Tinjauan Pustaka
2.1.1 Makroskopis
gram. Ginjal kanan 1 – 2 cm lebih rendah daripada ginjal kiri oleh karena adanya
hati. Diafragma ada di sebelah atas-belakang ujung atas ginjal (upper pole) sehingga
pada saat inspirasi ginjal akan terdorong kebawah (Tjokroprawiro Askandar,et al.
2007).
Pada umumnya ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada ginjal laki-
laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut
oleh bantalan lemak yang tebal. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak
2
(lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam guncangan (Guyton
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna coklat gelap, dan medulla
renalis di bagian dalam yang berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut
tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis.
3
Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong
yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks
renalis majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks
renalis minores. Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang disebut piramid.
Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-
segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid
membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari
2.1.2 Mikroskopis
Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta
buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Pada manusia,
pembentukan nefron selesai pada janin 35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk lagi
4
yang sudah ada disertai maturasi fungsional. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan
kapsula bowman, tubulus. Tubulus terdiri atas tiga bagian utama yaitu Tubulus
atas 2 jenis yaitu : Nefron Kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada
bagian luar dari korteks dengan lengkungan henle yang pendek tetapi tetap berada
pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya sampai pada zona luar medulla,
Nefron Juxta medullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam
dari korteks dekat hubungan korteks-medulla dengan lengkungan henle yang panjang
dan turun jauh kedalam sampai zona dalam medulla sebelum berbalik dan kembali ke
tetapi peranan tubulus dalam pembentukan urine tidak kalah pentingnya. (Price,
1995)
5
Gambar 4. Unit Nephron
yang berasal dari arteriole afferent dan bersatu menuju ke arteiole efferent. Arteriole
efferent kemudian memecah diri menjadi beberapa kapiler peri tubuler yang
mengelilingi tubulus. Berdasarkan ultra struktur dari endotel, dapat dibedakan 3 jenis
Proximalis Terdiri dari : Pars konvulata (pada korteks dekat glomerulus), Pars Recta (
bagian yang lurus melalui korteks menuju medulla) berfungsi mengadakan reabsorpsi
Lengkungan Henle (Loop of Henle) terdiri atas : Pars Desendens (bagian yang
menurun menuju medulla), Pars Asendens (Bagian yang naik kembali menuju
6
korteks), Pars Asending mengadakan kontak yang sangat dekat dengan glomerulus
tubuli 25% air dan Na+ direabsorpsi dan urea disekresi. Tubulus Distalis terdiri atas:
Gambar 5. Glomerulus
Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai
disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira
170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus Urin
ini dialirkan keluar ke saluran ureter, kandung kencing, kemudian ke luar melalui
Uretra.
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit)
dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan
molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
7
arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin
(Price,1995).
lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena kavainferior yang terletak
disebelah kanan garis tengah. Saat arteri renalis masuk kedalam hilus, arteri tersebut
paralel dalam korteks. Arteri interlobularis ini kemudian membentuk arteriola aferen
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk kedalam ginjal, saraf ini berjalan
8
2.2 Fisiologi Ginjal
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak
membersihkan” darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau 1.700
liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170
liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya
keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari. Selain itu, fungsi primer
ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam batas-
batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi
1. Fungsi ekskresi
ekskresi air.
normal.
9
Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi
Degradasi insulin.
Menghasilkan prostaglandin.
dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah melalui ginjal. Substansi
yang paling penting untuk dibersihkan adalah hasil akhir metabolisme seperti urea,
kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu ion-ion natrium, kalium, klorida dan
hidrogen yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh secara berlebihan (Guyton
Gambar 9. Nephron
10
1. Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akan
2. Jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak diperlukan
langsung melewati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan tubulus. Jadi
urine yang akhirnya terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-substansi
yang difiltrasi dan juga sebagian kecil substansi-substansi yang disekresi. Nefron
berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh
dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang
masih diperlukan tubuh, molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi
berada dalam kapsula bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri
afferent. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau
penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari
glomerulus dan kapsula bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong
plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang
11
Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus,
melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula
Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel
darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat
ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap
hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per
menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi
proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus
konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich
Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien
osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke
dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir
dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
Tubulus penghubung
juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin cairan menjadi
makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang
1. Filtrasi Glomerular
kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap
protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih
13
kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal
(RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200
ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui
glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus (GFR =
Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler
glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik
filtrat dalam kapsula bowman’s serta tekanan osmotik koloid darah. Filtrasi
glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga
14
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus, plasma disaring
melalui dinding kapiler glomerulus. Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel,
kreatinin, peptida, protein-protein dengan berat molekul rendah kecuali protein yang
berat molekulnya lebih dari 68.000 (seperto albumin dan globulin). Filtrat
merupakan penjumlahan seluruh laju filtrasi nefron yang masih berfungsi yang juga
disebut Single Nefron Glomerular Filtration Rate (SN GFR), besarnya SN GFR
ditentukan oleh faktor dinding kapiler glomerulus dan Gaya Starling dalam kapiler
tersebut.
glomerulus yang tersedia untuk filtrasi dan konduksi hidrolik membran basal.
Tekanan ultrafiltrasi (Puf) atau Gaya Starling dalam kapiler ditentukan oleh :
- Tekanan onkotik dalam kapsula bowman yang dianggap nol karena ultra filtrat
Darah yang masuk ke dalam nefron melalui arteriol aferen dan selanjutnya
menuju glomerulus akan mengalami filtrasi, tekanan darah pada arteriol aferen relatif
cukup tinggi sedangkan pada arteriol eferen relatif lebih rendah, sehingga keadaan ini
15
menimbulkan filtrasi pada glomerulus. Cairan filtrasi dari glomerulus akan masuk
menuju tubulus, dari tubulus masuk kedalam ansa henle, tubulus distal, duktus
koligentes, pelvis ginjal, ureter, vesica urinaria, dan akhirnya keluar berupa urine.
pembuluh darah lain, yaitu terdiri dari: lapisan endotel kapiler, membrane basalis,
pada jaringan lain laju filtrasi glomerulus (GFR= Glomerulus Filtration Rate) dapat
diukur dengan menggunakan zat-zat yang dapat difiltrasi glomerulus, akan tetapi
tidak disekresi maupu direabsorpsi oleh tubulus. Kemudian jumlah zat yang terdapat
dalam urin diukur persatuan waktu dan dibandingkan dengan jumlah zat yang
laki-laki sekitar 125 ml/menit. GFR pada wanita lebih rendah dibandingkan
tekanan osmotik yang terdapat di dalam atau diluar lumen kapiler. Proses
berikut:
Ketiga faktor diatas berperan penting dalam laju peningkatan filtrasi, semakin
16
sebaliknya semakin tinggi tekanan pada capsula bowman, serta tekanan
(1/200 protein plasma). Jumlah elektrolit dan zat-zat terlarut lainya sama
dengan yang terdapat dalam cairan intertitial pada umunya. Dengan demikian
jumlah protein yang terlarut. Sekitar 99% cairan filtrat tersebut direabsorpsi
sebaliknya.
17
e. Pengaruh perangsangan simpatis, rangsangan simpatis ringan dan sedang
2. Reabsorpsi
Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit,
elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zat-zat
tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi. Volume urin manusia hanya 1%
dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi
secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa
serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan
Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 gr garam,
dan 150 gr glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali. Setelah
terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang komposisinya
sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03%, dalam urin
primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder (Guyton dan Hall, 2007).
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara, gula dan asam mino
18
Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimaldan tubulus distal (Guyton dan Hall,
2007).
Hampir 99% dari cairan filtrat direabsorpsi kembali bersama zat-zat yang
terlarut didalam cairan filtrat tersebut. Akan tetapi tidak semua zat-zat yang terlarut
dapat direabsorpsi dengan sempurna, antara lain glukosa dan asam amino.
a.Transport aktif
Zat-zat yang mengalami transfort aktif pada tubulus proksimal yaitu ion Na+,
K+, PO4ˉ,NO3ˉ, glukosa dan asam amino. Terjadinya difusi ion-ion khususnya ion
Na+, melalui sel tubulus kedalam pembuluh kapiler peritubuler disebabkan perbedaan
19
ptensial listrik didalam epitel tubulus (-70mvolt) dan diluar sel (-3m volt). Perbedaan
electrochemical gradient ini membentu terjadinya proses difusi. Selain itu perbedaan
konsentrasi ion Na+ didalam dan diluar sel tubulus membantu meningkatkan proses
terhadap ion natrium relatif tinggi. Keadaan ini dimungkinkan karena terdapat banyak
mikrovilli yang memperluas permukaan tubulus. Proses ini memerlukan energi dan
b. Transfor pasif
Terjadinya transport pasif ditentukan oleh jumlah konsentrasi air yang ada
pada lumen tubulus, permiabilitas membrane tubulus terhadap zat yang terlarut dalam
cairan filtrate dan perbedaan muatan listrik pada dinding sel tubulus. Zat yang
mengalami transfor pasif, misalnya ureum, sedangkan air keluar dari lumen tubulus
20
Perbedan potensial listrik didalam lumen tubulus dibandingkan diluar lumen
tubulus menyebabkan terjadinya proses dipusi ion Na+ dari lumen tubulus kedalam
sel epitel tubulus dan selanjutnya menuju kedalam sel peritubulus. Bersamaan dengan
perpindahan ion Na+ diikuti pula terbawanya ion Clˉ, HCO3ˉ kedalam kapiler
peritubuler. Kecepatan reabsorsi ini ditentukan pula oleh perbedaan potensial listrik
yang terdapat didalam dan diluar lumen tubulus (Guyton dan Hall, 2007).
c. Sekresi
Sekresi tubulus melalui proses: sekresi aktif dan sekresi pasif. Sekresi aktif
merupakan kebalikan dari transpor aktif. Dalam proses ini terjadi sekresi dari kapiler
peritubuler kelumen tubulus. Sedangkan sekresi pasif melalui proses difusi. Ion
NH3- yang disintesa dalam sel tubulus selanjutnya masuk kedalam lumen tubulus
melalui proses difusi. Dengan masuknya ion NH3 - kedalam lumen tubulus akan
21
membantu mengatur tingkat keasaman cairan tubulus. Kemampuan reabsorpsi dan
sekresi zat-zat dalam berbagai segmen tubulus berbeda-beda (Guyton dan Hall,
2007).
melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara
alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi
dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen (Guyton dan Hall,
2007).
Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat
dalam sekresi hidrogen dan ion-ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali
carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion
kalium kedalam cairan tubular “perjalanannya kembali” jadi, untuk setiap ion natrium
Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular
(CES) dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium). Pengetahuan tentang pertukaran kation
dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang
dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa
dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara
2.3 Anuria
2.3.1 Definisi
Anuria dalam arti sesungguhnya adalah suatu keadaan dimana tidak ada
produksi urine dari seorang penderita. Dalam pemakaian klinis diartikan keadaan
22
dimana produksi urine dalam 24 jam kurang dari 100 ml. Keadaan ini
menggambarkan gangguan fungsi ginjal yang cukup berat dan hal ini dapat terjadi
biasanya menunjukkan gangguan yang sudah lanjut. Yang timbul mendadak sebagian
besar disebabkan gagal ginjal akut, yang secara klinis dipakai bersama-sama dengan
keadaan yang disebut oliguria, yaitu keadaan dimana produksi urine dalam 24 jam
obat-obatan atau racun (misalnya, antibeku), diabetes, tekanan darah tinggi. Batu atau
tumor dalam saluran kemih juga dapat menyebabkan obstruksi dengan menciptakan
untuk aliran urin. Kalsium darah yang tinggi, oksalat, atau asam urat, dapat
Anuria akut, di mana penurunan produksi urin terjadi dengan cepat, biasanya
merupakan tanda obstruksi atau gagal ginjal akut. Gagal ginjal akut dapat disebabkan
oleh faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan ginjal, seperti gagal jantung,
infeksi, dan kondisi lain yang menyebabkan ginjal akan kekurangan aliran darah.
renal.
23
beberapa keadaan glumerulopati.
Anuria post-renal dapat terjadi akibat obstruksi urethra oleh karena striktura,
pembesaran prostat, sumbatan kedua ureter misalnya karena trauma atau laparatomi,
proses keganasan dalam rongga pelvis dan batu pada saluran kemih
1. syok hipovolemik
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ,
disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada perfusi yang
tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat kehilangan darah
Dua penyebab utama kehilangan darah dari dalam yang cepat adalah cedera
pada organ padat dan rupturnya aneurisma aorta abdominalis. Syok hipovolemik
dapat merupakan akibat dari kehilangan cairan yang signifikan (selain darah). Dua
contoh syok hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan cairan, antara lain
darah dalam pembuluh darah yang berkurang. Hal ini bisa terjadi akibat dari volume
darah yang berkurang. Hal ini bisa terjadi akibat pendarahan yang masif atau
Penyebab syok hipovolemik dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang terdiri
dari perdarahan misalnya hemoatom subkpsular hati, aneurisma aorta pecah, dan
perdarahan gastrointestinal. Yang kedua adalah kehilangan plasma, terdiri dari luka
24
bakar yang luas, pankreatitis, deskuamasi kulit. Dan yang ketiga kehilangan cairan
ekstraseluler yaitu muntah, dehidrasi, diare, terapi diuretik yang sangat agresif,
otot polos, dan menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron
reabsorbsi air dan garam (NaCl) pada tubulus distalis, duktus kolektivus, dan
Gagal ginjal akut adalah suatu komplikasi dari syok dan hipoperfusi,
frekuensi terjadinya sangat jarang karena cepatnya pemberian cairan pengganti. Yang
banyak terjadi kini adalah nekrosis tubular akut akibat interaksi antara syok, sepsis
dan pemberian obat yang nefrotoksik seperti aminoglikosida dan media kontras
garam dan air. Pada saat aliran darah di ginjal berkurang, tahanan arteriol aferen
25
meningkat untuk mengurangi laju filtrasi glomerulus, yang bersama-sama dengan
Sudoyo, 2007)
jaringan bertambah dengan adanya asam laktat, asam piruvat, asam lemak, dan keton
(Stene-Giesecke, 1991). Yang penting dalam klinik adalah pemahaman kita bahwa
fokus perhatian syok hipovolemik yang disertai asidosis adalah saturasi oksigen yang
perlu diperbaiki serta perfusi jaringan yang harus segera dipulihkan dengan
utama.(Hadinegoro,2004)
2. Sepsis
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon
yang berat. Halini dikatakan berat karena sifatnya yang tidak terkontrol
peradangan biasa
26
Jika terjadi severe sepsis maka terjadi disfungsi organ, salah
satunya adalah organ ginjal. Serum kreatinin >2 kali diatas batas normal
sesuai umur, atau kenaikan dua kali dari batas dasar kreatinin. Jika terjadi
5. Ileus
Anuria Renal :
>0.3 mg/dL (>25 μmol/L) atau meningkat sekitar 50% dan adanya penurunan
output urin < 0.5 mL/kg/hr selama >6 jam (Molitoris et al, 2007).
27
penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal
obstruksi
- usus
- Kehilangan darah
melalui saluran
melalui kulit
- (luka bakar)
- Aritmia
28
- Penurunan resistensi vaskular perifer
berlebihan
- Vasokonstriksi ginjal
takrolimus,
- amphotericin B
hipertensi
maligna),
inhibi
hiperkalsemia,
radiokontras)
29
- Stenosis a. renalis
V. Sindrom hiperviskositas
emboli,
(trombosis,
- kompresi)
- Glomerulonefritis, vaskulitis
- Toksin
kemoterapi,
(rabdomiolisis, hemolisis,
(bakteri,
sarkoidosis),
30
- idiopatik
metotreksat,
sulfonamida
kompresi
eksternal
keganasan, darah
Petunjuk klinis AKI prarenal antara lain adalah gejala haus, penurunan
UO dan berat badan dan perlu dicari apakah hal tersebut berkaitan dengan
penggunaan OAINS, penyekat ACE dan ARB. Pada pemeriksaan fisis dapat
pressure (JVP), penurunan turgor kulit, mukosa kering, stigmata penyakit hati
kronik dan hipertensi portal, tanda gagal jantung dan sepsis. Kemungkinan AKI
renal iskemia menjadi tinggi bila upaya pemulihan status hemodinamik tidak
31
memperbaiki tanda AKI. Diagnosis AKI renal toksik dikaitkan dengan data klinis
hemoglobin, asam urat). Diagnosis AKI renal lainnya perlu dihubungkan dengan
obstruksi ureter akut. Keluhan terkait prostat, baik gejala obstruksi maupun
Post Renal :
1. Striktur uretra
mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urin keluar dari
tubuh.Urin yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat menyebabkan banyak
menjadi tiga tingkatan, yaituderajat:1. Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang
dari 1/3 diameter lumen uretra2. Sedang: jika terdapat oklusi 1/3 sampai
32
dengan ½ diameter lumen uretra3. Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari
Gejala dari striktur uretra yang khas adalah pancaran buang air seni
kecil dan bercabang. Gejala yang lain adalah iritasi dan infeksi seperti
dengan penis yang membengkak, infiltrat, abses dan fistel. Gejala lebih
2. BPH
jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah. Ada
gram.(Mulyono, 1995)
a . G e j a la o b s t r uk t if ya ng b e r up a :
b . G e j a l a i r i t a t i f :
- nokturia
33
- miksi sulit ditahan (urgensi)
S ind r o m o b s tr uk s i b ia s a nya le b ih d is e b a b k a n k a r e na p r o s ta t
terjadi retensiurin sehingga pada akhir miksi masih ditemukan sisa urine
di dalam vesika. Halini menyebabkan rasa tidak tuntas pada akhir miksi.
sehingga tekanan intravesika akan naik dan bila lebih tinggi darite k a na n s finc te r
dipercepat apabila ada infeksi. Karena penderita harus selalu mengedan pada
waktu miksi maka tekanan intra abdominal dapat meningkat dan menimbulkan
hernia dan hemoroid. Oleh karena selalu terdapat sisa kencing di dalam
vesika maka dapat terbentuk batu endapan dan batu ini dapat menambah keluhan
iritasi dan menimbulkan hematuri. Di samping pembentukan batu retensi kronis dapat
pula menyebabkan terjadinya sistitis dan apabila terjadi refluks dapat terjadi juga
34
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan –
Keluhan yang disampaikan pasien tergantung pada posisi atau letak batu,
besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang sering dirasakan pasien
adalah nyeri pinggang. Nyeri bisa kolik atau bukan kolik. Batu yang terletak di
sebelah ureter, dirasakan oleh pasien ketika saat kencing atau sering kencing, batu
Anuria sendiri adalah gejala, bukan penyakit. Hal ini sering dikaitkan
dengan gejala lain dari kegagalan ginjal, seperti kurangnya nafsu makan, mual,
lemah, dan muntah. Ini adalah sebagian besar hasil dari penumpukan racun dalam
- Bengkak
Pre-renal
Anuria yang terjadi di prerenal adalah respon fungsional dari ginjal normal
bertujuan untuk menormalisasi volume cairan dalam pembuluh darah dengan cara
35
menghasilkan vasokonstriksi pembuluh darah di ginjal dan menghasilkan penurunan
GFR.
ginjal yang berkurang. Dalam tahap ini yang terjadi adalah auto-regulasi dari ginjal
Angiotensin II).
tubulus (distimulasi oleh sistem RAA dan sistem saraf simpatis). Biasanya oliguria
pre-renal ini bersifat reversibel apabila perfusi ke ginjal segera diperbaiki. Namun,
kompensasi ke dekompensasi.
ginjal dan bisa menyebabkan iskemi pada jaringan ginjal. Konsumsi obat-obatan
Intra-renal
banyak dipelajari. Iskemia yang terjadi pada sel tubulus mempengaruhi metabolisme
sel dan sel-sel tubulus mati yang mengakibatkan deskuamasi sel, pembentukan cast ,
37
Gbr 18 . Mekanisme anuria pada acute tubular necrosis
Pasca-renal
dari obstruksi mekanik atau fungsional terhadap aliran urin. Obstruksi bisa terjadi di
bagian atas saluran kemih (pelvis, ureter) ataupun bagian bawah (vesika urinaria
sampai keluar tubuh). Bentuk oliguria dari masalah ini biasanya diperbaiki dengan
menghilangkan obstruksi.
Anamnesis :
jantung.
38
Pemeriksaan Fisik :
- Palpasi bimanual atau perkusi di daerah pinggang adanya nyeri atau massa
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium :
- Darah rutin
- Urinalisis
- Elektrolit
Radiologi :
- Foto polos
- USG Abdomen
- CT scan
- MRI
2.3.6 Penatalaksanaan
paling mudah diobati penyebabnya adalah obstruksi aliran urin, yang sering
Manitol adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan jumlah air yang
dikeluarkan dari darah dan dengan demikian meningkatkan aliran darah ke ginjal.
paru yang parah, atau edema paru. Dekstrosa dan Dobutamine yang keduanya
39
digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal dan bertindak dalam 30 sampai
60 menit.
1. Syok hipovolemik
cairan harus sama untuk mengganti cairan yang hilang. Cairan itu termasuk
umum dengan mengatasi syok yang terjadi dapat dilakukan dengan pemberian
perlu Cross test. Perdarahan berat adalah kasus gawat darurat yang
landasan untuk terapi syok hipovolemik. Sumber kehilangan darah atau cairan
harus segera diketahui agar dapat segera dilakukan tindakan. Cairan infus
harus diberikan dengan kecepatan yang cukup untuk segera mengatasi defisit
atau kehilangan cairan akibat syok. Penyebab yang umum dari hipovolemia
40
adalah perdarahan, kehilangan plasma atau cairan tubuh lainnya seperti luka
akuta.
metabolik dan infeksi serta mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal
yang berat seperti sepsis, gagal jantung dan usia lanjut, dianjurkan untuk
inisiasi dialisis dini. Dialisis bermanfaat untuk koreksi akibat metabolik akibat
GGA. Dengan dialisis dapat diberikan cairan/ antibiotik. GGA post renal
yang dapat disebabkan oleh batu, striktur uretra atau pembesaran prostat.
(syakieb, 2005)
41
3. Batu saluran kemih
berat. Indikasi untuk melakukan tindakan/ terapi pada batu saluran kemih
adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi, infeksi, atau harus diambil
4. Striktur uretra
- Businasi ( dilatasi ) dengan busi logam yang dilakukan secara hati – hati.
Tidakan yang kasar akan tambah merusak uretra sehingga menimbulkan luka
baru yang pada akhirnya menimbulkan striktur lagi yang lebih berat.
- Uretrotomi interna : memotong jaringan sikatriks urera dengan pisau otis atau
dengan pisau sachse. Otis dikerjakan jika belum terjadi striktura total,
baik adalah pembedahan, karena pemberian obat- obatan atau terapi non
invasif lainnya membutuhkan waktu yang lama untuk melihat hasil terapi.
yang masih banyak dikerjakan saat ini., paling invasif, dan paling efisien
42
sebagai terapi BPH. Pembedahan endoneurologi : TURP, elektrovaporasi
Daftar Pustaka
Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 11th ed. Jakarta:
EGC.
O’callaghan, Chris et al. 2009. At a Glance Sistem Ginjal 2nd ed. Jakarta : Erlangga.
Price S., Wilson L. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, edisi
6. Jakarta: EGC.
Tjokroprawiro, Askandar et al. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=fisiologi+ginjal&source=web&c
d=32&ved=0CCsQFjABOB4&url=http%3A%2F%2Fwww.fkh.unair.ac.id%
43
2Fmateri%2FBAHAN%2520AJAR%2520FISIOLOGI%2520VETERINER
%2FGINJALwarnaanimal2010.ppt&ei=ePE1T5fOGcOYiAfssemiAg&usg=
AFQjCNF4jElFhDI2GZCH5j8JERx5pnk7vg&cad=rja.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=fisiologi-ginjal-
fix2.pptx&source=web&cd=5&ved=0CDcQFjAE&url=http%3A%2F%2Fke
lasfapetc2010.files.wordpress.com%2F2011%2F03%2Ffisiologi-ginjal-
fix2.pptx&ei=W_I1T5mBKaqtiQe77KmAAg&usg=AFQjCNEWszYpKLP4
Uh0qEyr6VG9xfJIHRg&cad=rja.
http://www.mukhlasin212.files.wordpress.com/2010/03/anfis-
perkemihan.ppt.
http://www.scribd.com/doc/76132504/5/Anatomi-Fisiologi-Ginjal.
44