Anda di halaman 1dari 104

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN

KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY


TSUKAMOTO
(STUDI KASUS : PT F.I.F (FEDERAL INTERNATIONAL
FINANCE))

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Jenjang Strata Satu pada STMIK Banjarbaru

OLEH :
AAN HIDAYAT
3101 0601 0885

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER BANJARBARU
(STMIK BANJARBARU)
BANJARMASIN
2011

i
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
BANJARBARU(STMIK BANJARBARU)

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : AAN HIDAYAT


NIM : 310106010885
Program Studi : SISTEM INFORMASI
Judul Skripsi : SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK
PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN
LOGIKA FUZZY TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF
(FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE))

Telah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Skripsi Program Studi Sistem
Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru
(STMIK BANJARBARU).

Banjarmasin, September 2011


Pembimbing Utama,

Ir. Rintana Arnie, M.Kom.

Mengetahui :
Ketua Jurusan
Sistem Informasi,

Bahar A. Rahman, M.Kom.

ii
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
BANJARBARU(STMIK BANJARBARU)

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : AAN HIDAYAT


NIM : 3101 0601 0885
Program Studi : SISTEM INFORMASI
Judul Skripsi : SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN
KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY
TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF (FEDERAL
INTERNATIONAL FINANCE))

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada jenjang Strata Satu
Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &
Komputer Banjarbaru (STMIK BANJARBARU) pada tanggal ( 2011).
SUSUNAN TIM PENGUJI
NO NAMA PENGUJI JABATAN TANDA TANGAN

1 Ir. Rintana Arnie, M.Kom Ketua


2 Sekretaris
3 Anggota

Banjarmasin, 2011

Mengetahui, Mengesahkan
Ketua Jurusan Ketua STMIK Banjarbaru
Sistem Informasi

Bahar A. Rahman, M.Kom Drs. H. Sushermanto

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : AAN HIDAYAT


NIM : 3101 0601 0885
Program Studi : SISTEM INFORMASI
Judul Skripsi : SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN
KARYAWAN TELADAN DENGAN LOGIKA FUZZY
TSUKAMOTO (STUDI KASUS : PT. FIF (FEDERAL
INTERNATIONAL FINANCE))

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini adalah tulisan saya sendiri,
begitu pula kode-kode program yang disertakan pada laporan ini. Dan Skripsi ini
belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi lain, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang sama yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarmasin, 17 Desember 2011

(Aan Hidayat)

iv
Aan Hidayat, 310106010885
Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Logika Fuzzy
Tsukamoto(Studi Kasus : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE));
dibawah bimbingan Ir. Rintana Arnie, M.Kom.

ABSTRAK

Dalam proses penilaian kualitas karyawan, PT. FIF melakukan pemilihan


karyawan teladan untuk memacu semangat karyawan dalam meningkatkan atau
bahkan tetap mempertahankan dedikasi dan kinerjanya. Pemilihan karyawan
teladan telah dilakukan secara periodik.
Proses pemilihan karyawan teladan bukan merupakan hal yang mudah.
Selama ini pada PT. FIF cabang Batu Licin dalam pemilihan karyawan teladan
nya dilakukan dengan cara memilih salah satu karyawan yang di rekomendasikan
oleh karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, cara pemilihan tersebut tentu
memiliki banyak kekurangan terutama dari segi objektifitas serta belum ada nya
kriteria yang terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang jadi karyawan
teladan. Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses
pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi seseorang.
Pada penelitian ini digunakan metode fuzzy tsukamoto untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Variabel yang digunakan untuk
perhitungan fuzzy pada sistem ini adalah variabel displin, loyalitas, komunikasi,
absensi, probel solve dan hasil. Adapun himpunan fuzzy yang digunakan pada
setiap variabel fuzzy adalah :RENDAH, CUKUP, TINGGI untuk variabel input
dan CUKUP dan MEMUASKAN untuk variabel output. Dalam sistem ini fungsi
keanggotaan yang digunakan untuk tiap-tiap variabel adalah representasi bentuk
kurva bahu. Dalam sistem ini hasil perhitungan fuzzy pada program sama dengan
perhitungan fuzzy dengan menggunakan alat bantu spreadsheet.

Kata Kunci : Algoritma Fuzzy Tsukamoto, Representasi bentuk kurva bahu ,


Pemilihan Karyawan Teladan, Disiplin, Loyalitas, Komunikasi, Absensi, Problem
Solve.

v
Aan Hidayat, 310106010885
Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Logika Fuzzy
Tsukamoto(Studi Kasus : PT. FIF (FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE));
dibawah bimbingan Ir. Rintana Arnie, M.Kom.

ABSTRACT

In the process of quality assessment of employees, PT. FIF conduct


elections to boost morale for employee of the employee in improving or even
maintaining their dedication and performance. Employee of the election has been
conducted periodically.
Exemplary employee selection process is not an easy thing. During this
time at PT. FIF Slippery Rock branch in its exemplary employee selection is done
by selecting one that's recommended by staff employees at PT. FIF itself, the way
the election would have many shortcomings, especially in terms of its objectivity
and there has been no measurable criteria used to determine who's a model
employee. Many of the assessment criteria as used in the selection process, in
which these criteria are based on one's perception.
In this study Tsukamoto fuzzy method used to solve these problems.
Variables used for the calculation of fuzzy on this system is variable discipline,
loyalty, communication, attendance, probel solve and results. The fuzzy sets used
in each fuzzy variable are: LOW, ENOUGH, HIGH for input variables;
SATISFACTORY and ENOUGH for variable output. In this system membership
functions are used for each variable is a representation of the curve shoulder. In
this system the calculation of fuzzy on the same program with fuzzy calculations
using the spreadsheet tool.

Keyword : Tsukamoto Fuzzy Algorithms, Representations of the curve shoulder,


Exemplary Employee Selection, Discipline, Loyalty, Communication,
Attendance, Problem Solve.

vi
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan segala Rahmat-Nya, penulis merasa bersyukur atas telah
tersusunnya Skripsi yang berjudul “Sistem Penunjang Keputusan Untuk
Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Logika Fuzzy Tsukamoto” untuk
melengkapi salah satu persyaratan yang diajukan dalam rangka menempuh ujian
akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Jenjang Strata Satu
Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &
Komputer Banjarbaru.
Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka, dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa’nya
selama pembuatan skripsi ini.
2. Ibu Ir. Rintana Arnie, M,Kom yang telah bersedia meluangkan waktunya
sebagai pembimbing skripsi.
3. Seluruh karyawan PT.FIF cabang Batulicin, tempat dilakukannya
pengumpulan data.
4. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan dukungan
dalam pengerjaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang
terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi/Sistem Informasi di
Indonesia.

Banjarmasin, 17 Desember 2011

Aan Hidayat

vii
DAFTAR ISI

Hal.

SKRIPSI............................................................................................................................... i
PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................................ iv
ABSTRAK .......................................................................................................................... v
ABSTRACT....................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Permasalahan Penelitian ..................................................................................... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah .................................................................................... 3
1.2.2. Ruang Lingkup Masalah ............................................................................. 3
1.2.3. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
1.3.2. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4
1.4. Sistematika Penulisan .............................................................................................. 4
BAB II................................................................................................................................. 6
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN .................................................. 6
2.1. Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 6
2.2. Landasan Teori.................................................................................................... 7
2.2.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ................................................... 7
2.2.2. Karakteristik dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan .......................... 8
2.2.3. Beberapa Keterbatasan SPK ....................................................................... 9
2.2.4. Logika Fuzzy .............................................................................................. 9
2.2.5. Studi Kasus ............................................................................................... 14
2.3. Kerangka Pemikiran.......................................................................................... 20

viii
BAB III ............................................................................................................................. 21
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 21
3.1. Analisa Kebutuhan ............................................................................................ 21
3.1.1. Sampel Data .............................................................................................. 21
3.1.2. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 22
3.2. Perancangan Penelitian ..................................................................................... 23
3.2.1. Sumber Data dan Variabel Penelitian ....................................................... 23
3.2.2. Diagram Konteks ...................................................................................... 23
3.2.3. Use Case Diagram..................................................................................... 24
3.2.4. Sequence Diagram .................................................................................... 25
3.2.5. Activity Diagram....................................................................................... 26
3.2.6. Perancangan Database............................................................................... 27
3.2.7. Perancangan Input dan Output .................................................................. 30
3.3. Teknik Analisis Data......................................................................................... 34
BAB IV ............................................................................................................................. 64
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 64
4.1. Hasil .................................................................................................................. 64
4.1.1. Tampilan Program..................................................................................... 64
4.1.2. Pengujian Program .................................................................................... 77
4.2. Pembahasan....................................................................................................... 86
4.3. Implikasi Penelitian .......................................................................................... 88
BAB V .............................................................................................................................. 90
PENUTUP ........................................................................................................................ 90
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 90
5.2. Saran ...................................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 91
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... 92

ix
DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 3. 1. Sampel data karyawan .................................................................................... 22


