TUM :
Klien mampu menyatakan mencapai kenyamanan dari pelaksanaan praktik spiritual
sebelumnnya dan merasa kehidupannya berarti/bermakna
TUK I :
Setelah dua kali pertemuan Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria
kspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang dihadapi.
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
Gunakan komunikasi terapeutik untuk membina hubungan saling percaya dan menunjukkan
empati.
2.1.2 Menggunakan alat untukmemonitor dan mengevaluasi spiritual well-being sebagai
pendekatan
2.1.3 Mendorong individu untuk melihat kembali masa lalu dan memfokuskan pada kejadian dan
hubungan yang memberikan kekuatan dan dukungan spiritual
2.1.4 Rawat klien dengan bermartabat dan hormat dengan cara menghargai pendapat dan keyakinan
klien.
2.1.5 Dorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga, teman dan orang lain.
2.1.6 Jaga privacy dan ketenangan untuk kegiatan spiritual
2.1.7 Dorong partisipasi dalam kelompok spiritual sesuai dengan keyakinan yang dianut.
TUK 2 :
Setelah satu kali pertemuan klien dapat mengatakan kepada perawat atau pemimpin spiritual
tentang kondlik spiritual dan kegelisahannya.
Klien mampu
c. Mengungkapkan optimis
TUK 3 :
Setelah atau kali pertemuan kali dapat mendiskusikan dengan perawat hal penting yang
memberikan makna dalam kehidupannya dimasa yang lalu.
1. Klien mampu
a. Mencintai diri sendiri dan orang lain dengan mengungkapkan penerimaan terhadap
dirinya sendiri maupunorang lain
c. Melakukan ibadah
j. TUK 4 :
k. Setelag tiga kali pertemuan klien dapat mempertahankan pemikiran dan perasaannya
tentang spiritual
1. Klien mampu
a. Melakukan ADL