Anda di halaman 1dari 16

Farmhouse Lembang, Wisata Lokal Rasa Eropa Wisatalova December 29, 2017 Wisata Nusantara 3

Comments

Please Share

Farmhouse Lembang merupakan salah satu tempat wisata di Bandung yang paling banyak di buru oleh
para traveler saat berlibur. Walaupun Farmhouse Lembang ini terbilang masih baru, namun namanya
dengan cepat booming dan menjadi salah satu destinasi wisata populer di Bandung.

farm house susu lembang, farmhouse lembang bandung

Farmhouse Lembang dibuka pada akhir tahun 2015 lalu, dengan konsep wisata farmhouse bernuansa
Eropa. Perpaduan antara konsep suasana pedesaan, pertanian, peternakan dan aglikultur abad
pertengahan. Sebuah konsep wisata yang sangat unik dan bisa dikatakan masih sangat jarang ditemukan
di Indonesia.

Farmhouse bak Wisata Mancanegara di Lembang. Dengan konsep yang unik tersebut Farmhouse
Lembang sempat menjadi trending di sosial media. Orang beramai-ramai berdatangan karena rasa
penasaran melihat foto-foto cantik yang di unggah netizen ke sosial media.

Advertisements
Baca juga: Wisata Eling Bening Ambarawa Yang Lagi Ngehits

Lalu apa saja keunikan yang ada di Farmhouse Lembang Bandung ini?

Daftar Isi [sembunyikan]

Rumah Hobbit Farmhouse Lembang

Rumah Tradisional Bernuansa Eropa

Bergaya Dengan Kostum Petani Eropa, Koboy, dan Indian

Kebun Binatang Mini Farmhouse Lembang

Lovelock

Kafe Dengan Desain Klasik Yang Keren

Lokasi Farmhouse Lembang Bandung

Alamat lokasi farmhouse lembang:

Tiket Masuk Farmhouse Lembang Bandung

Jam Buka Farmhouse Lembang Bandung

Rumah Hobbit Farmhouse Lembang

rumah hobbit lembang bandung, rumah hobit di lembang, rumah hobbit farmhouse susu lembang,
farmhouse susu lembang bandung, farm house lembang

Bilbo Baggins & Gandalf The White

Pastinya kamu sudah pernah menonton film Lord Of The Ring dan The Hobbit. Salah satu karakter utama
dalam film tersebut yang berbadan kerdil bernama Bilbo Baggins adalah seorang Hobbit. Ia hidup di
sebuah desa bernama Shire, yang mana desa tersebut di huni oleh para Hobbit.

Dalam cerita fiksinya yang dikarang oleh J.R.R Tolkien, sang penulis, rumah hobit ini memiliki bentuk
yang unik. Berukuruan mini dengan tinggi hanya setengah tinggi manusia normal. Bentuknya membulat
dengan atap yang ditutupi jerami, rumput, atau tanaman hidup.
rumah hobbit farmhouse lembang bandung, rumah hobbit farm house di lembang bandung, farmhouse
lembang bandung, farm house susu lembang bandung

Rumah Hobbit Di Matama New Zealand

Aslinya rumah hobbit ini ada di Matama New Zealand, tempat dimana syuting film The Hobbit dilakukan.
Namun kita tidak perlu jauh-jauh ke New Zealand hanya untuk mengunjungi rumah Frodo dan Bilbo
Baggins ini, karena nampaknya rumah mereka sudah pindah ke Lembang.

rumah hobbit farmhouse lembang, farmhouse susu lembang, farm house lembang, rumah hobbit di
lembang

Rumah Hobbit di Farmhouse Susu Lembang, Bandung

Rumah Hobbit di Farmhouse Susu Lembang merupakan salah satu spot berfoto paling favorit yang paling
diburu oleh para pengunjung.

farmhouse susu lembang, farm house lembang, farmhouse lembang bandung

Rumah hobbit di Farmhouse Lembang (foto dari: escapesweetest.com)

Jangan heran jika kamu melihat banyak orang mengantri untuk bisa berfoto dengan pose terbaik di
rumah hobbit ini, terlebih jika jika akhir pekan atau hari libur lainnya. Jangan mau kalah !

