Anda di halaman 1dari 13

1.

Apa yang dimaksud obat tradisional


Obat tradisional atau herbal adalah semua jenis obat yang di buat dan diolah
secara turun-temurun, diolah secara tradisional, secara adat dan istiadat yang
berdasar kepada resep dari nenek moyang kita terdahulu.
. Obat tradisional ialah bahan atau ramuan yang bisa berupa bahan mineral,
bahan hewan, tumbuhan, galenik dan campuran dari beberapa bahan di atas yang
biasa di gunakan oleh masyara kat sebagai bahan pengobatan yang hanya
berdasarkan pengalaman.
2. Jelaskan yg dimaksud jamu, ohs, dan fitofarmaka, !
1. Jamu

Logo Jamu

Jamu adalah obat bahan alam yang sediaannya masih berupa simplisia sederhana. Khasiat dan
keamanannya baru terbukti secara empiris berdasarkan pengalaman turun temurun (Trubus,
Vol.8). Sebuah ramuan disebut jamu jika telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi. Artinya
bila umur satu generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan disebut jamu jika bertahan minimal 180
tahun.
Jamu harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

 Aman
 Klaim khasiat berdasarkan data empiris (pengalaman)
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
2. OHT (Obat Herbal Terstandar)

Logo Obat Herbal Terstandar


Herbal Terstandar adalah suatu sediaan yang sudah berbentuk ekstrak dengan bahan dan proses
pembuatan yang terstandarisasi. Herbal terstandar juga harus melewati uji praklinis seperti uji
toksisitas, kisaran dosis, farmakologi, dan teratogenik (Trubus, Vol.8). Inilah beberapa kriteria OHT,
yang dibaca sekilas hampir mirip fitofarmaka. yaitu:

 Aman
 Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
 Telah dilakukan standardisasi terhadap bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi.
Di Indonesia sendiri, telah beredar 17 produk OHT, seperti : diapet®, lelap®, kiranti®, dll. Sebuah
herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada
manusia.

3. Fitofarmaka

Logo Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan herbal standar yang telah mengalami uji klinis pada manusia telah
terbukti keamanannya dan didukung oleh bukti-bukti ilmiah dan khasiatnya jelas sesuai kaidah
kedokteran modern (Trubus, Vol.8). Karena fitofarmaka perlu proses penelitia yang panjang serta uji
klinis yang detail, sehingga fitofarmaka termasuk dalam jenis golongan obat herbal yang telah
memiliki kesetaraan dengan obat, karena telah memiliki clinical evidence.
Beberapa kriteria fitofarmaka, yaitu:
 Aman
 Klaim khasiat secara ilmiah, melalui uji pra-klinik dan klinik
 Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
 Telah dilakukan standardisasi bahanbakuyang digunakan dalam produk jadi

3. Definisi CPOTB
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) meliputi seluruh aspek yang
menyangkut pembuatan obat tradisional, yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang
dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai denga
tujuan penggunaannya. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan
pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani.

4. ASPEK” CPOTB

1. Ketentuan Umum
a. Obat Tradisional adalah Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau galenik, atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun menurun
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
b. Pengawasan mutu (quality control) adalah semua upaya pemeriksaan dan pengujian selama pembuatan untuk
menjamin agar obat tradisional yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
c. Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin kebersihan sarana pembuatan, personil, peralatan dan
bahan yang ditangani.
d. Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang formula, prosedur, perintah dan catatan tertulis lainnya yang
berhubungan dengan pembuatan obat tradisional.
e. Inspeksi diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua aspek, mulai
dari pengadaan bahan sampai dengan pengemasan dan penetapan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh semua
personal industri obat tradisional sehingga seluruh aspek pembuatan obat tradisional dalam industri obat tradisional
tersebut selalu memenuhi CPOTB.

