Anda di halaman 1dari 23

PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3.1. KUBIKEL TEGANGAN MENENGAH 20 KV

Pada dasarnya instalasi 20 kV di Gardu Induk terangkai dalam suatu kubikel, yang
dimaksudkan untuk memudahkan operasi dan pemeliharaan, efisiensi pengaturan ruangan
serta untuk keamanan operator.

3.1.1. Jenis dan fungsi kubikel

Berdasarkan fungsi/penempatannya, kubikel TM 20 kV di Gardu Induk antara lain :


 Kubikel Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi sekunder
trafo daya ke busbar 20 kV
 Kubikel Outgoing : sebagai penghubung / penyalur dari busbar ke
beban
 Kubikel Pemakaian sendiri (Trafo PS) : sebagai penghubung dari
busbar ke beban pemakaian sendiri GI
 Kubikel Kopel (bus kopling); sebagai penghubung antara rel 1 dan rel
2
 Kubikel PT / LA:: sebagai sarana pengukuran dan proteksi
pengaman terhadap surja.
 Kubikel Bus Riser / Bus Tie (Interface): sebagai penghubung antar
sel.

Berdasarkan pabrik pembuatnya antara lain :


 Calor Emag
 Modalek
 Goldstar
 Areva
 Siemen
 Merlin Gerin
 Alsthom
 AEG
 Meidensha, dll

Berdasarkan konstruksi busbarnya antara lain :


 Kubikel dengan posisi busbar di atas
 Kubikel dengan posisi busbar di bawah

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

RELE METER KWH


MCGG OUT

TEST
PLUG METER KWH
IN

RELE SWITCH
RECLOSIN RECLOSER
G LAMPU INDIKATOR
ANNOUNCIATO PMT
R
TOMBOL TOMBOL
RESET ACKNOWLEDGE SWITCH ON/OFF
TOMBOL TOMBOL TEST
LAMP PMT
BUZZER
METER

AMPERE

KV SWITC LOCAL/REMOTE
METER PMT
TOMBOL
PMT

Gambar Kubikel 20 kV GI Merlin Gerlin dan Modalek

3.1.2. Bagian-bagian

Kubikel TM 20 kV terdiri dari 4 kompartemen, yaitu :


1. Kompartemen PMT
2. Kompartemen Busbar
3. Kompartemen Sambungan kabel
4. Kompartemen Auxiliary Tegangan Rendah

Kompartemen PMT.
Pada kompartemen ini terpasang “Withdrawable Circuit Breaker”. PMT dan mekanisme
penggeraknya dapat dengan mudah dikeluarkan/dimasukkan ke dalam kubikel untuk
keperluan pemeliharaan.

Kompartemen Busbar
Semua tertutup oleh bagian metal. Kompartemen busbar didisain agar bagian-bagian yang
bergerak pada bagian ini seminimum mungkin. Busbar dibuat dari tembaga atau aluminium
dengan bentuk sesuai dengan desain dari masing-masing pabrik.

Kompartemen Sambungan Kabel


Pada Kompartemen ini terdapat :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

 Terminasi kabel tegangan menengah


 3(tiga) pembagi tegangan (potensial divider), dilengkapi pada setiap
pasa terminasi kabel, yang disambung dengan tiga neon indikator yang dipasang di
muka panel. Fungsinya untuk melihat secara visual bahwa kabel tersebut dalam keadaan
bertegangan atau tidak, sehingga aman terhadap petugas yang melaksanakan
pengoperasian.
 Satu rangkaian hubung pendek dan pemisah tanah untuk sisi kabel.
Dioperasikan dari depan panel, dilengkapi dengan mekanisme operasi kecepatan tinggi
sehingga mempunyai kecepatan masuk yang tidak tergantung kecepatan operator.
 Trafo arus
 Trafo tegangan (sesuai permintaan). Bisa type tetap atau lepasan.
Dilengkapi dengan pelebur dengan kapasitas pemutusan tinggi.