Rumah Tradisional Bernuansa Eropa

farm house lembang, farmhouse susu lembang, farm house susu lembang bandung

foto dari @brataindonesia

Selain rumah hobbit, ada satu lagi tempat yang sangat photogenic di Farmhouse Lembang ini yaitu
rumah yang di desain dengan gaya Eropa Klasik. Mirip dengan rumah-rumah farmhouse yang biasa kita
lihat pada film-film kolosal mancanegara dengan setting abad pertengahan.
farmhouse lembang bandung, fam house susu lembang

Farmhouse yang dikenal dengan sebutan Folkhouse ini menurut sejarahnya adalah tempat tinggal para
petani Eropa pada abad pertengahan (1600-1900an). Folkhouse biasanya terhubung dengan lumbung-
lumbung tempat menyimpan hasil pertanian dan juga tempat untuk hewan ternak.

Nampaknya style folkhouse ini yang berusaha untuk diadopsi oleh Farmhouse Lembang.

Bergaya Dengan Kostum Petani Eropa, Koboy, dan Indian

farmhouse susu lembang, farmhouse lembang, farm house lembang bandung

foto dari @karinaputrimelatii

Nuansa Eropa klasik akan semakin kental ketika gadis-gadis berkostum Eropa menyapa kamu dengan
ramah. Ya, disini juga disediakan penyewaan kostum petani tradisional Eropa yang bisa kamu pakai
dengan harga Rp. 50.000 selama 2 jam. Dengan memakai kostum ini maka lengkap sudah style Eropa
klasik kamu untuk diabadikan dalam pose-pose terbaik, cekrek !

farmhouse susu lembang, farmhouse lembang bandung

foto dari: @pindychristina

Selain kostum tradisional petani Eropa ada juga kostum koboy dan pakaian suku Indian dari Amerika.
Kamu bisa seru-seruan dengan menggunakan kostum-kostum ini.

farmhouse susu lembang , farmhouse lembang bandung

Koboy vs Indian (foto dari: @intan_setiati)


Kebun Binatang Mini Farmhouse Lembang

Di Farmhouse Susu Lembang juga terdapat atraksi kebun binatang mini. Pengunjung bisa berinteraksi
langsung dengan hewan-hewan yang ada seperti iguana, biri-biri, sapi, kelinci, sugar glyder, anak landak
dll.

farmhouse susu lembang, farm house lembang

Mengajak anak-anak memberi makan binatang (foto dari: @asriebudisatrio)

Pengunjung yang datang bersama keluarga biasanya tidak melewatkan tempat ini untuk mengajak anak-
anak mereka ke tempat wisata kebun binatang mini ini. Selain bagus

arm House Susu Lembang, terletak di Jalan Raya Lembang, dengan konsep perkebunan dan peternakan
yang didesain dengan latar belakang ala Eropa. Tersedia beberapa fasilitas mulai dari tempat penjualan
oleh-oleh dan suvenir, kafe indoor maupun outdoor, hingga bar. Selain itu, terdapat pula kebun buah dan
sayur, tempat parkir, toilet untuk anak-anak, toilet untuk orang dewasa dan toilet untuk lansia atau
disabilitas.Farm House Lembang adalah wisata alam yang terletak di kota Bandung tepatnya di Jalan
Raya Lembang 108 Cihideung kawasan Bandung Barat. Wisata ini memang tergolong wahana wisata
baru dan sedang naik daun guys, apalagi sekarang jamanya medsos tuh. Sekali ada Trending Topic di
Instagram, Twitter atau yang lain pasti pada penasaran. Di Lembang sendiri wisata ini seakan menjadi
magnet yang mencari biji besi di sekitarnya hehe, Farm House Lembang ini banyak sekali di datangi oleh
pengunjung mulai dari pengunjung lokal maupun luar daerah Bandung. Suasana yang sejuk dan damai
menjadikan wisata ini sangat menenangkan jiwa guys ciee hehe.

