Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK POSISI DAN PENYIMPANAN SPARE PARTS

BERBASIS JIT PADA GUDANG BENGKEL OTOMOTIF


1 2
Julius Hendra Kurniawan dan Indra Almahdy
Teknik Industri
Universitas Mercu Buana Jakarta
2
E-mail: indraal@gmx.net

Abstrak

Salah satu unsur penting pada suatu bengkel permobilan adalah penyimpanan Spare Parts. Hal
Ini berhubungan erat kepada struktur biaya yang selanjutnya menentukan posisi kompetitif
antara para pemain lain pada bidang industri. Just-In-Time merupakan praktek yang meliputi
aktivitas apapun untuk mengurangi pemborosan. Hal Itu juga meliputi metode teknologi yang
digunakan pada group (golongan). Di dalam hubungannya dengan metode aktivitas ini adalah
dapat diterapkannya oleh group sparepart dengan tepat atau bentuk yang serupa. Pada tulisan
ini dilakukan pengujian desain dan mengimplementasi golongan yang serupa dengan
menggunakan pendekatan teknologi yang dikenal sebagai posisi perhitungan inventaris
maksimum menunjuk salah satu pendekatan dari JIT. Desain ulang ini meliputi posisi
penyimpanan dan tata ruang. Hasil menunjukkan bahwa metode kombinasi dengan
penggunaan kendali inventaris dapat mengurangi penggunaan ruang untuk penyimpanan
sparepart dan timbunan berlebih. Tulisan ini juga merupakan sebagai bahan pertimbangan
penting selanjutnya yang berhubungan dengan perhitungan dan opname persediaan.
Kata kunci: JIT, Just-In-Time, posisi inventaris maksimum, group dari teknologi, opname
persediaan

Abstract

One of the important elements in a automotive workshop is spare parts storaging. This is closely
related to cost structure that further determines the competitive position among other players
within the industry. Just-in-Time practices encompass any activities to reduce waste. It also
includes the use of group of technology method. In a storage related activities this method is
applied by grouping spareparts with exact or similar forms. This paper examine the design and
implementation of this similar group of technology approach known as maximum inventory
position calculations referred as one of JIT approaches. This redesign includes the storage
position and layout. The results show that this method combined with inventory control used
could reduce space used for spare part storage and overstock. This paper also comes up with
some further important considerations related to calculations and stock opname.
Keywords: JIT, Just-in-Time, maximum inventory position, group of technology, stock opname

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA

Industri otomotif besar berkomitmen untuk 2.1 Filosofi Just In Time


memuaskan keinginan pelanggan. Studi Just In Time adalah sebuah filosofi dan
menganalisis penerapan sistem JIT dengan juga sekaligus merupakan metode dalam
menggunakan perhitungan Maximum industri. Just In Time ditujukan untuk
Inventory Position (MIP) dan Teknik menurunkan tingkat pemborosan, total
Penyimpanan Toyota (Toyota Storage quality control dan customer satisfaction.
System) agar PT X dapat mencapai Dalam hal suku cadang, dikenal
tujuannya dengan fokus penerapan JIT di beberapa pemborosan, antara lain:
gudang suku cadangnya. 1. Over Stock. Dengan mengatur
maximum quantity dan lead time waktu

Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869 23


pemesanan, maka pemborosan dapat di mana :
dihilangkan. MIP = Maximum Inventory Position
2. Waktu tunggu. Dengan perhitungan MAD = Monthly Average Demand (MAD)
persediaan yang tepat, maka tidak ada O/C = Order Cycle
waktu tunggu bagi pelanggan. L/T = Lead Time
Teknik Just In Time didasari pada : S/S = Safety Stock = S/S for Lead Time +
1. Memberikan apa yang diinginkan oleh S/S for Demand
pelanggan.
2. Menyimpan produk pada level yang Maximum Inventory Position yang
dibutuhkan pelanggan. menjadi standar persediaan dipengaruhi
3. Melakukan pemesanan suku cadang oleh beberapa faktor, di antaranya:
dengan frekuensi yang tepat. 1. Monthly Average Demand (MAD)
4. Menyediakan suku cadang dengan adalah permintaan rata-rata bulanan
menghilangkan segala pemborosan. yang dihitung berdasarkan demand
historis selama waktu tertentu untuk
2.2 Just In Time pada logistik suku setiap item suku cadang dalam waktu 1
bulan.
cadang
Logistik suku cadang Just In Time Rumus MAD :
berlandaskan konsep Sell One Buy One
(Jual Satu Beli Satu). Ini berarti bahwa Jumlah permintaan selama N minggu 52
MAD = x
aliran suku cadang melalui rantai logistik N 12
seiring dengan permintaan pelanggan. Sell
One Buy One dan logistik Just In Time 2. Parameter Order
pada dealer membutuhkan adanya : Parameter Order adalah faktor-faktor
1. Penambahan persediaan frekuensi yang mempengaruhi besar jumlah yang
tinggi (harian) seharusnya dipesan yang dihitung
2. Inventory Control Max – Max dalam satu bulan. Faktor – faktor
3. Kebijakan pengadaan persediaan yang tersebut adalah:
didefinisikan dengan jelas. • Lead Time adalah waktu yang
dibutuhkan suku cadang mulai dari
2.3 Maximum Inventory Position (MIP) menempatkan pesanan sampai
Maximum Inventory Position adalah jumlah tersimpan digudang dan siap di
maksimum untuk setiap item suku cadang jual.
yang harus disediakan. MIP menjadi Lead Time :
standar persediaan untuk menentukan
apakah jumlah persediaan yang ada Tanggal Order − Tanggal Update Stok
L /T =
didalam gudang dan pesanan persediaan 30
yang pesan dikategorikan sebagai over
stock atau tidak. Standar yang dibuat harus • Order cycle adalah periode yang
mempertimbangkan beberapa hal berikut : dibutuhkan antara pemesanan
1. Lamanya waktu yang diperlukan dari yang satu dengan pemesanan
saat pemesanan ke pemasok sampai berikutnya. Apabila item suku
suku cadang siap dijual. cadang A dipesan 2 kali dalam 1
2. Frekuensi pemesanan suku cadang bulan maka O/C = 1/2. Apabila item
yang dimaksud. suku cadang A dipesan 15 kali
3. Lamanya toleransi keterlambatan yang dalam 1 bulan maka O/C = 1/15
telah ditentukan. Rumus Order Cycle :
4. Perilaku permintaan pelanggan.
1
Maximum Inventory Position untuk O/C =
setiap item suku cadang ditentukan dengan Frekuensi Order dalam 1 bulan
rumus sebagai berikut :

MIP = MAD x (O/C +L/T + S/S) • Safety Stock terdiri dari :


o Safety stock for lead time (S/S
for L/T) adalah besarnya
persediaan pengaman yang