Kompartemen Tegangan Rendah


Kompartemen ini didisain untuk memperkecil resiko propagasi saat terjadi kegagalan.
Auxiliary disambung ke PMT oleh susunan multi pin connector.
Susunan Kubikel 20 kV dapat dilihat pada :

3.2. PEMUTUS TENAGA (PMT)

3.2.1. Pengertian

PMT adalah sakelar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan
arus/daya listrik sesuai ratingnya.
Pada waktu memutuskan/menghubungkan arus/daya listrik akan terjadi busur api listrik.
Pemadaman busur api listrik ini dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan, yaitu :
minyak, udara atau gas.
Berdasarkan media pemadam busur api listrik tersebut, PMT dapat dinamakan
menjadi :
 PMT minyak sedikit / Low Oil Circuit Breaker (minyak sebagai
media pemadam busur api).
 PMT SF6 (Gas SF6 sebagai media pemadam busur api)
 PMT Vacum (ruang pemutus dibuat vacum agar tidak terjadi
busur api)

PMT 20 kV di Gardu Induk umumnya didisain dapat dikeluarkan dari kubikel dengan
cara ditarik ke luar. Sehingga PMT dan mekanisme penggeraknya dapat dengan mudah
dikeluarkan/dimasukan untuk keperluan pemeliharaan. Umumnya PMT dengan jenis pabrik
dan dengan rating sama, mempunyai konstruksi dan rangkaian kontrol yang sama. Sehingga

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

dapat dipindah antar kubikel dan hanya perlu satu PMT cadangan untuk PMT dengan rating
yang sama.
Selama operasi seluruh bagian yang bertegangan tertutup dengan pelindung metal
yang ditanahkan, untuk menjamin agar operator aman selama mengoperasikannya. Untuk
mengeluarkan/memasukkan PMT dari/ke kubikel, urutannya harus benar dan dicek untuk
setiap langkah agar aman.

3.2.2. Konstruksi

PMT terdiri dari 2(dua) bagian utama yaitu :


1. Ruang Media kontak
Adalah tempat memutuskan / menutup rang-kaian arus listrik sekaligus sebagai tempat
pemadaman busur api.
2. Mekanisme penggerak
Adalah bagian yang menyediakan tenaga untuk menggerakkan kontak gerak pada
pembukaan / penutupan PMT.
Ruang Media kontak :
Pada ruang media kontak ini terdapat :
- Kontak gerak
- Kontak tetap
- Media pemadam busur api

Gambar fisik dari ruang media kontak untuk media pemadam busur api minyak, gas dan
vacum dapat dilihat pada gambar 5, gambar 6 dan gambar 7.

Media pemadam busur api yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai media
pemadam busur api, antara lain untuk minyak dan gas SF6 dapat dilihat pada tabel 1 dan
tabel 2.
PMT MEDIA VACUM

Gambar PMT vacum ( Vacum Circuit Breaker )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Mekanisme Penggerak :

Mekanisme penggerak yang digunakan untuk PMT 20 kV umumnya dengan pegas. Ketiga
pole dari kontak gerak diikat bersama-sama dengan lever penggerak ke pegas penggerak.
Mekanisme penggerak dilengkapi dengan motor untuk pengisian pegas close secara
otomatik. Selain itu dilengkapi juga dengan magnet pelepas pegas, untuk menutup secara
elektrik melalui sakelar operasi atau peralatan lain untuk penutupan secara remote.

Untuk pelepasan secara remote melalui operator atau relai disediakan triping
coil. Jika tegangan kontrol hilang pegas close dapat diisi melalui handle secara manual
(tangan).

Pegas yang digunakan untuk mekanisme penggerak ini ada dua macam yaitu :
 Pegas pilin (helical spring)
 Pegas gulung (scroll spring)

Prinsip kerjanya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sistem dengan Pegas Pilin

Proses pengisian pegas (spring charge)


Lihat gambar di bawah.
Motor (7) menggerakkan roda pengisi (5) pada batang pegas (13) melalui roda perantara
yang dihubungkan dengan dua buah rantai.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Berputarnya roda pengisi (5) (lihat arah panah) mengakibatkan pegas penutup (3)
terisi (meregang) pada batas maksimumnya, maka motor (7) akan berhenti.
Pegas penutup (3) dapat juga diregang secara manual dengan menggunakan engkol (6).

Proses Penutupan PMT (closing of breaker)


Dengan diberinya arus penguat pada kumparan penutup (closing coil = 16) atau dengan
menekan push botton, maka hubungan antara lengan interlock (1) dan pawl (2) akan
terlepas, sehingga batang pegas (13) juga akan terlepas dan pegas penutup (3) menjadi
mengendor.

Penghubung (12) pada batang pegas (13) menggerakkan pawl (11) sehingga
berputar sepanjang sektor penunjang (14) dengan sudut 120o dan menutup PMT melalui
batang pemutus tenaga (15).
Dan bersamaan dengan itu pegas “pen-trip” (4) akan terisi, kemudian secara otomatis motor
(7) akan menggerakkan roda pengisi (5) kembali untuk tenaga pemasukan selanjutnya.

Proses Pembukaan PMT (Triping of Breaker)


Dengan diberinya arus penguatan pada kumparan triping (8) atau dengan “push botton”
akan melepas hubungan antara tuas pengunci (9) dan sektor penunjang (14) dan akhirnya
masuk ke dalam alur stop groove (10).

Pawl (11) didorong oleh sektor penunjang (14) dan menyebabkan terlepasnya pegas
“pen-trip” (4), menggerakkan batang PMT (15) sehingga PMT trip dan sektor penunjang (14)
kembali pada posisi semula.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Keterangan gambar :
1. Lengan interlock (interlocking arm)
2. Pawl
3. Pegas penutup (closing spring)
4. Pegas pen-trip (tripping spring)
5. Roda pengisi (charging whell)
6. Engkol (crank)
7. Motor (electric motor)
8. Kumparan pen-trip (tripping coil)
9. Lengan interlock (interlocking arm)
10. Alur pemberhentian (stop groove)
11. Pawl
12. Penghubung (cam)
13. Batang pegas (spring shaft)
14. Sektor penunjang (guiding sector)
15. Batang PMT (circuit breaker shaft)
16. Kumparan penutup (closing coil)

Sistem dengan Pegas Gulung (Scroll Spring)

Proses pengisian Pegas ( lihat gambar di bawah)


Motor (18) menggerakkan pegas penutup (1) melalui roda gigi reduksi (17), (13) dan (26).
Ujung luar dari pegas penutup (1) terpasang ke rumah pegas penutup (2) yang berlubang
tengahnya, untuk berputarnya batang pegas penutup (3).
Bagian penahan (4) dipasang pada batang pegas penutup (3) dan di tahan oleh gigi jantera
penutup (7).
Gigi jantera penutup (7) tetap terkunci selama pegas penutup (1) berputar.
Jika rumah pegas penutup (2) berputar 360o maka pegas penutup (1) akan terputar
penuh, maka sakelar pembatas putaran motor (30) secara otomatis memutuskan aliran listrik
ke motor. Sakelar pembatas putaran motor (30) ini dikerjakan oleh tuas pemindah (22) yang
terpasang pada rumah pegas penutup (2). Pegas penutup (1) dapat juga digerakkan secara
manual dengan menggunakan engkol (25) searah jarum jam. Penghubung Proses
penutupan PMT (closing of breaker)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Bila kumparan penutup (16) mendapat impulse listrik, maka bagian penahan (4) akan
terlepas atau dapat juga dilepaskan dengan menggunakan tuas pembuka penutupan (24).
Batang pegas penutup (3) akan berputar searah jarum jam melalui sudut 360 o karena gaya
terlepasnya pegas penutupan (1) dan akan bertumpu lagi dengan gigi jantera penutup (7).
Penghubung (8) yang disambung ke bagian penahan (4) menumbuk bingkai penghubung
(10) pada tuas bingkai penggulung (11) dan menyebabkan berputarnya batang penggerak
(12) melalui sudut 60o ke posisi “ON” (1) artinya sampai tuas penggulung (11) berputar
melalui grendel pen-trip (15) yang menjaga tuas bingkai penggulung (11) tersebut jangan
kembali lagi.