Tabel 4. 1. Uji BlackBox Form Jabatan ............................................................................ 84
Tabel 4. 2. Uji BlackBox Form Karyawan ....................................................................... 84
Tabel 4. 3. Uji BlackBox Form Input Domain Batas........................................................ 84
Tabel 4. 4. Uji BlackBox Form Proses ............................................................................. 85
Tabel 4. 5. Hasil uji akurasi algoritma program ............................................................... 85

x
DAFTAR GAMBAR

Hal.
Gambar 2. 1. Himpunan Fuzzy pada variabel temperatur ................................................. 12
Gambar 2. 2. Representasi Kurva Bentuk Bahu ............................................................... 13
Gambar 2. 3. Fungsi Keanggotaan Variabel Permintaan .................................................. 15
Gambar 2. 4. Fungsi Keanggotaan Variabel Persediaan ................................................... 16
Gambar 2. 5. Fungsi Keanggotaan Variabel Produksi Barang ......................................... 17
Gambar 2. 6. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 20
Gambar 2. 7. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 20
Gambar 3. 1. Diagram Konteks ........................................................................................ 24
Gambar 3. 2. Use Case Diagram ....................................................................................... 25
Gambar 3. 3. Sequence Diagram ...................................................................................... 26
Gambar 3. 4. Activity Diagram......................................................................................... 27
Gambar 3. 5. Desain Form Utama .................................................................................... 30
Gambar 3. 6. Desain Form Login ..................................................................................... 30
Gambar 3. 7. Desain Form Jabatan ................................................................................... 31
Gambar 3. 8. Desain Form Karyawan............................................................................... 31
Gambar 3. 9. Desain Form Domain Input Batas ............................................................... 31
Gambar 3. 10. Desain Form Variabel ............................................................................... 32
Gambar 3. 11. Desain Form Proses................................................................................... 32
Gambar 3. 12. Desain Form Operator ............................................................................... 33
Gambar 3. 13. Desain Form Konfigurasi .......................................................................... 33
Gambar 3. 14. Desain Laporan Karyawan ........................................................................ 33
Gambar 3. 15. Desain laporan Hasil Fuzzy Tsukamoto.................................................... 34
Gambar 3. 16. Variabel Disiplin ....................................................................................... 35
Gambar 3. 17. Varaibel Loyalitas ..................................................................................... 35
Gambar 3. 18. Variabel Komunikasi ................................................................................ 36
Gambar 3. 19. Variabel Absensi ....................................................................................... 37
Gambar 3. 20. Variabel Problem Solve ............................................................................ 37
Gambar 3. 21. Variabel Hasil ........................................................................................... 38
Gambar 3. 22. Variabel disiplin (75) ................................................................................ 60
Gambar 3. 23. Variabel loyalitas (77,5) ............................................................................ 60
Gambar 3. 24. Variabel komunikasi (75) .......................................................................... 60
xi
Gambar 3. 25. Variabel absensi (75)................................................................................. 61
Gambar 3. 26. Variabel problem solve (80)...................................................................... 61
Gambar 4. 1. Tampilan antar muka awal program............................................................ 64
Gambar 4. 2. Tampilan antar muka menu login ............................................................... 65
Gambar 4. 3. Tampilan antar muka menu jabatan ............................................................ 65
Gambar 4. 4. Tampilan antar muka menu karyawan ........................................................ 66
Gambar 4. 5. Tampilan antar muka menu himpunan ........................................................ 66
Gambar 4. 6. Tampilan antar muka menu variabel ........................................................... 67
Gambar 4. 7. Tampilan antar muka menu proses ............................................................. 67
Gambar 4. 8. Tampilan antar muka menu operator .......................................................... 75
Gambar 4. 9. Tampilan antar muka menu konfig ............................................................. 76
Gambar 4. 10. Tampilan laporan karyawan ...................................................................... 76
Gambar 4. 11. Tampilan Laporan Calon Karyawan Teladan ........................................... 77
Gambar 4. 12. Source code procedure Run ...................................................................... 78
Gambar 4. 13. Test case procedure Run() ......................................................................... 78
Gambar 4. 14. Source code procedure compute_membership() ...................................... 79
Gambar 4. 15. Source code fungsi fuzzifikasi .................................................................. 79
Gambar 4. 16. Test case fungsi bahu_kiri() ...................................................................... 80
Gambar 4. 17. Test case fungsi segitiga() ......................................................................... 80
Gambar 4. 18. Test case fungsi bahu_kanan() .................................................................. 81
Gambar 4. 19. Source code procedure Apply_Rule() ....................................................... 81
Gambar 4. 20. Source code fungsi Find_Min() ................................................................ 82
Gambar 4. 21. Test case fungsi Find_Min() ..................................................................... 82
Gambar 4. 22. Source code procedure compute_output()................................................. 83
Gambar 4. 23. Test case procedure compute_output() ..................................................... 83
Gambar 4. 25. Perbandingan perhitungan progam dengan perhitungan manual .............. 88

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas karyawan pada sebagian besar perusahaan merupakan suatu

permasalah yang sangat penting. Dengan adanya karyawan-karyawan yang

berkualitas membuat suatu perusahaan dapat berdiri dengan kokoh, bertumbuh

dan berkembang dengan pesat dan menjadi besar. Oleh karena itu diperlukan

kerjasama yang baik antara semua karyawan dan pemimpin perusahaan.

PT F.I.F (Federal International Finance) cabang Batu Licin merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembiayaan sepeda motor secara ritel.

Bagi pimpinan maupun pemilik dari PT F.I.F menganggap karyawan-karyawan

yang bekerja di perusahannya merupakan roda penggerak yang sangat penting

bagi kelangsungan perusahaan. Pemilihan karyawan teladan dilakukan secara

periodik dengan tujuan agar karyawan selalu memacu semangat dalam dirinya

untuk terus meningkatkan atau bahkan tetap mempertahankan dedikasi dan

kinerjanya di perusahaan dari tahun ke tahun.

Proses pemilihan karyawan teladan tersebut bukan merupakan hal yang

mudah. Selama ini pada PT. FIF cabang Batu Licin dalam pemilihan karyawan

teladan nya dilakukan dengan cara memilih salah satu karyawan yang di

rekomendasikan oleh karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, cara pemilihan

tersebut tentu memiliki banyak kekurangan terutama dari segi objektifitas serta

belum ada nya kriteria yang terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang

jadi karyawan teladan. Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan

1
2

dalam proses pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi

seseorang. Kendala yang lain yang timbul dalam pemutusan pemilihan karyawan

teladan adalah sering kali pimpinan sebagai pengambil keputusan masih

mengandalkan intuisi (subjektif). Hal ini tentu saja menjadi sebuah kekurangan

untuk menentukan tepat atau tidaknya seseorang terpilih sebagai karyawan

teladan.

Logika fuzzy dengan penalaran tsukamoto adalah salah satu metode yang

dapat diterapkan untuk membangun suatu sistem sebagai penyelesaian masalah

tersebut. Metode ini telah banyak diterapkan untuk berbagai keperluan dalam

mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Beberapa penelitian diantaranya yang

menerapkan metode ini adalah Ganjar Ramadhan dengan judulnya “Menentukan

Harga Mobil Bekas Toyota Avanza Menggunakan Metode Tsukamoto” meneliti

tentang penerapan fuzzy tsukamoto ke dalam suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu calon pembeli mobil Avanza bekas dalam menentukan harga yang

pantas dibayar untuk membeli mobil tersebut. Penelitian tersebut melakukan

proses terhadap variabel harga beli mobil baru, kondisi mobil sekarang, tipe/jenis

mobil, dan tahun pembelian mobil. Hasil yang didapat berupa prediksi harga mobl

bekas.

Oleh karena itu perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang dapat

mengatasi permasalahan diatas, yaitu dengan menerapkan logika fuzzy

menggunakan penalaran tsukamoto pada sistem yang dapat memberikan solusi

yang tepat dalam menentukan pemilihan karyawan teladan.


3

1.2. Permasalahan Penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka identifikasi

permasalahan dalam penelitian ini yaitu cara pemilihan karyawan teladan yang

dilakukan dengan memilih salah satu karyawan yang di rekomendasikan oleh

karyawan-karyawan pada PT. FIF itu sendiri, serta belum ada nya kriteria yang

terukur yang digunakan untuk menentukan siapa yang jadi karyawan teladan.

Banyak kriteria-kriteria sebagai penilaian yang digunakan dalam proses

pemilihan, dimana kriteria-kriteria tersebut didasarkan pada persepsi seseorang.

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup masalah untuk penelitian ini meliputi :

1. Kriteria-kriteria yang akan dipergunakan dalam sistem pendukung keputusan

ini adalah disiplin, loyalitas, komunikasi, absensi, dan problem solving.

2. Sistem pendukung keputusan ini disesuaikan dengan aturan yang berlaku di

PT. FIF cabang Batulicin.

3. Sistem pendukung keputusan ini hanya diperuntukkan untuk karyawan yang

berkedudukan sebagai staf di PT.FIF cabang Batulicin.

1.2.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara membangun

suatu aplikasi yang berfungsi sebagai alat bantu pengambilan keputusan dalam

kasus pemilihan karyawan teladan pada PT. FIF cabang Batulicin dengan

menerapkan metode fuzzy tsukamoto?


4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka penelitian yang dilakukan ini

memiliki tujuan membuat aplikasi serta menerapkan logika fuzzy tsukamoto

dalam kasus pemilihan karyawan teladan PT. FIF cabang Batulicin.

1.3.2. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan mengenai

metode fuzzy tsukamoto beserta penerapannya.

2. Bagi PT. FIF cabang Batulicin, penelitian merupakan salah satu alternatif

dalam menentukan calon karyawan teladan sesuai dengan kriteria yang ada di

perusahaan tersebut.

3. Hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

1.4. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab yang terdiri

dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang secara umum memberikan gambaran

tentang hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan,

tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup

masalah, sampai sistematika penulisan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN


5

Bab ini memberikan uraian sestematis mengenai literature yang

dipergunakan dalam melakukan penulisan laporan skripsi sehingga

diperoleh landasan teori, tinjawan pustaka, dan kerangka pemikiran

yang relevan dan akurat.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi mengenai analisa kebutuhan, perancangan

penelitian sampai teknik analisis data

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi mengenai hasil dari penelitian, pembahasan

sampai implikasi penelitan.

BAB V : PENUTUP

Bagian terakhir ini akan memaparkan hal-hal yang dapat

disimpulkan berdasarkan pembahasan sebelumnya beserta saran-

saran yang sekiranya dapat diberikan untuk perbaikan dikemudian

hari.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan karyawn

teladan bukanlah baru pertama kali ini dilakukan , sudah ada penelitian terdahulu

tentang penerapan metode fuzzy tsukamoto tersebut. Penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ni Made Dwi Partawi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan Menggunakan Metode Fuzzy AHP”.

