Gardu Distribusi
Gardu Distribusi
DURASI : 24 JP
PENYUSUN : 1. Slamet
DAFTAR ISI
Kubikel 20 kV
Berdasarkan fungsi dan nama peralatan yang terpasang kubikel dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :
3. FUNGSI KUBIKEL
Berfungsi sebagai membuka dan menutup aliran listrik 20 kV tanpa ada beban,
karena kontak penghubung tidak dilengkapi alat peredam busur listrik.
Berfungsi untukembuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan hubung singkat.
4 In Trip sesaat
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan berbeban atau
tidak .
Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus listrik dengan cepat dalam
keadaan normal maupun gangguan kubikel ini disebut juga istilah kubikel pmt
(pemutus tenaga) kubikel ini dilengkapi degan relay peroteksi circuit breaker (PMT,
CB) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat pembatas, pengukuran dan pengaman
pada pelanggan tegangan menengah curent transformer yang terpasang memiliki
double secunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan satu sisi lagi
untuk menggerakan relai proteksi pada saat ter jadi gangguan
4 In Trip sesaat
a. Kubikel TP dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus ada pin pada fuse yang
menggerakkan mekanik untuk melepas LBS
b. Tidak dilengkapi shunt trip, jika fuse tm putus LBS tidak membuka sehingga
trafo masih mendapat gangguan dari fuse lain yang tidak putus
Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat pms dan
transformator tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 Volt menjadi 100
Volt untuk mensuplai tegangan pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut
juga dengan istilah kubikel VT (Voltage Transformer). handle kubikel PT harus
selalu dalam keadaan masuk dan tersegel. Untuk pengamanan trafo tegangan
terhadap gangguan hubung singkat maka dipasanglah fuse TM
• Kompartemen
• Rel / Busbar
• Kotak Pemutus
• Pemisah Hubung Tanah
• Terminal Penghubung
• Fuse Holder
• Mekanik Kubikel
• Lampu Indikator
• Pemanas (Heater)
• Handle Kubikel (Tuas Operasi)
3.8.1. Kompartemen
Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo ukur,
(CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak
membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian
yang bertegangan
Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2 (dua) bagian, bagian
atas untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan dengan terminasi
kabel
Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa pintu yang dapat dibuka
tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan dan terminasi kabel
sudah ditanahkan
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 40
1. Kompartemen busbar
5. Kompartemen kabel
Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi rel
umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU (Ring Main
Unit) rel 20 kVterdapat dalam tabung SF 6 vacum bentuk rel ada yang bulat ada
yang pipih.
Busbar harus dari bahan tembaga atau aluminium. Busbar aluinium harus dilapisi
timah pada titik sambungan busbar.
Busbar dapat dilapis karet silikon atau bahan EPDM (heat shrink insulation
material) untuk memenuhi ketahanan tingkat isolasinya. Bahan pelapis tersebut
yang dipakai tidak bisa terbakar dan bila dari bahan yang dapat terbakar tetapi api
dapat cepat mati dengan sendirinya (selfextinguishing).
Isolator tonggak dapat dibuat dari bahan porselin atau isolasi lain yang tidak
mudah terbakar. Isolator porselin berdasarkan rekomendasi IEC 168.
Sebagai pemutus / penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua bagian
yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact) sebagai
peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau PMT digunakan media minyak, gas
SF6, vacum atau dengan hembusan udara, selain itu memperkecil terjadinya busur
api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus secara cepat
secara mekanis
Semua bagian logam PHB yang bukan merupakan bagian sirkuit utama atau sirkuit
bantu dan yang dapat bermuatan sehingga membahayakan harus dihubungkan ke
penghantar pembumian .
Penghantar tersebut terbuat dari tembaga dan mampu mengalirkan arus sebesar
12,5 kA selama 1 detik tanpa menjadi rusak.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 42
Kepadatan arus di sirkuit pembumian tidak boleh melampaui 200 A/mm2 dengan
luas penampang penghantar tidak kurang dari 30 mm2
PMS tanah ini biasanya mempunyai sistem interlock dengan pintu kubikel dan
mekanik LBS pintu tidak bisa dibuka jika PMS tanah belum masuk, LBS tidak bisa
masuk sebelum PMS tanah dibuka.
Posisi buka atau tutup ke tiga pisau sakelar pembumian harus dapat diperiksa
melalui lubang pengamatan terdapat pada PHB. Sebagai alternatif pisau-pisau
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 43
sakelar pembumian dapat dipasang indikator untuk menentukan posisi buka atau
tutup.I ndikator tersebut harus sesuai dengan posisi sebenarnya dari pisau-pisau
sakelar pembumian tersebut.
