Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH TERSTRUKTUR

oleh

ANAK AGUNG GEDE RAKA NAKULA SH.MH

Makalah terstruktur ini dibuat sebagai syarat pendaftaran calon


Anggota KPU Provinsi Bali perioda 2018-2023
KATA PENGANTAR
Om Swasti Astu,

Puja dan Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Hyang Widhi
Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya saya dapat menyelesaikan Makalah
Terstruktur sebagai salah satu syarat dalam mengajukan permohonan menjadi Komisioner
Pemilihan Umum ( KPU) Provinsi Bali Periode 2018-2023.
Makalah Terstruktur yang saya buat ini sebagai salah satu syarat pendaftaran menjadi
calon Anggota KPU Provinsi Bali sesuai dengan pengumuamn Tim Seleksi Nomor 08/PP-
Pu/Tim-Sel/51/V/2018 Tanggal 11 Mei 2018. Makalai inipun dibuat sesuai panduan dan
pertanyaan yang sudah ditentukan oleh karenanya makalah ini memang benar sesuai dengan apa
yang saya alami dan saya lakukan baik pada saat aktif dalam organisasi maupun pengalaman pada
saat melaksankan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung tahun 2015 maupun pemilu. tahun
2014 dan 2018 ini.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Istri beserta kedua
anak saya begitu juga keluarga besar saya Kaka, Adik Keponakan serta para sahabat saya yang
selalu memberikan dukungan sepenuh hati selama saya menjalankan tugas-tugas saya di KPU
Badung maupun pada kegiatan organisasi kemasyarakatan sehingga apa yang saya kerjakan
berjalan dengan baik dan lancar.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada sahabat saya
Anggota Komisioner KPU Badung, Bapak Sekretaris beserta seluruh staf KPU Badung atas
kerjasamanya selama ini , bekerja tanpa mengenal lelah dan penuh tanggung jawab sehingga
penyelenggaraan pemilihan dan pemilu berjalan dngan damai dan lancar.
Saya sadari bahwa penulisan makalah terstruktur ini masih jauh dari harapan sempurna,
oleh karena itu saran dan kritikan dari Bapak/ibu sangat saya harapkan untuk perbaikan
kedepannya.
Demikian kata pengantar ini saya buat dengan harapan agar makalah terstruktur ini
dapat dijadikan salah satu pertimbangan bagi Bapak/ibu Tim Seleksi terhadap kinerja dan
integritas saya selama menjalani tugas -tugas di KPU Kabupaten Badung .Terima kasih
Om shanti shanti shanti om
Mangupura, Mei 2018

ANAK AGUNG GEDE RAKA NAKULA,SH.MH

2
DAFTAR ISI
A. Bagian Pertama .................................................................................................................. 5
1. Uraian singkat tentang diri saya dan bagaimana saya dibesarkan dalam keluarga......... 5
2. Uraikan mengenai Pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di luar
pekerjaan resmi sehari - hari. ........................................................................................... 6
3. Dalam Organisasi apa saja anda luangkan waktu anda ( mohon sebutkan organisasi
organisasi tempat anda terdaftar 2 tahun terakhir ). ....................................................... 10
4. Sebutkan lima nama diluar keluarga dan teman kerja yang sering berinteraksi dengan
anda. ............................................................................................................................... 10
5. Sebutkan orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup anda. Mengapa. ................. 11
6. Berikanlah skor dari 0-100 yang mencerminkan skor integritas anda ( dimana 100%
sangat berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa anda
menilai skor anda demikian ? ........................................................................................ 11
B. Bagian Kedua .................................................................................................................... 14
1. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu sering kali terjadi dan seolah-olah tidak terelakan.
Ada kecurangan yang bisa ditolerir dan ada kecurangan/manipulasi yang sama sekali
tidak dapat ditoleransi. Setujuhkah anda dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan dengan
menyebut alasan - alsannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang pernah anda ketahui
atau alami sendiri. .......................................................................................................... 14
2. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seolah olah terpaksa harus melakukan
kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu. apakah yang anda lakukan untuk
mengatasinya? ................................................................................................................ 15
3. Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada situasi dimana anda
harus memutuskan sesuatu dimana dasar hukum yang melandasinya kurang jelas.
Apakah yang anda jadikan pegangan dan mengapa. ..................................................... 16
C. Bagian ketiga..................................................................................................................... 17
1. Apakah anda pernah melakukan kegiatan sosial, politik ,ekonomi dan budaya yang
menurut anda penting?Ceritakan apakah tujuan dari aktivitas itu. Apakah peran anda
dalam kegiatan tersebut. seberapa besar dampak yang telah dihasilkan bagi masyarakat.
Apakah ada dukungan dan kendala yang anda jumpai dalam mencapai tujuan yang anda
impikan. Apakah ada rencana untuk memperbesar aktifitas anda. ................................ 17
2. Sebutkan beberapa orang yang anda anggap berperan besar yang ikut serta dalam aktifitas
anda, apa peran mereka? ................................................................................................ 20
3. Sebutkan alasan anda Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi
selama ini berguna pada saat anda menjadi salah satu seorang anggota KPU Provinsi (
bila anda terpilih). .......................................................................................................... 21

