Oleh :
1. Fathurrohman Faiz (14)
2. Fi’la Hamidhan (15)
3. Gista Putri Adeliansya (16)
4. Haitsam Muhammad Hilmi (18)
5. Nesa Anastasya (26)
6. Nisrina Nibras (27)
Diajukan oleh:
Fathurrohman Faiz
NIS.2021100196
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan
penelitian tentang Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Sawi.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan penelitian ini. Tentunya
laporan ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam laporan penelitian ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan penelitian ini. Kami berharap semoga laporan
penelitian yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
4.3 Hasil........................................................................................................ 13
4.4 Pembahasan ............................................................................................ 15
BAB 5 ................................................................................................................... 16
Penutup.................................................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
5.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 18
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 24 Desember 2022
............................................................................................................................... 13
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 31 Desember 2022
............................................................................................................................... 13
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 7 Januari 2023 . 13
Tabel 1.4 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 14 Januari 2023 14
Tabel 1.5 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 24 Desember
2022 ....................................................................................................................... 14
Tabel 1.6 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 31 Desember
2022 ....................................................................................................................... 14
Tabel 1.7 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 7 Januari
2023 ....................................................................................................................... 14
Tabel 1.8 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 14 Januari
2023 ....................................................................................................................... 15
v
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Produksi tanaman sayuran di Indonesia pada tahun 2014 adalah 11.436.860
ton dengan luas panen 1.072.907 hektar sedangkan, pada tahun 2015 produksi
tanaman sayuran di Indonesia 11.096.658 ton dengan luas panen 1.016.246 hektar
(BPS, 2016). Menurut data tersebut terjadi penurunan produksi tanaman sayur yang
diikuti oleh lahan pertanian yang berkurang karena alih fungsi lahan pertanian
menjadi pemukiman penduduk. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu sebuah
terobosan teknologi untuk mengganti lahan yang telah beralih fungsi dengan sistem
hidroponik.
Tanaman sawi merupakan salah satu tanaman sayur yang digemari di
Indonesia. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di
tenggorokan pada penderita batuk, menyembuhkan sakit kepala, bahan pembersih
darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar
pencernaan. Kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
Sawi merupakan tanaman yang berasal dari Asia. Untuk budidaya tanaman
sawi, Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berudara panas maupun berudara
dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi
(Phina dkk, 2014).
Budidaya sawi dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun dengan
menggunakan sistem hidroponik. Budidaya hidroponik dilakukan untuk dapat
menghasilkan produk caisim dengan fisik produk yang baik karena terlindungi dan
ternaungi oleh tutupan greenhouse (Phina dkk, 2014).
Tanah merupakan salah satu media tanam yang umum digunakan dalam
budidaya tanaman. Salah satu kendala dari penggunaan tanah sebagai media tanam
di daerah perkotaan adalah ketersediaan lahan yang semakin berkurang karena
difungsikan untuk pemukiman masyarakat. Inovasi budidaya tanaman secara
hidroponik menggunakan berbagai media tanam selain tanah yang tepat untuk
memproduksi tanaman dapat menjadi solusi untuk mengembangkan sector
pertanian di perkotaan (Widyawati, 2014).
Media tanam merupakan salah satu komponen utama dalam budidaya
tanaman. fungsi media tanam sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
tumbuhan, tempat tersedia unsur hara dan air. Berbagai macam media memiliki
1
karaktersistik yang berbeda sehingga perlu dilakukan penelitian tentang media
tanam.
Sesuai dengan penjabaran di atas, maka dari itu kami mengambil judul
penelitian “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Sawi”. Dengan melakukan penelitian pengaruh media tanam terhadap
tumbuhan dan perkembangan tanaman sawi, kami dapat mengetahui media mana
yang lebih tepat untuk digunakan agar mendapatkan hasil tanaman sawi yang
berkualitas dan bermutu tinggi dalam waktu yang singkat.
2
1.5 Definisi Operasional
1. Pengaruh
Menurut KBBI pengaruh merupakanaya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang
2. Media Tanam
Menurut Wuryaningsih media tanam adalah media yang digunakan untuk
menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan
berkembang, media tanam juga digunakan tanaman sebagai tempat
berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat tegak kokoh berdiri di atas
media tersebut dan sebagai sarana untuk menghidupi tanaman.
