Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN SALAM

KARYA ILMIAH

Disusun oleh :

.....................................
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN SALAM

KARYA ILMIAH

Disusun oleh :

.....................................................

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN SALAM

Disususn oleh

..................................................

Disahkan pada tanggal 25 Juni 2018

Kepala SMP Negeri 1 ................... Pembimbing

_____________________ _______________________
NIP NIP

iii
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Media Tanam terhadap Tanaman Salam. Tujuan penelitian
adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh nedia tanam terhadap perkembangan
tanaman salam, 2. Mengetahui perbadaan pertumbuhan tanaman salam yang ditanam
dimedia pasair dan dimedia pupuk kandang. Salam adalah nama pohon penghasil daun
rempah yang digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium
polyanthum. Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225-450 meter di atas
permukaan laut dengan curah hujan 3.000-4.000 mm/tahun pada jenis latosol kehitaman.
Pemupukan dilakukan dengan menambah pupuk kandang secukupnya pada saat
penanaman. Untuk menambah daun, dilakukan penambahan pupuk NPK. Pada awalnya
tumbuhan salam di tanam di media pupuk kandang pada tanggal 7 November 2016 dengan
ukuran 18,4 cm, di media pasir dengan ukuran 11,2 cm. Pada tanggal 9 November 2016
tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 18,5 cm, sedangkan tanaman
yang di tanam di media pasir berukuran 11.5 cm, pada tanggal 11 November 2016 tanaman
yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 18,8 cm, sedangkan tanaman di tanam di
media pasir berukuran 11,8 cm. Pada tanggal 13 November 2016 tanaman yang di tanam di
media pupuk kandang berukuran 19 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir
berukuran 12 cm. Pada tanggal 15 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk
kandang berukuran 19,3 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran
12,2 cm. Pada tanggal 17 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 19,5 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 12,6 cm.
Pada tanggal 19 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 19,9 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 12,9 cm.
Pada tanggal 21 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 20,2 cm sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 12,2
cm.Pada tanggal 23 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 20,5cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran12,6 cm.
Pada tanggal 25 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 20,8 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 13,9 cm.
Pada tanggal 27 November 20016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang
berukuran 21 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14 cm. Pada
tanggal 29 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran
21,2 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14,2 cm. Pada tanggal
1 Desember 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 21,5 cm,
sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14,5 cm. Pada tanggal 3
Desember 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 21,8 cm,
sedangakan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14,8 cm.Pada tanggal 5
Desember 2016 tanaman di tanam di media pupuk kandang berukuran 22 cm, sedangkan
tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 15 cm. Pengukuran terakhir terdapat
bintik-bintik kuning.

iv
MOTTO
“Kesuksesan belajar bukan karena kecerdasan akan tetapi karena
kesabaran, kemauan, kesungguhan hati serta diiringi dua tangan yang
tulus kepada Allah SWT.”

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmkat dan

hidayah-Nya yang selalu dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelsaikan

karya ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Media Tanam Terhadap Tanaman Salam “

Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelas 9 di SMP Negeri 1 ..............

Karya ilmiah ini sebagai sumber pengetahuan sisawa-siswi yang ingin lebih mengetahui

tentang tanaman salam. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis

berikan kepada :

1. Y.Swatignyo,S.Pd. selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan

dorongan, masukan kepada penulis.

2. Bapak Hi.Purnomo,S.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1

..........................

3. Nasekhah,S.Pd, selaku wali kelas kami, yang banyak memberikan materi

pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.

4. Orang tua yang selalu memberikan dukungan kepada penulis, dan

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik

yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah

ini.Semoga karya ilmiah ini dapat meningkatkan kemauan penulis dalam mengembangkan

pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca terutama teman-teman siswa SMP Negeri 1

...................................

.........., 25 Juni 2018


Penulis
..............................