3
D. Bagian Keempat ............................................................................................................... 21
1. Apa tanggapan anda terhadap pernyataan berikut, setiap manusia dalam bertindak selalu
dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk maupun tindakan baik ........... 21
2. Bila anda terpilih menjadi Anggota KPU Provinsi apa yang anda lakukan . .............. 24
3. Bila anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi apakah strategi yang menurut anda
tepat untuk menghindari intervensi negatifdari pihak lain. ........................................... 25
4. Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri anda, siapa saja orang orang yang
harus anda dengarkan mengapa suara mereka penting anda dengar.............................. 26
E. Bagian Kelima................................................................................................................... 27
1. Sejak Kapan anda tertarik dengan masalah kepemiluan dan demokrasi ? mengapa ..... 27
2. Bila anda pernah menulis bukudan atau artikel mengenai pemilu dan demokrasi apa dan
dimuat / diterbitkan dimana serta apa basis argumen buku dan atau artikel tersebut ... 28

4
Makalah Terstruktur

A. Bagian Pertama
1. Uraian singkat siapa diri anda dan bagaimana anda dibesarkan dalam keluarga?
Nama saya Anak Agung Gede Raka Nakula,SH,MH, di KTP tertulis A.A.Gd.R Nakula
,saya Lahir di desa Siangan, Tanggal 22 ( dua puluh dua) bulan Juni tahun 1968, saya
beragama Hindhu, saat ini masih bertugas sebagai Komisioner Pemilihan Umum
Kabupaten Badung, Tempat tinggal sekarang di Jalan Damai No 19 Blok A3, Kavlingan
Lingkungan Bumi Kertha Kerobokan Kaja Kuta Utara Badung,Saya menikah dengan I
Gusti Agung Putri Susilawati,SE dikarunia 2 orang gadis cantik yaitu A.A.Istri Riskhanna
Indira Nakula dan A.A. Istri Kesha Wikhanaya Nakula. Saya tumbuh besar di tempat
kelahiran yaitu Desa Siangan Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar dalam keluarga yang
sederhana Bapak saya Alm A.A.Gde Raka adalah seorang Guru SD dengan jabatan terakhir
sebagai Kepala Sekolah sedangkan ibu saya Alm Jero Candra sebagai ibu rumah tangga.
Jenjang pendidikan saya tempuh mulai SDN 2 Siangan Tamat tahun 1981, melanjutkan ke
SMPN 2 Gianyar Tamat tahun.1984.SMA TP 45 Gianyar tamat tahun 1987 , menyelesaikan
Kuliah S1 di Universitas Mataram tahun 1992 dan dilanjutkan dengan kuliah S2 di
Universitas Mahendradata tamat tahun .2011 Saya besar dan berkembang dalam kehidupan
keluarga sederhana, saya sangat bangga dengan orang tua saya yang sangat gigih dan ulet
serta memiliki tekad yang kuat untuk menyukseskan pendidikan anak anaknya. Saya terlahir
sebagai anak ke 5 (lima) dari 6 (enam) bersaudara, anak pertama Drs A.A.Gde Partha
pensiunan Kepala Sekolah di SLB Klungkung, kedua DR Dra A.A. Istri Rai Sita Laksmi,
Msi sebagai Dosen di Universitas Warmadewa, ketiga A. A. Gde Agung Surya Darma,SH
swasta, empat DR Drs A.A. Gde Oka Wisnumurti Msi sebagai Ketua Yayasan Korpri Prov
Bali dan adik kembar saya A.A.Gde Rai Sahadewa SH,MH menjadi Anggota KPI Provinsi
Bali. Keluarga kecil saya ini, saat ini sudah menjadi keluarga besar , bertambah dengan
hadirnya keponakan, cucu dari keponakan. Saya bersyukur karena ipar - ipar semua bekerja
sebagai PNS, karena kesibukan masing masing memunculkan rasa rindu untuk
berkumpul bersama di hari hari tertentu. Hal yang membagakan lainnya adalah semua
orang tua mendorong anak anaknya untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi
tidak hanya kuliah S1, S2 dan S3. Hidup dikampung memang sangat menyenangkan ,
lingkungan yang sederhana dan didukung kondisi yang masih alami sehingga membentuk
karakter yang jujur , bertanggung jawab dan gotong royong. Bersama teman - teman

5
seangkatan selalu bermain bersama, selalu berkumpul dan bekerja sama dalam segala
kehidupan di kampung kelahiran , ini saya alami sampai tahun 1987 ( SMA) . Tahun 1987
saya sudah mulai kuliah di Universitas Mataram . Saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada orang tua karena dibesarkan dalam kehidupan yang sederhana dan dapat
memberikan bekal ilmu kepada anak anaknya melalui pendidikan. Tak lupa saya haturkan
terima kasih kepada Hyang Widhi karena saya hidup dalam keluarga besar yang rukun
saling menyanyangi saling mensuport dan saling membantu diantara keluarga saya.
2. Uraikan mengenai Pekerjaan saat ini dan bagaimana Anda menggunakan waktu di luar
pekerjaan resmi sehari - hari.
Saya sekarang bertugas sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Badung, yang merupakan lembaga penyelenggara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati ,
Gubernur dan Wakil Gubernur dan Pemilihan Umum DPR DPD DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten / Kota serta pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden. Tugas pokok KPU
Kabupaten Badung adalah menyelenggarakan tahapan-tahapan pemilu yang sudah
ditetapkan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum dan wajib untuk dilaksanakan
tepat waktu. Secara umum tahapan pemilihan umum dapat saya sampaikan sebagai berikut
:
a. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan
penyelenggaraan pemilu, merupakan kewenangan dari KPU RI.
b. Sosialisasi, melakukan sosialisasi penyelenggaraan pemilu di setiap tahapan mengenai
regulasi , serta teknis penyelenggaraan kepada pihak terkait serta bimbingan teknis
kepada badan adhoc.
c. Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, diawali dengan penerimaan DAK2,
pengumuman serta pendaftaran Parpol dilaksanakan di KPU RI, sedangkan KPU
Kabupaten menerima salinan bukti keanggotaan parpol untuk dilakukan penelitian
administrasi dan verifikasi faktual dukungan parpol sampai penetapan rekap hasil
verifikasi faktual partai politik di tingkat Kabupaten Badung sebagai dasar dari KPU RI
untuk menetapkan parpol yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilu 2019.
d. Penyelesaian sengketa Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu dimana proses ini ada di
KPU RI
e. Pembentukan Badan Penyelenggara, Proses pembentukan badan penyelenggara di awali
dengan Pembentukan PPK dan PPS sesuai tahapan pengumuman-pendaftaran sampai

6
pelantikan dan pembentukan KPPS untuk penyelengagaraan tahapan Pemungutan dan
penghitungan suara di TPS.
f. Pemutahiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih, Hasil penyandingan oleh
KPU antara DAK2 dengan DPT terakhir dilakukan pencocokan dan penelitian oleh
petugas PPDP untuk memastikan data dan orang tersebut memang ada di TPS dan
kesesuain datanya. Hasil Pencocokan dan Penelitian ditetapkan oleh KPU Kabupaten
menjadi DPS ,dilanjutkan dengan pemutahiran daftar pemilih hasil DPS ditetapkan
menjadi DPT. PPS diberikan kewenangan untuk mendaftarkan pemilih yang tercecer
melalui pencatatan dalam Daftar pemilih Tambahan (DPTb) yang ditetapkan oleh KPU
Kabupaten Badung.
g. Penataan dan Penetapan daerah Pemilihan (Dapil). Penataan Dapil diawali dengan
penerimaan DAK2 sebagai dasar dalam penataan Dapil, kajian dibuat oleh KPU Badung
yang disosialisasikan melalui uji publik untuk meminta masukan dan respon dari
masyarakat dan partai politik, apakah ada usulan pemisahan dapil atau tidak, hasil dari
uji publik ini dirangkum untuk disampaikan ke KPU Provisnsi dan meminta penetapan
oleh KPU RI.
h. Pencalonan anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi dan Kabupaten serta Pencalonan
Presiden dan Wakil Presiden, terhadap tahap calon DPD , KPU Kabupaten Badung
menerima analisis dukungan ganda dan BMS calon anggota DPD untuk dilakukan
klarifikasi. Hasil klarifikasi ditetapkan oleh KPU Badung dan diserahkan ke KPU
Provinsi Bali untuk dilakukan analisa apakah dukungannya sudah memenuhi syarat
jumlah dan persebarannya atau belum. Apabila ada perbaikan administrasi KPU
Kabupaten Badung kembali melakukan klarifikasi ke anggota pendukung calon DPD
yang bersangkutan. Verifikasi faktual dilakukan oleh KPU Kabupaten Badung kepada
nama pendukung calon DPD untuk memastikan apakah memang benar mendukung atau
tidak. Hasil ini ditetapkan dan dikirim ke KPU Provinsi Bali sebagai dasar penetapan
apakah diperbaiki lagi atau sudah memenuhi syarat. Apabila ada perbaikan kembali
dilakukan verifikasi faktual dan hailnya diserahkan ke KPU Provinsi. Untuk proses
pendafataran calon DPRD Kabupaten Badung dimulai melalui pengumuman
pendafataran, penyerahan berkas calon DPRD kabupaten Badung, penelitian
administrasi, perbaikan admninstrasi apabila ada persyaratan bakal calon yang
diperbaiki, dilanjutkan dengan penetapan bakal calon sementara , hingga akhirnya
penetapan calon tetap serta diumumkan di media massa.

