Dokumen - Tips Makalah-Kawasaki
Dokumen - Tips Makalah-Kawasaki
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
dengan rahmat dan anugerah - Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati setiap saran dan kritik yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan, sehingga untuk penyelesaian makalah
berikutnya dapat lebih baik.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definis................................................................................................4
B. Etiologi...............................................................................................4
C. Tanda dan Gejala............................................ .................................. 5
D. Fase Penyakit ......................................................................................6
E. Diagnosis Penyakit ..............................................................................7
F. Investigasi ...........................................................................................8
G. Terapi ..................................................................................................9
H. Prognosis......................................................................................... 10
I. Komplikasi ......................................................................................10
J. Cara Pencegahan .............................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………....…………………..............................……….13
B. Saran…………………………………………………………...............................……………14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kawasaki (PK), mungkin sebagian orang belum
mengenalnya. Penyakit yang ditemukan oleh Dr. Tomisaku Kawasaki
di Jepang tahun 1967 ini dapat menjadi penyakit mematikan, karena
gejala awalnya tidak dikenali. Di Indonesia sendiri, banyak yang
belum memahami berbahayanya penyakit ini termasuk di kalangan
medis, sehingga diagnosis pun sering terlambat dilakukan.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup makalah ini mencakup :
1. Apakah penyakit kawasaki itu?
2. Apakah etiologi atau penyebab penyakit kawasaki ?
3. Apakah tanda dan gejala penyakit kawasaki?
4. Bagaimana fase penyakit kawasaki?
5. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit kawasaki?
6. Bagaimana menginvestigasi penyakit kawasaki?
7. Bagaimana terapi pengobatan penyakit kawasaki?
8. Apakah prognosis penyakit kawasaki?
9. Bagaimana komplikasi penyakit kawasaki?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengenal penyakit
kawasaki yang masih banyak belum di pahami.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi
Penyebab pasti penyakit ini sampai sekarang tidak diketahui. hasil
penelitian Prof. Anne H Rovley dkk, menunjukkan adanya antibody
Immunoglobulin A (IgA) yang berikatan dengan struktur spheroid pada
bronkhus penderita kawasaki. Antibody ini merupakan inclusion bodies
berisi protein dan asam nukleat yang merupakan ciri khas infeksi
disebabkan virus. Dari hasil temuan ini mereka menduga penyebab
Kawasaki disease adalah infeksi virus yang masuk melalui jalur
pernapasan. Namun sampai sekarang tidak ada seorangpun yang dapat
membuktikannya. Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui. Banyak
peneliti berpendapat mungkin akibat infeksi (virus atau bakteri). Terdapat
kecenderungan kearah faktor herediter/keturunan sehingga misalnya lebih
4
sering ditemukan pada keturunan Jepang. Saat ini tidak ada bukti bahwa
penyakit ini bisa menular (Hermansyah, 2002).
5
6. Merah telapak tangan dan telapak kaki
7. Ruam yang dapat mengambil banyak bentuk, tapi tidak vesikular
(seperti blister), pada batang
8. Bengkak kelenjar getah bening (sering hanya satu nodus limfa
bengkak), terutama di daerah leher
9. Sakit sendi (arthralgia) dan pembengkakan, sering simetris
10. Lekas marah
11. Tachycardia (cepat jantung berdetak)
12. Mengupas (desquamation) telapak tangan dan telapak kaki
(kemudian dalam penyakit); mengupas mungkin mulai di sekitar
kuku
13. Beau's baris (melintang alur paku)
14. Peningkatan mengupas pada telapak tangan
15. mungkin sulit bernapas (http://penyakitkawasaki.net diakses 2
desember 2012).
E. Fase penyakit
1. Fase pertama adalah fase akut. Pada fase akut, penderita memiliki
tanda-tanda seperti demam yang mendadak tinggi dan bisa mencapai
40°C selama 5 hari atau lebih, mata berwarna merah tapi tidak terdapat
kotoran (belekan), telapak tangan dan kaki berwarna merah, dan ada
bercak-bercak merah pada seluruh tubuh. Bibir, rongga mulut, dan lidah
penderita pun berwarna merah atau yang sering disebut lidah stroberi.