24 Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869


dialokasikan untuk memenuhi satu rak. Sesuaikan jarak panel rak
permintaan selama adanya agar pemakaian ruangan lebih efisien.
keterlambatan pengiriman dari 2. Menyimpan suku cadang pada posisi
pemasok, dihitung dalam vertikal. Misalnya, body part harus
satuan waktu. disimpan secara vertikal dan diberi alat
pemisah agar tidak roboh atau rusak
L / T terpanjang − L / T rata − rata dan juga akan mudah untuk disimpan
S / S for L / T =
L / T rata − rata atau diambil. Pipe (knalpot), harus
disimpan pada posisi vertikal juga.
o Safety Stock for Demand (S/S 3. Menyimpan suku cadang pada tempat
for demand) adalah besarnya atau rak yang mudah dijangkau oleh
persediaan pengaman yang petugas gudang. Panel paling atas,
dialokasikan untuk memenuhi disarankan untuk suku cadang yang
permintaan yang berfluktuasi, sifatnya sementara, yang diakibatkan
dihitung dalam satuan waktu. dari kelebihan lokasi yang sebenarnya
atau suku cadang kembalian.
Permintaan Max − Permintaan rata − rata 4. Menyimpan suku cadang yang berat di
S / S for Demand = bagian bawah rak agar aman dan
Permintaan rata − rata
mudah dalam penanganannya. Hal ini
Untuk mendasarkan sistem juga untuk menghindari bahaya
Inventory Control yang baik, terhadap pekerja karena kemungkinan
diperlukan sistem pemesanan jatuhnya suku cadang yang berat.
yang mendukung sehingga 5. Menyimpan suku cadang pada masing-
bisa mewujudkan kondisi masing lokasi (satu nomor suku cadang
persediaan yang ramping dan untuk satu nomor lokasi.). Satu nomor
ketersediaan suku cadang suku cadang disimpan pada satu
yang baik. nomor lokasi, agar mudah untuk
mengambil atau menyimpan suku
Metode Inventory Control terbagi menjadi 2: cadang. Suku cadang yang kecil harus
1. Metode Max – Min disimpan dalam kotak untuk
Penambahan jumlah persediaan hanya menghindari suku cadang tersebut
terjadi setelah total persediaan lebih kecil jatuh atau tercampur dengan suku
dari suatu tingkat tertentu yang telah cadang yang bersebelahan, dan untuk
ditetapkan. Hal ini mengakibatkan lot memisahkan masing-masing lokasi
pesanan yang besar, safety stock yang pada masing-masing panel. Juga
lebih tinggi dan waktu pemesanan yang dipasang “Tag Nomor Lokasi” untuk
tidak teratur. membantu memperjelas identitas atau
2. Metode Max – Max nomor lokasi serta mengurangi
Penambahan jumlah persediaan terjadi pemborosan waktu ketika mencari suku
setiap kali sebuah item suku cadang dijual cadang. Alat pemisah juga dipakai
atau total persediaannya lebih kecil dari untuk memisahkan antara lokasi yang
nilai maksimumnya sehingga satu dengan yang lainnya.
memungkinkan untuk meminimasi safety 6. Menandai suku cadang yang
stock yang ada di gudang. pergerakannya tidak teratur (selalu
berlebih pada lokasinya). Untuk
2.4 Teknik Penyimpanan Suku Cadang mengefektifkan pengontrolan ruangan
gudang, perlu adanya tanda visualisasi
Terdapat beberapa teknik penyimpanan, pada suku cadang yang pergerakannya
dalam hal ini banyak mengacu pada model tidak teratur seperti suku cadang yang
Toyota yang digunakan untuk menciptakan diterima selalu berlebih dari maksimum
suasana kerja serta penyimpanan suku kapasitas lokasinya. Dengan tanda
cadang yang aman dan efisien, yaitu: tersebut, dapat memudahkan suatu
1. Mengelompokkan suku cadang yang penanggulangan yang cepat seperti
mirip atau sama ukurannya berupa relokasi atau dimasukkannya ke lokasi
group of technology. Suku cadang yang cadangan.
mirip atau sama ukurannya 7. Menyimpan suku cadang sesuai
dikelompokkan bersama-sama dalam dengan gerak lakunya suku cadang.
Pada waktu perencanaan penyimpanan

Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869 25


barang, pertimbangkan juga tingkat laju kendaraan minibus dan 7 jenis EAC untuk
penjualan suku cadang tersebut. kendaraan sedan.
Jumlah nilai persediaan EAC saat ini
adalah Rp. 3.662.300. Metode yang
3. DATA DAN PENGOLAHAN
digunakan gudang dalam pemesanan suku
3.1 Data Awal
cadang adalah metode inventory control
Data sebagai bahan acuan untuk Max – Min. Penambahan jumlah
melakukan improvement terhadap gudang persediaan suku cadang dilakukan setelah
suku cadang adalah data yang diharapkan total persediaan suku cadang lebih kecil
dapat membantu penulis dalam melakukan dari suatu tingkat tertentu yang telah
analisa untuk melakukan efisiensi pada ditetapkan. Hal ini mengakibatkan jumlah
ruang rak penyimpanan suku cadang serta pesanan suku cadang yang besar,
penerapan Maximum Inventory Position persediaan pengaman yang lebih tinggi dan
(MIP) pada persediaan suku cadang. Data waktu pemesanan tidak teratur.
yang diambil berdasarkan suku cadang Fungsi tata letak sangat penting
Fast Moving Part yang diletakkan dalam hubungannya dengan kinerja karyawan.
kotak yang ukurannya tipis dan tidak terlalu Dengan adanya tata letak yang tersusun
besar. Sebagai contoh adalah suku cadang dengan rapi maka kinerja dan semangat
Element Air Cleaner (EAC) atau Saringan kerja karyawan akan meningkat.
Udara. Dengan penataan rak penyimpanan
suku cadang pada gudang dapat diketahui
3.2 Profil Gudang Suku Cadang
bahwa gudang tersebut sudah tidak
Ukuran Gudang : 6x6m memiliki ruang penyimpanan yang
Luas Gudang : 36 m² memadai karena tidak terdapat ruang yang
Jumlah Petugas : 2 orang cukup untuk bergerak dengan leluasa di
Jumlah Item suku cadang: 699 item gudang. Untuk itu harus dilakukan
Terdiri dari : penataan ulang sehingga dapat
1. Fast Moving Part : 325 item mengurangi ruang penyimpan pada rak
2. Slow Moving Part : 374 item yang tidak terpakai.
Jumlah Rak : 12 buah
Ukuran Rak : 1.000x400x1.800 Tabel 1 Persediaan EAC Sebelum
mm Penerapan Sistem JIT
Luas area yang terpakai untuk rak :
4.800.000 mm² = 4,8m² No Suku
Nama
Harga Nilai
Suku OH
cadang Jual Persediaan
3.3 Perhitungan Cadang