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN

PENGESAHAN………………………………………............................................. iii

ABSTRAK……………….......................................................................................... iv

MOTTO................................................................……............................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang .............……………………….........…............................................. 1

1.1 Tujuan penelitian ....……………………….........…............................................ 5

1.2 Identifikasi masalah .................................………………….....……………........ 5

1.3 Analisis masalah ....................................…………………………….….............. 5

1.4 Rumusan masalah ....................................……………………………................. 5

1.5 Hipotesis ................................................……………………………................... 6

1.6 Manfaat penelitian .................................…………………………….…….......... 6

BAB 2 TUJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori ...................................................................................................... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ............................................... 18

3.1.1 Alat ................................................................................................................. 18


3.1.2 Bahan ............................................................................................................ 18

3.2 Waktu dan tempat penelitian ............................................................................. 18

3.2.1 Waktu ........................................................................................................... 18

3.2.2 Tempat .......................................................................................................... 18

3.3 Variabel ............................................................................................................. 19

3.3.1 Variabel bebas ............................................................................................... 19

3.3.2 Variable terikat .............................................................................................. 19

3.3.3 Variable control ............................................................................................. 19

3.4 Langkah kerja ................................................................................................... 19

3.5 Table Penelitian ................................................................................................ 20

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN

4.1 Tabel tabel hasil pengamatan ............................................................................. 23

4.2 Grafik.................................................................................................................. 24

4.3 Diagram............................................................................................................... 24

4.4 Pembahasan ........................................................................................................ 25

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan.............................................................................................................. 27

5.2 Saran ................................................................................................................... 28

Daftar pustaka .......................................................................................................... 29


Lampiran foto ......................................................................................................... 30

Biografi ................................................................................................................... 39
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke dalam

kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga,

Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta

sejumlah alga hijau.

Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Hampir

semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan

mengubah energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel

sel bernama kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama

lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah

Metaphyta. Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak

memiliki kemampuan fotosintesis dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga

bisa dikarekterisasi dari cara mereka berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan

pergiliran keturunan.

Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di muka bumi ini

dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi. Tumbuhan-tumbahan yang

sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna

sebagai bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakanan sebagai

tanaman hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam ilmu medis. Ilmu

mengenai studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.

1
Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki

klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media penciptaan makanan dan untuk

proses fotosintesis. Dalam ilmu biologi, tumbuhan termasuk organisasi yang disebut

Regnum Plante yang merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Ciri

yang sangat mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat

kandungan klorofil yang berperang vital dalam proses penangkapan energi melalui

fotosintesisi sehingga tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa dipindah atas dikehendaki

sendiri.

Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas

perubahan atas lingkkungan adan gangguan yang diterimanya. Selain itu tumbuhan

menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme perahanan hidup atas

perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Pada tingkat selular, dindig sel yang

tersusun dari selulosa, hemiselulosa dan pektin jadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan

tingkat sederhana kadang – kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang

memiliki plastida dan vakuola yang besar serta sering mendominasi volume sel.

Tanaman termasuk organisme yang hidup terutama di darat dan kadang-kadang

dalam air. Karakter lain yang membedakan adalah tanaman jenis mereka klorofil. Klorofil

yang diguanakn untuk menyerap energi dari matahari selama proses fotosintesisi. Tanaman

memiliki klorofil a dan klorofil b.

Tanaman terbagi dalam dua kelompok besar yaitu: tanaman nonvascular dan

vaskular tanaman. Nonvascular tidak memiliki jaringan khusus untuk mengangkut cairan,

sedangkan nama vaskular memang memiliki jaringan khusus. Bbryophytos ( dengan lumut

dan lumutan hati ) adalah satu – satu nya kelompok utama tanaman nonvascular.

2
Ada tiga kelompok besar tanaman vaskular : tanaman vaskular tanpa biji ( misalnya pakis

), tanaman vaskular dengan biji talanjang ( misalnya pinus ), dan tumbuhan paskula dengan

biji yang dilindungi ( misalnya, tanaman berbungan ).

Tanaman yang berkembang adalah tanaman diploid dan generasi sporofit individu dalam

generasi sporophyte ( sporofit) mengalami meiosis untuk menghasilkan spora haploid.

Tanaman menghasilkan gamet mereka dalam struktur khusus. Dalam bryophytes

nonvascular dan dalam tumbuhan vascular, sel – sel telur terbentuk dalam struktur yang

disebut antheridia (tunggal adalah antheridium). Dalam beberapa tanaman khusus, struktur

ini berkurang, dan generasi sploid dominan atas generasi gametorif dalam siklus hidup.

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume dan massa akibat adanya

proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuanlitatif karena

pertumbuhannya dapat dilihat seperti ketinggian batang tanaman tertentun, jumlah

daunnya, dan jumlah buahnya.