2. Personalia
Personalia seharusnya mempunyai pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kemampuan yang sesuain
dengan tugas dan fungsinya dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Dalam struktur organisasi perusahaan, bagian
produksi dan pengawasan mutu hendaklah dipimpin oleh orang yang berbeda dan tidak ada keterkaitan tanggungjawab
satu sama lain.

3. Bangunan
Bangunan industry obat tradisional sebaiknya dapat menjamin aktivitas industry berjalan dengan lancar, berada
di lokasi yang terhindar dari pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
Bangunan industri obat tradisional hendaklah memiliki ruangan-ruangan pembuatan yang rancang bangun dan
luasnya sesuai dengan bentuk, sifat dan jumlah produk yang dibuat, jenis dan jumlah peralatan yang digunakan, jumlah
karyawan yang bekerja serta fungsi ruangan, seperti:
a. Ruangan atau tempat administrasi;
b. Ruangan atau tempat penyimpanan simplisia yang baru diterima dari
pemasok
c. Tempat sortasi;
d. Tempat pencucian;
e. Ruangan, tempat atau alat pengeringan;
f. Ruangan atau tempat penyimpanan simplisia termasuk bahan baku
lainnya yang telah diluluskan
g. Tempat penimbangan;
h. Ruangan pengolahan;
i. Ruangan atau tempat penyimpanan produk antara dan produk ruahan
j. Ruangan atau tempat penyimpanan bahan pengemas;
k. Ruangan atau tempat pengemasan;
l. Ruangan atau tempat penyimpanan produk jadi termasuk karantina produk jadi
m. Laboratorium atau tempat pengujian mutu;
n. Jamban / toilet;
o. Ruangan atau tempat lain yang dianggap perlu.
4. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan produk hendaklah memiliki rancang bangun konstruksi yang tepat,
ukuran yang memadai serta ditempatkan dengan tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk terjamin secara
seragam dari bets ke bets, serta untuk memudahkan pembersihan dan perawatannya.
Jenis-jenis peralatan yaitu :
A. Alat atau mesin yang memadai yang diperlukan untuk pencucian dan penyortiran.
B. Alat atau mesin pengering yang dapat mengeringkan simplisia, produk antara atau produk ruahan sehingga kadar
airnya sesuai yang dipersyaratkan.
C. Alat atau mesin pembuat serbuk yang dapat merubah simplisia menjadi serbuk dengan derajat kehalusan yang
dikehendaki.
D. Alat atau mesin pengaduk yang dapat mencampur simplisia atau produk antara menjadi campuran yang homogeny.
E. Alat atau mesin pengayak yang dapat mengayak serbuk dengan derajat kehalusan yang dikehendaki.
F. Alat penimbang atau pengukur
G. Peralatan pengolahan bentuk rajangan, seperti alat atau mesin perajang yang dapat merubah simplisia menjadi
rajangan dengan ukuran yang dikehendaki.
H. Dan peralatan untuk untuk berbagai bentuk sediaan.
I. Peralatan Laboratorium yan terdiri dari :
i. Timbangan gram dan milligram
ii. Mikroskop dan perlengkapan nya
iii. Alat-alat gelas sesuai dengan keperluan
iv. Lampu spiritus
v. Zat-zat dan kimia

5. Sanitasi dan Higiene


Dalam pembuatan produk hendaklah diterapkan tindakan sanitasi dan hygiene yang meliputi bangunan,
peralatan dan perlengkapan, personalia, bahan dan wadah serta faktor lain sebagai sumber pencemaran produk.
Sanitasi dan Higiene diberlakukan bagi :
A. Personalia
Karyawan hendaklah menerapkan higiene perorangan dengan baik Mereka hendaklah dilatih mengenai
penerapan higiene perorangan. Karyawan yang mengidap penyakit atau menderita luka terbuka yang dapat
menurunkan kualitas produk, dilarang menangani bahan baku, bahan yang sedang dalam proses, bahan pengemas dan
produk jadi, sampai dia sembuh kembali. Karyawan hendaklah mengenakan pakaian kerja, penutup rambut, masker,
sarung tangan dan lain sebagainya yang bersih sesuai dengan tugas yang dilaksanakan. Untuk tujuan itu disediakan
tempat khusus untuk ganti pakaian

B. Bangunan
Sanitasi pada bangunan di terapkan dengan cara menyediakan jamban dan tempat untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah beraktivitas. Dan peralatan yang sudah digunakan sebaiknya dibersihkan pada bagian dalam maupun
luarnya sesuai dengan prosedur.
C. Peralatan
Sanitasi peralatan dilakukan dengan cara pemeriksaan kebersihan peralatan sebelum digunakan.
6. Penyiapan Bahan BAku
Setiap bahan baku yang digunakan untuk pembuatan hendaklah memenuhi persyaratan yang berlaku. Setiap
bahan baku yang diterima hendaknya dibera tanda / label yang dapat memberi informasi mengenai nama daerah, nama
latin, tanggal penerimaan dan pemasok. Semua pemasukan, pengeluaran dan sisa bahan baku sebaiknya dicatat dalam
buku persediaan yang meliputi nama,tanggal penerimaan atau pengeluaran, serta nama dan alamat pemasok. Semua
bahan baku yang tidak memenuhi syarat hendaklah ditandai dengan jelas, disimpan secara terpisah menunggu tindak
lanjut.

7. Pengolahan dan Pengawasan


Pengolahan dan pengemasan sebaiknya dilaksanakan dengan mengikuti cara yang
telah ditetapkan oleh industri sehingga dapat menjamin produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan
yang berlaku. Sebelum suatu prosedur pengolahan induk diterapkan hendaklah dilakukan langkah-langkah untuk
membuktikan bahwa prosedur bersangkutan cocok untuk pelaksanaan kegiatan secara rutin, dan bahwa proses yang
telah ditetapkan dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah ditentukan, akan senantiasa menghasilkan
produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
Pencemaran fisik, kimiawi atau jasad renik terhadap produk yang dapat merugikan kesehatan atau mempengaruhi
mutu suatu produk tidak boleh terjadi. Pemberian nomor kode produksi harus segera dicatat dalam suatu buku catatan
harian. Catatan hendaklah mencakup tanggal pemberian nomor, identitas produk dan besarnya bets yang
bersangkutan.
Penimbangan , perhitungan dan penyerahan bahan baku juga perlu untuk dicatat, agar mempermudah dalam
proses pembutan bahan baku. Dalam tahap pengolahan, air yang digunakan sekurang-kurangnya harus memenuhi
persyaratan air minum. Wadah dan penutup yang dipakai untuk bahan yang akan diolah, harus bersih, dengan sifat
dan jenis yang tepat untuk melindungi produk dan bahan terhadap pencemaran atau kerusakan.
Pada proses pengemasan sebaiknya dilakukan sesuai dengan instrksi yang tercantum pada prosedur pengemasan.
Untuk memperkecil terjadinya kesalahan dalam pengemasan, label dan barang cetak lain hendaklah dirancang
sedemikian rupa sehingga memiliki perbedaan yang jelas antara satu produk dengan produk yang lainnya Produk yang
telah selesai dikemas dikarantina, sambil menunggu persetujuan dari bagian pengawasan mutu untuk tindakan lebih
lanjut.
Pada proses ini, tahap terakhir adalah penyimpanan, bahan yang akan disimpan diberi label yang menunjukan
informasi identitas, kondisi, jumlah, mutu dan cara penyimpanannya.

8. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari cara pembuatan obat tradisional yang baik. Rasa
keterikatan dan tanggung jawab semua unsur dalam semua rangkaian pembuatan adalah mutlak untuk menghasilkan
produk yang bermutu mulai dari bahan awal sampai pada produk jadi. Untuk keperluan tersebut bagian pengawasan
mutu hendaklah merupakan bagian yang tersendiri.
Pengawasan mutu harus dilakukan terhadap bahan baku, bahan pengemas, proses pembuatan, produk antara,
produk ruahan dan produk jadi. Pemeriksaan dan pengujian secara berkala hendaklah dilakukan terhadap bahan baku
dalam persediaan, untuk memberikan keyakinan bahwa penyimpanan, wadah dan bahannya dalam kondisi yang baik.
Tugas pokok bagian pengawasan mutu yaitu :
a. Menyusun dan merevisi prosedur pengawasan mutu dan spesifikasi
b. Menyiapkan instruksi tertulis yang rinci untuk tiap pengujian yang akan dilaksanakan.
c. Menyusun rencana dan prosedur tertulis mengenai pengambilan contoh untuk pengujian.
d. Menyimpan contoh pertinggal untuk rujukan di masa mendatang sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan setelah batas
kadaluwarsa.
e. Meneliti catatan yang berhubungan dengan pengolahan, pengemasan dan pengujian produk jadi dari bets yang
bersangkutan sebelum meluluskan untuk didistribusikan.
f. Mengevaluasi stabilitas semua produk jadi secara berlanjut, bahan baku jika diperlukan dan menyiapkan instruksi
mengenai penyimpanan bahan baku dan produk jadi di industri berdasarkan data stabilitas yang ada, sekurang-
kurangnya stabilitas fisik
g. Ikut serta dalam program inspeksi diri bersama bagian lain dalam industry.

9. Inspeksi Diri
Tujuan inspeksi diri adalah untuk melakukan penilaian apakah seluruh aspek pengolahan, pengemasan dan
pengendalian mutu selalu memenuhi CPOTB. Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk mengevaluasi
pelaksanaan CPOTB dan untuk menetapkan tindak lanjut
Hal-Hal yang Diinspeksi.
a. Personalia
b. Bangunan termasuk fasilitas untuk personalia.
c. Penyimpanan bahan baku dan produk jadi.
d. Peralatan
e. Pengolahan dan pengemasan.
f. Pengawasan mutu.
g. Dokumentasi
h. Pemeliharaan gedung dan peralatan.

10. Dokumentasi
Dokumentasi pembuatan produk merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang meliputi spesifikasi,
label/etiket, prosedur, metoda dan instruksi, catatan dan laporan serta jenis dokumentasi lain yang diperlukan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi seluruh rangkaian kegiatan pembuatan produk. Dokumentasi
sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas mendapat instruksi secara rinci dan jelas mengenai bidang
tugas yang harus dilaksanakannya, sehingga memperkecil risiko terjadinya salah tafsir dan kekeliruan yang biasanya
timbul karena hanya mengandalkan komunikasi lisan.

11. Pengamatan Terhadap Hasil produk Jadi di Peradaran


Keluhan dan laporan menyangkut kualitas, efek yang merugikan atau masalah medis lainnya hendaklah diselidiki
dan dievaluasi serta diambil tindak lanjut yang sesuai. Penanganan terhadap keluhan dan laporan :
a. Hendaklah dibuat catatan tertulis mengenai semua keluhan dan laporan yang diterima.
b. Keluhan dan laporan hendaklah ditangani oleh bagian yang bersangkutan sesuai dengan jenis keluhan atau laporan
yang diterima.
c. Terhadap tiap keluhan dan laporan hendaklah dilakukan penelitian dan evaluasi secara seksama.
5. Apa yang dimaksud simplisia dan ekstrak
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan BAHAN
ALAMIAH : 1. BAHAN NABATI, FLORA, TUMBUHAN. 2. BAHAN HEWANI, FAUNA. 3. BAHAN
MINERAL.

Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi.
Senyawa kimia yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester, dan
sebagainya yang kemudian menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara
langsung oleh masyarakat.
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan
proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan.