3. Terhadap
Menurut KBBI terhadap adalah kata depan untuk menandai arah.
4. Pertumbuhan
Menurut Suwiryo Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang
bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
5. Dan
Menurut KBBI dan merupakan kata penghubung satuan bahasa yang setara.
6. Perkembangan
Menurut KBBI perkembangan adalah proses berkembangnya sesuatu
7. Tanaman Sawi
Menurut Wikipedia tanaman sawi adalah sekelompok tumbuhan
dari genus Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan
pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa
spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
3
BAB 2
Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengertian pertumbuhan selalu dikaitkan dengan perkembangan, pada hal
kedua istilah tersebut memiliki pengertian dan konsep yang berbeda, walaupun
sama-sama merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan.
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada
suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel
yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya, sedangkan pengertian
perkembangan pada perisipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresip
yang terjadi dalam rentang kehidupan organisme, tanpa membedakan asfek-asfek
yang terdapat dalam diri organisme tersebut.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel
(tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan
terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan
berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
dimulai sejak perkembangan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan us ia
tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai
alat perkembang biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah
meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem.
Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan
meristem yang bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh
karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
4
Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica
rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin).
Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut
juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang
kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk
membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra)
adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan
lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok
choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam
dunia boga Indonesia.
Menurut Tindall (2009), tanaman sawi hijau Brassica juncea L. merupakan
terna anual, dengan daun tunggal berbentuk lonjong, dengan panjang daun 20 – 30
cm atau lebih, berwarna hijau tua, dan berkerut. Sawi hijau Brassica juncea L.
memiliki urat daun utama lebar dan berwarna putih. Pola pertumbuhan daun mirip
tanaman kubis, dimana daun yang muncul terlebih dahulu menutup daun yang
tumbuh kemudian hingga membentuk krop bulat panjang yang berwarna putih
(Sunarjono, 2004).
Menurut Ananda (2005), sawi hijau Brassica juncea L. merupakan
tumbuhan berbatang basah (herbaceus), dimana batangnya lunak berair. Batang
tanaman sawi pendek sehingga hampir tidak kelihatan. Sistem perakaran tanaman
sawi memiliki akar tunggang dan cabang-cabang akar yang menyebar kesemua arah
dengan kedalaman antara 30-50 cm (Heru dan Yovita, 2003).
Stuktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang tumbuh memanjang
dan bercabang banyak. Bunga merupakan bunga banci, mahkota bunganya
berwarna kuning, berjumlah 4 (khas Brassicaceae), benang sarinya 6 mengelilingi
satu putik. Bunganya kecil, tersusun majemuk berkarang (Cahyono, 2003).
Menurut Margiyanto (2008), benih sawi berbentuk bulat kecil,
permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih berwarna coklat
kehitaman. Biji sawi yang diameternya 1 mm berpotensi menghasilkan minyak
karena di kawasan sub tropis, sawi lebih banyak menghasilkan biji daripada daun.
5
media tanam harus didukung dengan drainase dan aerasi yang memadai. Media
tanam yang lazim dijumpai untuk bercocok tanam berupa tanah.
Menurut Dina (1994), media tanam adalah tempat tinggal bagi tanaman.
Tempat tinggal yang baik adalah yang dapat mendukung pertumbuhan dan
kehidupan tanaman. Oleh karenanya media tanam harus memenuhi berbagai
persyaratan antara lain : dapat dijadikan tempat berpijak tanaman, mampu mengikat
air dan unsurhara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, mempunyai
drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban disekitar akar
tanaman, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman, tidak mudah lapuk, mudah
didapat dan harganya relatif murah.