Pada dasarnya “tumbuhan” sama dengan “tanaman”. Kalau arti tumbuhan adalah

salah satu dari klasifikasi makhluk hidup yang mempunyai zat hijau daun sihingga dapat

memproduksi sendiri makananya. Dan tumbuhan muncul di muka bumi.

Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk

alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis

tumbuhan lumut. Jenis tumbuh – tumbuhan yang ada di Indonesia di perkirakan berjumlah

25.000 jenis, dan ini lebih dari 10% jenis tumbuhan di dunia. Karena faktor geografis

Indonesia yang memiliki iklim tropis. Dan tumbuhan di Inonesia banyak ragamnya terdapat

di hutan Inonesia. Tanaman adalah tumbuhan yang sengaja dibudidayakan untuk di ambil

manfaatnya.

3
Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang dibudidayakan pada suatu

ruang dan media untuk dipanan pada masa ketika sudah mencapai tahap prtumbuhan

tertentu secara umum bersifat autorof.

Dalam produknya tanaman dibedakan menjadi :

 Tanaman kacang – kacangan

 Tanaman biji – bijian

 Tanaman buah

 Tanaman sayur-sayuran

Tanaman industri

 Tanaman rempah

 Tanaman umbi-umbian

 Tanaman serat

 Tanaman obat-obatan

 Tanaman penghasil minyak

Dalam biologi, tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong kedalam

kerajaan Plantea. Didalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga,

Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta

sejumlah alga hijau.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan

4
1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1.2.1 Mengetahui pengaruh media tanam terhadapa perkembangan tanaman

salam.

1.2.2 Mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman salam yang ditanam di

media pasir dan di media pupuk kandang.

1.3 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis menentukan indentifikasi masalah

sebagai berikut:

1.3.1 Media tanam mempengaruhi pertumbuhan tanaman salam.

1.3.2 Perbedaan pertumbuhan tanaman salam yang ditanam di pasir dan

yang ditanam di pupuk kandang.

1.4 Analisis masalah

1.4.1 Bagaimana media tanam mempengaruhi tumbuhan salam?

1.4.2 Bagaimana perbedaan pertumbuhan tanaman salam yang di tanam

dipasiir dan yang ditanam di pupuk kandang?

1.5 Rumusan masalah

Berdasarkan indetifikasi masalah dan analisis masalah penulis menentukan

rumusan masalah sebagai berikut:

1.5.1 Bagaimana media tanam mempengaruhi tumbuhan salam?

5
1.5.2 Bagaimana perbedaan pertumbuhan tanaman salam yang di tanam

dipasir dan yang ditanam di pupuk kandang?

1.6 Hipotesis

Perkiraan yang diambil dalam penelitian ini adalah :

Media tanam mempengaruhi pertumbuhan tanaman salam. Perbedaan proses

pertumbuhan tanaman salam yang ditanam di media pasir dan di media pupuk kandang

terdapat dalam ukuran tubuh, kecepatan tumbuh, dan sebagainya.

1.7 Manfaat penelitian

Dengan melakukan media penelitaian tentang pengaruh media tanam

terhadap pertumbuhan tanaman salam. Penulis memperoleh pengetahuan dan pemahaman

tentang proses pertumbuhan tanaman salam yang ditanam dimedia pasir dan pupuk

kandang.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman merupakan hasil dari berbagai proses fisiologi, melibatkan

faktor genotipe yang berinteraksi dalam tubuh tanaman dengan faktor lingkungan. Proses

tersebut yaitu pertambahan ukuran, bentuk, dan jumlah. Ciri-ciri pertumbuhan pada

tanaman yang tampak sebagai fenotipe utamanya dipengaruhi oleh faktor genotipe,

sedangkan ciri-ciri lainnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan sehingga pertumbuhan

merupakan fungsi dari genotipe x lingkungan. Dalam usaha pertanian, aspek pertumbuhan

tanaman mengacu pada tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laju pertumbuhan dan hasil

panen melalui manipulasi genetik dan lingkungan.

Secara umum, pertumbuhan didefinisikan sebagai proses pembelahan dan pemanjangan sel.

Pertumbuhan tanaman dalam arti terbatas menunjuk pada pertambahan ukuran yang tidak

dapat balik, mencerminkan pertambahan protoplasma dan bobot kering pada tanaman.

Pertambahan bobot kering umumnya digunakan sebagai penunjuk ciri pertumbuhan karena

pada umumnya hal tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang paling besar. Adapun

parameter lain di antaranya adalah tinggi, volume, dan luas daun juga dapat digunakan

untuk mendeteksi adanya pertumbuhan pada tanaman.

