mental” yang didapati pada anak-anak yang berada dilingkungan
sekolah yang tidak cocok bagi mereka.
Dalam hubungannya dengan masalah motivasi, Hilgard dan Russel menyatakan bukti sebagai
berikut:
“The evidence seems rather clear ,too, that motivation is not something aplied appart form
the learning situation but is an intrinsic part of it”.

3. Beberapa pengertian motivasi


a. Kesimpulan Reliabel mengenai motivasi

1. Motivasi adalah suatu proses didalam individu. Pengetahuan tentang proses ini
membantu baik untuk menerangkan tingkah laku yang kita amati dan meramalkan
tingkah laku –tingkah laku dari orang itu.
2. Kita menentukan diri dari proses ini dengan menyimpulkan dari tingkah laku yang
diamati.

Ketepatan dari kesimpulan tersebut bergantung pada reliabilitas pengamatan kita. Validitas
kesimpulan tersebut ditentukan oleh kegunaanya meramalkan dan menerangkan wujud-
wujud tingkah laku lainnya.

b. McDonald
Motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Definisi ini berisi 3 hal, yaitu:
1. Motivasi dimulai dengan suatu perubahan tanaga dalam diri seseorang

Perubahan motivasi mengakibatkan beberapa perubahan tenaga di dalam sistem neuro


fisiologis daripada organisme manusia. Banyak “motives” yang kepastian hakikat organis
dari perubahan tanaganya tidak diketahui (Keinginannya untuk dihargai dan diakui tidak
dapat diterangkan, tapi dapat diasumsikan)
2. Motivasi itu ditandai oleh dorongan Afektif
Dorongan afektif ini berupa “emosi”. Dorongan afektif ini tidak mesti kuat. Dorongan
afektif yang kuat sering nyata dalam tingkah laku. Misalnya kata-kata kasar,
bentakan, suara nyaring, pukulan meja. Dilain pihak ada juga dorongan afektif yang
sulit diamati. Misalnya anak yang dengan tenang duduk bekerja di mejanya, tampak
kurang nyatanya dorongan afektif pada anak itu, padahal ia mempunyai dorongan
kuat berupa manifestasi perubahan psikologis yang terjadi dalam dirinya.

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan


Orang yang termotivasi, membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya kepada
usaha mencapai tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh
perubahan tenaga dalam dirinya.

c. James O. Whittaker Tentang Motivasi


Memberikan pengertian secara umum mengenai motivasi adalah kondisi-kondisi atau
keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah
lau mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut (Hal belajar murid)

d. Pendapat Clifford T. Morgan


Morgan menjelaskan istilah motivasi dalam hubungannya dengan psikologi pada
umumnya. Motivasi bertalian dengan tiga hal sekaligus merupakan aspek-aspek dari
motivasi, ialah : keadaan yang mendorong tingkah laku tersebut (Motivating
states)tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (Motivated bahavior) dan
tujuan dari tingkah laku (goals or ends of such behavior)

4. Elemen- elemen dari motivasi


a. Elemen dalam
Berupa keadaan tidak puas, atau ketegangan psikologis.
b. Elemen luar
Tujuan yang ingi dicapai oleh seseorang

5. Implikasi motivasi dalam belajar


Guru berperan untuk menetapkan kebutuhan dari motives murid-murid
berdasarkan tingkah laku mereka yang tampak. Masalah bagi guru ialah bagaimana menggunakan
motives murid-murid untuk mendorong mereka bekerja mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha
mencapai tujuan itu, perubahan tingkah laku diharapkan terjadi. Karena itu, tugas guru yang
diharapkan, serta didalam proses memperoleh tingkah laku yang diinginkan.
Guru – guru sering menggunakan incentivies untuk memotivasi murid-murid agar
berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Incentives, apa pun wujudnya akan berguna hanya
apabila incentives itu mewakili tujuan yang akan dicapai yang kiranya memenuhi kebutuhan
psikologis murid-murid. Konsekkuensinya, guru harus kreatif dan imajinasinya di dalam
menggunakan incentives untuk memotivasi anak agar berusaha mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai