PERCOBAAN 1
ENERGI DALAM SALURAN TERBUKA
II.1 TUJUAN
Untuk menentukan hubungan antara Energi Spesifik dan kedalaman.
Dalam aliran air pada dinding yang licin dapat dianggap bahwa kehilangan
energi sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Dengan demikian besarnya energi
spesifik :
V2
E y
2g
Jadi energi spesifik sama dengan jumlah kedalaman air dan tinggi
kecepatan.
2
V1 2
V2
2g
E1 2g E2
Y1 Y
Y2
h
Z1 Z2
DATUM
L
2
II.4 MEKANISME KERJA
1. Ardy memasang perlengkapan point gauge pada rel di atas saluran
kaca, Kevin mempersiapkan pelampung (gabus), Aldi menyiapkan
lembar untuk mencatat dan kalkukator untuk menghitung, Erwin
menghidupkan pompa dan mengatur agar debit yang melalui saluran
konstan.
2. Ardy dan Aldi menentukan satu titik pengamatan yang tetap untuk
meletakkan point gauge dan dua titik lain yang menjadi titik awal dan
akhir, di mana pelampung (gabus) akan diluncurkan dan dihitung
waktunya.
3. Ardy atau Aldi membuat kemiringan 1:500 dengan kedalaman air (y)
sebesar 110 mm.
4. Erwin dan Kevin mengalirkan gabus pada saluran dan Ardy
menghitung waktu yang ditempuh gabus selama mengalir dari titik
awal sampai titik akhir, sedangkan Aldi mencatatnya di buku laporan.
Dalam setiap kemiringan, dilakukan sebanyak 5 kali.
5. Mengulangi percobaan di atas dengan kemiringan yang berbeda.
460
V2 = 5,87
= 78,36 cm/det
460
V3 = 5,61
= 82 cm/det
460
V4 = 5,97
= 77,05 cm/det
460
V5 = 6,05
= 76,03 cm/det
3
80,28 78,36 82 77,05 76,03
V rata-rata =
5
= 78,745 cm/det
A = lebar saluran x Y
= 30 x 11
= 330 cm2
Q =V x A
= 78,745 x 330
= 25.985,9 cm3/det
Q 340.987
Q rata-rata = = = 24.356,2 cm3/det
14 14
V2
E = y
2g
78,745 2
= 11
2 981
= 14,16 cm
2
Qrata rata
yc = 3
g.b 2
24.356,2 2
= 3
981 30 2
= 8,7586 cm
24.356,2 2
Nilai E saat y kritis = 8,7586 +
2 981 (30 8,7586) 2
= 8,7586 + 4,3793
= 13,1379 cm
4
II.6 KESIMPULAN
Dari percobaan energi dalam saluran terbuka pada percobaan 1 ini, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Besar nilai V, A, O, dan E berbeda-beda pada setiap kemiringan saluran.
2. Semakin besar kemiringan saluran, maka:
a. Nilai Y semakin kecil sehingga nilai E juga semakin kecil.
b. Waktu yang ditempuh gabus semakin pendek sehingga kecepatan
semakin besar.
c. Nilai A semakin kecil.
3. Pada grafik, titik di bawah titik kritis adalah aliran superkritis, sedangkan
titik-titik di atas titik kritis adalah aliran subkritis.
5
4. Besarnya kedalaman air (Y) pada saat terjadi kecepatan kritis adalah
8,7586 cm dan harga E = 13,1379 cm.
5. Aliran superkritis terjadi pada saat Garis Kedalaman Normal (GKN)
berada di bawah Garis Kedalaman Kritis (GKK), sedangkan aliran subkritis
terjadi pada saat GKN berada di atas GKK.