Sistem tersebut memberikan saran urutan prioritas solusi pemilihan karyawan

teladan berdasarkan kriteria intelegensia, kepribadian, sikap, fisik, teknis, dan

kriteria manajerial serta masing-masing subkriteria dan sebagai pertimbangan oleh

PT. BTCD dalam memilih karyawan.

Ganjar Ramadhan dengan judulnya “Menentukan Harga Mobil Bekas

Toyota Avanza Menggunakan Metode Tsukamoto” meneliti tentang suatu sistem

untuk membantu calon pembeli mobil Avanza bekas untuk menentukan harga

yang pantas yang harus ia bayar untuk membeli mobil tersebut dengan metode

Tsukamoto.

Hasil penelitian sebelumnya dapat menjadi informasi dan acuan bagi

peneliti saat ini yang menerapkan metode yang sama. Penelitian-penelitian diatas

berbeda dengan penelitian kali ini, dimana penelitian ini menerapkan metode

Tsukamoto untuk membuat Sistem Penunjang Keputusan dalam pemilihan

karyawan teladan menggunakan metode fuzzy tsukamoto.

6
7

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) merupakan suatu

istilah yang mengacu pada suatu sistem yang memamfaatkan dukungan computer

dalam proses pengambilan keputusan.Untuk memberikan pengertian tersebut,

disini akan diuraikan definisi mengenai Sistem Pendukung Keputusan.Yaitu, SPK

merupakan suatu sistem yang interaktif,yang membantu pengambil keputusan

melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan

masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur (Rahman,

2011).

SPK atau Decission Support Sistem (DSS) adalah merupakan suatu

kumpulan sistem yang dapat mendukung proses pengambilan keputusan,yang

selanjutnya dapat menunjang pengambilan keputusan dalam memperoleh data dan

menguji beberapa alternatif-alternatif solusi yang mengandung konsekuensi-

konsekuensi selama proses pemecahan masalah berlangsung.Atau boleh disebut

merupakan aplikasi dari sebuah sistem informasi yang membantu proses

pengambilan keputusan.

SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan, tetapi untuk melengkapi

mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan sekumpulan

kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan dan sistem ini bukan dimaksudkan untuk mengganti

pengambilan keputusan dalam membuat suatu keputusan,melainkan mendukung

pengambil keputusan.
8

2.2.2. Karakteristik dan Manfaat Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambilan

keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur

ataupun yang tidak terstruktur dengan menambah kebijaksanaan manusia

dan informasi komputerisasi.

2. Dalam proses pengolahannya, SPK mengkombinasikan penggunaan model

– model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi

– fungsi pencari/interogasi informasi.

3. SPK dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan

dengan mudah.

4. SPK dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibel serta kemampuan

adaptasi yang tinggi.

Manfaat yang dapat diambil dari sistem pendukung keputusan ini :

1. SPK memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses

data/informasi bagi pemakainya.

2. SPK membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah

terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak teratur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

Walaupun mungkin saja SPK,tidak mampu memecahkan masalah yang

dihadapi oleh pengambil keputusan,namun ia dapat menjadi stimulant bagi


9

pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan

berbagai alternatif pemecahan (Parwati, 2009).

2.2.3. Beberapa Keterbatasan SPK

1. Ada beberapa kemapuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat

dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya

mencerminkan persoalan sebenarnya.

2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang

dimilikinya ( pengetahuan dasar serta model dasar ).

3. Proses - proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada

perangkat lunak yang digunakan.

4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki

manusia.Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan

keputusan dalam melaksanakan tugas (Rahman, 2011).

2.2.4. Logika Fuzzy

2.2.4.1 Pengertian Logika Fuzzy

Dalam logika konvensional, nilai kebenaran mempunyai kondisi yang

pasti yaitu benar atau salah (true or false), dengan tidak ada kondisi antara. Prinsip

ini telah mendominasi pemikiran logika di dunia sampai sekarang. Tentu saja,

pemikiran mengenai logika konvensional dengan nilai kebenaran yang pasti yaitu

benar atau salah dalam kehidupan yang nyata sangatlah tidak mungkin. logika

fuzzy menawarkan suatu logika yang dapat merepresentasikan keadaan dunia

nyata (Kusumadewi & Purnomo, 2010).

Teori himpunan logika fuzzy di kembangkan oleh Professor Lofti A. Zadeh

pada tahun 1965. Ia ber-pendapat bahwa logika benar dan salah dari logika
10

booleanlkonvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang berada pada

dunia nyata.Untuk mengatasi masalah gradasi yang tidak terhingga tersebut,

Zadeh mengembangkan sebuah himpunan fuzzy. Tidak seperti logika boolean,

logika fuzzy mempunyai nilai yang kontinu. Fuzzy dinyatakan dalam derajat dari

suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu dapat

dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama.

Berdasarkan hal tersebut diatas Logika fuzzy dapat digunakan untuk

memodelkan suatu permasalahan yang matematis, dimana konsep matematis yang

mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.

Logikafuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik (Crisp Set) yang

hanya memiliki dua nilai keanggotaan yaitu 0 dan 1. Dalam logika fuzzy nilai

kebenaran suatu pernyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai dengan

sepenuhnya salah.

Fuzzy Logic berhubungan dengan ketidakpastian yang telah menjadi sifat

alamiah manusia, mensimulasikan proses pertimbangan normal manusia dengan

jalan memungkinkan komputer untuk berperilaku sedikit lebih seksama dan logis

daripada yang dibutuhkan metode computer konvensional.

Pemikiran di balik pendekatan ini adalah pengambilan keputusan tidak

sekadar persoalan hitam dan putih atau benar dan salah, namun kerapkali

melibatkan area abu-abu, dan hal itu dimungkinkan.

2.2.4.2 Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi atau

keadaa tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Pada himpunan tegas (crisp), nilai

keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan
11

flA[x], memiliki dua kemungkinan, yaitu : Satu (I), yang berarti bahwa suatu item

menjadi anngota dalam suatu himpunan atau Nol (0), yang berarti bahwa suatu

item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.

Pada himpunan fuzzy nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1.

Apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy flA[ x] = 0 berarti x tidak menjadi

anggota himpunan A, demikian pula apabila x memiliki nilai keanggotaan fuzzy

flA[ x] = 1 berarti x menjadi anggota penuh pada himpunanA.

Kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas terkadang

menimbulkan kerancuan, karena memiliki nilai pada interval [0,1], namun

interpretasi nilainya sangat berbeda. Keanggotaan fuzzy memberikan suatu ukuran

terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan probabilitas mengindikasikan

proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam jangka panjang.

Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :

a. Linguistik, yaitu penamaan suatu group yang mewakili suatu keadaan atau

kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti : Muda,

Parobaya, Tua.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu

variabel seperti : 25,40,60.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami suatu sistem fuzzy,

yaitu :

a. Variabel fuzzy

Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu

system fuzzy. Contoh : umur, temperatur, permintaan, dsb.

b. Himpunan fuzzy
12

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi

atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

Contoh :

1. Variabel umur, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu :

MUDA, PAROBAYA, TUA.

2. Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu :

DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS.

DINGIN SEJUK NORMAL HANGAT PANAS


1

µ[x]

0 15 20 25 30 35 40
Gambar 2. 1. Himpunan Fuzzy pada variabel temperatur

c. Semesta Pembicaraan

Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan umtuk

dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan

himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton

dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif

maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi

batas atasnya.

Contoh :

1. Semesta pembicaraan untuk variabel umur : [0 +∞]

2. Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur : [0 40]

d. Domain

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam


13

semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan


fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan
bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri
ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.
Contoh domain himpunan fuzzy :

1. MUDA : [0 45]

2. PAROBAYA : [33 45]

3. TUA : [45 +∞]

2.2.4.3 Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-

titik input data ke dalam nilai keanggotaan yang memiliki nilai interval antara 0

dan I. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan

adalah dengan melalui pendekatan fungsi.

Salah satu representasi fungsi keanggotaan dalam fuzzy yang akan dipakai

adalah representasi kurva bentuk bahu. Kurva yang bentuknya seperti bahu di

sisi paling kanan dan paling kirinya. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga,

digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy.

Bahu Kiri Bahu Kanan


1

µ[x]

0
a b c d e f

Gambar 2. 2. Representasi Kurva Bentuk Bahu

Ada dua keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan

himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0]
14

bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan

lebih tinggi. Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari

nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian

bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih

rendah.

2.2.4.4 Metode Tsukamoto

Dalam membangun sebuah sistem fuzzy dikenal beberapa metode

penalaran, antara lain : metode Tsukamoto, metode Mamdani dan metode Sugeno.

Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-

THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi

keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-

tiap aturan diberikan dengan tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength).

Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.

Misal ada 2 variabel input, var-1(x) dan var-2(y) serta 1 variabel output

var-3(z), dimana var-1 terbagi atas 2 himpunan yaitu A1 dan A2 dan var-2 terbagi

atas himpunan B1 dan B2. Sedangkan var-3 juga terbagi atas 2 himpunan yaitu C1

dan C2. (Kusumadewi, 2003).