6. Standardisasi/ control mutu simplisia

Pemilihan sumber tanaman obat sebagai bahan baku simplisia nabati merupakan salah satu faktor
yang sangat berpengaruh pada mutu simplisia, termasuk di dalamnya pemilihan bibit (untuk
tumbuhan hasil budidaya) dan pengolahan maupun jenis tahan tempat tumbuh tanaman obat.
Pembuatan simplisia secara umum dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut:
1. Pengeringan
2. Fermentasi
3. Proses khusus (penyulingan, pengentalan eksudat dll)
4. Dengan bantuan air (misalnya pada pembuatan pati)

7. KUMIS KUCING
Tanaman kumis kucing biasa dimanfaatkan untuk mengobati infeksi ginjal (Acute dan
chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis), sakit kencing batu, encok (Gout
arthritis), peluruh air seni (Diuretic), dan menghilangkan panas dan lembab.

Kandungannya : Tanaman kumis kucing ini memiliki kandungan kimia berupa

orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam
kalium, myoinositol.(5)

Methylripariochromene A (MRC) telah diisolasi dari daunOrthosiphon


aristatus (Lamiaceae).(6)

Mekanismenya : Untuk pemakaian secara umum 30 - 60 gram tanaman kumis kucing yang

telah dikeringkan atau 90 - 120 gram (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh
sebagai teh.(5)
Adapun manfaat kumis kucing dan cara mengolahnya untuk mengobati beberapa penyakit
secara tradisional adalah sebagai berikut:
1. Untuk pengobatan susah buang air kecil. Siapkan daun kumis kucing segar
sebanyak seperempat genggam. Masukkan kedalam wadah berisi air 1 gelas,
kemudian rebus hingga air menjadi setengah gelas. Dosis sekali minum setengah
gelas, lakukan 2 kali sehari.
2. Untuk pengobatan batu ginjal. Sediakan herba kumis kucing 6 gram, herba
daun Meniran sebanyak 7 pohon. Masukkan semua herba kedalam air 150 ml,
kemudian panaskan dengan api kecil hingga menjadi 100 ml. Ramuan ini digunakan
untuk sekali minum 100 ml, lakukan 2 kali sehari.
3. Untuk pengobatan kencing manis. Sediakan daun kumis kucing sebanyak 20
lembar, daun sambiloto 20 lembar. Masukkan kedalam air 150 ml dan panaskan
dengan api kecil hingga menjadi 100 ml. Ramuan ini untuk sekali sehari 100 ml.
4. Untuk pengobatan sakit pinggang. Sediakan segenggam daun kumis kucing
segar, kulit batang pepaya seluas 4 cm2. Masukkan kedalam air 150 ml dan panaskan
dengan api kecil hingga menjadi 100 ml, kemudian saring. Ramuan ini diminum sekali
sehari 100 ml.

MENGKUDU :

KANDUNGAN:

 Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat
nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam
jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada
mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam
mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine,
antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.

 Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.
 Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan
bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus
aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri
pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella
dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

 Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.

 Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel
abnormal.

 Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu
adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi banyak
mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar.
Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel
tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel
yang aktif.
Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-
anyangan), Orthosiphon stamineus (kumis kucing), Phyllanthus
urinaria(meniran), Commelina communis, masing-masing 30 gram, direbus kemudian
diminum.
Mekanismenya : Untuk ramuan yang diminum

 Pertama-tama sediakan dahulu beberapa buah mengkudu matang dan


hijau agar kandungan khasiat dalam buahnya sudah sangat pas untuk
dijadikan obat.
 Peras airnya hingga didapati kurang lebih 120 ml.
 Untuk mengurangi aromanya yang kurang sedap serta memberikan rasa
yang lebih segar, boleh tambahkan buah-buahan lain seperti jeruk, lemon,
anggur, ataupun madu.
 Diminum ketika perut masih kosong agar kandungannya dapat diserap oleh
tubuh secara utuh.

