Anda di halaman 1dari 2

kebiasaan hidup yang terlupakan

Kehidupan yang makin penuh tuntutan membuat gaya hidup manusia semakin berubah. Bahkan
beberapa hal sederhana yang dulu penting kini sering dilupakan.

Di tengah kesibukan dan nilai-nilai baru yang kita terima dari berbagai sumber, banyak hal kecil yang
pelan-pelan ditinggalkan. Etika-etika ringan yang dulu penting, kini perlahan terlupakan atau bahkan
sengaja disamarkan untuk kepentingan pribadi. Tentu saja Anda tak ingin dicap sebagai orang yang egois
dan tidak peduli sekitar.

Maaf, terima kasih, tolong


Tiga kata ini sering kali lupa kita ucapkan kepada orang-orang di sekitar. Akan lebih baik menggunakan
kata “tolong” saat meminta office boy atau asisten rumah tangga melakukan sesuatu untuk kita. Begitu
juga sesudahnya, kata terima kasih kerap lupa diucapkan. Memang kesannya sepele, tapi orang yang
dimintai bantuan akan merasa lebih dihargai jika Anda mau mengucapkan tolong dan terima kasih.

Saat bersenggolan di pusat perbelanjaan atau tak sengaja menginjak kaki orang saat berhimpitan di bus,
seringkali terlihat orang tersebut hanya berpaling tanpa mengucap kata maaf. Tak ada yang dirugikan
saat kata maaf terucap, yang ada justru perasaan lebih tenang. Kata maaf merupakan kata yang simpel
namun seringkali sulit diucapkan. Jangan termakan gengsi saat mengucap kata maaf. Itu bisa membantu
Anda memperbaiki hubungan dengan orang lain atau membuat suasana menjadi lebih damai.

Menatap mata
Pemandangan umum saat ini adalah, seseorang menatap ponselnya ketika berbicara dengan orang lain.
Usahakanlah untuk selalu menatap lawan bicara Anda saat sedang berbicara atau memberikan instruksi.
Tunda sesaat aktivitas di handphone Anda ketika sedang berbicara dengan seseorang. Menatap lawan
bicara akan membuat mereka merasa lebih dihargai. Jika memang respon di ponsel Anda tidak bisa
ditunda, sebaiknya komunikasikan hal tersebut dengan lawan bicara. Katakan "Maaf saya harus
menjawab SMS penting ini terlebih dahulu," dan setelah itu lanjutkan pembicaraan.

Menahan pintu
Ini tindakan yang sangat simpel yang menunjukkan Anda menghargai orang lain. Saat hendak keluar
atau masuk melalui pintu, usahakan tahan pintu untuk orang di belakang Anda. Tindakan kecil ini
menunjukkan Anda orang yang perhatian dan menghargai orang lain di sekitar.

Masuk lift
Bahkan di perkantoran mewah, pemandangan ini sering terjadi. Seseorang langsung masuk ke lift ketika
belum semua orang di lift keluar. Tindakan seperti ini justru membuat proses keluar-masuk lift lebih
lama karena ada orang yang terhalang untuk keluar. Sebaiknya, tunggu sampai semua orang keluar baru
Anda masuk ke dalam lift. Dengan begitu semua orang nyaman dan tidak perlu ada orang yang kesal dan
mengumpat karena terhambat jalan keluarnya.

Berikan tempat duduk


Sering kali penumpang yang masih sanggup berdiri terlihat menduduki kursi yang seharusnya bisa
diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Walau sejak sekolah dasar pelajaran ini sudah diberikan,
tapi tetap saja masih banyak orang yang melupakannya. Wanita hamil, orang berusia lanjut, penyandang
cacat, dan anak-anak sebaiknya diberikan prioritas untuk memperoleh tempat duduk. Bahkan di
beberapa kendaraan umum sudah ada tanda untuk itu. Beberapa teman bahkan mengaku sering pura-
pura tidur agar bisa tetap duduk walau ada yang lebih membutuhkan.

Posisikan diri Anda seperti orang tersebut, jika Anda merasa ingin duduk saat membawa bawaan berat,
maka tak ada salahnya memberikan tempat duduk pada orang yang membawa bawaan berat saat
bertemu di kendaraan umum.

Antre
Terburu-buru bukan alasan untuk memotong antrean dengan berbagai trik. Jika ada sekumpulan orang
menunggu di depan lift, Anda tak bisa semena-mena menyerobot ke depan untuk mendapat giliran
masuk. Bukan hanya Anda di dunia ini yang terburu-buru. Hargailah orang lain di sekitar. Anda tentu
kesal jika antrean Anda diserobot. Jangan melakukan hal yang sama pada orang lain.

Memperkenalkan teman
Adakalanya kita lupa mengenalkan teman kita dengan teman baru saat bertemu di suatu tempat. Jika
Anda pergi dengan ibu, lalu bertemu teman, kenalkanlah ibu Anda kepada teman. Begitu juga ketika
Anda pergi bersama orang lain. Kenalkan teman Anda beserta hubungannya. Misalnya, "kenalkan ini
Adam, kakak saya" atau "kenalkan ini Dina, teman kantor saya". Hal kecil tersebut membuat teman atau
partner kita merasa dihargai karena diakui keberadaannya. Selain itu membuka pertemanan baru adalah
hal yang baik.

Sibuk dengan telepon


Saat ada pertemuan penting atau beribadah, jangan lupa atur bunyi telepon seluler Anda agar tidak
menganggu. Jika tidak terlalu penting sebaiknya jangan angkat telepon masuk saat sedang dalam
pertemuan penting. Minta izin terlebih dahulu lalu tinggalkan ruangan jika memang harus mengangkat
telepon.

Begitu juga dengan nada bicara, usahakan untuk tidak berbicara dengan suara keras saat Anda berada di
tempat umum seperti mal, kantor, atau sekolah. Kehadiran ponsel pintar membuat banyak orang kini
terbagi perhatiannya pada kegiatan yang sedang dilakukan. Saat sedang beribadah sebaiknya simpan
rapat-rapat ponsel Anda di tas. Jangan pula membuat teman atau orang tua Anda kesal dengan terus
memainkan ponsel saat berbicara dengan mereka.

Menyapa
Saat bertemu tetangga, berikan sapaan yang ramah. Jangan berlaku pura-pura tidak melihat ketika
berpapasan dengan orang yang Anda kenal. Bangun hubungan baik hanya dengan teguran yang
sederhana. Anda tidak pernah tahu kapan akan membutuhkan orang tersebut. Karena itu tak ada
salahnya bangun hubungan baik dengan tindakan-tindakan yang kecil namun berarti.

Anda mungkin juga menyukai