Farm House Lembang Wisata Klasik Eropa Rasa Indonesia

Source : Diarysivika.com

Dengan luas area sekitar 2 ha terdapat spot wisata yang keren, unik, antik dan yang pastinya klasik. .
Jangan sampai sobat kesini nggak bawa kamera ya? bakal nyesel deh karena memang disini banyak
tempat2 keren seperti Rumah dalam serial Film Hollywood The Hobbit, tahu nggak ? yaitu bangunan
kecil yang di huni oleh kurcaci di film ini. Akses ke tempat ini juga terbilang sangat mudah karena berada
pada jalan utama lembang, tepatnya sebelah kanan sekitar 2 Km sebelum hotel grand lembang. Selain
akses yang mudah, disini juga tersedia parkiran yang sangat luas yang mungkin dapat menampung
ribuan kendaraan motor, mobil dan bis. Jadi sobat nggak perlu khawatir tempat ini penuh ya?

Baca Juga : Misteri Peninggalan Sejarah Museum Geologi Bandung

Harga Tiket Masuk termasuk terjangkau yaitu cuman 20 ribu per orang guys, dijamin dompet Anda nggak
bakalan nangis kalau akhir bulan datang ke sini hehe. Tiket masuk yang sobat pegang juga dapat ditukar
susu murni, jadi jangan langsung di buang ya. Farm House Lembang ini buka setiap hari dari jam 9.00
pagi - 21.00 malam, kalau weekend sampai jam 23.00 malam guys. Tempat ini juga masih satu atap
dengan De Ranch, Floating Market, dan Rumah Sosis.

Dikutip dari Pikiran-rakyat :

Banyak yang menyebut jika Farmhouse Susu Lembang mengadopsi perdesaan abad pertengahan ala
Eropa. Ini cocok dengan lokasinya yang berada di ketinggian berhawa sejuk. Hanya saja, Intania Setiati,
Public Relations The Big Price Cut Group yang mengelola Farmhouse Susu Lembang menyebutkan, tak
hanya gaya Eropa saja yang diadopsi.

Di sana ada American Farmhouse, nuansa rumah-rumah dalam gang di Yunani dengan paduan cat biru
tua dan puti, rumah Hobbit, dan lainnya. Rumah Hobbit menjadi salah satu spot berfoto yang populer
bagi pengunjung Farmhouse. Dalam novel fiksi karya J.R.R. Tolkien, rumah hobbit didefinisikan sebagai
rumah bagi kaum Hobbit dengan tinggi tak lebih dari setengah kalinya manusia dewasa. Bentuknya
membulat dengan banyak lorong di dalamnya serta memiliki perapian. Bentuk atap beragam namun
sebagian besar menguncup dan diselimuti jerami, bahkan rumput hidup. Ikon lainnya adalah daun pintu
terbuat dari kayu dan berbentuk bulat.

Farm House Lembang Wisata Klasik Eropa Rasa Indonesia

Source : blog.reservasi.com

Tiga bangunan paling besar di farmhouse Susu lembang dimulai dari toko cenderamata yang tampak
seperti rumah kayu ala Eropa timur. Didominasi warna hitam dan putih, bagian pintu depan bangunan ini
mencolok dengan cat biru tua serta chandelier khas abad pertengahan.

Taman Begonia Lembang


Taman Bunga di Bandung dengan nama lengkap Taman Begonia Glory di Lembang ini merupakan sebuah
kawasan yang didirikan dengan salah satu tujuannya adalah memperkaya khasanah Florikultura
Indonesia.

Oleh karenanya dibuatlah suatu kawasan taman bunga yang dilengkapi dengan aneka macam bunga-
bunga taman yang tidak kalah dengan Rainbow Garden di Floating Market Lembang.