Untuk menandai adanya tegangan (20 kV) pada sisi kabel, baik berasal dari sisi
lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung
dimasukkan, lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitip yang
dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan.
Kubikel jenis PMT lampu indikator digunakan nuntuk menandai posisi alat-
hubungnya dengan 2 ( dua ) warna yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar.
Sumber listrik untuk lampu indikator berasal daris sumber arus searah ( DC ) yang
dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros
penggerak alat-hubung utama.
a. Perlengkapan ini harus dipasang pada setiap penyulang keluar dan terdiri
dari :
Transformator arus jenis resin yang dipasang melingkari kabel.
Satu kotak untuk rele, batere yang dapat dimuati kembali
(rechargeable) dan alat pemberi muatan (changer) yang dipasang
pada dinding di dalam gardu.
Catu daya sebesar 200 V 50 Hz.
b. Satu indikator luminious yang tahan cuaca yang dapat ditempatkan di
bagian luar bangunan pada dinding
c. Spesifikasi indikator hubung singkat dan indikator gangguan ke bumi.
Current sensing 3 core type CT or 3 single core
Fault current threshold : 40, 80, 160 A
Gawai interlock harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang paling
tinggi, tak dapat diganggu gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi
dari kontrol mekanisnya.
Pada kubikel jenis PMT yang dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak
alat hubung dan dikontrol dengan sistem kontrol listrik arus searah, maka sistem
interlockpun juga diberlakukan pada sistem kontrol listriknya. Yaitu bila posisi
komponen kubikel belum pada posisi siap dioperasikan, maka sistem kontrol
tidak dapat dioperasikan .
Interlock pintu
Penguncian
Perlengkapan penguncian harus disediakan untuk :
Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau tertutup
Sakelar utama atau pemutusan tenaga pada posisi terbuka
Pintu Kubikel
(INDEX OF PROTECTION / IP )
ANGKA ANGKA
PENJELASAN PENJELASAN
I II
Tanpa Proteksi
0 Tanpa proteksi 0
Pada sistem distribusi 20 KV yang disebut Gardu ada 3 ( tiga ) jenis, yaitu :
Gardu Induk sisi 20 KV, berfungsi sebagai penghubung antara sumber listrik
yang berasal dari Trafo Step-down ke saluran / jaringan distribusi 20 KV
Gardu Hubung, berfungsi sebagai pembagi tenaga listrik dari Gardu Induk ke
saluran / jaringan distribusi 20 KV
Gardu Distribusi, berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan
menengah menjadi tegangan rendah untuk didistribusikan ke pemakaian.
Tata letak kubikel dan komposisinya pada gardu didasarkan atas fungsinya yang
dibedakan menjadi :
Terdiri dari kubikel PMT Incoming dan Out going dengan kapasitas sampai 1.250
A, dilengkapi dengan instrumen pengukuran dan proteksi gangguan arus lebih
serta indikator gangguan hubung tanah. Diletakkan di atas lubang yang disebut
manhole di suatu ruangan khusus 20 KV GI.
Terdiri dari Kubikel LBS Incoming dan Outgoing yang jumlahnya tergantung dari
banyak saluran masuk dan saluran keluar.
Dapat dioperasikan secara lokal maupun jarak jauh bila dilengkapi dengan
penggerak motor dan sistim Scada.
Kubikel diletakkan di atas manhole pada gardu distribusi yang berupa bangunan
tembok atau beton maupun yang berbentuk Kios. Pada Gardu bentuk bangunan
tembok atau beton selain ada kubikel, pada bangunan tersebut juga diletakkan
• Pelayanan umum TR
• Pelayanan khusus TM
• Pelayanan campuran TM dan TR
Gardu pelayanan umum dengan 1 (satu) buah trafo distribusi adalah : LBS,
LBS, PB – type 1A
PT
LBS LBS PT B1
PGDB
CT
FUSE OCB
TM
PT
KWH
LBS LBS PT
PGC
TYPE 3A
FUSE
OCB
TM
PT
CT
KWH
LBB LBS
CB OM
OCB
CT
PT
KWH
KE TRAFO
DISTRIBUSI
CT
KE TRAFO
KWH DISTRI
BUSI
Gardu pelayanan campuran type 2B : PB, LBS, LBS, PT, CB, B1 Type 2B
B1
PB LBS LBS PT
PGDB
CT
FUSE
OCB
TM
PT
KW
H
PB LBS LBS PT
PGC
TYPE 3B
FUSE
OCB
TM
PT
CT
KWH
PB LBS LBS
CB OM
OCB
CT
KE TRAFO
DISTRIBUS
I
Produksi ABB yang dirakit oleh PT Mega Eltra di Indonesia dengan ukuran lebar
500 mm dan tinggi 1950 mm sama dengan Kit C 27,3 tidak dilengkapi heater
peredam busur api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1988
Produksi Alsthom Perancis yang dirakit oleh PT Unindo Indonesia, tampil dengan
ukuran lebih kecil dengan KIT C 27.3 ukuran lebar 500 mm, tinggi 1650 mm.
