Anda di halaman 1dari 2

CONTOH TEKS BERITA

NAMA : MUHAMAD HANIF RESGI PUTRANTO (23)

KELAS : XII IPA 2

LIMA PULUH TON MINYAK SAWIT TUMPAH DI TELUK BAYUR

Sedikitnya lima puluh ton minyak sawit milik sebuah perusahaan tumpah di perairan Teluk
Bayur, Sumatera Barat, pada Jumat pagi (29/09). Hukuman terhadap perusahaan tersebut akan
dijatuhkan.

Tumpahan minyak sawit itu tampak telah menutupi sekitar satu hektare permukaan laut.
Akibatnya, kawasan di perairan Teluk Bayur terlihat menguning.

Pihak PT Wira Innomas mengakui bahwa minyak sawit yang tumpah berasal dari pabrik
miliknya. Pejabat humas PT Wira Innomas, Gunawan, mengatakan jumlah minyak yang tumpah
mencapai lima puluh ton dan disebabkan oleh kebocoran pipa. Ia mngatakan bahwa pihaknya masih
melakukan upaya pembersihan laut dari tumpahan minyak tersebut.

Sementara itu, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Teluk Bayur sudah membentangkan pembatas
sepanjang 500 meter agar tumpahan minyak sawit tidak meluas. Humas Pelindo Teluk Bayur,
Muhammad Taufik, mengatakan bahwa pembatas ini juga digunakan agar tumpahan minyak ini tidak
mengganggu kapal lain.

Sanksi pada perusahaan

Pemerintah Kota Padang mengancam akan mencabut izin PT Wira Innomas terkait kebocoran
pipa yang menyebabkan pencemaran perairan Teluk Bayur, Kota Padang. Sanksi pencabutan izin
sesuai dengan Undang Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang menilai perusahaan itu telah lalai dalam mengontrol
alat operasional perusahaan, sehingga dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan perairan
tersebut.

Harus ada penanganan cepat

Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Barat, Uslaini, mengecam tumpahan
minyak sawit di Teluk Bayur. Menurutnya, minyak tersebut akan menyebabkan punahnya biota laut
yang hidup di perairan dangkal dengan kedalaman 0-200 meter, seperti ikan Pelagis, kura-kura, serta
terumbu karang. Hal ini terjadi karena minyak kelapa sawit mengandung BOD (Biological Oxigen
Demand) yang tinggi dan tentu sangat berbahaya bagi biota laut. Selain itu, molekul minyak sawit
akan menghalangi proses fotosintesis dan respirasi biota laut, sehingga dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan kematian biota laut.

Tidak hanya habitat laut, tumpahan minyak sawit itu juga akan mempengaruhi jenis burung
yang selama ini mencari ikan sebagai sumber makanan mereka di kawasan tersebut. Mereka akan
memakan ikan yang sudah keracunan atau tercemar minyak sawit sehingga burung – burung
tersebut akan ikut teracuni.

Uslaimin mengatakan bahwa pemerintah harus bertindak tegas supaya tidak terulang hal
serupa di kemudian hari. Pihaknya berharap Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat dan pihak
terkait lainnya bergerak cepat untuk menangani persoalan ini, mengingat di lokasi yang sama banyak
usaha sejenis yang berpotensi menimbulkan dampak yang sama untuk kedepannya.

(Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-41438283)

Anda mungkin juga menyukai