Ada dua aturan yang digunakan yaitu:

[R1] IF (x is A1) and (y is B2) THEN (z is C1)

[R2] IF (x is A2) and (y is B1) THEN (z is C2)

2.2.5. Studi Kasus

Suatu perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis

ABC. Dari data 1 bulan terakhir, permintaan terbesar mencapai 5000


15

kemasan/hari, dan permintaan terkecil mencapai 1000 kemasan/hari. Persediaan

barang di gudang terbanyak mencapai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah

mencapai 100 kemasan/hari. Dengan segala keterbatasannya, sampai saat ini

perusahaan baru memproduksi barang maksimum 7000 kemasan/hari, untuk

efisiensi mesin dan SDM tiap hari diharapkan perusahaan memproduksi paling

tidak 2000 kemasan. Berapa kemasan makanan jenis ABC yang harus diproduksi,

jika jumlah permintaan sebanyak 4000 kemasan dan persediaan di gudang masih

300 kemasan, apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan

fuzzy sebagai berikut :

[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK

THENProduksi Barang BERKURANG;

[R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT

THENProduksi Barang BERKURANG;

[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK

THENProduksi Barang BERTAMBAH;

[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT

THENProduksi Barang BERTAMBAH;

Solusi :

Ada 3 variabel yang akan dimodelkan, yaitu :

1. Permintaan, terdiri atas 2 himpunan fuzzy : NAIK dan TURUN.

µ[x] TURUN NAIK

0,75

0,25
0
1000 4000 5000
Gambar 2. 3. Fungsi Keanggotaan Variabel Permintaan
16

Mencari nilai keanggotaan :

µPmtTURUN(4000) = (5000-4000)/4000

= 0,25

µPmtNAIK(4000) = (4000-1000)/4000

= 0,75

2. Persediaan, terdiri atas 2 himpunan fuzzy :SEDIKIT dan BANYAK.

µ[y] SEDIKIT BANYAK


1
0,6
0,4

0 100 300 600

Gambar 2. 4. Fungsi Keanggotaan Variabel Persediaan

Mencari nilai keanggotaan :

µPsdSEDIKIT(300) = (600-300)/500

= 0,6

µPsdBANYAK(300) = (300-100)/500

= 0,4
17

3. Produksi, terdiri atas 2 himpunan fuzzy : BERKURANG dan

BERTAMBAH.

µ[z] BERKURANG BERTAMBAH

0
2000 7000

Gambar 2. 5. Fungsi Keanggotaan Variabel Produksi Barang

Cari nilai z untuk setiap aturan dengan menggunakan fungsi MIN pada aplikasi
fungsi implikasinya :

[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK

THENProduksi Barang BERKURANG;

α-predikat1 = µPmnTURUN ᴖ PsdBANYAK

= min(µPmnTURUN(4000), µPsdBANYAK(300))

= min(0,25;0,4)

= 0,25

Lihat himpunan Produksi barang BERKURANG,

(7000-z)/5000 = 0,25 z1 = 5750

[R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT

THENProduksi Barang BERKURANG;

α-predikat2 = µPmtTURUN ᴖ PsdSEDIKIT


18

= min(µPmtTURUN(4000), µPsdSEDIKIT(300))

= min(0,25;0,6)

= 0,25

Lihat himpunan Produksi barang BERKURANG,

(7000-z)/5000 = 0,25 z2 = 5750

[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK

THENProduksi Barang BERTAMBAH;

α-predikat3 = µPmtNAIK ᴖ PsdBANYAK

= min(µPmtNAIK(4000), µPsdBANYAK(300))

= min(0,75;0,4)

= 0,4

Lihat himpunan Produksi barang BERTAMBAH,

(z-2000)/5000 = 0,4 z3 = 4000

[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT

THENProduksi Barang BERTAMBAH;

α-predikat4 = µPmtNAIK ᴖ PsdSEDIKIT

= min(µPmTNAIK(4000), µPsdSEDIKIT(300))

= min(0,75;0,6)

= 0,6

Lihat himpunan Produksi barang BERTAMBAH,

(z-2000)/5000 = 0,6 z4 = 4000

Nilai z dapat dicari dengan cara sebagai berikut :


19

Jadi jumlah makanan kaleng jenis ABC yang harus diproduksi sebanyak 4983
kemasan.
20

2.3. Kerangka Pemikiran

Gambar 2. 6. Kerangka Pemikiran


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Analisa Kebutuhan

Analisis kebutuhan perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui semua

permasalahan serta kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi

sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan teladan. Analisis dilakukan

dengan mencari dan menentukan permasalahan yang dihadapi, serta semua

kebutuhan seperti analisis masalah, analisis sistem, masukan dan keluaran sistem,

antarmuka sistem, serta fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

Metode analisis merupakan langkah penting dalam perancangan perangkat

lunak. Langkah ini sangat mempengaruhi perancangan yang dibuat beserta

implementasinya. Kesalahan dan kekurangsempurnaan pada tahap ini dapat

mengakibatkan kesalahan pada perancangan perangkat lunak, sehingga program

tidak dapat diimplementasikan seperti yang diinginkan.

Variabel-variabel yang dipelukan dalam pembuatan sistem penunjang

keputusan untuk pemilihan karyawan teladan dengan logika fuzzy tsukamoto pada

PT. FIF cabang batulicin yaitu kedispilinan, loyalitas terhadap perusahaan,

kemampuan komunikasi, tingkat kehadiran, dan kemampuan dalam memecahkan

masalah sebagai variabel input dan variabel hasil sebagai variabel output.

3.1.1. Sampel Data

Data yang digunakan untuk mengelola sistem pendukung keputusan

pemilihan calon karyawan teladan adalah 10 data karyawan yang diambil secara

21
22

acak yang meliputi data nama karyawan, jabatan, serta nilai-nilai kriteria masing-

masing. Sampel data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3. 1. Sampel data karyawan

NILAI KRITERIA
No. NAMA Jabatan Problem Hasil
Disiplin Loyalitas Komunikasi Absensi
solving
1 Budiman Sales 90 70 80 100 75 83
2 Sigit Purnomo Surveyor 75 70 85 85 75 78
3 Bekti susilo Surveyor 90 90 85 100 85 90
4 Gazali Rahman Collector 85 75 75 90 85 82
5 Bahrina Fauzi Collector 70 70 75 80 70 73
Agung
6 Sales 85 85 85 100 80 87
Kurniawan
7 Hadi Prasetyo Sales 70 80 70 95 75 78
8 Firmansyah Surveyor 90 85 90 75 80 84
9 Adi Kurniadi Collector 90 95 85 100 90 92
10 Ramdani Sales 80 75 75 85 75 78

3.1.2. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Kepustakaan

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data dan rumus-

rumus yang diperlukan dalam kaitannya untuk menerapkan algoritma fuzzy

tsukamoto. Hal ini dapat diperoleh dari buku-buku dan literatur lainnya.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mangadakan tanya jawab (wawancara)

secara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan informasi.

3. Metode observasi

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan peninjauan langsung pada

objek penelitian serta melakukan pencatatan mengenai hal-hal dan semua


23

kejadian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Observasi dilakukan

di PT. FIF cabang Batulicin.

3.2. Perancangan Penelitian

3.2.1. Sumber Data dan Variabel Penelitian

Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari

PT. FIF cabang Batulicin. Variabel penelitian yang digunakan berjumlah 5

variabel input dan 1 variabel output. variabel tersebut adalah sebagai berikut :

X1= disiplin

X2 = loyalitas

X3 = komunikasi

X4 = absensi

X5 = problem solving (kemampuan memecahkan masalah)

X6 = hasil inferensi

3.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum mengenai interaksi yang

terjadi antara sistem dengan admin. Diagram konteks dari sistem ini ditunjukkan

pada gambar.

Pada diagram konteks digambarkan proses umum yang terjadi di dalam

sistem. Terdapat komponen proses cluster dan external entity admin sebagai yang

memasukkan input dan menerima output. Admin memasukkan jumlah cluster

yang diminta untuk selanjutnya di proses. Setelah melakukan proses, sistem akan

menghasilkan output berupa.


24

Input Data Karyawan Sistem


Input Variabel Disiplin
Input Variabel loyalitas
Pendukung
Input Variabel Komunikasi Keputusan
Admin Input Variabel Absensi Pemilihan
Input Variabel problem solving
Karyawan
Teladan

Daftar calon karyawan teladan

Gambar 3. 1. Diagram Konteks

3.2.3. Use Case Diagram

Use case adalah konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem

terlihat dimata pengguna. Sasaran permodelan use case diantaranya adalah

mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan

mendefinisikan skenario penggunaan yang disepakati antara pemakai dan

pengembang (developer). Dari identifikasi aktor yang terlibat diatas maka use

case diagram untuk sistem penunjang keputusan dalam pemilihan armada dapat

dilihat pada
25

uc SPK pemilihan karyaw an teladan

Input Batas Atas dan


Batas Baw ah Input Variabel
Variabel Disiplin

Input Variabel
Loyalitas

Input Variabel

Input Variabel
Komunikasi

User

Algoritma Fuzzy Input Variabel


Tsukamoto Absensi

Input Variabel
Problem Solv ing

v iew hasil

Gambar 3. 2. Use Case Diagram

3.2.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan

disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram teridiri antar dimensi

vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequnce

diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-

langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan
26

output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan

perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari suatu objek ke objek lainnya. Pada fase

desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi / metode dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali

dengan diterimanya sebuah message.

sd SPK pemilihan karyaw an teladan

Database Hasil
Karyawan
User Layar Algoritma Fuzzy
Tsukamoto

Tampilan menu()

Input variabel()

Proses()

Hasil Inferensi()
Menampilkan hasil
inferensi tsukamoto()

Hasil Inferensi()

Gambar 3. 3. Sequence Diagram

3.2.5. Activity Diagram

Activity diagram adalah bagian dari UML yang digunakan untuk

menggambarkan tahapan dari setiap proses bisnis yang ada agar lebih mudah

memahami proses bisnis yang terjadi.

Dalam activity diagram tiap aktivitas direpresentasikan dengan rounded

rectangle yang dihubungkan dengan anak panah untuk menggambarkan transisi


27

dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Activity diagram mulai dari initial state dan

diakhiri dengan final state.

act SPK pemilihan...