Seperti Bunga Celosia, Melampodium, Bunga Impatiens, Bunga Salvia, Bunga Geranium, dan masih
banyak jenis bunga lainnya.

Diberi nama Taman Begonia karena di Taman Bunga yang ada di dataran tinggi Lembang ini didominasi
oleh salah satu komoditas unggulan dan primadona taman ini yaitu Bunga Balinea.

Balinea sendiri adalah merupakan kepanjangan dari Bunga Begonia yang berasal dari salah satu daerah
yang terkenal juga dengan dunia pariwisatanya, yaitu Bali.

Apa yang menjadikan bunga Balinea sangat begitu terkenal dan fenomenal bagi para pecinta dan
penikmatnya sih ?

Balinea adalah bunga Begonia Bali yang tampilan penampilan bentuk dan warnanya sangat indah dan
cantik sekali.

Bunga Begonia apabila dibandingkan dengan jenis atau aneka tanaman bunga yang lain pada umumnya
yang sudah kita kenal adalah,

bunga balinea ini bisa tumbuh baik untuk kawasan dataran tinggi maupun rendah,bisa tumbuh lebat di
sepanjang musim,

Kemudian sangat tahan cuaca ekstrim baik musim penghujan ataupun panas, serta diyakini sangat
mudah dalam pemeliharaannya.
Tanaman Bunga Balinea ini pun bisa ditanam di berbagai kontur tanah serta berbagai penempatan
tanaman seperti ditanam di kebun, pekarangan rumah, jalan perumahan,

Bisa juga di hotel, dan taman kota, dengan media baik untuk di pot, balkon, maupun di tanah langsung.

Daya Tarik Wisata Taman Begonia Lembang Bandung

Sebagai salah satu Tempat Wisata Favorit Di Bandung terbaru, penulis rekomendasikan Taman Begonia
Lembang ini sangat cocok dijadikan referensi wisata untuk keluarga saat akhir pekan dan musim liburan
panjang tiba.

Selain tentunya Taman Bunga Cihideung , Rumah Bunga Rizal, Kampoeng Tulip , Barusen Hills dan Taman
Kota Bandung lainnya.

Penulis jamin tak akan cukup sekali anda akan datang ke tempat ini, karena selain menikmati pesona
keindahan taman begonia, anda juga akan mendapatkan pengetahuan baru seperti,

Nama dari beragam jenis tanaman dalam dan luar negeri, bagaimana cara pemeliharaan bunga yang
benar dan baik, dan hal baru namun menarik lainnya,

Anda juga bisa menikmati secara langsung aneka keajaiban aneka warna bunga dengan penataan yang
eksklusif di tengah dataran tinggi kawasan Bandung Barat.

Kawasan ini sangat begitu asri dan berhawa sejuk, oleh karena itu taman ini sangat tepat sebagai Tempat
Wisata Keluarga di Bandung terbaik yang wajib dikunjungi.

Sejuk dan Asrinya Taman Begonia Lembang


Fasilitas Wisata Taman Begonia Lembang

Sahabat traveler’s, objek wisata Taman Begonia Lembang berada pada ketinggian 1200 meter di atas
permukaan air laut.

Kebun Begonia dirancang sebagai tempat budidaya aneka tanaman bunga sekaligus sekaligus sebagai
kawasan wisata alam hijau.

Beragam fasilitas pun dibangun di sini sehingga bisa mengakomodasi semua aspek kenyamanan
berwisata pengunjung atau wisatawan di tempat ini seperti,

Beberapa areal taman bunga yang menghampar indah, kebun-kebun yang ditanami oleh berbagai
macam sayuran, dan salah satu fasilitas eksklusif di kawasan ini yaitu café.

Salah satu rekomendasi Tempat Makan di bandung yang memiliki menu makanan lengkap ini sayang
untuk dilewatkan.

Sambil makan dan minum anda serta wisatawan yang lainnya akan bisa menikmati udara pegunungan
yang segar dan pemandangan taman bunga yang indah.

