Anda di halaman 1dari 1

Nama: Muhammad Bintang Amanullah

Kelas: XII MIPA 7

Lebih Dari 70 Ribu Siswa Gagal Ikut SNBP Tahun Ini, Apa Penyebabnya?

SNBP atau Seleksi Nasional Berbasis Prestasi merupakan salah satu jalur seleksi yang digunakan untuk
masuk ke perguruan tinggi negeri. Proses yang dilakukan yakni melakukan seleksi terhadap nilai rapor,
portofolio, dan prestasi lainnya. SNBP merupakan jalur pengganti SNMPTN yang digunakan pada
tahun-tahun sebelumnya. Peran pihak sekolah sangatlah krusial dalam proses berlangsungnya seleksi
ini. Pasalnya pihak sekolah akan menyeleksi siswa berprestasi yang dinyatakan ikut dalam proses
SNBP. Selajutnya pihak sekolah akan mengarahkan untuk pembuatan akun SNPMB, namun semua
dapat berjalan lancar jika pihak sekolah tepat waktu dalam Finalisasi Data PDSS (Pangkalan Data
Sekolah dan Siswa).

Tercatat setiap tahunnya, selalu saja ada sekolah yang terlambat untuk memasukkan nilai kedalam
sistem PDSS. Pada tahun 2022, sebanyak 490 sekolah terlambat memasukkan nilai kedalam sistem
PDSS. Sayangnya angka tersebut naik berkali-kali lipat untuk tahun ini. Tercatat sebanyak 3.000
sekolah dengan total siswa lebih dari 70.000 gagal mengikuti SNBP dikarenakan pihak sekolah
terlambat memasukkan nilai kedalam sistem PDSS. Tentu saja hal ini sangat disayangkan, mengingat
70.000 siswa bukanlah jumlah yang sedikit, mereka harus merelakan harapan mereka untuk mengikuti
SNBP dan harus mempersiapkan banyak hal untuk SNBT dikemudian hari. Faktor utama terjadinya
keterlambatan ini adalah terdapat sejumlah sekolah terutama sekolah negeri yang tidak memiliki tim
khusus teknologi informasi untuk memasukkan data-data sekolah ke sistem seleksi penerimaan
mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. Akibatnya terjadi kesulitan dalam memahami sistem
sehingga tak heran jika terjadi kesalahan dalam pengumpulan data. Pihak sekolah seharusnya
membuka mata selebar mungkin agar tidak terus menyepelekan hal hal penting seperti ini. Sebagai
pihak yang dipercaya dalam mengemban tanggung jawab, sebaiknya pihak sekolah tidak terlalu santai
dalam menanggapi hal hal penting yang mempertaruhkan harapan siswa siswi nya.

Lebih dari 70.000 mimpi terbunuh, lagi dan lagi kelalaian pihak sekolah menjadi faktor utamanya.
Meski program SNBP tak menjadi jaminan masuk perguruan tinggi negeri, setidaknya program ini
dapat mempermulus jalan dikarenakan memiliki jumlah pesaing lebih sedikit jika dibandingkan
dengan program SNBT. Sangatlah mungkin setiap tahunnya terdapat sekolah yang terlambat dalam
Finalisasi Data PDSS, faktor faktor seperti kurang ahlinya tenaga pendidik dalam mengelola teknologi
serta putus sambung nya infomasi dari pusat masih menjadi masalah yang sulit untuk diselesaikan.
Harapan semua pihak tentunya hanya satu, yakni jumlah sekolah yang terlambat dalam Finalisasi Data
PDSS menurun drastis setiap tahunnya. Hal ini dimaksudkan agar tak ada lagi mimpi mimpi indah yang
terbunuh serta kerja keras selama 5 semester yang berakhir sia sia.

Anda mungkin juga menyukai