Mulai

Input Variabel

Algoritma
Fuzzy
Tsukamoto

Hasil

Selesai

Gambar 3. 4. Activity Diagram

3.2.6. Perancangan Database

Dalam Aplikasi ini dibutuhkan beberapa tabel sebagai berikut :

1. Tabel variabel, merupakan tabel yang menyimpan data-data variabel.

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

Nama Varchar 20

Status Varchar 1

2. Tabel batas, merupakan tabel yang meyimpan nilai-nilai himpunan pada


masing-masing variabel.
28

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

Variabel Varchar 17

Himpunan Varchar 20

NilaiBawah Double 0

NilaiTengah Double 0

NilaiAtas Double 0

3. Tabel karyawan, merupakan tabel yang menyimpan hasil perhitungan


fuzzy tsukamoto terhadap karyawan.

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

NIK Varchar 20

NilaiDisiplin Double 0

NilaiLoyalitas Double 0

NilaiKomunikasi Double 0

NilaiAbsensi Double 0

NilaiSolve Double 0

Hasil Double 0

Tahun Date 0

4. Tabel jabatan, merupakan tabel yang menyimpan data master jabatan.

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

Nama Varchar 20
29

5. Tabel nik, merupakan tabel yang menyimpan data karyawan.

Field Name Data Type Field Size

NIK Varchar 20

Nama Varchar 30

Jabata Varchar 17

6. Tabel konfig, merupakan tabel yang menyimpan data profil intitusi.

Field Name Data Type Field Size

Nama Varchar 255

Alamat1 Varchar 255

Alamat2 Varchar 255

7. Tabel operator, merupakan tabel yang menyimpan data user.

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

Nama Varchar 100

Otoritas Varchar 17

Password Varchar 50

8. Tabel otoritas, merupakan tabel yang menyimpan data otoritas user


terhadap aplikasi.

Field Name Data Type Field Size

Id Varchar 17

Nama Varchar 100


30

3.2.7. Perancangan Input dan Output

a. Tampilan Awal

Tampilan awal merupakan menu utama yang terdiri dari menu Data, Proses,

Laporan, Alat, Masuk, dan Keluar. Didalam menu Data terdapat submenu

Jabatan, Karyawan, dan Submenu Input Domain Batas.

Data Proses Laporan Alat Masuk Tutup

GAMBAR

Gambar 3. 5. Desain Form Utama

b. Form Login

Form Login merupakan form yang digunakan sebagai akses masuk

kedalam program.

Nama Operator DBLookupComboBox

Otoritas DBEdit

Password DBEdit

Login Batal

Gambar 3. 6. Desain Form Login

c. Form Jabatan

Form Jabatan merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data-

data jabatan yang digunakan dalam aplikasi ini.


31

Nama Jabatan DBEdit

Nama Jabatan

Grid

Baru Ubah Tutup

Gambar 3. 7. Desain Form Jabatan

d. Form Karyawan

Form karyawan merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data

master karyawan.

NIK DBEdit

Nama Karyawan DBEdit

Jabatan DBLookupComboBox

NIK Nama Karyawan Jabatan

Grid

Baru Batal Ubah Hapus Simpan Tutup

Gambar 3. 8. Desain Form Karyawan

e. Form Input Domain Batas

Form ini merupakan form yang digunakan untuk memasukkan nilai-nilai

dari himpunan-himpunan masing-masing variabel.

Jabatan DBLookupComboBox

No. Himpunan Nilai Bawah Nilai Tengah Nilai Atas

Grid

Tutup

Gambar 3. 9. Desain Form Domain Input Batas

f. Form Variabel
32

Form variabel merupakan form yang digunakan untuk memasukkan data-

data varaibel.

Nama Variabel

Grid

Baru Ubah Tutup

Gambar 3. 10. Desain Form Variabel

g. Form Proses Fuzzy Tsukamoto

Form ini berfungsi untuk melakukan proses fuzzy tsukamoto terhadap

karyawan.

File Keluar

NIK DBEdit Jabatan DBEdit

Nama Karyawan DBEdit

DBEdit DBEdit DBEdit

b.bawah – b.atas b.bawah – b.atas b.bawah – b.atas

DBEdit DBEdit Proses

b.bawah – b.atas b.bawah – b.atas DBEdit

Nama Karyawan Tahun Disiplin Loyalitas Komunikasi Absensi Solve Hasil

Grid

OK Simpan Batal

Gambar 3. 11. Desain Form Proses

h. Form Operator

Form ini digunakan untuk mengatur level pengguna aplikasi.


33

Nama Operator Otoritas

Grid

Baru Edit Hapus Cari Tutup

Gambar 3. 12. Desain Form Operator

i. Form Konfig

Form ini digunakan untuk melakukan perubahan profil institusi.

Nama Institusi DBEdit

Alamat DBEdit

Kota DBEdit

Simpan Tutup

Gambar 3. 13. Desain Form Konfigurasi

j. Laporan Karyawan

Output dari sistem berupa data karyawan keseluruhan dan juga dapat

dilakuakn filter untuk karyawan perjabatan.

Logo Nama Perusahaan


Alamat Perusahaan

LAPORAN KARYAWAN

No NIK Nama Karyawan Jabatan

Gambar 3. 14. Desain Laporan Karyawan

k. Laporan Hasil Fuzzy Tsukamoto

Output utama dari sistem, memuat nilai-nilai masing-masing kriteria

beserta hasil.
34

Nama Perusahaan
Logo Alamat Perusahaan

LAPORAN DAFTAR CALON KARYAWAN TELADAN

No NIK Nama Karyawan Tahun Absensi DisiplinKomunikasi Loyalitas Solve Hasil

Gambar 3. 15. Desain laporan Hasil Fuzzy Tsukamoto

3.3. Teknik Analisis Data

Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-

THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi

keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-

tiap aturan diberikan dengan tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength).

Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.

Tahapan dalam perancangan sistem fuzzy ialah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan model masukan dan keluaran system, dalam kasus ini

terdapat 5 model masukan/variabel input yang terdiri dari : disiplin,

loyalitas, komunikasi, absensi, probel solving (kemampuan memecakan

masalah). Dan 1 model keluaran/variabel output : hasil.

2. Dekomposisi variabel model menjadi himpunan fuzzy, yaitu:

Dari variabel-variabel input dibentuk himpunan-himpunan fuzzy antara

lain :

a. Variabel disiplin yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah,

cukup, tinggi.
35

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 60 75 90

Gambar 3. 16. Variabel Disiplin

Fungsi keanggotaan :

............................. ..(3.1)

............................... (3.2)

............................... (3.3)

b. Variabel loyalitas yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah,

cukup, tinggi.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 70 82,5 95

Gambar 3. 17. Varaibel Loyalitas

Fungsi keanggotaan :

....................(3.4)
36

....................(3.5)

....................(3.6)

c. Variabel komunikasi yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu :

rendah, cukup, tinggi.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 65 77,5 90

Gambar 3. 18. Variabel Komunikasi

Fungsi keanggotaan ;

.................(3.7)

.................(3.8)

.................(3.9)

d. Variabel absensi yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu : rendah,

cukup, tinggi.
37

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 50 75 100

Gambar 3. 19. Variabel Absensi

Fungsi keanggotaan :

..........................(3.10)

..........................(3.11)

..........................(3.12)

e. Variabel problem solve yang terdiri dari 3 himpunan fuzzy, yaitu :

rendah, cukup, tinggi.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 70 80 90

Gambar 3. 20. Variabel Problem Solve

Fungsi keanggotaan ;
38

..................................(3.13)

..................................(3.14)

..................................(3.15)

f. Variabel hasil yang terdiri dari 2 himpunan fuzzy, yaitu : cukup, dan

memuaskan.

CUKUP MEMUASKAN
1

0
0 50 95

Gambar 3. 21. Variabel Hasil

Fungsi keanggotaan ;

..........................(3.16)

..........................(3.17)

3. Pembuatan Aturan F uzzy

Dari ke lima variabel input dan sebuah variabel output yang telah

didefinisikan, dengan melakukan analisa data terhadap batas tiap-tiap


39

himpunan fuzzy pada tiap- tiap variabelnya maka dibentuk 243 aturan

fuzzy yang akan dipakai dalam sistem ini, yaitu :

1. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

2. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

3. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

4. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

5. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

6. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

7. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

8. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

9. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

10. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

11. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup


40

12. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

13. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

14. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

15. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

16. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

17. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

18. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

19. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

20. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

21. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

22. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

23. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup


41

24. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

25. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

26. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

27. IF disiplin tinggi AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

28. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

29. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

30. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

31. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

32. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

33. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

34. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

35. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


42

36. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

37. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

38. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

39. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

40. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

41. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

42. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

43. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

44. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

45. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

46. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

47. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup


43

48. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

49. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

50. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

51. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

52. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

53. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

54. IF disiplin tinggi AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

55. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

56. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

57. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

58. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

59. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


44

60. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

61. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

62. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

63. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

64. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

65. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

66. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

67. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

68. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

69. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

70. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

71. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup


45

72. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

73. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

74. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

75. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

76. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

77. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

78. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

79. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

80. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

81. IF disiplin tinggi AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

82. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

83. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


46

84. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

85. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

86. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

87. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

88. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

89. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

90. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

91. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

92. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

93. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

94. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

95. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


47

96. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

97. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

98. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

99. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

100. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

101. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

102. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

103. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

104. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

105. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

106. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

107. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


48

108. IF disiplin cukup AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

109. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

110. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

111. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

112. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

113. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

114. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

115. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

116. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

117. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

118. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

119. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup


49

120. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

121. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

122. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

123. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

124. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

125. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

126. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

127. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

128. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

129. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

130. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

131. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup


50

132. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

133. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

134. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

135. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

136. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

137. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

138. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

139. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

140. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

141. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

142. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

143. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


51

144. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

145. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

146. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

147. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

148. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

149. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

150. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

151. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

152. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

153. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

154. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

155. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup


52

156. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

157. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

158. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

159. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

160. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

161. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

162. IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

163. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

164. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

165. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

166. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

167. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


53

168. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

169. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

170. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

171. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

172. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

173. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

174. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

175. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

176. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

177. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

178. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

179. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup


54

180. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

181. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

182. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

183. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

184. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

185. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

186. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

187. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

188. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

189. IF disiplin rendah AND loyalitas tinggi AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

190. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

191. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


55

192. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

193. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

194. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

195. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

196. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

197. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

198. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

199. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

200. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

201. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

202. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

203. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


56

204. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

205. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

206. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

207. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

208. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

209. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

210. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

211. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

212. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

213. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

214. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

215. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


57

216. IF disiplin rendah AND loyalitas cukup AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

217. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

218. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

219. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

220. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

221. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

222. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

223. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

224. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

225. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

226. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

227. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup


58

228. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

229. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

230. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

231. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

232. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

233. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil cukup

234. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil cukup

235. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

236. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

237. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

238. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve tinggi THEN hasil cukup

239. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup


59

240. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil cukup

241. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve tinggi THEN hasil memuaskan

242. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

243. IF disiplin rendah AND loyalitas rendah AND komunikasi rendah AND

absensi rendah AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

244. IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

4. Proses Logika Fuzzy :

a. Fuzzifikasi, merupakan proses untuk mendapatkan derajat

keanggotaan dari sebuah nilai numerik masukan (crisp).