Tidak hanya itu, sebagai kawasan wisata alam terpadu di Lembang, di Taman Begonia pun
pengunjung/wisatawan diberi cara berwisata yang unik dan asyik.

Anda diperbolehkan memetik buah-buahan tanaman sendiri di areal khusus perkebunan yang ada di
sekitar taman Begonia ini.

Serunya lagi, Sayuran yang sudah dipetik dikebun tadi bisa anda langsung makan di tempat,atau juga
dibawa yang kemudian dimasak ditempat yang disediakan oleh pengelola taman.
Sayuran yang ditanam di areal perkebunan Taman Begonia Lembang ini di antaranya adalah cabe,
jagung, terong ungu, tomat ceri, terong putih, kaktus, brokoli, dan tanaman sayuran lainnya khas dataran
tinggi pegunungan di Lembang.

Fasilitas Wisata Outbound Taman Begonia Lembang

Seperti yang sudah dijelaskan penulis sebelumnya, Taman Begonia adalah merupakan sebuah kawasan
wisata terpadu sama halnya dengan Dusun Bambu Lembang.

Sebagai sebuah kawasan wisata alam terpadu, wisatawan yang berwisata di Taman Begonia Lembang
initidak hanya disuguhi keindahan aneka tanaman bunga dan keindahan alam khas bumi Parahyangan
saja,

Di sini terdapat fasilitas Tempat Wisata Outbound di Bandung yang bisa dinikmati oleh pengunjung.

Fasilitas Wisata outbound khas Taman Begonia yang berkonsep “ Fun Treasure Hunt ” ini tak kalah
menarik dengan tempat outblund Bale Bambu Ciwidey maupun Terminal Wisata Grafika Cikole.

Outbound ala Taman Begonia ini meliputi, puzzle treasure, secret passage, piñata, dan farm trekking.

Informasi kegiatan wisata menarik di Kebun begonia dalam foto dan video, silahkan anda bisa melihatnya
di Instagram

Harga Tiket Masuk Taman Begonia Lembang

Harga Tiket Masuk Taman Begonia Lembang

Kategori Harga ( Rp )

Tiket Masuk 10.000

Tiket Kamera SLR 50.000

Tiket Prewedding 250.000/ 2 Jam


Semua fasilitas keindahan Taman Begonia Lembang dan wisata outbound bisa dinikmati hanya cukup
membayar Harga Tiket Masuk Taman Begonia sebesar Rp 10.000/orang.

Tapi khusus Untuk para pengunjung yang membawa kamera jingjing profesional dengan resolusi tinggi
seperti DSLR, maka ada biaya masuk tambahan sebesar Rp 50.000.

Harga Bunga Taman Begonia Lembang

Wisatawan apabila tertarik dan ingin membawa pulang bunga khas Balinea ini bisa membeli dengan
harga mulai dari Rp 20.000.

Jam buka Taman Begonia Lembang

Kebun bunga begonia ini buka tiap hari dari jam 8 sampai jam 5 sore.

Map Taman Begonia Lembang

[pw_map address=” Kebun Begonia,Jalan Raya Maribaya No.120 A, Langensari, Lembang, Langensari,
Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat”
key=”AIzaSyCkq2odUghyywE3R6MNNr9q7tGjrXuDVX8″]

Alamat Taman Begonia Lembang

Jalan Maribaya No. 120 A, Lembang – Bandung, Jawa Barat, Indonesia, dan Telepon:+62 22 2788-527 –
HP:+62 812-220-0202 – E-mail: info@kebunbegonia.com

Rute Jalan Ke Taman Begonia Lembang

Akses ke Taman Begonia Lembang bisa dengan kendaraan roda empat maupun dua, ada 2 jalur jalan
yang bisa wisatawan pakai untuk bisa ke Taman Begonia Lembang.