Roda berat (6) yang tersambung ke bagian penahan (4) melalui kopling pergeseran
(5) meredam torsi dan energi yang berlebihan. Sekarang penunjuk posisi PMT (28)
menunjukkan “ON” (closed) dan pegas penutup tidak berputarinterlock (19) mencegah
putaran lebih lanjut dari engkol (25) jika pegas penuh (1) telah terputar penuh. Penunjuk
posisi pegas penutupan (27) yang memungkinkan kita mengetahui apakah pegas penutup
(1) terputar atau tidak, yang digerakkan oleh batang (20) yang dihubungkan ke tuas
pemindah (21).

Proses pembukaan PMT (triping of breaker)


Dengan diberikannya arus penguatan pada kumparan pen-trip (14) maka tuas bingkai
penggulung (11) akan melepas atau digerakkan oleh tuas pembuka pen-trip (23) melalui
grendel pen-trip (15), sehingga batang penggerak (12) akan berputar (karena gaya pegas
pen-trip yang dipasang pada base) kira-kira 60o dan akan kembali ke posisi “OFF” (O).

Keterangan :
1. Pegas penutup (closing spring)
2. Rumah pegas penutup (closing spring
housing)
3. Batang pegas penutup (closing spring
shaft)
4. Bagian penahan (drag piece)
5. Kopling pergeseran (fraction clutch)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

6. Roda berat (flywheel)


7. Gigi jentera penutup (closing sprocket)
8. Penghubung (cam)
9. Bagian interlock (interlockingsegment)
10. Bingkai penggulung (roller)
11. Tuas bingkai penggulung (roller lever)
12. Batang penggerak (operating shaft)
13. Roda gigi reduksi (reduction gear)
14. Kumparan pen-trip (trip-magnit /
tripping coil)
15. Grandel pen-trip (trip latch)
16. Kumparan penutup (closing magnet /
closing coil)
17. Roda gigi reduksi (reduction gear)
18. Motor penggulung pegas (spring
winding motor)
19. Penghubung interlock (interlocking
cam)
20. Batang (shaft)
21. Tuas pemindah (change over lever)
22. Bingkai penggulung pemindah (change
over roller)
23. Tuas pembuka pen-trip (trip release
lever)
24. Tuas pembuka penutup (closing
release lever)
25. Engkol (crank)
26. Roda gigi reduksi (reduction gear)
27. Penunjuk posisi pegas penutup
(closing spring position indicator dial)
28. Penunjuk posisi (breaker position
indicator dial)
29. Penghubung (link)
30. Sakelar pembatas putaran (motor run
limit switch)
31. Sakelar pembantu (auxiliary switch)
32. Penghubung ke sakelar pembantu
(linkage for auxiliary switch).

2.3. DATA TEKNIK PEMUTUS TENAGA

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Cabang : …………………..
Gardu Induk : …………………..
PMT Penyulang : …………………..
No. Inventaris : …………………..
Perolehan : …………………..

1. Pabrik : ……………
2. Buatan : ……………
3. Type / model : ……………
4. No. Seri : ……………
5. Tahun pembuatan: ……………
6. Pasangan : Luar / Dalam
7. Tegangan nominal : …………… kV
8. Frekwensi : …………… Hz
9. Ketahanan terhadap power frekwensi (Power Frequency withstand voltage) :
…… kV
10. Ketahanan terhadap tegangan impuls (Impulse Withstand Voltage) :
…………… kV
11. Arus beban nominal : …………… A
12. Kapasitas pemutusan : …………… MVA
13. Kapasitas arus pemutusan Hubung singkat : …………… kA
14. Siklus kerja (rated duty cycle) : O ……sec. CO……….min. ……CO.
15. Waktu pemutusan (opening time) : …… Cycle (sec)
16. Waktu penutupan (closing time) : …… Cycle (sec)
17. Media Pemutus
- Jenis: ……………
- Volume : …………… Ltr
- Tekanan : ………… kg/cm2
18. Sistem Alat Penggerak : Mekanik (Spring)
19. Terpasang
- Tahun operasi: ……………
- Pada tegangan : ……………
- Frekwensi : ……………
- Letak : ……………
- Dudukan : ……………
20. Tegangan alat-alat bantu : AC = …… VoltDC = …… Volt
21. Standard pembuatan : IEC/VDE/NEMA/ JIS/…………

3.3. PEMISAH DAN PEMISAH TANAH

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 52


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3.3.1. PEMISAH (PMS)

Pemisah berfungsi untuk memisahkan peralatan yang akan dipelihara agar terlihat
secara visual bahwa peralatan yang akan dipelihara sudah terpisah dari bagian yang
bertegangan, sehingga aman bagi petugas terhadap tegangan dari luar peralatan tersebut.
Lengan kontak PMT 20 kV pada kubikel disisi kabel dan di sisi rel, berfungsi sebagai
pemisah, dimana untuk memisahkannya dilakukan dengan cara mengeluarkan PMT dari
kubikel tersebut atau diposisikan test.

3.3.2. PEMISAH TANAH

Pemisah tanah berfungsi untuk pengamanan petugas yang akan bekerja, agar aman
terhadap tegangan sisa dan tegangan induksi. Pemisah tanah pada kubikel adalah
mentanahkan di sisi kabel. Sedangkan untuk mentanahkan di sisi busbar (rel) harus
dilakukan secara lokal melalui grounding fleksibel atau melalui pentanahan model dorong.
PMS tanah sisi kabel mempunyai kecepatan masuk yang tinggi, agar jika PMS tanah
dimasukkan dan membuang muatan listrik karena ada muatan sisa atau ada induksi tidak
berbahaya. PMS tanah ini dioperasikan dari depan panel dan interlock dengan PMT.

Sistem interlock (interlock) dan pengunci


Sistem interlock harus dilengkapi untuk mencegah kemungkinan kesalahan atau
kelainan operasi dari peralatan dan untuk menjamin keamanan operasi. Gawai interlock
harus dari jenis mekanis dengan standar pembuatan yang paling tinggi, tak dapat diganggu
gugat dan mempunyai kekuatan mekanis lebih tinggi dari kontrol mekanisnya.

Pada kubikel jenis PMT yang dilengkapi dengan motor listrik sebagai penggerak alat
hubung dan dikontrol dengan sistem kontrol listrik arus searah, maka sistem interlockpun
juga diberlakukan pada sistem kontrol listriknya. Yaitu bila posisi komponen kubikel belum
pada posisi siap dioperasikan, maka sistem kontrol tidak dapat dioperasikan .
Macam- macam sistem interlock pada Kubikel :
 Interlock pintu
 Pintu Kubikel harus tidak dapat dibuka jika :
 Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) dalam keadaan tertutup
 Sakelar pembumian dalam keadaan terbuka.
 Pintu Kubikel harus tidak dapat ditutup jika sakelar pembumian
dalam keadaan terbuka.

 Interlock sakelar utama


 Sakelar utama (sakelar tegangan menengah) harus tidak dapat dioperasikan jika :
 Pintu Kubikel dalam keadaan terbuka.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 53


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

 Sakelar pembumian dalam keadaan tertutup.

 Interlock sakelar pembumian


 Sakelar pembumian harus tidak dapat ditutup jika sakelar utama dalam keadaan
tertutup
 Penguncian
 Perlengkapan penguncian harus disediakan untuk :
 Sakelar pembumian pada posisi terbuka atau tertutup
 Sakelar utama atau pemutusan tenaga pada posisi terbuka
 Pintu Kubikel

3.4. BUSBAR (REL) 20 KV

Busbar 20 kV pada kubikel berfungsi sebagai penghubung antara kabel masuk


dengan beberapa penyulang. Bentuk rel 20 kV ada yang berpenampang bulat / pipa
(tubuler), setengah bulat dan ada pula yang berbentuk plat sesuai dengan desain dari pabrik
kubikelnya. Bahan yang digunakan adalah aluminium atau tembaga. Besar kecilnya
penampang busbar 20 kV tergantung pada besar/kecilnya daya yang akan disalurkan.
Contoh :
 Pipa tembaga untuk busbar pada kubikel Merlin Gerin, Mitsubishi dan Calor Emag
 Pipa setengah bulat tembaga pada busbar kubikel ABB dan Calor Emag
 Plat Pejal tembaga untuk busbar pada kubikel Fuji.

Untuk merangkai kubikel-kubikel 20 kV dengan rel bulat/pipa agar diperhatikan agar betul-
betul rata (selevel), untuk mencegah tingginya tahanan kontak pada sambungan rel, yang
dapat mengakibatkan gangguan/kerusakan.

3.5. TRANSFORMATOR ARUS DAN TRANSFORMATOR TEGANGAN

Transformator Arus (CT) dan Transformator Tegangan (PT) biasa juga disebut
transformator instrumen. Transformator instrumen ini rangkaian sekundernya tersambung
dengan instrumen pengukuran dan atau instrumen proteksi / rele.

3.5.1. TRANSFORMATOR ARUS (CT)

Transformator arus berfungsi untuk menurunkan arus bolak balik yang besar menjadi
arus bolak balik yang kecil sesuai dengan kebutuhan instrumentasi yang tersambung.
Nominal arus di sisi primer CT bermacam-macam, dapat dipilih sesuai dengan arus beban
maksimum di sisi primer. Sedang arus nominal sisi sekunder adalah 1 Amper atau 5 Amper.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 54


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Jenis CT yang terpasang pada kubikel 20 kV biasanya :


- Berbentuk cincin dan
- Berbentuk cor-coran / cash resin.

Bagian-bagian utama trafo arus dapat dilihat pada gambar 14, yaitu :
- Kumparan primer
- Kumparan sekunder
- Inti besi
- Terminal primer dan terminal sekunder

3.5.2. TRANSFORMATOR TEGANGAN (PT)

Fungsi Transformator tegangan adalah untuk menurunkan tegangan


tinggi/menengah bolak balik menjadi tegangan rendah sesuai dengan tegangan nominal
instrumen. Transformator tegangan pada kubikel tegangan menengah umumnya berbentuk
cor-coran. Perbandingan transformator (rasio) nya adalah : 20.000 volt/100 volt atau ;
20.000/√3 volt / 100/√3 volt ; 20.000 volt/110 volt ; 20.000/√3 volt / 110/√3 volt.
Bagian-bagian utama PT adalah :
 Kumparan primer
 Kumparan sekunder
 Inti besi
 Terminal primer dan terminal sekunder

3.6. RELAI, METER, KONTROL DAN INDIKATOR

3.6.1. Relai Dan Meter

Single line diagram relai

REL
PT
PMT

UFR

OCR GFR REC

A
KWH
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 55

KV
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

 Relai arus lebih (OCR)


Berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan hubung singkat fasa-fasa pada
penyulang TM.
 Relai gangguan tanah (GFR)
Sebagai pengaman terhadap gangguan tanah pada penyulang TM
 Reclosing relai
Berfungsi untuk menormalkan kembali SUTM jika terjadi gangguan temporer.
 Relai frekwensi kurang (UFR)
Berfungsi untuk pelepasan beban pada penyulang, jika terjadi gangguan sistem.
 Amper meter
Berfungsi untuk pengukuran arus beban
 KWH meter
Berfungsi untuk pengukuran energi yang disalurkan
 kV meter
Berfungsi untuk pengukuran tegangan
Instrumen-instrumen yang memerlukan pasokan arus dari sekunder CT adalah : OCR, GFR,
Amper meter, kWH meter. Sedangkan yang memerlukan pasokan tegangan dari sekunder
PT adalah UFR, kV meter dan kWH meter. Konfigurasi pemasangan OCR dan GFR adalah
seperti pada gambar di bawah ini.