Representasi yang digunakan pada kasus ini untuk mendapatkan

derajat keanggotaan untuk himpunan baik, cukup, dan kurang pada

variabel disiplin adalah dengan menggunakan representasi kurva

bentuk bahu.

Misal diambil salah satu karyawan dengan nilai untuk masing-masing

variabel berturut-turut sebagai berikut : 75, 82,5, 77,5, 75, 80.

Fuzzifikasi variabel disiplin dengan nilai disiplin karyawan 75.


60

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 60 75 90
Gambar 3. 22. Variabel disiplin (75)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.2).

µdisiplin CUKUP(75) = 1

Fuzzifikasi variabel loyalitas dengan nilai disiplin karyawan 77,5.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 65 77,5 90

Gambar 3. 23. Variabel loyalitas (77,5)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 77,5 dengan persamaan (3.5).

µloyalitas CUKUP(75) =1

Fuzzifikasi variabel komunikasi dengan nilai disiplin karyawan 75

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 65 77,5 90

Gambar 3. 24. Variabel komunikasi (75)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.8).
61

µkomunikasi CUKUP(75) =1

Fuzzifikasi variabel absensi dengan nilai disiplin karyawan 75

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 50 75 100

Gambar 3. 25. Variabel absensi (75)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan

(3.11).

µabsensi CUKUP (77) =1

Fuzzifikasi variabel problem solve dengan nilai disiplin karyawan 80

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 70 80 90

Gambar 3. 26. Variabel problem solve (80)

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 80 digunakan persamaan

(3.14).

µsolve CUKUP (80) = 1

Selanjutnya nilai derajat keanggotaan tersebut diimplementasikan kedalam aturan

fuzzy.

b. Aplikasi fungsi implikasi, dimana penggunaan Fungsi MIN sebagai

Metode Implikasinya dalam menentukan α-predikat minimum dari


62

tiap-tiap aturan yang ditetapkan, maksudnya dari beberapa

pernyataan IF tersebut diambil α-predikat atau nilai derajat

keanggotaan terkecil. Berikut hasil implikasi (hasil implikasi yang

bernilai 0 diabaikan)

[R122] IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyaliasCUKUP ᴖ µkomunikasiCUKUP ᴖ

µabsensiCUKUP ᴖ µsolveCUKUP

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyaliasCUKUP[82,5],

µkomunikasiCUKUP [77,5],µabsensiCUKUP [75],µsolveCUKUP[80])

= MIN (1; 1; 1; 1; 1)

=1

[R244] IF disiplin cukup AND loyalitas cukup AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil cukup

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyaliasCUKUP[82,5],

µkomunikasiCUKUP [77,5],µabsensiCUKUP [75],µsolveCUKUP[80])

= MIN (1; 1; 1; 1; 1)

=1

c. Defuzzifikasi, proses untuk merubah hasil penalaran yang berupa

derajat keanggotaan keluaran (α-predikat) menjadi variabel numerik

kembali (crisp). Berikut hasil defuzzifikasi (Nilai defuzzy 0 diabaikan

karena tidak bepengaruh terhadap sistem)


63

[R122] (z-50)/(95-50) = 1

z = 95

[R244] (95-z)/(95-50) = 1

z = 50

Defuzzifikasi itu sendiri merupakan suatu proses untuk merubah hasil

penalaran yang berupa derajat keanggotaan keluaran (α-predikat) menjadi variabel

numerik kembali (crisp). Sistem akhir pemilihan karyawan teladan ini menggunakan

rata-rata terbobot (weight average) sebagai metode Defuzzifikasi untuk mendapatkan

hasil akhir penilaian karyawan teladan. Adapun rumus rata-rata terbobot tersebut

adalah sebagai berikut:

Keterangan :

z = Hasil penilaian karyawan teladan

αn = Derajat Keanggotaan dari Aturan ke- n

zn = nilai dari Aturan ke- n

Semua nilai selain angka 0 (nol) pada perhitungan defuzzifikasi aturan 1sampai 244

dimasukkan kedalam rumus menghasilkan:

z = 72,5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

4.1.1. Tampilan Program

a. Tampilan Awal

Pada tampilan awal menu yang aktif yaitu masuk dan keluar, untuk dapat

mengakses menu-menu yang lain dengan menggunakan fasilitas login yang

ada di menu masuk.

Gambar 4. 1. Tampilan antar muka awal program

b. Form Login

Form Login untuk dapat mengakses fasilitas menu di program. Level

pengguna terdiri dari admnistrator dan operator, admnistrator dapat

mengakses semua menu sedangkan level operator hanya dapat mengakses

menu proses dan laporan saja.

64
65

Gambar 4. 2. Tampilan antar muka menu login

c. Form Jabatan

Form jabatan digunakan untuk memanipulasi data jabatan, menambah,

mengubah, menyimpan, dan menghapus daftar jabatan.

Gambar 4. 3. Tampilan antar muka menu jabatan

d. Form Karyawan

Form karyawan digunakan untuk melakukan kegiatan menipulasi terhadap

data karyawan. Seperti penambahan karyawan, penghapusan, dan perubahan

data karyawan.
66

Gambar 4. 4. Tampilan antar muka menu karyawan

e. Form Input Domain Batas

Form input domain batas digunakan untuk mengatur/memasukkan nilai-nilai

batas atas dan batas bawah himpunan dari suatu variabel.

Gambar 4. 5. Tampilan antar muka menu himpunan

f. Form Variabel

Form variabel berfungsi sebagai form pengolah data-data variabel


67

Gambar 4. 6. Tampilan antar muka menu variabel

g. Form Proses Fuzzy Tsukamoto

Form proses merupakan form utama dari aplikasi karyawan teladan dengan

metode fuzzy tsukamoto. Di form ini user dapat memasukkan nilai-nilai

kriteria karyawan. Kemudian hasil akhir akan didapat setalah user menekan

tombol proses.

Gambar 4. 7. Tampilan antar muka menu proses


68

Kemudian diambil satu sampel data karyawan atas nama Sigit Purnomo

dengan nilai-nilai kriteria berturut-turut : 75, 70, 85, 85,75 sebagai input dalam

form proses untuk dilakukan proses fuzzy tsukamoto.

Berdasarkan pada tahapan algoritma fuzzy tsukamoto, karena sudah

dilakukan pendefinisian variabel input dan output, serta dekomposisi himpunan

setiap variabel, maka tahapan selanjutnya ialah fuzzifikasi.

Fuzzifikasi variabel disiplin dengan nilai disiplin karyawan 75.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 60 75 90

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.2).

µdisiplin CUKUP(75) = 1
69

Fuzzifikasi variabel loyalitas dengan nilai disiplin karyawan 70.

RENDAH CUKUP TINGGI


1

0
0 70 82,5 95

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 70 dengan persamaan (3.4).

µloyalitas RENDAH(70) =1

Fuzzifikasi variabel komunikasi dengan nilai disiplin karyawan 85

RENDAH CUKUP TINGGI


1

x2

x1

0
0 65 77,5 85 90

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 85 digunakan persamaan (3.8)

dan (3.9).

µkomunikasi CUKUP(85) = (90-85)/(90-77,5)

= 0,4

µkomunikasi TINGGI(85) = (85-77,5)/(90-77,5)

= 0,6

Fuzzifikasi variabel absensi dengan nilai disiplin karyawan 85


70

RENDAH CUKUP TINGGI


1

x2

x1

0
0 50 75 85 100

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan

(3.11) dan (3.12).

µabsensi CUKUP (75) = (100-85)/(100-75)

= 0,6

µabsensi TINGGI(75) = (85-75)/(100-75)

= 0,4

Fuzzifikasi variabel problem solve dengan nilai disiplin karyawan 75

RENDAH CUKUP TINGGI


1

x1,x2

0
0 70 75 80 90

Untuk mencari nilai derajat keanggotaan dari nilai 75 digunakan persamaan (3.14)

dan (3.15).