Jalur pertama adalah menggunakan rute Jalan Setiabudi, jika melalui rute ini anda akan melewati
lembang kota terlebih dahulu lalu masuk ke jalan Maribaya.

Rute kedua yaitu melalui jalur Dago – lawang wangi, jika melalui jalur ini anda tidak akan melewati
lembang kota karena jalur ini bisa disebut jalur alternatif menuju lembang.
Apabila anda menggunakan jasa angkutan umum, anda bisa turun tepat di pasar lembang dan
dilanjutkan dengan naik angkutan pedesaan jurusan pasar lembang – cibodas.

Jika ingin santai dan ingin menikmati perjalanan, sobat bisa menyewa delman/andong dari pasar
lembang untuk menuju Taman Begonia Lembang.
Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements Bedrijven (GB), peletakan batu
pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Wali kota Bandung, B. Coops dan
Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal
27 Juli 1920, merupakan hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir.J.Gerber, arsitek muda
kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan Ir. G. Hendriks serta pihak
Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja, 150 orang di
antaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang
berasal dari Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang berasal dari
penduduk Kampung Sekeloa, Kampung Coblong Dago, Kampung Gandok dan Kampung Cibarengkok,
yang sebelumnya mereka menggarap Gedong Sirap (Kampus ITB) dan Gedong Papak (Balai Kota
Bandung).

Gedung Sate (ca.1920-28)

Selama kurun waktu 4 tahun pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk
bangunan utama Gouverments Bedrijven, termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf) dan
Perpustakaan.

Arsitektur Gedung Sate merupakan hasil karya arsitek Ir. J.Gerber dan kelompoknya yang tidak terlepas
dari masukan maestro arsitek Belanda Dr.Hendrik Petrus Berlage, yang bernuansakan wajah arsitektur
tradisional Nusantara.

Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental
yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-
Eropa, (Indo Europeeschen architectuur stijl), sehingga tidak mustahil bila keanggunan Candi Borobudur
ikut mewarnai Gedung Sate.

Beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate di antaranya Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua
arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang
arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa".
D. Ruhl dalam bukunya Bandoeng en haar Hoogvlakte 1952, "Gedung Sate adalah bangunan terindah di
Indonesia".

Ir. H.P.Berlage, sewaktu kunjungan ke Gedung Sate April 1923, menyatakan, "Gedung Sate adalah suatu
karya arsitektur besar, yang berhasil memadukan langgam timur dan barat secara harmonis". Seperti
halnya gaya arsitektur Italia pada masa renaiscance terutama pada bangunan sayap barat. Sedangkan
menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Masih banyak lagi pendapat
arsitek Indonesia yang menyatakan kemegahan Gedung Sate misalnya Slamet Wirasonjaya, dan Ir.
Harnyoto Kunto.

Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, tidak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai.
Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar (1 × 1 × 2 m) yang diambil dari kawasan
perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Konstruksi bangunan
Gedung Sate menggunakan cara konvensional yang profesional dengan memperhatikan standar teknik.

Gedung Sate berdiri di atas lahan seluas 27.990,859 m², luas bangunan 10.877,734 m² terdiri dari
Basement 3.039,264 m², Lantai I 4.062,553 m², teras lantai I 212,976 m², Lantai II 3.023,796 m², teras
lantai II 212.976 m², menara 121 m² dan teras menara 205,169 m².

Gerber sendiri memadukan beberapa aliran arsitektur ke dalam rancangannya. Untuk jendela, Gerber
mengambil tema Moor Spanyol, sedangkan untuk bangunannya dalah Rennaisance Italia. Khusus untuk
menara, Gerber memasukkan aliran Asia, yaitu gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand. Di
puncaknya terdapat "tusuk sate" dengan 6 buah ornamen sate (versi lain menyebutkan jambu air atau
melati), yang melambangkan 6 juta gulden - jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung
Sate. Ornamen yang terbuat dari batu, terletak di atas pintu utama Gedung Sate, sering dikaitkan dengan
candi Borobudur karena bentuknya yang serupa.

Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan. Dengan mengikuti sumbu poros
utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung Malabar di selatan),
Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.

Dalam perjalanannya semula diperuntukkan bagi Departemen Lalulintas dan Pekerjaan Umum, bahkan
menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda setelah Batavia dianggap sudah tidak memenuhi syarat
sebagai pusat pemerintahan karena perkembangannya, sehingga digunakan oleh Jawatan Pekerjaan
Umum. Tanggal 3 Desember 1945 terjadi peristiwa yang memakan korban tujuh orang pemuda yang
mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha. Untuk mengenang ke tujuh pemuda itu,
dibuatkan tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Atas perintah Menteri
Pekerjaan Umum pada tanggal 3 Desember 1970 Tugu tersebut dipindahkan ke halaman depan Gedung
Sate.

Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati
Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung.

Ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama dengan ruang kerja Wakil Gubernur, Sekretaris
Daerah, Para Assisten dan Biro. Saat ini Gubernur di bantu oleh tiga Wakil Gubernur yang menangani
Bidang Pemerintahan, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Bidang Kesejahteraan Rakyat, seorang
Sekretaris Daerah dan Empat Asisten yaitu Asisten Ketataprajaan, Asisten Administrasi Pembangunan,
Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten Administrasi.

Namun tidak seluruh Asisten menempati Gedung Sate. Asisten Kesejahteraan Sosial dan Asisten
Administrasi bersama staf menempati Gedung Baru.

Di bagian timur dan barat terdapat dua ruang besar yang akan mengingatkan pada ruang dansa (ball
room) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa. Ruangan ini lebih sering dikenal dengan
sebutan aula barat dan aula timur, sering digunakan kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini terdapat
ruangan-ruangan yang di tempati beberapa Biro dengan Stafnya.

Paling atas terdapat lantai yang disebut Menara Gedung Sate, lantai ini tidak dapat dilihat dari bawah,
untuk menuju ke lantai teratas menggunakan Lift atau dengan menaiki tangga kayu.

Kesempurnaan megahnya Gedung Sate dilengkapi dengan Gedung Baru yang mengambil sedikit gaya
arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual hasil karya arsitek Ir.Sudibyo yang dibangun
tahun 1977 diperuntukkan bagi para Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Lembaga Legislatif Daerah.
Gedung Sate telah menjadi salah satu tujuan objek wisata di kota Bandung. Khusus wisatawan manca
negara banyak dari mereka yang sengaja berkunjung karena memiliki keterkaitan emosi maupun history
pada Gedung ini. Keterkaitan emosi dan history ini mungkin akan terasa lebih lengkap bila menaiki anak
tangga satu per satu yang tersedia menuju menara Gedung Sate. Ada 6 tangga yang harus dilalui dengan
masing-masing 10 anak tangga yang harus dinaiki.

Keindahan Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya yang terpelihara dengan baik, tidak
heran bila taman ini diminati oleh masyarakat kota Bandung dan para wisatawan baik domestik maupun
manca negara. Keindahan taman ini sering dijadikan lokasi kegiatan yang bernuansakan kekeluargaan,
lokasi shooting video klip musik baik artis lokal maupun artis nasional, lokasi foto keluarga atau foto diri
bahkan foto pasangan pengantin.

Khusus di hari minggu lingkungan halaman Gedung Sate dijadikan pilihan tempat sebagian besar
masyarakat untuk bersantai, sekadar duduk-duduk menikmati udara segar kota Bandung atau
berolahraga ringan.

Membandingkan Gedung Sate dengan bangunan-bangunan pusat pemerintahan (capitol building) di


banyak ibukota negara sepertinya tidak berlebihan. Persamaannya semua dibangun di tengah kompleks
hijau dengan menara sentral yang megah. Terlebih dari segi letak gedung sate serta lanskapnya yang
relatif mirip dengan Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat. Dapat dikatakan Gedung Sate
adalah "Gedung Putih"nya kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai