Kementerian Kesehatan RI
2014
Pendahuluan
Kebijakan pembangunan kesehatan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM
agar semakin tangguh, mandiri, dan
berkualitas, serta mampu bersaing dalam
ketatnya persaingan bebas pada era
globalisasi.
Tujuan MDG’s
INDIKATOR
ANGKA KEMATIAN
BAYI dan BALITA
Tujuan SDGs
SDGs merupakan kerangka pembangunan pasca
MDGs.
Indikator SDGs :
1. Human Development: pendidikan & kesehatan
2. Social Economic Development
3. Evirontmental Development
• Kualitas
• Degenerasi
2 ANAK
3 Balita
2
USIA BAYI
SUBUR 2
4
Pendekatan
BAYI menyu sui
“Siklus Hidup” 2 A si ekslusif
( dan Ibu
M enyusui)
2
2
USIA 5
TUA BAYI BARU LAHIR
2 (dan ibu Bersalin)
1
1
P ere mpua n KONSEPSI
(Ibu Hamil
Pe rem pua n
& Lak i-lak i dan Janin)
Dampak -
Dampak +
Dosis Pajanan:
Kelainan Kongenital < Abortus spontan < infertilitas
Faktor Risiko Non Okupasi Faktor Risiko Okupasi
Umur, -Lingkungan Kerja
Gizi, • Pajanan Kimia
Penyakit kronis • Pajanan Fisik
Infeksi Menular Seksual (IMS) • Pajanan Biologi
genetik • Pajanan Ergonomi
Penggunaan obat-obatan • Faktor Psikososial
Olahraga -Beban Kerja
Rokok, alkohol dan kopi
Dukungan sosial
Penghasilan
Pelayanan kesehatan, dll
BAHAYA KIMIA
Perkembangan industri banyak
menggunakan bahan kimia beracun.
Tertelan
Cairan/
Padatan
Absorpsi kulit
AKIBAT FAKTOR KIMIA
PRA KONSEPSI SELAMA KEHAMILAN SETELAH KEHAMILAN
Dibromochloropropane X
Carbaryl (Sevin) X
Toluendiamine & X
dinitrotoluen
Ethylene dibromide X X X
Plastic production X
(styrene & acetone)
Ethylen glikol X
monoethyl ether
Bahaya pajanan kimia pada reproduksi laki-laki
Penurunan Bentuk Ggn Perubahan
jml sperma sperma mortalitas hormon/
Faktor kimia
abnormal sperma performa
sperma
Perchloroethylene X
Mercury vapor X
Kepone X
Bromine vapor X X X
Chernobyl X X X X
Industri
Peralatan listrik, cat, pigmen, tatoo, pestisida,
insektisida, fungisida, baterai, kembang api.
Pertambangan emas dan perak
Hasil Penelitian..
Berdiri lama
Henriksen et al, 1995 : perempuan hamil yang berdiri
lebih dari 4 jam dalam satu shif (8 jam) memiliki
potensial risiko abortus, melahirkan bayi prematur.
AKIBAT FAKTOR ERGONOMI
Duduk lama
Sohn et al, 1989 : Duduk yang lama akan menyebabkan
kualitas dan jumlah darah yang disuplai ke uterus secara
significant berkurang.
AKIBAT FAKTOR ERGONOMI
Mengangkat
Fourn et al, 1999 : mengangkat beban berat akan
menyebabkan kontraksi uterus, lahir prematur, BBLR
dan abortus.
AKIBAT FAKTOR PSIKOSOSIAL
STRESS
Terjadi peningkatan tegangan otot, pernafasan
dan tekanan darah.
Respon tubuh terhadap stres dengan variasi
perubahan hormonal (baik laki-laki maupun
perempuan), biokimia, dan neurologi.