Selain itu penderita mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di
salah satu sisi leher, sehingga sering dianggap sebagai penyakit
gondong (parotitis) (http://www.heartcenter.co.id diakses 2 Desember
2012).
2. Fase kedua adalah fase sub akut. Fase ini terjadi mulai pada hari
kesebelas sampai hari keduapuluh lima. Pada fase ini, demam sudah
6
mulai menurun dan bercak merah berkurang. Biasanya timbul
pengelupasan kulit jari tangan dan jari kaki. Pada fase ini penderita PK
mengalami komplikasi ke jantung yaitu pada arteri koroner
(http://www.heartcenter.co.id diakses 2 Desember 2012).
3. Fase ketiga adalah fase penyembuhan. Fase ini terjadi setelah hari
keduapuluh lima. Pada fase in timbul garis melintang pada kuku kaki
dan tangan penderita yang disebut Beau’s line
(http://www.heartcenter.co.id diakses 2 Desember 2012).
D. Diagnosis penyakit
7
Banyak anak, terutama bayi, akhirnya didiagnosis dengan penyakit
Kawasaki tidak menunjukkan semua kriteria di atas. Bahkan, banyak ahli
sekarang merekomendasikan untuk mengobati penyakit Kawasaki bahkan
jika hanya tiga hari demam telah berlalu dan setidaknya tiga kriteria
diagnostik yang hadir, terutama jika tes lainnya mengungkapkan kelainan
konsisten dengan penyakit Kawasaki. Selain itu, diagnosis dapat dibuat
murni oleh deteksi aneurisma arteri koroner dalam pengaturan klinis yang
tepat (http://www.news-medical.net diakses 2 Desember 2012)
E. Investigasi
1. Tes darah
8
d. Urinalisis dapat menunjukkan sel-sel darah putih dan protein dalam
urin (piuria dan proteinuria) tanpa bukti pertumbuhan bakteri
e. Pungsi lumbal dapat menunjukkan bukti meningitis aseptik
f. Angiografi secara historis digunakan untuk mendeteksi aneurisma
arteri koroner dan tetap menjadi standar emas untuk mendeteksi
mereka, tetapi jarang digunakan saat ini kecuali aneurisma arteri
koroner telah dideteksi dengan ekokardiografi (http://www.news-
medical.net diakses 2 Desember 2012).
F. Terapi
9
memiliki efek samping ke hati jauh lebih kecil dibanding aspirin
(http://www.omni-hospitals.com diakses 2 Desember 2012).
G. Prognosis
Prognosis penyakit kawasaki adalah baik jika diagnosis dini dan therapi
tepat segera diberikan. Kemungkinan mendapat kelainan jantung sangat
kecil bahkan tidak ada. Kasus relaps yaitu jika demam muncul lagi
disertai 1 gejala yang lain dalam periode satu bulan sejak demam pertama
adalah kurang dari 1%. Jika timbul kembali dalam periode setelah satu
bulan, tidak dapat ditentukan apakah kasus relaps atau kasus baru
(Susilawati 2002).
H. Komplikasi
10
menunjukkan kerentanan genetik adalah fakta bahwa terlepas dari di
mana mereka tinggal, anak-anak Jepang lebih mungkin daripada anak-
anak lain terhadap kontrak penyakit (http://bumbata.co diakaes 2
Desember 2012).
I. Cara Pencegahan
11
Amerika Serikat dan Jepang untuk memahami lebih lanjut
penyakit misterius ini (http://www.melindahospital.com diakses 2
Desember 2012).
12
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
13
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
http://bumbata.co/18271/penyakit-kawasaki-definisi-gejala-pengobatannya/
(diakses 2 Desember 2012)
http://www.omni-hospitals.com/omni_alamsutera/specialist.php (diakses 2
Desember 2012)
http://www.pediatrics.ucsd.edu/Research/Labs/Kawasaki%20Disease/Document
%20Library/KD_Bahasa_Indonesia.pdf (diakses 2 Deaember 2012).
15