CT
R

OCR OCR OCR

GFR

Tiga Over Current Relay dengan satu Ground Fault Relay

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 56


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3.6.2. Lampu Indikator

Untuk menandai adanya tegangan (20 kV) pada sisi kabel, baik berasal dari sisi lain
kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai akibat alat hubung dimasukkan, lampu
indikator menyala dikarenakan adanya arus kapasitip yang dihasilkan oleh kapasitor
pembagi tegangan. Kubikel jenis PMT lampu indikator digunakan nuntuk menandai posisi
alat-hubungnya dengan 2 ( dua ) warna yang berbeda untuk posisi masuk atau keluar.
Sumber listrik untuk lampu indikator berasal daris sumber arus searah ( DC ) yang
dihubungkan dengan kontak bantu yang bekerja serempak dengan kerja poros penggerak
alat-hubung utama.

3.6.3. Pemanas (Heater)

Untuk memanaskan ruang terminal kabel agar kelembabannya terjaga. keadaan ini
diharapkan dapat mengurangi efek corona pada terminal kubikel tersebut, besarnya
tegangan heater 220 V sumber tegangan berasal dari trafo distribusi

3.6.4. Handle Kubikel

Untuk menggerakkan mekanik kubikel, yaitu membuka atau menutup posisi kontak
hubung : PMT, PMS, LBS, pemisah tanah (grounding) atau pengisian pegas untuk energi
membuka / menutup kontak hubung, pada satu kubikel, jumlah handle yang tersedia bisa
satu macam atau lebih

3.7. KONFIGURASI KUBIKEL TEGANGAN MENENGAH

 Rel ganda type satu kubikel


 Rel ganda type dua kubikel
 Rel tunggal type satu kubikel

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 57


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Gambar Rel ganda type satu kubikel

Gambar Rel ganda type dua kubikel

KUBIKEL A

KUBIKEL B

BEBAN A

I
Gambar Rel tunggal typeIIsatu kubikel
T1

Pada rel ganda dalam keadaan normal dapat dibentuk konfigurasi seperti terlihat di
I
bawah ini. Trafo 1 (atas) hanya melayani beban A1 dan A2 saja sedangkan Trafo 2 (bawah)
juga hanya melayani beban B1 dan B2 saja. Sehingga memungkinkan beban Trafo 1 dan
Trafo 2 tidak merata. Bila terjadi gangguan pada salah satu TrafoII maka beban A (atas)
padam atau beban B (bawah) padam.
III

IV
II
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 58
I
T2

BEBAN B
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Konfigurasi double bus dalam keadaan normal juga dibentuk konfigurasi seperti gambar di
bawah. Dari konfigurasi di bawah ini dapat dimungkinkan beban Trafo T1 dan T2 merata.
Bila terjadi gangguan Trafo T1 atau T2 maka hanya separuh dari beban A atau beban B saja
yang padam.
BEBAN A

I II
T1 A
AI

BI

BI

AI

T2 I B I
BEBAN B I
Pada konfigurasi rel tunggal seperti pada gambar di bawah ini, manuver pemindahan beban
tidak dapat dilakukan pada satu Gardu Induk tersebut. Namun maneuver pemindahan/
pelimpahan beban dapat dilakukan dengan joint antar Gardu Induk laim. Hal ini dapat
dilakukan dengan atau tanpa padam. Yang terakhir tentu persyaratan telah terpenuhi.

REL

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 59


INCOMING TRAFO PS PENYULANG
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Disamping terdapat konfigurasi di atas pada sebuah Gardu Induk terdapat juga
konfigurasi seperti gambar di bawah ini. Dimana konfigurasi semacam ini memungkinkan
manuver pemindahan beban dari T1 ke T2 atau sebaliknya dapat dilakukan dari sebuah
Gardu Induk itu sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan atau tanpa padam. Yang terakhir
tentu persyaratan telah terpenuhi.