dilengkapi heater untuk mengurangi kelebaban dan efek corona. peredam busur
api menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1990.
Produski PT Guna Era Manufaktura tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit
M 24. dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona
peredam busur api menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002
Kubikel RMU untuk gardu distribusi yang melayani pelanggan umum dengan
komposisi kubikel LBS, LBS, PB dikembangkan sejak tahun 1990, seluruh
komponen Lbs, Lbs, Pb berada dalam tabung yang berisi gas SF 6, seluruh
bagian bertegangan seperti rel 20 kV, kontak pemutus, terminal berada dalam
tabung yang berisi gas SF 6. terminal incoming dan out going menggunakan
sistem plug in, kubikel type ini tahan terhadap kelembaban dan efek corona
karena itu tidak memerlukan heater. ukuran rmu dengan komposisi LBSs, LBS,
PB relatif lebih kecil lebar 1050 mm tinggi 1500 mm
Beberapa merk kubikel RMU antara lain Siemens F & G, Merlin Gerin, ABB,
GAEe, Contact Plasma
Kubikel ini ukurannya sama dengan Merlin Gerin SM 6 hanya busbar 20 kV,
terminal incoming dan out going menggunakan sistem plug in sehingga
terlindung dari kontak dengan ukuran luar, kubikel type ini mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap kelembaban dan corong sehingga tidak memerlukan heater
Kubikel type ini dikembangkan sejak tahun 1996 dengan merk Ormazabal
produksi Italy diikuti oleh merk ABB tahun 2003 dan Siemen tahun 2004.
4.1. PENGERTIAN
a) Memahami single line diagram dan prinsip kerja kubikel dan sistem jaringan
tegangan menengah
b) Memahami kegiatan operasi jaringan yang akan dilakukan sesuai SOP
c) Memahami perubahan konfigurasi jaringan akibat akan dilaksanakan
pengoperasian kubikel
Single line diagram adalah gambar sirkit listrik yang berbentuk simbol-simbol yang
sudah distandarkan sehingga memudahkan pemahamannya.
Seorang operator harus memahami arti gambar dan prisip kerja dari single line
diagram yang berbentuk simbol tersebut sehingga tahu adanya perubahan yang
terjadi pada peralatan kubikel dan pengaruhnya pada jaringan saat dioperasikan.
Konfigurasi jaringan yang dioperasikan dalam keadaan normal dapat berubah bila
kedaan tidak normal akibat terjadi gangguan atau manuver
Perlengkapan K 3 / APD :
Sepatu 20 kV
Sarung tangan 20 kV
Helm pengaman
Lembar isolasi 20 kV
Perlengkapan P3K
Setiap perubahan posisi keluar masuk LBS / PMT / PMS harus di laporkan ke
pusat pengatur distribusi
Laporkan jam start pengeluaran dan pemasukan / LBS / PMT / PMS kubikel
menggunakan alat komunikasi radio yang disediakan dipusat pengatur
distribusi / posko
a. Membuka pintu kubikel ; tahap ini untuk memeriksa kesiapan kubikel untuk
dioperasikan pada suatu sistem jaringan. Kegiatan yang di lakukan antara
lain adalah ;
Mengukur tahanan isolasi alat hubung
Mengukur tahanan pembumian body kubikel
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 65
Mengukur tahanan kontak alat hubung
Mengukur keserempakan alat kontak
Mengukur tahanan isolasi (disebut meger) kabel yang akan diberi
tegangan
Memeriksa kebenaran urutan phase kabel antara satu gardu ke gardu
lain (disebut cek phase)
b. Menutup pintu kubikel : tahap ini menandakan pekerjaan pemeriksaan telah
dilakukan dan dengan hasil baik, berarti kubikel siap dioperasikan
c. Memasukkan kontak hubung (LBS,PMT), tahap ini berarti memasukkan
tegangan dari Saluran / penyulang ke busbar untuk kubikel in coming Busbar
ke saluran ke busbar untuk kubikul out going Busbar ke beban ke busbar
untuk kubikul PB
d. Mengeluarkan kontak hubung, tahap ini merupakan kebalikan dari tahap
memasukkan kontak hubung
2 3
Panel Kubikel
Putar handle pada lubang no 1 kearah kiri berlawanan jarum jam untuk
memasukkan pentanahan.
Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 3 putar ke arah
kanan searah jarum jam hingga posisi handle sempurna 1800, selanjunya
tutup pintu kubikel kemudian handle pada lubang no 3, diputar ke kiri
berlawanan jarum jam hingga posisi handle sempurna 1800, untuk
mengunci pintu kubikel yakinkan bahwa pintu telah terkunci dan tidak bisa
di buka
Cabut handle dari lubang no 3, masukkan ke lubang no1, lalu putar ke arah
kanan searah jarum jam untuk melepaskan grounding
Cabut handle dari lubang no 1, masukkan ke lubang no 2, putar kekiri
berlawanan arah jarum jam untuk memasukkan pemisah rel cabut handle
dari lubang no 2.
c. Memasukkan LBS
Memasukkan handle ke lubang no 1, lalu putar ke kiri berlawanan arah jarum
jam cabut handle dari lubang no 1
LUBANG LBS
LUBANG
GROUNDING
a. Masukkan handle khusus LBS pada lubang LBSs, putar kearah kanan
searah jarum jam untuk melepas LBS
b. Pastikan lampu indikator pada kubikel sudah padam
c. Cabut handle khusus lbs dari lubang LBS
d. Masukkan handle khusus grounding pada lubang grounding, lalu putar
kearah kanan searah jarum jam untuk memasukkan pentanahan
e. Tekan pegangan pintu lalu putar kekanan searah jarum jam, tarik pintu
kubikel untuk membuka pintu
f. Putar handle khusus grounding kearah kiri, berlawanan arah jarum jam,
untuk membuka grounding / pentanahan, kabel siap di megger / check phase
1 2
1
2
1 1
2 1
2
Masukkan handle pada lubang LBS, putar kearah kanan sambil ditekan
searah jarum jam 1800 untuk membuka LBS khusus untuk pms pada
kubikel KIT C 25 diputar hanya 900 sedangkan untuk PMS pada kubikel KIT
C 27,2 tetap diputar 1800
Pastikan lampu indikator kubikel LBS padam
Cabut handle dari lubang LBS, masukan ke lubang grounding / pentanahan,
putar kearah kanan searah jarum jam sambil ditekan, untuk memasukkan
grounding / pentanahan
Buka pintu kubikel dengan memutar pegangan pintu kearah kanan searah
jarum jam untuk merk KIT C 25, KIT C 27,2, KIT C 27,3, Fluokit M 24 untuk
merk ABB BC 5 dan MG SM 6 dengan cara diangkat keatas
Putar handle pada lubang grounding kearah kiri berlawanan arah jarum jam
untuk melepas grounding / pentanahan
c. Memasukkan LBS
Masukkan handle ke lubang LBS, lalu putar ke kiri berlawanan arah jarum jam
cabut handle dari lubang LBS
d. Mengeluarkan LBS
Masukkan handle ke lubang LBS, putar ke kanan searah jarum jam, lalu cabut
handle dari lubang LBS pastikan bahwa pengaman pada dudukan handle selalu
dalam keadaan terpasang
Adanya gangguan dalam pengoperasian kubikel, berarti ada satu atau beberapa
tahap pengoperasian tidak bekerja semestinya. Maka untuk mengatasinya perlu
diperhatikan beberapa hal, yaitu :
Pintu kubikel
2.
sulit ditutup
1. Pintu kubikel • Kabel indoor • Periksa kabel schoen indoor terminal, kalau
sulit ditutup posisi tak lebih besar dari pisau grounding dapat di
simetris kikir (kiri & kanan) agar pisau grounding
dengan pintu bisa masuk
grounding • Periksa indoor terminal dan buat posisi
simetris/lurus dengan pisau grounding
• Pisau
Pintu kubikel
grounding
PB trafo sulit • Buka pintu kubikel, pastikan pisau
tidak masuk
2. ditutup
dengan grounding / pentanahan masuk dengan
sempurna sempurna dengan memutar handle
grounding bagian bawah PB trafo
• pada waktu
pemasanga
n antar
Isolator • Bebaskan tegangan, ganti rel busbar
busbar (plat
dudukan dengan yang sesuai
4.6.6. Masalah Dalam Pengoperasian Kubikel Fluokit M 24, KIT C 27,2 dan KIT C 27,3