EUIS EKAWATI
Kepala Subdirektorat Penimbunan dan Dumping Limbah B3
Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2018
Prepared by Hasan Nurdin
Konsep Pengelolaan Limbah B3 berdasarkan prioritas :
PENIMBUNAN LIMBAH B3
1. Penimbunan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang
yang menghasilkan Limbah B3.
2. Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri,
Penimbunan Limbah B3 diserahkan kepada Penimbun Limbah B3.
3. Penimbunan Limbah B3 dapat dilakukan pada fasilitas
Penimbunan Limbah B3 berupa:
a. penimbusan akhir (landfill);
b. sumur injeksi;
c. penempatan kembali di area bekas tambang
(backfilling);
d. dam tailing; dan/atau
e. fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PENGELOLAAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH DENGAN CARA
PENIMBUNAN
1. PENIMBUSAN AKHIR (LANDFILL)
a. Syarat Administratif:
1) Izin Lingkungan
2) Izin Lokasi
b. Syarat Teknis:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 101/2014
2) PermenLHK Nomor 63/2016
3) Dilakukan oleh Penghasil dan/atau Jasa
2. PENEMPATAN KEMBALI DI AREA BEKAS TAMBANG (BACKFILLING)
a. Syarat Administratif:
1) Izin Lingkungan
2) Dokumen Rencana Paska Tambang (RPT)
b. Syarat Teknis:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 101/2014
2) PermenLHK Nomor 63/2016
3) Kajian Teknis Lahan Bekas Tambang
4) Dilakukan oleh Penghasil (satu entitas)
6
Akhir (Landfill)
Contoh Pengelolaan Tailing 8
8
a. Bebas banjir seratus tahunan;
b. Permeabilitas tanah
(Konduktivitas hidrolik); PERSYARATAN
c. Merupakan daerah yang LOKASI
secara geologis aman, stabil, PENIMBUNAN
tidak rawan bencana, dan di LIMBAH B3
luar kawasan lindung;
d. Tidak merupakan daerah
resapan air tanah, terutama
yang digunakan untuk air
minum, dan
e. Hidrologi permukaan.
a. Fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill): Kelas I,
Kelas II, atau Kelas III
b. Mengacu pada Total Konsentrasi Zat
Pencemar (Limbah B3) Lihat Lampiran I
(Permenlhk P.63/2016) PENENTUAN
c. Jika Tingkat Kontaminasi Radioaktif tidak
memenuhi ketentuan PP 101 Tahun 2014 Pasal
KARAKTERISTIK
146 ayat (4) →Penimbusan Akhir Kelas II atau I
(Sumber Spesifik Khusus) LIMBAH B3 &
FASILITAS
LAMPIRAN I PERMENLHK P.63/2016 PENIMBUNANNYA
Zat Total Kadar Max Total Kadar Max
Pencemar (mg/kg berat kering) (mg/kg berat kering) Catatan:
KOLOM A KOLOM B 1. Jika kadar bahan pencemar (X): > Kolom A →
Antimoni 300 75 Landfill kelas I
Arsen 2000 500
2. Jika kadar bahan pencemar (X): Kolom A > X
> Kolom B → Landfill kelas II
….. dst
3. Jika kadar bahan pencemar (X): < Kolom B →
Landfill kelas III
11
Penimbusan Akhir
Penimbusan
PenimbusanAkhir KelasKelas
Akhir ?? I
(Landfill) Limbah B3
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Lapisan Tanah
Penghalang
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Gambar Desain Fasilitas 15
Penimbusan akhir
(Landfill) Limbah B3
Gambar Desain Fasilitas 16
Penimbusan akhir
(Landfill) Limbah B3
PROSES KONSTRUKSI FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR (Landfill)
17
Penimbunan Residu Pengolahan:
18
Penimbusan Akhir Limbah B3
19
20
PENIMBUSAN
AKHIR YANG
SUDAH DITUTUP
[Closure]
20
21
3. Izin lokasi
4. Izin dari Komisi Keamanan Bendungan – Kementerian PUPR ( untuk Dam Tailing)
5. Foto copy Asuransi Pencemaran Lingkungan Hidup
6. Hasil Analisis Limbah B3: Uji konsentrasi zat pencemar; TCLP; Uji zat organik; Uji
Karakteristik; Uji tingkat kontaminasi radioaktif
Turunan PP 101/2014
Penimbunan → PermenLHK Tentang Persyaratan
Teknis Tata Cara Penimbunan Limbah B3
(Permenlhk P.63/2016)
Next → PermenLHK untuk Backfilling; Dam Tailing;
dan Sumur Injeksi
24