REL 1 REL 2

T PS T2
1

FEEDER KOPEL FEEDER


INCOMING
3.8. MERK DAN RIWAYAT KUBIKEL DI PLN

3.8.1. Merek Kit C 25 Alsthom


• Produksi Alsthom - Perancis di PLN Disjaya diperkirakan beroperasi sejak tahun 1975
dan jumlah gardu yang menggunakan merek ini diperkirakan masih sekitar 500 gardu
• Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara
• Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak
• Jenis PMS tanpa peredam

3.8.2. Merek Delle Alsthom Lama (DAL)


• Produksi Alsthom Perancis, di PLN Disjaya beroperasi sejak 1972

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 60


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

• Jenis LBS peredam busur api menggunakan udara


• Jenis PMT peredam busur api menggunakan minyak
• Jenis PMS tanpa peredam

3.8.3. Merek Delle Alsthom Baru (DAB) atau Fluomatic


• Produksi Alsthom Perancis, dengan
• pengambangan dari merek Kit C 25,
• di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1978
• Peredam busur api untuk LBS dan PMT digunakan gas SF6

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 61


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3.8.4. Merek Kit C 27.2

• Produksi Alsthom Perancis, sebagai


• pengembangan dari merek DAB, di
• PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1982
• Ukuran lebar 500 mm dan tinggi 1950 mm
• Peredam busur api untuk LBS dan pmt
menggunakan gas SF6
• PMS tanpa peredam

3.8.5. Merek Kit C 27.3


 Merupakan pengembangan Kit 27,2 di PLN Disjaya beroperasi sejak tahun 1989
 Jenis kubikel seluruhnya terdiri dari LBS tanpa PMS
 Peredam busur api menggunakan gas SF6

3.8.6. Merk Merlin Gerin Vercor 6


• Produksi Schnaidel Pperancis diperkirakan beroperasi sejak tahun 1985
• Ukuran sama 500 m dan tinggi 1650 mm
• Dilengkapi dengan pemanas (heater) untuk mengurangi kelembaban dan efek korona
• Peredam busur api menggunakan gas SF6

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 62


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

3.8.7. Merk ABB BC5


Produksi ABB yang dirakit oleh PT Mega Eltra di Indonesia dengan ukuran lebar 500 mm
dan tinggi 1950 mm sama dengan Kit C 27,3 tidak dilengkapi heater peredam busur api
menggunakan media SF 6 diperkirakan beroperasi sejak 1988

3.8.8. Merk Fluokit M 24


Produksi Alsthom Perancis yang dirakit oleh PT Unindo Indonesia, tampil dengan ukuran
lebih kecil dengan KIT C 27.3 ukuran lebar 500 mm, tinggi 1650 mm. dilengkapi heater untuk
mengurangi kelebaban dan efek corona. peredam busur api menggunakan media SF 6
diperkirakan beroperasi sejak 1990

3.8.9. Merk Merlin Gerin SM 6

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 63


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Produksi Schneider Perancis yang dirakit oleh PT Schneider Indonesia, tampil dengan
ukuran sama dengan fluokit M 24, dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek
corona. peredam busur api menggunakan media gas SF 6 diperkirakan beroperasi sejak
1995

3.8.10. Merk GAE


Produski PT Guna Era Manufaktura tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit M 24.
dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur api
menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002

3.8.11. Merk Contact Plasma


Produksi PT Semesta Eeltrindo Perkasa tampil dengan ukuran sama dengan fluokit M 24
dilengkapi heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur
menggunakan media gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2002

3.8.12. Merek ABB Uniswitch


Produksi PT ABB Iindonesia tampil dengan ukuran sama dengan Fluokit M 24 dilengkapi
heater untuk mengurangi kelembaban dan efek corona peredam busur menggunakan media
gas SF 6 beroperasi sejak tahun 2000

3.8.13. Kubikel Type Full Insulated

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 64


PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. PENGENALAN KUBIKEL 20 KV DAN KOMPONENNYA

Kubikel ini ukurannya sama dengan Merlin Gerin SM 6 hanya busbar 20 kV, terminal
incoming dan out going menggunakan sistem plug in sehingga terlindung dari kontak dengan
ukuran luar, kubikel type ini mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap kelembaban dan
corong sehingga tidak memerlukan heater
Kubikel type ini dikembangkan sejak tahun 1996 dengan merk Ormazabal produksi Italy
diikuti oleh merk ABB tahun 2003 dan Siemen tahun 2004

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 65

Anda mungkin juga menyukai