2.2 Media tanam

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media

tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam.

Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat

asalnya merupakan hal yang sulit.

7
Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembapan dan kecepatan angin yang berbeda.

Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar,

menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.

Jenis media tanam yang digunakan pada setiap daerah tidak selalu sama. Di Asia

Tenggara, misalnya, sejak tahun 1940 menggunakan media tanam berupa pecahan batu

bata, arang, sabut kelapa, kulit kelapa, atau batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tidak

hanya digunakan secara tunggal, tetapi bisa dikombinasikan antara bahan satu dengan

lainnya.Misalnya, pakis dan arang dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi

media tanam baru. Pakis juga bisa dicampur dengan pecahan batu bata.

Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan

ditanam, seorang hobiis harus memiliki pemahaman mengenai karakteristik media tanam

yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya,

media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik.

A. Bahan Organik

Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari

komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang, bunga,

buah, atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul

dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik sudah mampu

menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki pori-

pori makro dan mikro yang hampir seimbang sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan

cukup baik serta memiliki daya serap air yang tinggi.

Bahan organik akan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi yang dilakukan oleh

mikroorganisme.

8
Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air(H2O), dan mineral.

Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai

zat makanan. Namun, proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat memicu kemunculan

bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam harus sering diganti. Oleh karena itu,

penambahan unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan sebelum bahan media tanam

tersebut mengalami dekomposisi.

Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media tanam di antaranya

arang, cacahan pakis, kompos, mosS, sabut kelapa, pupuk kandang, dan humus.

1. Pupuk kandang

Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang.

Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K)

membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur-unsur tersebut

penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang

memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang

sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.

Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang

dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam.

Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah matang dan

steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat. Pemilihan pupuk kandang

yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang

dapat merusak tanaman.

9
B. Bahan Anorganik

Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal

dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan tersebut diakibatkan

o/eh berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi-mekanik, dan kimiawi.

Berdasarkan bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari pelapukan batuan induk

dapat digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan (berukuran lebih dari 2

mm), pasir (berukuran 50 /-1- 2 mm), debu (berukuran 2-50u), dan tanah liat (berukuran

kurang dari 2ju. Selain itu, bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan sintetis atau

kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai

media tanam yaitu gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons, tanah liat, vermikulit, dan

perlit.

1. Pasir

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi

tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk

penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.

Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang

dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.

Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain

itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat

meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan

merupakan Jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.

Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi

mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan

terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin.

10
Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih

intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam

secara tunggal.Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan

campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang

disesuaikan dengan jenis tanaman.

Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang bersersalinitas tinggi

merupakan jenis pasir yangharus dihindari untuk :gunakan sebagai media tanam, kendati

pasir tersebut sudah dicuci :erlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam

dapat ,enyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar

dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian

jaringan(nekrosis).

6. Tanah liat

Tanah liat merupakan jenis tanah yang bertekstur paling halus dan lengket atau

berlumpur. Karakteristik dari tanah liat adalah memiliki poripori berukuran keeil (pori-pori

mikro) yang lebih banyak daripada pori-pori yang berukuran besar (pori-pori makro)

sehingga memiliki kemampuan mengikat air yang cukup kuat.

Pori-pori mikro adalah pori-pori halus yang berisi air kapiler atau udara. Sementara pori-

pori makro adalah pori-pori kasar yang berisi udara atau air gravitasi yang mudah hilang.

Ruang dari setiap pori-pori mikro berukuran sangat sempit sehingga menyebabkan sirkulasi

air atau udara menjadi lamban.Pada dasarnya, tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga

perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara. Penggunaan

tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti pasir dan humus sangat

cocok dijadikan sebagai media penyemaian, eangkok, dan bonsai.

https://kangtoo.wordpress.com/macam-macam-media-tanam/

11
2.3 Tumbuhan Salam

Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan

Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian

laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.

Di kawasan melayu dikenal dengan nama Uber Serai, orang Sunda, Jawa dan Madura

menyebutnya salam atau manting dan orang Sumatera menyebutnya meselengan.

Pohon Salam berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m, gemang 60 cm dan dan lebar pohon

1,3 meter. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik.

Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk

jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5–7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun

sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik

kelenjar minyak yang sangat halus.

Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2–8 cm, muncul di

bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum,

berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas,

putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas

rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak

tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman

apabila masak.

Dalam sistematik tumbuhan, tanaman salam dikasifikasikan kedalam:

 Kerajaan: Plantae

 Divisi: Magnoliophyta

 Kelas: Magnoliopsida

 Ordo: Myrtales

12
 Famili: Myrtaceae

 Genus: Syzygium

 Spesies: S. Polyanthum

Tumbuhan salam terutama daunnya banyak digunakan sebagai rempah pengharum

masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur

mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar,

dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herbal

yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos

alias lengkuas.

Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang

tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan

bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap

dimanfaatkan sebagai ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari

bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan

tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya

anak-anak yang menyukainya.

Kondisi iklim untuk tanaman salam:

1. Tanaman salam membutuhkan iklim panas dengan curah hujan tinggi dan tidak

merata atau tidak banyak perubahan sepanjang tahun.

2. Suhu udara lingkungan sekitar 25-300 derajat C.

Penanaman tanaman salam untuk mendapatkan produk herbal yang baik, membutuhkan

tanah yang gembur, subur, dan sangat cocok dengan tanah vulkanik, memiliki drainase

yang baik. Tanaman ini tumbuh baik di tanah berpasir tekstur tanah liat dengan kandungan

bahan organik tinggi.

13
Cocok pada tanah dengan pH tanah sekitar 5, 5 – 6, 5. Tanaman salam peka terhadap

genangan air, sehingga membutuhkan drainase yang baik.

Ketinggian tempat untuk tumbuhan salam dapat tumbuh baik di daerah dengan ketinggian

300-700 m di atas permukaan laut.Sementara di ketinggian di atas 700 m, produktivitasnya

akan menurun.

https://id.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan)

2.4 Pupuk Kandang

Pupuk kandang berasal dari kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada

lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang adalah

pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya.

Pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium,

kalium, dan kalsium. Pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi.

Namun, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah

sehingga akar dapat tumbuh secara baik.

Kebanyakan pupuk kandang berupa feses yang dikeluarkan oleh hewan ketika sedang

berada di kandang maupun ketika sedang digembalakan di lahan pertanian, misal ketika

sedang memakan brangkasan dan gulma.

Kualitas nutrisi yang terkandung di dalam pupuk kandang sangat ditentukan oleh jenis

hewan dan apa yang dimakan oleh hewan tersebut. Kotoran kuda masih mengandung

banyak rumput karena sistem pencernaannya tidak sama dengan ruminansia.

Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus sudah matang dan steril.

Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.

14
Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya

bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

2.5 Pasir

Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran

antara 0,0625 sampai 2 milimeter.

Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan

subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.

Pasir merupakan media tanam alternatif yang biasa digunakan sebagai pangganti tanah.

Biasanya media tanam dari pasir digunakan untuk penyemaian benih, penumbuhan bibit

tanaman, serta penumbuhan tanaman dengan teknik stek.

Sifat pasir yang cepat menyerap kering memudahkan proses pemindahan bibit tanaman ke

media lain. Keunggulan lain dari media tanam dari pasir adalah bisa meninggkatkan sistem

drainase dan aerasi pada media tanam.

Pasir Malang dan pasir bangunan merupakan beberapa jenis pasir yang sering digunakan

sebagai media tanam. Penggunaan pasir sebagai media tanam harus dikobinasikan dengan

media tanam lain seperti kerikil, batu-batuan, tanah atau bisa disesuaikan dengan tanaman

yang akan dibudidayakan.

2.6Air

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan mulai dari

tumbuhan, hewan hingga manusia sangat bergantung dengan air sebagai sumber daya untuk

menunjang kehidupannya. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun

kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.

15
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan

puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air

tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti

suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah

(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi manusia lah yang sebenarnya

sebagai faktor utama perusak sehingga kualitas air mengalami penurunan. Oleh karena itu

kita sebagai makhluk berakal sudah semestinya menjaga kelestariannya supaya air bersih

dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang.

2.7CahayaMatahari

Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari Matahari.

Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan.

Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik

maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh manusia memproduksi

vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.

Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari

menentukan suhu. Cahaya matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh

tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Cahaya optimal bagi tumbuhan kebutuhan minimum cahaya untuk proses pertumbuhanbila

cahaya melebihi titik kompensasinya.

(Wirakusumah, 2003)

Kekurangan cahaya matahari akan menggangu proses fotosintesis dan pertumbuha,

meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.

16
Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan

terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.

Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih

lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang lebih lebar, lebih hijau, tampak

lebih segar dan batang lebih kokoh.

https://kangtoo.wordpress.com/macam-macam-media-tanam/

17
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

3.1.1 Alat

Alat yang dipergunakan

1) 2 buah pot

2) Penggaris

3) Pulpen

3.1.2 Bahan

Bahan yang diperlukan

1) Air

2) Cahaya matahari

3) Tanaman salam

4) Pupuk kandang

5) Pasir

3.2 Waktu dan tempat penelitian

3.2.1 waktu

Waktu penelitian pada tanggal 25 Januari 2018 sampai 25 Juni 2018

3.2.2 Tempat

Tempat penelitain dilakukan dirumah siswa.

18
3.3 Variabel

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas yaitu berupa pasir dan pupuk kandang.

3.3.2 Variable kontrol

Variable kontrol yaitu berupa air, cahaya matahari, dan lingkungan yang

mendukung.

3.4 Langkah kerja

3.4.1 Menyiapkan dua pot ukuran sedang

3.4.2 Memasukan air secukupnya sebagai media tanam pertama kesatu pot. Kemudian

memasukkan pupuk kandang secukupnya ke dalam pot sebagai media tanam yang ke dua

ke dalam pot ke -2.

3.4.3 Memilih bibit tanaman salam

3.4.4 Memberikan tanda untuk memudahkan pengukuran

3.4.5 Mengamati pertumbuhan tanaman yang telah ditanam, mengukur pertumbuhan

tanaman menggunakan penggaris setiap 2 hari selama 30 hari.

3.5 Tabel Penelitian

19
Tabel Penelitian

PUPUK KANDANG PASIR


Tinggi Lingkar Jumlah Tinggi Lingkar Jumlah
Tanggal
batang batang daun Batang batang daun

20
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

4.1.1 Alat

Alat yang dipergunakan

4) 2 buah pot

5) Penggaris

6) Pulpen

4.1.2 Bahan

Bahan yang diperlukan

6) Air

7) Cahaya matahari

8) Tanaman salam

9) Pupuk kandang

10) Pasir

4.2 Waktu dan tempat penelitian

4.2.1 waktu

Waktu penelitian pada tanggal 25 Januari 2018 sampai 25 Juni 2018

4.2.2 Tempat

Tempat penelitain dilakukan dirumah siswa.

21
4.3 Variabel

4.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas yaitu berupa pasir dan pupuk kandang.

4.3.2 Variable kontrol

Variable kontrol yaitu berupa air, cahaya matahari, dan lingkungan yang

mendukung.

4.4 Langkah kerja

4.4.1 Menyiapkan dua pot ukuran sedang

4.4.2 Memasukan air secukupnya sebagai media tanam pertama kesatu pot. Kemudian

memasukkan pupuk kandang secukupnya ke dalam pot sebagai media tanam yang ke dua

ke dalam pot ke -2.

4.4.3 Memilih bibit tanaman salam

4.4.4 Memberikan tanda untuk memudahkan pengukuran

4.4.5 Mengamati pertumbuhan tanaman yang telah ditanam, mengukur pertumbuhan

tanaman menggunakn penggaris setiap 2 hari selama 30 hari.

4.5 Tabel Penelitian

22
Tabel Penelitian

PUPUK KANDANG PASIR


Tinggi Lingkar Jumlah Tinggi Lingkar Jumlah
Tanggal
batang batang daun batang batang daun

