Masalah Timbul Di Separator
Masalah Timbul Di Separator
Gas dan minyak yang diproduksikan dari sumur tidak didapat dalam
keadaan berpisah secara langsung. Minyak dan gas dari sumur biasanya berupa
campuran. Dan campuran tersebut tidak seluruhnya minyak dan gas. Apa yang
ada dalam sumur dan reservoir sangatlah heterogen dan pada umumnya ada
air,minyak,gas serta partikel padatan. Dan apa yang dihasilkan dari dalam sumur
ketika telah mencapai surface tidak bisa langsung masuk storage tank dan harus
segera dilakukan treatment. Proses pemisahan tersebut dapat berupa pemisahan
minyak, air dan gas.Apabila tidak dilakukan treatment dapat berakibat korosi dan
plugging dalam flowline/transmission line yang apabila diacuhkan dapat berakibat
shut-in.
b. Paraffin
Akumulasi paraffin akan menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap kinerja
separator. Coalescing plates pada liquid section dan mesh pad pada mist
extractor pada gas section akan cenderung terjadi plugging akibat akumulasi
partafin. Dan ketika paraffin dipekirakan yang menjadi penyebab masalah
tersebut, maka perlu dipertimbangkan lagi penggunaan centrifugal mist
extractors. Maka perlu lubang lubang seperti manways, handholes dan nozzle
agar steam, solvent atau liquid pembersih lain masuk ke separator. Temperatur
liquid harus juga dijaga di atas cloud point dari crude oil menghindari
pembentukan paraffin.
c. Sand
Partikel pasir bisa menjadi masalah di separator yaitu membuat berhentinya
aliran pada valve trim, plugging pada bagian dalam separator, dan akumulasi
pada bagian bawah separator. Hard trim khusus dapat meminimalkan efek
pasir di valve. Akumulasi pasir dapat dihilangkan dengan secara teratur
menginjeksikan air atau uap dari bagian bawah vessel sehingga dapat ikut
terangkat keluar selama draining process.
Dan terkadang separator vertical dilengkapi dengan bagian bawah berbentuk
cone. Di mana bagian cone tersebut adalah antisipasi bila produksi pasir akan
menjadi maslah utama. Plugging pada internal separator adalah hal yang perlu
dipertimbangkan saat mendesain separator. Desain yang harus menutamakan
separasi yang baik serta akan meminimalkan pemerangkapan pasir dalam
separator.
d. Liquid Carryover
Liquid carryover terjadi ketika free liquid keluar dengan fase gas dan dapat
mengindikasi hi-liquid level, kerusakan pada vessel utama, foam, desain yang
tidak tepat, liquid outlet yang ter-plugged, atau rate yang melebihi desain dari
vessel’s rate. Hal ini bisa dicegah dengan menginstall Level Safety High
(LSH) sensor yang akan menutup inlet ke separator ketika level liquid
melebihi level normalnya.
e. Gas blowby
Terjadi ketika free gas keluar dengan fase liquid yang menjadi indikasi low-
level liquid atau control liquid yang gagal. Hal ini bisa jadi berbahaya ketika
terjadi kegagalan dalam liquid level control dan liquid dump valve terbuka
dan gas yang masuk dari inlet akan dapat keluar lewat liquid outlet. Yang
mana vessel downstream selanjutnya akan diproses. Apabila vessel
downstream selanjutnya tidak dipersiapkan untuk gas blowby, maka dapat
terjadi over-pressured. Hal ini dapat dicegah dengan memasang low safety
low sensor yang akan menutup inlet atau outlet liquid ketika level liquid turun
10-15% dari batas minimumnya. Dana pada proses downstream selanjutnya
seharusnya dipasang Pressure safety high sensor dan pressure safety valve
untuk memproses gas blowby.
f. Liquid Slugs
Pada bagian pipa yang rendah akan cenderung terbentuk akumulasi liquid
pada aliran dua fasa. Ketika level liquid pada bagian tersebut naik cukup
tinggi untuk menghambat gas flow, maka gas akan mendorong liquid
sepanajang pipa sebagai slug. Hal ini tergantung flow rate, property pipa,
perubahan elevasi, flow properties. Keberadaan slug harus diidentifikasi
dengan desain separator yang tepat. Normal operating level dan high-level
shutdown harus dipisah cukup jauh untuk antisipasi volume slug. Slug akan
menuju high level shutdown.
Daftar Pustaka