µsolve RENDAH(75) = (75-70)/(80-70)

= 0,5

µsolve CUKUP (75) = (80-75)/(80-70)

= 0,5

Selanjutnya nilai derajat keanggotaan tersebut diimplementasikan kedalam aturan

fuzzy.
71

[R137] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiTINGGIᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveCUKUP

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiTINGGI [85],µsolveCUKUP[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50) = 0,4

z = 68

[R138] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiTINGGIᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveRENDAH

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiTINGGI [85],µsolveRENDAH[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50) = 0,4

z = 68

[R140] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan


72

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiTINGGIᴖ

µabsensiCUKUPᴖ µsolveCUKUP

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiCUKUP [85],µsolveCUKUP[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,6; 0,5)

= 0,5

Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50) = 0,5

z = 72,5

[R141] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi tinggi AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiTINGGIᴖ

µabsensiCUKUPᴖ µsolveRENDAH

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiCUKUP [85],µsolveRENDAH[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,6; 0,5)

= 0,5

Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50) = 0,5

z = 72,5

[R146] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve cukup THEN hasil cukup

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):


73

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiCUKUPᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveCUKUP

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiCUKUP [85],µsolveCUKUP[75])

= MIN (1; 1; 0,4; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50) = 0,4

z = 77

[R147] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi tinggi AND problem solve rendah THEN hasil cukup

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiCUKUPᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveRENDAH

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiTINGGI [85],µabsensiCUKUP [85],µsolveRENDAH[75])

= MIN (1; 1; 0,4; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (95-z)/(95-50) = 0,4

z = 77

[R149] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve cukup THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiCUKUPᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveCUKUP
74

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiCUKUP[85],µabsensiCUKUP [85],µsolveCUKUP[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50) = 0,4

z = 68

[R150] IF disiplin cukup AND loyalitas rendah AND komunikasi cukup AND

absensi cukup AND problem solve rendah THEN hasil memuaskan

α-predikat (derajat keanggotaan terkecil/minimum):

= µdisiplinCUKUP ᴖ µloyalitasRENDAH ᴖ µkomunikasiCUKUPᴖ

µabsensiTINGGIᴖ µsolveCUKUP

=MIN (µdisiplinCUKUP[75], µloyalitasRENDAH[70],

µkomunikasiCUKUP[85],µabsensiCUKUP [85],µsolveCUKUP[75])

= MIN (1; 1; 0,6; 0,4; 0,5)

= 0,4

Defuzzifikasi : (z-50)/(95-50) = 0,4

z = 68

Kemudian dicari rata-rata terbobot dengan mengambil nilai-nilai dari implikasi

dan defuzzifikasi.
75

z = 71,44

Jadi karyawan yang bernama Sigit Purnomo untuk penilaian karyawan teladan

berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan memiliki nilai 71,44.

h. Form Operator

Form operator merupakan form manajemen user, serta hak aksesnya terhadap

menu-menu aplikasi.

Gambar 4. 8. Tampilan antar muka menu operator

i. Form Konfig

Form konfig merupakan form manajemen profil institusi/lembaga. Digunakan

untuk melakukan perubahan nama, alamat perusahaan apabila suatu waktu

terjadi perubahan nama/alamat perusahaan tersebut.


76

Gambar 4. 9. Tampilan antar muka menu konfig

j. Laporan Karyawan

Laporan karyawan merupakan laporan yang memberikan informasi seputar

data NIK karyawan, Nama karyawan, dan jabatannya.

Gambar 4. 10. Tampilan laporan karyawan

k. Laporan Daftar Calon Karyawan Teladan

Laporan Daftar calon karyawan teladan merupakan laporan inti dari aplikasi

ini, memberikan informasi berupa rangking calon karyawan teladan.


77

Gambar 4. 11. Tampilan Laporan Calon Karyawan Teladan

4.1.2. Pengujian Program

4.1.2.1 Pengujian White Box

Pada pengujian ini, pengujian didasarkan pada statement-statement

program berupa percabangan if...then...else..., perulangan for..to...do, while..do..,

dan lain sebagainya yang terdiri dari basis path testing dan data flow testing,

memungkinkan juga untuk dilakukan loop testing.

Berikut adalah pengujian white box pada statement program dimana

algoritma fuzzy tsukamoto diimplementasikan.

a. Source code tombol proses

Pada tombol proses, terdapat script program validasi sebelum nilai-

nilai kriteria dieksekusi. Setelah semua kondisi validasi terpenuhi

maka program akan menjalankan procedure Run(). Pada procedure

Run, terdapat 3 procedure sebagai tahapan dari algoritma fuzzy

tsukamoto, yaitu:

 Procedure compute_membership(), procedure yang berfungsi untuk

melakukan proses fuzzifikasi.


78

 Procedure Apply_Rule(), procedure yang berfungsi untuk

melakukan proses implikasi dan defuzzifikasi.

 Procedure compute_output(), procedure yang berfungsi untuk

melakukan perhitungan rata-rata terbobot sehingga didapatkan hasil

fuzzy tsukamoto.

Gambar 4. 12. Source code procedure Run

1
compute_me
mbership()

2
Apply_Rule()

3
compute_out
put()

Gambar 4. 13. Test case procedure Run()

Pada procedure compute_membership() terdapat proses fuzzifikasi untuk

menghitung fuzzifikasi masing-masing variabel. Untuk mendapatkan hasil

fuzzifikasi digunakan fungsi fuzzifikasi yang terdiri dari fungsi bahu_kiri,

segitiga, bahu_kanan. Fuzzifikasi pada program ini menggunakan representasi

bentu kurva bahu. berikut source code procedure compute_membership.


79

Gambar 4. 14. Source code procedure compute_membership()

Gambar 4. 15. Source code fungsi fuzzifikasi


80

1
bahu_kiri(x,a,
b:real):real

2
T F
if(x<=a)

3 4
bahu_kiri := 1 T else if (x>a) F
and (x<b)

5
bahu_kiri := 6
(b-x)/(b-a) bahu_kiri:=0

Gambar 4. 16. Test case fungsi bahu_kiri()

1
segitiga(x,a,b:
real):real

2
T if (x<=a) or F
(x>=c)

3 4
segitiga := 0 T else if (x>a) F
and (x<b)

5
segitiga:=(x- 6
T F
a)/(b-a) else if x=b

7 8
segitiga:=1 segitiga:=(c-
x)/(c-b)

Gambar 4. 17. Test case fungsi segitiga()


81

1
bahu_kanan(x
,a,b:real):real

2
T F
if(x<=a)

3 4
bahu_kanan T else if (x>a) F
:= 0 and (x<b)

5 6
bahu_kanan:= bahu_kanan:=
(x-a)/(b-a) 1

Gambar 4. 18. Test case fungsi bahu_kanan()

Kemudian setelah proses fuzzifikasi selesai, maka dilanjutkan ke proses

implikasi dan defuzzifikasi dalam hal ini procedure Apply_Rule(). Proses

implikasi pada program ini terdiri dari 244 rule atau aturan dan menggunakan

fungsi Find_min() untuk mencari nilai terendah dari masing-masing nilai pada

parameter implikasi(Find_min()). Proses defuzzifikasi menggunakan fungsi

defuzzifikasi yang terdiri dari fungsi bahu_kiri() dan bahu_kanan(). Berikut

source code procedure Apply_Rule().

.
.
.

Gambar 4. 19. Source code procedure Apply_Rule()


82

Gambar 4. 20. Source code fungsi Find_Min()

1
x := a

2
T F
x>b

3 4
x := b T F
x>c

5 6
x := c T F
x>d

7 8
x := d x>e

9
x :=e

Gambar 4. 21. Test case fungsi Find_Min()

Setelah proses implikasi dan defuzzifikasi selesai, maka dilanjutkan ke

proses pencarian rata-rata bobot, yaitu pada procedure compute_output(). Berikut

source code procedure compute_output().


83

Gambar 4. 22. Source code procedure compute_output()

1
For i=1 to 244

2
temp1 := temp1 +
(output_rule[i] *
u_output[i]);
temp2 := temp2 +
output_rule[i];

3
z := temp1/temp2

Gambar 4. 23. Test case procedure compute_output()

Hasil fuzzy disimpan di variabel z yang kemudian ditampilkan melalui field hasil

(tProsesHasil.AsFloat := z;).

4.1.2.2 Pengujian Black Box

Pengujian black box di gunakan untuk menguji fungsi – fungsi khusus dari

aplikasi yang di kembangkan. Test input dan output untuk fungsi yang ada tanpa

memperhatikan prosesnya. Pada pengujian ini kebenaran aplikasi yang di uji di

lihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data masukan yang diberikan
84

untuk fungsi – fungsi yang ada pada aplikasi, tanpa memperhatikan bagaimana

proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Pengujian di sini dilakukan hanya

pada menu dan sub menu yang ada pada aplikasi Sistem Penunjang Keputusan

untuk Pemilihan Karyawan Teladan dengan hasil sebagai berikut :

a. Input Tabel Jabatan

Tabel 4. 1. Uji BlackBox Form Jabatan

No Test Case Hasil Harapan Hasil Keluaran Hasil Uji


1. Input data jabatan Menyimpan data dan Preview data terlihat di Sesuai
menampilkannya dalam grid & database
dalam grid
2. Input data jabatan Penolakan, tidak bisa Pesan kesalahan bahwa Sesuai
yang sama disimpan karena sudah jabatan sudah tersedia
ada dan tidak bisa disimpan

b. Input Form Karyawan

Tabel 4. 2. Uji BlackBox Form Karyawan

No Test Case Hasil Harapan Hasil Keluaran Hasil Uji


1. Input data Menyimpan data dan Preview data terlihat di Sesuai
karyawan menampilkannya dalam grid & database
dalam grid
2. Input data NIK Penolakan, tidak bisa Pesan kesalahan bahwa Sesuai
yang sama disimpan karena sudah NIK tidak boleh sama
ada dan tidak bisa disimpan

c. Input Form Input Domain Batas

Tabel 4. 3. Uji BlackBox Form Input Domain Batas

No Test Case Hasil Harapan Hasil Keluaran Hasil Uji


1. Input nilai batas Menyimpan data dan Preview data terlihat di Sesuai
atas batas bawah menampilkannya dalam grid & database
per variabel dalam grid
85

d. Proses Fuzzy Tsukamoto

Tabel 4. 4. Uji BlackBox Form Proses

No Test Case Hasil Harapan Hasil Keluaran Hasil Uji


1. Input semua input Menyimpan data dan Preview data terlihat di Sesuai
yang ada dalam menampilkannya dalam grid & database
form dalam grid serta tidak dan muncul pesn
menyimpan apabila kesalahan bahwa harus
semua inputan tidak di mengisi semua inputan
entri
2. Input nilai diluar Penolakan, tidak bisa Pesan kesalahan bahwa Sesuai
batas atas dan disimpan nilai yang diinputkan
bawah tidak valid
3. Input nilai sesuai Tampil hasil proses Preview hasil Sesuai
dengan batas atas fuzzy tsukamoto tsukamoto
batas bawah
4. Input NIK pada Penolakan karena Muncul pesan Sesuai
tahun yang sama sudah ikut serta pada kesalahan bahwa NIK
pemilhan karyawan sudah ikut serta.
teladan pada tahun itu
5. Edit Hasil Mengganti nilai data Menambah data Tidak
sebelumnya Sesuai

4.1.2.3 Pengujian Validitas Algoritma Program

Pengujian algoritma program digunakan untuk mengetahui SPK valid atau

tidak. Pengujian validitas algoritma progam dilakukan dengan membandingkan

hasil perhitungan SPK dengan hasil perhitungan manual. Selanjutnya dalam

pengujian ini akan dicari tingkat akurasi SPK dengan menggunakan 10 jenis data

yang diambil dari sampel data. Hasil perhitungan tersebut disajikan pada tabel 3.2:

Tabel 4. 5. Hasil uji validitas algoritma program

Perhitungan Perhitungan Ket


No Nama Karyawan
Manual SPK (T/F)
1 Budiman 68,64 68,64 T
2 Sigit Purnomo 71,44 71,44 T
3 Bekti susilo 73,56 73,56 T
4 Gazali Rahman 74,64 74,64 T
5 Bahrina Fauzi 81,00 81,00 T
6 Agung Kurniawan 74,32 74,32 T
86

7 Hadi Prasetyo 77,16 77,16 T


8 Firmansyah 80,60 80,60 T
9 Adi Kurniadi 77,00 77,00 T
10 Ramdani 77,53 77,53 T

Keterangan:
T= True. Terjadi apabila hasil perhitungan SPK sama dengan perhitungan manual
F = False. Terjadi apabila hasil perhitungan SPK berbeda dangan hasil perhitungan manual

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh :

Tingkat valid SPK = (jumlah data akurat/total sampel) * 100%

= (10/10) * 100%

= 100%

Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem penunjang keputusan untuk

pemilihan karyawan teladan telah bekerja dengan sangat baik.

4.2. Pembahasan

Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan fuzzy tsukamoto pada kasus

pemilihan karyawan teladan di PT. FIF Cabang Batulicin, maka di sajikan hasil

pemilihan karyawan teladan berdasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh

perusahaan tersebut.

Tabel 4. 6. Data awal sebelum proses fuzzy

NILAI KRITERIA
No. NAMA Jabatan Problem Hasil
Disiplin Loyalitas Komunikasi Absensi
solving
1 Budiman Sales 90 70 80 100 75 83
2 Sigit Purnomo Surveyor 75 70 85 85 75 78
3 Bekti susilo Surveyor 90 90 85 100 85 90
4 Gazali Rahman Collector 85 75 75 90 85 82
5 Bahrina Fauzi Collector 70 70 75 80 70 73
Agung
6 Sales 85 85 85 100 80 87
Kurniawan
7 Hadi Prasetyo Sales 70 80 70 95 75 78
8 Firmansyah Surveyor 90 85 90 75 80 84
9 Adi Kurniadi Collector 90 95 85 100 90 92
87

10 Ramdani Sales 80 75 75 85 75 78

Tabel 4. 7. Data setelah proses fuzzy

NILAI KRITERIA
No. NAMA Jabatan Problem Hasil
Disiplin Loyalitas Komunikasi Absensi
solving
1 Budiman Sales 90 70 80 100 75 68,64
2 Sigit Purnomo Surveyor 75 70 85 85 75 71,44
3 Bekti susilo Surveyor 90 90 85 100 85 73,56
4 Gazali Rahman Collector 85 75 75 90 85 74,64
5 Bahrina Fauzi Collector 70 70 75 80 70 81
Agung
6 Sales 85 85 85 100 80 74,32
Kurniawan
7 Hadi Prasetyo Sales 70 80 70 95 75 77,16
8 Firmansyah Surveyor 90 85 90 75 80 80,6
9 Adi Kurniadi Collector 90 95 85 100 90 77
10 Ramdani Sales 80 75 75 85 75 77,53

Berdasarkan pada penyajian data sebelum dilakukan proses fuzzy dengan

data sesudah dilakukannya proses fuzzy, terjadi perubahan yang signifikan

dimana pada proses sebelumnya yang tidak menggunakan fuzzy, urutan rangking

pertama untuk rekomendasi karyawan teladan jatuh kepada Adi Kurniadi. Setelah

menggunakan fuzzy tsukamoto rekomendasi pertama untuk karaywan teladan

jatuh kepada Bahrina Fauzi. Begitupula dengan rangking 10 yang sebelumnya

ditempati oleh Gazali Rahman, setelah menggunakan fuzzy tsukamoto rangking

10 ditempati oleh Budiman.

Setelah pengujian selesai dilakukan dan didapatkan validitas pada

pengujian tersebut melalui table diatas, maka dapat digambarkan grafik

perbandingan pemilihan calon karyawan teladan dengan menggunakan penalaran

fuzzy tsukamoto yang menggunakan perhitungan progam dibandingkan dengan

perhitungan manual yang menggunakan alat bantu spreadsheet sebagai berikut.


88

100% 100%

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
Perhitungan Manual Perhitungan Program

Perhitungan Manual Perhitungan Program

Gambar 4. 24. Perbandingan perhitungan progam dengan perhitungan manual

4.3. Implikasi Penelitian

Berdasarkan pada uji akurasi program, maka aplikasi sistem pendukung

keputusan ini memiliki tingkat validitas yang tinggi berdasarkan pada penerapan

algoritma fuzzy tsukamoto. Namun untuk penerapan algoritma itu sendiri pada

kasus pemilihan karyawan teladan masih dirasa kurang cukup untuk

mengimplementasikan aplikasi ini, disebabkan ada beberapa hasil inferensi yang

dianggap kurang baik, dalam artian pada saat penginputan kriteria-kriteria dengan

nilai yang tinggi, hasil inferensi yang didapat tidak lebih tinggi dibandingkan

karyawan lain yang memiliki nilai kriteria yang rendah. Ada beberapa faktor yang

menyebabkan hal ini, salah satunya rule atau aturan dan komposisi variabel yang

belum sesuai dengan kasus pemilihan karyawan teladan. Untuk kedepannya


89

diharapkan dapat dikembangkan dengan melakukan modifikasi komposisi

variabel dan pembuatan aturan serta dengan menggunakan algoritam lain selain

fuzzy tsukamoto.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dengan dibuatnya aplikasi Sistem Inferensi Fuzzy dalam pemilihan

karyawan teladan dengan Fuzzy tsukamoto ini dan berdasarkan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

Aplikasi sistem ini dibuat sebagai alat bantu pengambilan keputusan

pemilihan calon karyawan teladan berdasarkan pada kriteria-kriteria yang sudah

diteteapkan pada perusahaan dengan menggunakan metode tsukamoto. Dalam

sistem ini diperoleh hasil yang sama antara perhitungan fuzzy pada sistem dengan

perhitungan fuzzy manual dengan menggunakan alat bantu spreadsheet.

5.2. Saran

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami penulis terutama masalah

pemikiran dan waktu, maka penulis menyarankan untuk pengembangan penelitian

dimasa yang akan datang sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat menemukan komposisi yang baik dan pembuatan aturan

atau rule yang cocok dengan kasus pemilihan karyawan teladan.

2. Diharapkan dapat dikembangkan dengan metode-metode inferensi lainnya

misalnya Metode Min-Max dan Metode Sugeno.

3. Diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan algoritma lain untuk

mencapai suatu keakuratan data dalam kasus pemilihan karyawan teladan.

90
91

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, I. K., Saptono, F., & Hidayat, T. (2007). Sistem Pendukung


Keputusan Penanganan Balita Menggunakan Penalaran Fuzzy Mamdani.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) , L65-
L71.

Chandraleka, H. (2007). Panduan Praktis Pemrograman Delphi 8. Yogyakarta:


Penerbit Andi Yogyakarta.

Djunaedi, M., Setiawan, E., & Andista, F. W. (2005). Penentuan Jumlah Produksi
Dengan Aplikasi Metode Fuzzy-Mamdani. Jurnah Ilmiah Teknik Industri ,
95-104.

Kani, Firmansyah, & Sufandi, U. U. (2010). Pemrograman Database


Menggunakan Delphi. Jakarta: Graha Ilmu.

Kusumadewi, S., & Purnomo, H. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung
Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Parwati, N. M. (2009). Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan


Karyawan Teladan Menggunakan Metode Fuzzy AHP. (Studi Kasus : PT.
BTDC Nusa Dua Bali. Surabaya: STIKOM Surabaya.

Rahman, A. (2011). Sisem Penunjang Keputusan Dalam Penentuan Penerima


Kredit Mobil Berbasis Analitical Hierarchy Proses(AHP). Banjarmasin:
STMIK Banjarbaru.
92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal
NIM :
Nama :
Tempat / Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama : Islam
Status Perkawinan : Lajang
Jenjang : Strata Satu (S1)
Program Studi : Sistem Informasi
Alamat Rumah :
Telp. :
Email :
ID Messenger :

b. Pendidikan Formal
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD/MI
SMP/MTs.
SMA/MK/MA

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Banjarmasin, September 2011


Mahasiswa Ybs.,

Anda mungkin juga menyukai