7-11-2016 18,4 cm 0,2 cm 22 11,2 cm 0,2 cm 14

9-11-2016 18,5 cm 0,2 cm 19 11,5 cm 0,2 cm 14

11-11-2016 18,8 cm 0,2 cm 16 11,8 cm 0,3 cm 14

13-112016 19 cm 0,2 cm 16 12 cm 0,3 cm 11

15-11-2016 19,3 cm 0,3 cm 16 12,2 cm 0,3 cm 11

17-11-2016 19,5 cm 0,3 cm 16 12,6 cm 0,4 cm 11

19-11-2016 19,9 cm 0,3 cm 20 12,9 cm 0,4 cm 13

21-11-2016 20,2 cm 0,4 cm 20 13,3 cm 0,5 cm 13

23-11-2016 20,5 cm 0,4 cm 20 13,6 cm 0,5 cm 13

25-11-2016 20,8 cm 0,4 cm 20 13, 9 cm 0,5 cm 13

27-11-2016 21 cm 0,5 cm 24 14 cm 0,6 cm 15

29-11-2016 21,2 cm 0,5 cm 24 14,2 cm 0,6 cm 15

1-12-2016 21,5 cm 0,5 cm 24 14,5 cm 0,7 cm 15

3-12-2016 21,8 cm 0,5 cm 24 14,8 cm 0,7 cm 15

5-12-2016 22 cm 0,6 cm 24 15 cm 0,7 cm 15

23
4.6.1 Grafik

25

20

15

pasir
10 pupuk kandang

0
hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

4.6.2DiagramBatang

25

20

15

pasir
10 pupuk kandang

0
hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

24
4.9 PEMBAHASAN

Pada awalnya tumbuhan salam di tanam di media pupuk kandang pada tanggal 7

November 2016 dengan ukuran 18,4 cm, di media pasir dengan ukuran 11,2 cm. Pada

tanggal 9 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 18,5

cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 11.5 cm, pada tanggal 11

November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 18,8 cm,

sedangkan tanaman di tanam di media pasir berukuran 11,8 cm. Pada tanggal 13 November

2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 19 cm, sedangkan

tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 12 cm. Pada tanggal 15 November 2016

tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 19,3 cm, sedangkan tanaman

yang di tanam di media pasir berukuran 12,2 cm. Pada tanggal 17 November 2016 tanaman

yang di tanam di media pupuk kandang berukuran 19,5 cm, sedangkan tanaman yang di

tanam di media pasir berukuran 12,6 cm. Pada tanggal 19 November 2016 tanaman yang

di tanam di media pupuk kandang berukuran 19,9 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di

media pasir berukuran 12,9 cm. Pada tanggal 21 November 2016 tanaman yang di tanam di

media pupuk kandang berukuran 20,2 cm sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir

berukuran 12,2 cm.Pada tanggal 23 November 2016 tanaman yang di tanam di media

pupuk kandang berukuran 20,5cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir

berukuran12,6 cm. Pada tanggal 25 November 2016 tanaman yang di tanam di media

pupuk kandang berukuran 20,8 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir

berukuran 13,9 cm. Pada tanggal 27 November 20016 tanaman yang di tanam di media

pupuk kandang berukuran 21 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir

berukuran 14 cm. Pada tanggal 29 November 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk

kandang berukuran 21,2 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran

14,2 cm. Pada tanggal 1 Desember 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang

berukuran 21,5 cm, sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14,5 cm.

25
Pada tanggal 3 Desember 2016 tanaman yang di tanam di media pupuk kandang berukuran

21,8 cm, sedangakan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 14,8 cm.Pada

tanggal 5 Desember 2016 tanaman di tanam di media pupuk kandang berukuran 22 cm,

sedangkan tanaman yang di tanam di media pasir berukuran 15 cm.

26
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Karakteristik lain yang membedakan adalah tanaman jenis mereka klorofil. Klorofil
yang digunakan untuk menyerap energi dari matahari selama proses fotosintesis. Tanaman
memliki klorofil a dan klorofil b.

Tanaman terbagi dalam dua kelompok besar yaitu: tanaman nonvascular dan
vaskular tanaman. Nonvascular tidak memiliki jaringan khusus untuk mengangkut cairan,
sedangkan nama vaskular memang memiliki jaringan khusus. Bbryophytos ( dengan lumut
dan lumutan hati ) adalah satu – satu nya kelompok utama tanaman nonvascular. Ada tiga
kelompok besar tanaman vaskular : tanaman vaskular tanpa biji ( misalnya pakis ), tanaman
vaskular dengan biji talanjang ( misalnya pinus ), dan tumbuhan paskula dengan biji yang
dilindungi ( misalnya, tanaman berbungan ).

Tanaman yang berkembang adalah tanaman diploid dan generasi sporofit individu
dalam generasi sporophyte ( sporofit) mengalami meiosis untuk menghasilkan spora
haploid. Tanaman menghasilkan gamet mereka dalam struktur khusus. Dalam bryophytes
nonvascular dan dalam tumbuhan vascular, sel – sel telur terbentuk dalam struktur yang
disebut antheridia (tunggal adalah antheridium). Dalam beberapa tanaman khusus, struktur
ini berkurang, dan generasi sploid dominan atas generasi gametorif dalam siklus hidup.