Pada saat ini gudang suku cadang bengkel 17801-05040 EAC 128 6 768

belum menggunakan MIP karenanya 17801-06010 To 47.3 4 189.2


pemesanan suku cadang dilakukan dengan 17801-0M010 EAC 145 1 145
cara melihat historical The demand
penjualan suku cadang pada 1 bulan 17801-0M020 EAC 147 1 147

sebelumnya dan perkiraan demand bulan 17801-11080 EAC 88 1 88


berjalan. Tetapi dengan cara tersebut
17801-11100 EAC 110 1 110
sering kali terdapat beberapa jenis suku
cadang yang mengalami kekurangan 17801-15070 EAC 145 3 435
persediaan. Sehingga kadang-kadang 17801-20040 EAC 207 1 207
bengkel mengalami lost sales karena tidak
17801-22020 EAC 186 3 558
dapat menyediakan suku cadang yang
ingin dibeli oleh pelanggan. 17801-35030 EAC 224 2 448
Selain itu ada pula suku cadang yang 17801-61030 EAC 253 1 253
mengalami kelebihan persediaan (over
17801-BZ020 EAC 75.5 3 226.5
stock) sehingga nilai investasi yang
ditanamkan untuk suku cadang tesebut 17801-YZC01 EAC 43.8 2 87.6
dalam gudang sangat besar dan perputaran TOTAL 3.662.300
keuangan sangat lambat. Ke : EAC : ELEMENT AIR CLEANER
Berikut ini adalah persediaan EAC di
gudang pada saat ini. Terdapat 13 jenis
EAC yang terdiri dari 6 jenis EAC untuk

26 Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869


Rak Fast Moving Parts berukuran dipesan kembali. Jumlah suku cadang
1.000 x 400 x 1.800 mm. Rak ini terdiri dari yang harus dipesan tersebut harus
7 rak yang berisi EAC sebanyak 4 rak dan mencapai posisi MIP.
fuel filter sebanyak 3 rak. Dari ke 7 rak
tersebut yang dapat dilakukan efisiensi Sistem yang digunakan dalam Just In
adalah rak EAC karena EAC memiliki kotak Time adalah metode inventory control Max
yang ukurannya tipis dan tidak terlalu besar – Max yaitu penambahan jumlah
sedangkan fuel filter memiliki kotak yang persediaan terjadi setiap kali sebuah item
ukurannya persegi panjang dan tidak tipis. suku cadang dijual atau total persediaan
Jadi rak yang akan dilakukan efisiensi nya lebih kecil dari nilai maksimumnya (sell
adalah rak 4, rak 5, rak 6 dan rak 7. one buy one). Dengan sistem persediaan
ini memungkinkan untuk meminimasi safety
Tabel 2 Ringkasan Perhitungan dari stock yang ada digudang.
Keempat Rak Sebelum Penerapan Sistem Untuk menentukan MIP, dilakukan
JIT beberapa langkah sebagai berikut:
Volume Volume 1. Menghitung MAD
rak rak Persentase Untuk menghitung MAD diperlukan
Rak yang yang ruang catatan historis atau data pengeluaran
terpakai tersisa dan penjualan EAC tersebut dalam
( cm³ ) ( cm³ ) sisa ( % ) jangka waktu 12 minggu atau 3 bulan.
Sebagai contoh EAC untuk mobil
4 95 5 5
sedan Corolla tahun X, pada Tabel [3].
5 57 43 43
6 55,5 44,5 44,5 Tabel 3 EAC untuk mobil sedan Corola
7 65 35 35 tahun X
272,5 127,5 31,875 Nama Suku Cadang : EAC
MIP adalah jumlah maksimum untuk Nomor Suku cadang : 17801-15070
setiap item suku cadang yang harus
disimpankan atau ideal stock. MIP menjadi Harga : Rp. 145.000
persediaan standar untuk menentukan To
apakah jumlah persediaan yang ada di Bulan 1 2 3
dalam gudang dan pesanan persediaan
Jumlah yang terjual 0 1 2
dikategorikan sebagai over stock atau tidak.
Untuk menentukan MIP, diperlukan
2. Menentukan parameter order
langkah-langkah sebagai berikut:
• Lead Time (L/T)
1. Menghitung Monthly Average Demand
Untuk peng-up date-an persediaan
(MAD)
biasanya dilakukan pada setiap
2. Menentukan parameter order yaitu
awal bulan yaitu tanggal 1
Lead Time, Order Cycle dan Safety
sedangkan pemesanan suku
Stock
cadang dilakukan setiap 3 hari
3. Menghitung MIP
sekali (untuk pemesanan suku
cadang yang menjadi persediaan
MIP yang diperoleh selanjutnya
gudang). Jadi tanggal pemesanan
dibandingkan dengan persediaan suku
berikutnya adalah tanggal 4.
cadang On Hand (O/H) sekarang yang ada
Tanggal order − Tanggal update persediaan
di gudang. Jika: L/T =
1. persediaan suku cadang di gudang 30
4 −1
lebih besar daripada MIP berarti =
persediaan suku cadang yang ada di 30
gudang mengalami over stock. = 0,1
2. persediaan suku cadang di gudang
sama dengan MIP berarti persediaan • Order Cycle (O/C)
suku cadang yang ada di gudang Karena pemesanan dilakukan
sudah ideal. setiap 3 hari sekali maka dalam 1
3. persediaan suku cadang di gudang bulan frekuensi pemesanannya
lebih kecil daripada MIP, berarti adalah 10 kali (1 bulan = 30 hari)
persediaan suku cadang tersebut harus

Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869 27


Untuk mengetahui berapa banyak biaya
1 yang dikeluarkan akibat over stock ini
O/C =
Frekuensi pemesanan dalam 1 bulan adalah:
1 Persediaan gudang = 3 buah X Rp.
= 145.000
10
= Rp. 435.000
= 0,1
MIP= 2 buah X Rp. 145.000 = Rp.
290.000
Safety Stock (S/S) dan Lead Over stock =Rp.435.000–
Time terpanjang adalah 4 hari. Rp.290.000
Sedangkan rata-rata Lead Time suku = Rp. 145.000
cadang adalah 3 hari. Untuk Safety Jadi jumlah biaya yang diakibatkan over
Stock for demand, permintaan dilihat stock adalah Rp. 145.000
dari historical demand selama 3 bulan Jika Just In Time digunakan pada
terakhir dan dari 3 bulan terakhir persediaan EAC mobil sedan Corolla tahun
tersebut dilihat berapa permintaan X maka terdapat penghematan
maksimal dan berapa permintaan rata- pengeluaran akibat over stock sebanyak
ratanya. Rp.145.000. Selain menghemat
L / T terpanjang − L / T rata − rata pengeluaran, juga dapat mengurangi ruang
S/S for L/T =
L / T rata − rata simpan dari EAC yang berlebihan.
4−3 Setelah menerapkan Sistem JIT yaitu
=
3 dengan menghitung MIP untuk setiap suku
= 0,33 cadang dengan jenis EAC maka dapat
diketahui bahwa persediaan EAC di
gudang mengalami over stock sebesar Rp.
Permintaan Max − Permintaan rata − rata 588.800. Seharusnya agar persediaan EAC
S/S for Demand =
Permintaan rata − rata di gudang mencapai posisi ideal atau MIP
gudang hanya perlu mengeluarkan biaya
3
2−  pembelian sebesar Rp. 3.073.500 dan
= 3
dapat menghemat biaya pengeluaran
3
  akibat over stock sebanyak Rp.588.800.
3 Untuk mendapatkan ruang
=1 penyimpanan yang lebih luas dan lapang
maka dicoba untuk menerapkan salah satu
S/S = S/S for L/T + S/S for teknik pada 7 Teknik Penyimpanan Toyota,
Demand yaitu menyimpan suku cadang pada posisi
= 0,33 + 1 vertikal. Dengan menyimpan suku cadang
= 1,33 pada posisi vertikal, akan mudah dilakukan
3. Menghitung MIP penyesuaian ukuran lokasi penyimpanan
MIP = MAD x (O/C +L/T + S/S) dengan tingkat persediaan yang ada,
= 1 x (0,1 + 0,1 + 1,33) dengan demikian pemakaian ruangan
= 1 x 1,53 penyimpanan suku cadang dapat lebih
= 1,53 ≈ 2 buah efisien.
Setelah MIP dari EAC diketahui untuk Setelah dilakukan perubahan dengan
sedan Corolla tersebut yaitu 2 buah, maka cara meletakkan suku cadang ini dengan
dibandingkan dengan persediaan di posisi vertikal dapat dilihat dari Tabel [4]
gudang. Persediaan EAC di gudang adalah efisiensi yang didapat.
3 buah. Jadi, setelah sistem JIT diterapkan
Karena persediaan EAC di gudang lebih dengan salah satu teknik dalam 7 Teknik
besar dari MIP EAC maka EAC ini Penyimpanan Toyota yaitu menyimpan
mengalami over stock sebanyak : suku cadang pada posisi vertikal maka
Over stock = persediaan gudang – MIP didapatkan efisiensi ruang penyimpanan
=3 – 2 suku cadang pada rak yang sebelumnya
= 1 buah sebesar 31,875 % menjadi 72,3 %.
Jadi EAC ini mengalami over stock Dengan efisiensi ruang penyimpanan
sebanyak 1 buah. suku cadang di rak, maka tata letak gudang
suku cadang juga dapat diubah dengan
menyingkirkan rak yang tidak terpakai dan

