PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
Tanggal Penyusunan
LA Porselen LA Polymer
LA TRANSMISI BERDASARKAN
LETAK PEMASANGANNYA
KONSTRUKSI LA
BAGIAN-BAGIAN LA
Konstruksi Housing LA
BAGIAN-BAGIAN LA (2)
Insulator Dudukan LA
Grading Ring LA
BAGIAN-BAGIAN LA (4)
Preventive maintenance dikenal juga sebagai Time Based Maintenance (TBM) Termasuk di
dalam TBM adalah:
1. Scheduled restoration.
2. Scheduled discard.
INPUT
INPUT INPUT INPUT INPUT
Faktor
Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Resiko
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
INSPEKSI LEVEL-1 (IL1)
Metallic Spacers,
Supporting rods (FRP),
Holding Plates (menjaga support rod
pada posisinya),
Compression Ring, kondisi polymer/
Retak pada cement/ polymer joint Inspeksi Visual
Structure Housing (baik terbuat dari polymer cement joint pada 2 tahunan - Climb Up
ataupun porselin), ujung TLA
Aluminum flanges pada kedua
ujungnya,
Cement perekat aluminum
flanges
Mendengarkan
Adanya korona pada junction HV
Inspeksi Audio apakah terdapat suara 2 tahunan - Climb Up
Conductor
korona yang
Koneksi dengan HV Conductor: mur Pengecekan korosi
Junction
dan baud pada koneksi TLA mur dan baud pada
Adanya korosi pada mur dan baud Inspeksi Visual
koneksi - koneksi TLA. 2 tahunan - Climb Up
konektor TLA
Adanya percikan
bunga api.
Koneksi TLA dengan sisi cold insulator/ Adanya korosi pada mur dan baud Pengecekan korosi
Inspeksi Visual
Pentanahan tower konektor TLA ke sisi cold insulator/ mur dan baud pada 2 tahunan - Climb Up
tidak dilengkapi kawat pentanahan tower koneksi - koneksi TLA.
Kondisi varistor ZnO pada LA dapat diketahui melalui analisis arus bocor resistif dengan
prinsip dasar sebagai berikut:
1. Komponen non linear, ZnO, bila diberi tegangan sinusoidal akan menghasilkan arus
bocor dengan harmonisa.
2. Arus bocor memiliki beragam harmonisa, seperti harmonisa orde ke-3, 5, dan
seterusnya, namun hanya Arus bocor resistif dengan harmonisa orde ke-3 yang
paling dominan dalam menunjukkan kondisi Varistor ZnO.
3. Adanya harmonisa dari tegangan sistem di luar LA, dapat mempengaruhi hasil
pengukuran arus bocor, khususnya harmonisa yang berasal dari stray capacitance
sistem. Harmonisa yang berasal dari luar LA ini dapat mempengaruhi hasil ukur
LCM, sehingga kompensasi diperlukan untuk memperoleh hasil ukur yang akurat.
4. Oleh karenanya metode pengukuran dengan alat uji LCM dikenal sebagai: “Metode
pengukuran arus bocor resistif dengan analisis harmonisa orde ketiga dengan
kompensasi terhadap pengaruh harmonisa dan tegangan sistem”.
PELAKSANAAN PENGUKURAN LCM
No. Komponen Fungsi Gambar
Software
5 proses analisis dan penyimpanan data
Manajemen Data
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SELAMA PENGUKURAN LCM
1. Untuk SAFETY: Lakukan pengukuran Thermovisi sebelum
pelaksanaan Uji LCM. Bila ditemukan Hotspot pada kompartemen LA,
2. pengukuran LCM tidak boleh dilaksanakan. Grounding alat uji harus
3. baik. LCM harus terhubung ground dengan baik.
4. CT clip-on harus menutup sempurna saat pengkuran.
5. Seluruh koneksi pengukuran terhubung baik, tidak longgar.
• Pastikan setting LCM benar:
• Mode:
Temp: untuk pengukuran
setting suhu untukdi lapangan,
pengukurangunakan mode 3-fasa.
tidak kontinu, menggunakan setting manual,
masukkan estimasi suhu LA.
• Line: masukkan tegangan operasional saat pengukuran. (tegangan kontinu – Uc).
• Average: Jumlah cacah perhitungan, standar deviasi (penunjukkan error perhitungan),
akan semakin kecil, bila nilai Average semakin besar (rata-rata 10 -20 kali cacah).
6. Posisi menaruh Electric Probe:
10 cm vertikal di bawah insulator dudukan LA dan
5 cm horizontal dari LA,
tidak menyentuh piring insulator LA.
7. Catatan pelaksanaan pengukuran:
• Pengukuran dilaksanakan minimal 4 kali dengan posisi probe yang berbeda.
(posisi depan – belakang – samping kiri dan samping kanan).
• Hasil ukur arus bocor resistive adalah nilai rata-rata dari keempat pengukuran.
INSPEKSI LEVEL- 3 (IL3)
LA LA LA
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pentanahan LA. Nilai
pentanahan yang tinggi menunjukkan adanya anomali pada sistem pentanahan LA.
Pengukuran pentanahan dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan.
NO
Pengukuran rutin
Triwulan
END
BATASAN DAN TINDAK LANJUT IL-2 LA
kV Ires, max
(µA)
70 100
150 150
500 250
TINDAK LANJUT HASIL LCM
Terjadi degradasi
>1Ω 2. Lakukan pengukuran ulang.
fungsi pentanahan LA
3. Bila hasil ukur tetap > 1 Ω, maka
rencanakan perbaikan sistem
pentanahan.*
BATASAN DAN TINDAK LANJUT IL-3
SURGE COUNTER
Hasil Pengujian
Evaluasi Rekomendasi
Surge Counter LA