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran, volume dan massa akibat adanya
proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuanlitatif karena
pertumbuhannya dapat dilihat seperti ketinggian batang tanaman tertentun, jumlah
daunnya, dan jumlah buahnya.

Cahaya matahari sangat penting untuk pertumbuhan tumbuhan. Kekurangan cahaya


matahari akan menggangu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan
cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan
tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat
disentuh, daunnya teraba amat basah. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang
menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun
berkembang lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang lebih kokoh.

27
5.2 Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan menyusun karya ilmiah penulis


memberikan saran kepada pembaca terutama para pelajar sebagai berikut:

5.2.1 Dalam menyusun karya ilmiah penelitian perlu meminta bimbingan kepada guru
pembimbing.

5.2.2 Peneliti perlu memperhatikan kaidah penggunaan Bahasa Indonesia.

5.2.3 Perlu diadakan penelitian ulang untuk memperkuat hasil penelitian.

28
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan

2. https://kangtoo.wordpress.com/macam-macam-media-tanam/

3. https://id.wikipedia.org/wiki/Salam_(tumbuhan)

4. Buku – buku yang mengenal tentang tumbuhan.

5. http://brugkembar.blogspot.com

6. www.teoripendidikan.com

7. https://id.wikipedia.org/wiki/pasir

8. https://www.google.co.id/webhp?hl=id#hl=id&q=pengertian+pupuk+kandang

29
LAMPIRAN FOTO

Foto tanaman salam di media pupuk kandang

Foto tanaman salam di media pasir

30
Foto tanaman salam di media pasir dan di media pupuk kandang

(MEMEGANG POHON SALAM DIDALAM POT)

Foto

31
Foto guru pembimbing sedang menjelaskan karya ilmiah

Foto guru pembimbing dan kelas IX.1

32
Foto guru pembimbing sedang menjelaskan karya ilmiah

Foto penulis bersama guru pembimbing,dita,bila, dan devi

33
Foto kelas IX.1 bersama guru pembimbing

Foto penulis bersama guru pembimbing dan tias

34
Foto penulis bersama wali kelas dan teman kelas

Foto penulis bersama guru pembimbing,zahwa,yuda dan arya

35
Foto penulis bersama deska,cantika,devi,dini,dan anjel

Foto penulis bersama devi,cantika, dan deska

36
Foto penulis bersama wali kelas dan teman kelas

Foto penulis dan teman-teman

37
Foto penulis,yunda,deska,zahwa, dan devi

Foto penulis dan teman-teman

38
Biografi

[ FOTO PENULIS ]

Penulis lahir di .............,tanggal 18 September 2001. Anak kedua dari dua

bersaudara. Tinggal di ........,Kecamatan ......,Kabupaten ......... Ia lahir dari pasangan

......... dan .......... Disela-sela kesibukannya ia selalu meluangkan waktu untuk

mendengarkan musik.

Ia mempunyai kakak laki-laki yang bernama ..........,lahir di .........,tanggal 03 April

1993. Saat ini kakaknya bekerja di .............. Ayah nya lahir di .........,tanggal 20 Mei

1964. Dan ibu nya lahir di ......., 10 Juli 1970. Riwayat pendidikan ayah nya (Nama

Penulis) adalah S1 dan riwayat pendidikan ibu nya (Nama Penulis) adalah SPG.

Pekerjaan ayah dan ibu nya (Nama Penulis) adalah PNS.

Ia memulai pendidikannya pada usia 5 tahun. Ia mengawali pendidikan di TK ..........

pada tahun 2006-2008,masuk SD Negeri ...... pada tahun 2008-2014,setelah lulus dari

SD Negeri ..........., ia melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1

websiteedukasi.com pada tahun 2014-2017,selama ia bersekolah di SMP Negeri 1

websiteedukasi.com, ia mendapatkan banyak ilmu,pengetahuan,dan pengalaman

yang didapatkan selama menjadi siswi SMP Negeri 1 websiteedukasi.com. Ia memiliki

guru idola yang memotivasi dirinya. Beliau adalah Bapak ............... baginya beliau

adalah guru yang sangat asyik dan mudah berbaur dengan siswa-siswi nya.

39

Anda mungkin juga menyukai