28 Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869


menatanya kembali, sehingga gudang dengan demikian pemakaian ruangan
dapat digunakan untuk area penerimaan penyimpanan suku cadang dapat lebih
barang yang sebelumnya sempit. efisien.
Dengan menerapkan penghitungan
Tabel 4 Ringkasan Perhitungan dari MIP pada gudang suku cadang, maka
keempat rak setelah penerapan Sistem JIT persediaan suku cadang akan dapat
Volume dikendalikan serta dapat menghemat biaya
rak Volume Persentase pengeluaran akibat berlebihnya suku
Rak yang rak yang ruang cadang yang dipesan. Apabila pada saat
terpakai tersisa ( penerapan MIP ternyata banyak terdapat
( cm³ ) cm³ ) sisa ( % ) suku cadang yang berlebihan (over stock)
maka dapat dilakukan tindakan sebagai
4 0 100 100
berikut:
5 0 140 100 1. Mengurangi jumlah untuk pemesanan
6 76,8 3,2 4 berikutnya. Dalam hal ini dapat diubah
parameter Safety stock-nya.
7 34 46 57.5
2. Apabila belum mengurangi jumlah over
110,8 49,2 72,3 stock, dapat dilakukan :
Jadi penyusunan rak dilakukan a. Memberikan diskon untuk suku
berdasarkan pergerakan pengeluaran cadang tersebut agar dapat
sukucadang seperti pada Tabel [5] menarik pelanggan untuk
Tabel 5 Penataan rak berdasarkan membelinya.
pergerakannya b. Melelang suku cadang tersebut
No. Jenis Rak Pergerakan Bobot pada toko-toko suku cadang yang
Fast Moving lain.
1 Parts Cepat 4 c. Menawarkan atau
Chemical menginformasikan kepada bengkel
2 Parts Cepat 4 cabang yang lain.
3 Belt Sedang 3 d. Scraping.
4 Medium Parts Sedang 3
Dengan diterapkannya sistem JIT,
5 Small Parts Lambat 2
Large and
penerapan perhitungan MIP, penerapan
Sangat
6 Body Parts Lambat 1 teknik penyimpanan Toyota dan melalui
Accesories Sangat perbaikan terus menerus (continuous
7 Parts Lambat 1 improvement) maka penggunaan rak
penyimpanan dapat diefisiensikan dari
Rak dengan bobot yang lebih besar 31,875 % menjadi 72,3 %. Dan dengan
diletakan dekat dengan loket pengambilan diterapkannya MIP, maka jumlah EAC yang
suku cadang oleh mekanik. disediakan dapat dikendalikan sehingga
dapat mengurangi biaya pembelian. Nilai
4. HASIL DAN PEMBAHASAN persediaan dapat dikurangi dari
Rp.3.662.300 menjadi Rp.3.073.500
Suku cadang yang mempunyai fungsi, sehingga menghemat biaya pengeluaran
bentuk dan ukuran yang sama sebesar Rp.588.800
dikelompokkan kemudian disimpan pada Selain itu pada gudang juga
rak penyimpanan yang sama. Peletakan dilakukan penataan ulang karena ada satu
suku cadang ini dilakukan dengan posisi rak yang kosong akibat penerapan sistem
vertikal. Dengan penyimpanan suku cadang JIT dan dikeluarkan dari gudang. Tata letak
yang dilakukan dengan posisi vertikal, suku gudang tidak banyak terdapat perubahan,
cadang yang disimpan dapat lebih banyak. hanya penataan ulang dengan
Setiap suku cadang diberi alat pembatas mengelompokkan suku cadang
yang berfungsi sebagai pemisah agar suku berdasarkan ukuran dan bentuknya. Area
cadang tidak roboh atau rusak, dan juga penerimaan suku cadang yang baru saja
akan memudahkan penyimpanan atau tiba diantar oleh pemasok diperluas karena
pengambilan suku cadang tersebut. terlalu sempit dan dipindahkan dari area
Selain itu penyimpanan suku cadang yang dekat dengan papan kontrol ke area
dengan posisi vertikal akan memudahkan yang berada di dekat pintu keluar masuk.
penyesuaian ukuran lokasi penyimpanan Sehingga suku cadang yang baru tiba tidak
dengan tingkat persediaan yang ada,

Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869 29


terlalu jauh untuk dibawa masuk ke gudang Daftar Pustaka
suku cadang. Chase, Richard B.; Nicholas J. Aquiland; F.
Maka dapat dikatakan dengan Robert Jacobs. 2001. Operation
masuknya sistem JIT, sangat membantu Management For Competitive
melancarkan jalannya kegiatan dalam Advantage. Ninth Edition
gudang suku cadang. Juga menghilangkan Sulistyono, Agus. 2005. Modul Toyota
pemborosan dan meningkatkan kinerja Partsman Training Level I, Inventory
gudang suku cadang. Control Suku Cadang Toyota.
Turban, Efraim; Ephraim Mclean; James
5. KESIMPULAN DAN SARAN Wetherbe. 2001. Information
Beberapa kesimpulan: Technology For Management,
1. Penggunaan Teknik Penyimpanan Transforming Business In The Digital
Toyota yang memiliki persamaan Economy, 3/e.
dengan group of technology dapat
mengurangi pemborosan yang ada.
Dengan mengelompokkan suku cadang
yang mirip atau sama ukurannya, dan
menyimpannya pada posisi vertikal,
maka ruang penyimpanan suku cadang
pada rak dapat digunakan semaksimal
mungkin. Ruang penyimpanan suku
cadang yang kosong dapat digunakan
secara efisien.
2. Penggunaan penghitungan MIP dapat
membantu penentuan persediaan
gudang dan pesanan harian.
3. Penggunaan Metode inventory control
Max-Max dapat mengurangi biaya
pengeluaran untuk jenis suku cadang
yang berlebihan (over stock) dan juga
mengurangi ruang penyimpanan dalam
gudang suku cadang.
Untuk mempertahankan pelaksanaan
sistem JIT pada gudang suku cadang dapat
diberikan saran:
1. Pengawasan persediaan gudang agar
dilakukan secara berkala dan sesering
mungkin agar tingkat persediaan yang
dibutuhkan oleh pelanggan tetap
terjaga.
2. Penambahan petugas gudang yang
khusus untuk menangani persediaan
karena petugas gudang yang ada sudah
tidak dapat mengontrol persediaan
dengan baik karena tingginya frekuensi
pekerjaan melayani permintaan mekanik
dan pelanggan.
3. Penghitungan Monthly Average Demand
(MAD) dilakukan sedikitnya satu bulan
sekali dari data yang terbaru agar
penghitungan MIP tetap up to date dan
persediaan dapat dikendalikan.
4. Stock Opname dilaksanakan sedikitnya
4 kali dalam setahun agar terjadi
keseimbangan antara sistem pencatatan
dengan komputer dengan persediaan
fisik suku cadang di gudang.

30 Jurnal Ilmiah PASTI Volume V Edisi 1 - ISSN 2085-5869

Anda mungkin juga menyukai