Cara lain

 Rebus beberapa buah mengkudu yang sudah berwarna putih.


 Aduk-aduk buah bersama air rebusannya.
 Angkat dan dinginkan.
 Giling dan peras buah mengkudu hingga mendapat air perasannya hingga
120 ml.
 Diminum setiap hari sebelum makan.

8. Kandungan biji kedelai dan daun pandan


Biji kedelai :
Kandungan : Kacang Kedelai adalah bahan makanan kacang-kacangan yang biasa dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia. Kacang Kedelai mengandung energi sebesar 381 kilokalori, protein

40,4 gram, karbohidrat 24,9 gram, lemak 16,7 gram, kalsium 222 miligram, fosfor 682 miligram,
dan zat besi 10 miligram. Selain itu di dalam Kacang Kedelai juga terkandung vitamin A sebanyak

0 IU, vitamin B1 0,52 miligram dan vitamin C 121,7 miligram.

Kacang kedelai adalah tumbuhan multi guna yang banyak mengandung gizi seperti protein,

kalori, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan vitamin B1.

Mekanisme :
Sakit perut

Bahan: - 60 gram kacang hijau mentah - 15 biji merica - 3 gram kayu manis - 3 gram

pala - 3 gram kapulaga - 3 gram cengkeh - 2 ruas jahe - 1 liter air Cara Membuat

: Rebus kacang hijau, merica, kayu manis, pala, kapulaga, cengkih, dan dua ruas jahe dengan

satu liter air. Panaskan sampai larutan menjadi 1/2 liter. Setelah dingin, minumlah air rebusan

tersebut.

Maag

Bahan : 1/4 kg kacang hijau - air hangat secukupnya Cara Membuat : Kacang hijau dijemur

sampai kering lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu, ambil satu sendok makan bubuk

kacang hijau. Seduhlah dengan air hangat sebanyak satu gelas secukupnya. Setelah itu

minum secara teratur sehari sekali.

9. Contoh obat tradisional asam urat, kanker, asma

Asam urat :

- Jahe
Tahukah Anda bahwa jahe memiliki sifat anti-inflamasi, sehingga banyak
yang menggunakan jahe sebagi obat asam urat terkhusus pada peradangan sendi
gout. Caranya adalah sebagai berikut: Potong kecil-kecil jahe lalu rebuslah dengan
air secukupnya sampai mendidih, setelah di rasa sudah hangat atau dingin
minumlah setidaknya dua kali sehari. Anda bisa menambahkan jahe dalam resep
masakan, atau makanan kecil, sepotong baku jahe setiap hari. Anda juga dapat
menambahkan satu-setengah sendok teh jahe untuk satu cangkir air mendidih dan
aduk dengan baik. Minum larutan ini setidaknya sekali sehari. Pilihan lain
yaitu membuat pasta dari jahe dengan sedikit air, kemudian pasta ini dibubuhkan
pada daerah yang sakit. Biarkan selama sekitar setengah jam. Lakukan ini sekali
sehari.
- Daun Sirsak
kandungan yang ada di dalam daun sirsak terdapat Vitamin C dan
vitamin A dengan kandungan yang cukup tinggi, sehingga dapat
mengeluarkan racun yang ada pada tubuh, selain itu daun ini juga bisa
meringan nyeri sendi yang diakibatkan asam urat, obat tradisional untuk
mengobati asam urat ini perlu Anda coba. caranya cukup sederhana
dan mudah, yakni sebagai berikut:

 Ambil daun sirsak muda sebanyak 5 lembar


 Rebus dengan air yang bersih hingga mendidih
 Minum ramuan obat tradisional tersebut setelah dingin
 lakukan cara tersebut rutin tiap hari

kanker
- tapak darah :

Daun tapak dara atau dalam bahasa latin dikenal Catharanthus roseus ini memiliki khasiat

menyembuhkan dan mencegah kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tapak dara mengandung 2 senyawa alkaloid vinka, vinkristin dan vinblastin. Kedua

senyawa ini berperan aktif menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh.