6
berupa benih atau bagian dari tanaman. Menggunakan Bahan Tanam dari
Benih. Jika menanam dengan menggunakan benih, Maka perlu melubangi
media tanam dengan kedalaman yang pendek. Cukup sekitar 1 ruas jari. Jika
menanam menggunakan benih, polybag lebih baik ditutup dengan kertas
tebal atau diletakkan di tempat yang tidak terkena matahari. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat munculnya kecambah. Menggunakan Bahan
Tanam dari Bagian Tanaman. Sedangkan jika menanam menggunakan
bagian dari tanaman langsung, Mama bisa regrow sisa sayuran di dapur atau
melakukan stek tanaman. Stek biasanya dilakukan dengan cara mengambil
ujung batang tanaman yang kemudian dirontokkan daunnya dan hanya
menyisakan 4 lembar daun di paling atas. Jika menanam stek batang, Mama
perlu membuat lubang di media tanam yang lebih dalam, yaitu sekitar satu
jari telunjuk atau disesuaikan dengan panjangnya batang yang digunakan.
Setelah bahan tanam ditanam, maka siram polybag menggunakan air.
7
tanaman dalam media tanam (Soeseno, 1985). Sistem sumbu bersifat pasif, karena
tidak ada bagian-bagian yang bergerak. Sumbu yang digunakan harus memiliki
daya kapilaritas tinggi dan tidak cepat lapuk sehingga dapat berfungsi untuk
menyerap larutan nutrisi.
Cara Menanam Tanaman Menggunakan Hidroponik
1. Pembibitan
Pembenihan dilakukan menggunakan wadah dengan ukuran yaitu lebar 20
cm dan panjangnya 30 cm, tinggi 10 cm. Media yang digunakan adalah
pasir, lalu media dibasahi kemudian benih ditabur pada media dan ditutupi
pasir setebal 1 cm, penyiraman dilakukan dengan sprayer setiap hari.
Setelah berumur 2 minggu sejak disemaikan atau bibit telah berdaun 3-4
bibit tanaman sawi siap dipindahkan ke media tanam yang telah disiapkan.
3. Pemindahan tanaman
Pemindahan bibit sawi dilakukan setelah bibit tanaman telah berumur 2
mingguatau telah berdaun 3 helai kedalam media tanam yang telah
disiapkan.
5. Panen
Pemanenan dapat dilakukan setelah tanaman mencapai pertumbuhan
maksimal yaitu berumur ± 35 hari setelah tanam. Pemanenan dilakukan
dengan cara mencabut akar tanaman sawi dari media tanam.
8
2.6 Pengertian Larutan Nutrisi
Larutan nutrisi merupakan kandungan yang cukup bagi tanaman berupa
unsur hara, yang mengandung semua unsur hara baik mikro ataupun makro yang
diperlukan oleh tanaman. larutan ini diberikan secara khusus sesuai dengan jenis
dan fase pertumbuhan tanaman. Unsur markro terdiri dari C, H, O, N, S, P, K, Ca,
Mg sedangkan unsur mikronya yaitu Fe, Mn, Zn, Cu, Co, B, Mo, Cl.
2.7 Hipotesis
Menurut kami tanaman yang menggunakan media tanam hidroponik akan
tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan media tanam
menggunakan polybag.
9
BAB 3
Metode Penelitian
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Desember 2022 - Sabtu, 14 Januari 2023
Waktu : 16.00 - selesai
Tempat : Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan, Kabupaten
Kuningan. (Kediaman Haitsam Muhammad Hilmi)
10
3.4 Subjek Penelitian
Yang dimaksud subjek penelitian , adalah orang , tempat , atau benda yang
diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa Indonesia ,
1989 : 862 ) . Adapun subjek penelitian dalam tulisan ini , adalah tanaman sawi
yang ditanam dengan media hidroponik dan polybag.
11
BAB 4
Hasil Penelitian
4.1 Alat dan Bahan
Alat :
1. Polybag
2. Sekop
3. Botol bekas
4. Gunting
5. Pisau atau cutter
6. Kain flannel
7. Plastik hitam
Bahan :
1. Benih sawi
2. Pupuk kandang
3. Arang sekam
4. Benih tanaman sawi
5. Rockwool
6. Larutan nutrisi Abmix
2. Penanaman
Benih sawi dapat lansung ditanam pada polybag yang telah disediakan. Buat
lubang pada polybag dengan menggunakan jari lalu letakkan 1-2 butir benih
sawi.
3. Pemupukan
Pupuk yang digunakan dalam pemupukan sawi ini adalah pupuk kendang,
pengaplikasianya dengan cara di tugal dengan dosis 2 gram pertanaman.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan adalah menjaga kesediaan air pada tanaman sawi
ini. Penyiraman dilakukan minimal 1 kali sehari.
12
5. Panen
Setalah sawi berumur 30-40 hari setelah tanam sudah dapat di penen. Cara
panen yang dapat dilakukan yaitu dengan mencabut seluruh bagian tanaman
dan dapat juga dengan memotong batang sawi bagian atas saja dan dapat juga
drngan hanaya memetik daunnya saja.
Media Hidroponik
1. Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1 liter, pisau, gunting, kain
flannel, dan larutan nutrisi.
2. Potong botol menjadi 2 bagian, kemudian lubangi tutupnya.
3. Gabungkan kedua potongan tersebut dengan cara membalik bagian atas
botol menghadap kebawah.
4. Pasang kain flanel pada lubang tutup botol, tujuannya agar dapat meyerap
air nutrisi.
5. Isi lapisan atas botol dengan media tanam seperti pasir, sekam atau
rockwool. Kemudian isi lapisan bawah dengan larutan nutrisi.
6. Tanam bibit tanaman pada lapisan atas botol.
4.3 Hasil
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 24 Desember
2022
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 31 Desember
2022
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 7 Januari 2023
13
Lebar daun 6 cm 7,5 cm 7 cm
Panjang daun 7,5 cm 10 cm 8 cm
Jumlah daun 12 helai
Tinggi tanaman 17 cm
Tabel 1.4 Hasil Pengamatan tanaman sawi dengan media tanah 14 Januari 2023
Tabel 1.7 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 7 Januari
2023
14
Tabel 1.8 Hasil pengamatan tanaman sawi dengan media hidroponik 14 Januari
2023
4.4 Pembahasan
Berdasarkan bibit yang di gunakan dalam Teknik budidaya sawi ini tredapat
2 tanaman dalam polybag dan hidroponik. Masing masing tanaman diamati selama
4 kali dalam 4 minggu. Dapat di ketahui bahwa seiiring dengan meningkatnya umur
tamanan ada kecenderungan semakin meningkatnya tinggi tanaman dari
pengamatan 2 tanaman ini memiliki perbedaan dalam tinggi nya, bahwa tanaman
dengan media polybag menghasilkan tanaman sawi yang lebih tinggi dari media
tanam hidrponik. Selain itu, berdasarkan pengamatan terkait jumlah daun sawi tidak
terlalu banyak, dalam satu tanaman hanya bertambah 1-2 helai daun saja
perminggunya
15
BAB 5
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari hasil proses penanaman tanaman sawi ini dapat disimpulkan bahwa,
perbedaan media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi, dari
penelitian ini menunjukan tanaman sawi dengan media tanam polybag lebih unggul
dari pada media tanam hidroponik.
5.2 Saran
Adapun saran untuk penelitian ini adalah tanaman yang di budidayakan
harus selalu di pantau, agar tau apa saja kekurangan pada tanaman tersebut. Dan
semoga kedepannya penelitian ini dapat di lanjutkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. (2003). Teknik Strategi Budi Daya Sawi Hijau. Yogyakarta: Yayasan
Pustaka Nusatama.
Dasril, J., & Wenny. (2003). Subtitusi Nitrogen dari Urea dengan Tithonia dan
pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Gambir Muda. Jurnal Stigma, 44-43.
Dwijoseputro, G. (1994). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: P.T Gramedia.
Jumin, H. (2022). Agroteknologi Suatu Pendekatan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
Grafindo Persada.
Lahadassy, J., Mulyati, A., & Sanaba, A. (2007). Pengaruh konsentrasi Pupuk
Organik Padat Daun Gamal terhadap Tanaman Sawi. Jurnal Agrisistem, 51-
55.
Lakitan, B. (2008). Dasar-dasar Fisiologis Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
17
LAMPIRAN
1. Pembuatan Media Tanam
2. Penanaman Bibit
18
4. Tanaman Sawi Usia 2 Minggu
19