Sehingga tidak serta merta merusak sel normal lainnya yang berada di sekitar

pertumbuhan sel kanker.


Cara membuat ramuannya :
Untuk membuatnya cukup mudah, sediakan 22 lembar daun tapak dara, kulit kayu
pulasari serta buah adas. Rebus semua bahan bersama 3 gelas air sembari dibubuhi
gula merah untuk menetralisir rasa pahitnya. Tunggu hingga air sisa setengah, angkat
lalu saring minuman tersebut. Konsumsi secara rutin selama sebulan sebagai
pengobatan.

- Daun dewa
Tanaman satu ini telah dikenal sebagai anti kanker sejak lama jauh sebelum pengobatan modern
berkembang. Ramuan anti kanker yang berasal dari daun dewa, bisa di racik sendiri di dapur
kesayangan.
Cara membuat ramuannya :
– Pertama-tama, sediakan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temulawak putih, 30 gram
jombang. Rebus semua bahan tersebut bersama 600 cc air, tunggu hingga air tersisa
setengahnya. Kemudian saring air rebusan untuk dikonsumsi sari patinya setiap hari.
Asma :

- Madu

Madu adalah salah satu obat alami untuk asma. Alkohol dan minyak yang sangat halus pada
madu membantu mengurangi gejala asma.

 Menghirup aroma madu dapat memproduksi hasil positif dari beberapa orang.
 Anda juga dapat mencampur 1 sendok teh madu ke dalam segelas air panas dan meminumnya
perlahan sekitar 3 kali sehari.
 Sebelum tidur, konsumsilah 1 sendok teh madu dengan 1 sendok teh bubuk kayu manis
(cinnamon). Ini dapat membantu Anda menghilangkan dahak dari tenggorokan dan membuat
tidur menjadi lebih nyenyak.

- Daun Seledri
Seledri mengandung kalium yang merupakan elektrolit/mineral penting bagi
tubuh. Manfaatnya yaitu untuk mengatur keseimbangan asam basa serta
menjaga aktivitas jantung supaya tetap sehat. Manfaat lain dari kalium yaitu
untuk membantu proses pemecahan karbohidrat serta untuk membentuk
otot. Dalam satu porsi jus seledri mengandung sekitar 1.050 gram kalium.

Selain mampu membersihkan ginjal daun seledri juga mampu membantu mengobati
asma dan caranya membuat ambil daun seledri segar beberapa lembar kurang lebih
40 lembar dan cuci hingga bersih masukkan kedalam kuali dan tambahkan air putih
2 gelas kemudian rebus hingga air tinggal setengah kemudian angkat dan saring
lalu tunggu sampai dingin kemudian minum baiknya buat ramuan ini sekali dalam
sehari.

Diare

Daun jambu biji

daun jambu biji memang sering digunakan sebagai obat alami diare karena memiliki beberapa

kandungan zat flavonoid yang mampu menghambat atau mengurangi pembuangan air besar. selain

itu, daun jambu biji juga terkenal memiliki sifat antidiare yang sangat bermanfaat untuk masalah

diare. anda bisa membuat ramuan obat diare alami dengan cara meminum air perasan daun jambu

biji.

Yogurt
yogurt bisa digunakan sebagai obat diare alami karena mengandung probiotik khusus yang sangat

membantu dalam mengatasi masalah diare. probiotik merupakan bakteri baik yang dapat

membunuh bakteri jahat penyebab masalah diare. tidak seperti obat antibiotik biasa yang bekerja

dengan cara membunuh semua jenis bakteri baik dan bakteri jahat, yogurt justru bekerja dengan

cara memperbanyak bakteri baik untuk membunuh bakteri jahat.

Anda mungkin juga menyukai