7
i. Pendaftaran dan verifikasi bakal pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden semua
proses ini dilaksanakan di KPU RI
j. Penyelesaian sengketa penetapan calon anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten dan Penetapan Calon Presiden dan Wakil Presiden,. Penyampaian
permohonan gugatan dapat diajukan ke Bawaslu untuk sengketa pemilu sampai dengan
adanya putusan Bawaslu dan PTUN atas putusan yang dikeluarkan oleh Penyelenggara
pemilu yang diperiksa dan diputuskan oleh PTUN . KPU Wajib menindaklanjuti
putusan Bawaslu dan Putusan PTUN.
k. Logistik, berupa proses pengadaan dan pendistribusian logistik. Pengadaan logistik
meliputi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara seperti kotak, bilik, surat
suara, formulir, paku, tinta dan perlengkapan lainnya. Dalam proses distribusi logistik
ke PPK-PPS-KPPS selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menjaga
kelancaran dan keamanan logistik sampai di tempat tujuan.
l. Kampanye, Kampanye dapat dilakukan oleh calon anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi
dan DPRD Kabupaten serta Presiden dan Wakil Presiden dapat dilaksanakan melalui
pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum
dan pemasangan alat peraga kampanye., rapat umum , iklan media massa cetak dan
elektronik. Teknis pelaksanaa akan dilakukan dengan pengaturan jadwal kampanye ,
penetapan zona kampanye untuk menciptakan ketertiban dan keamanan dalam
berkampnye.
m. Laporan dan audit dana kampanye, Langkah awal dalam tahapan ini melalui penyerahan
laporan awal dana kampanye (LADK), dan rekening khusus dana kampanye (RKDK)
semua pengeluaran dan penerimaan dana kampanye peserta pemilu wajib dicatat secara
rinci dan transparan kaena laporan ini akan di audit oleh tim auditor/ akuntan publik dari
KPU.
n. Masa Tenang, dimana masa tenang ini dilakukan penurunan dan pembersihan atribut
kampanye oleh peserta pemilu dan dilarang untuk melaksanakan Kampanye dalam
bentuk apapun.
o. Pemungutan dan penghitungan suara, dimasa persiapan, KPPS akan mengumumkan dan
melakukan penyebaran C6. Surat mandat saksi serta penyiapan TPS. Pemungutan dan
penghitungan suara dilaksanakan mulai pukul 07.00-13.00 dan mulai pukul 13.00-
selesai dilakukan penghitungan suara, hasil di rekap oleh KPPS dan diumumkan di TPS.

8
p. Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara, PPK melalui PPS menerima hasil pemungutan
dan penghitungan suara yang akan dilakukan rapat pleno penetapan perolehan suara.
Rapat pleno penetapan hasil pemungutan dan penghitungan suara dilakukan secara
berjenjang mulai dari PPK- KPU Badung-KPU Privinsi dan KPU RI.
q. Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilu DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten
Kota. Pengajuan permohonan sengketa hasil pemilu dimohonkan ke Mahkamah
Konstitusi, proses perbaikan permohonan sampai putusan MK dan KPU wajib
menindaklanjuti putusan MK.
r. Penyelesaian hasil pemilu presiden dan wakil presiden pada prinsipnya sama melalui
pengajuan ke MK sampai diputuskan oleh MK.
s. Penetapan Perolehan Kursi dan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Badung ini
dilakukan dengan memperhatikan ada tidaknya permohonan sengketa hasil pemilu ke
MK, Penetapan ini ada dua tahapan yaitu penetapan hasil apabila tidak ada sengketa dan
penetapan hasil pasca putusan MK.
t. Pemilu Putaran ke dua. Pemilu presiden dan wakil presiden dilanjutkan ke putaran
kedua apabila Pasangan calon belum ada yang memperoleh prosentase suara 50+1,
Pada prinsipnya tahapan pemilu putaran ke dua sama dengan tahapan pemilu putaran
pertama yaitu : sosialisasi, pemutakhiran data pemilih ,Kampanye, masa tenang dan
logistik,
u. Penetapan hasil pemilu dan, pengucapan sumpah janji presiden dan wakil presiden serta
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Disamping melaksanakan tahapan pemilihan umum, pada saat ini KPU Badung juga
melaksanakan tahan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Tahapan yang sudah
terlaksana adalah Penetapan DPT di Kabupaten Badung dengan jumlah sebanyak 358.125
orang, Pembentukan badan adhoc PPK dan PPS. Sedangkan tahapan yang sedang
berlangsung adalah pembentukan badan adhoc KPPS, pengelolaan logistik serta bimtek
dan sosialisasi, dan Tanggal 27 Juni 2018 merupakan tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali sedangkan
Bulan April Tanggal 17 tahun 2019 diselenggarakan pemungutan suara pemilihan
Legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Saat ini sedang dilaksanakan secara
bersamaan oleh penyelenggara pemilu sehingga membutuhkan waktu yang sangat ekstra
serta konsentrasi dan fokus terhadap penyelesaian tahapan karena setiap tahapan harus
diselesaikan tepat waktu. Efektifitas antara keseimbangan waktu kerja dan sehari hari

9
perlu dijaga, komitmen bekerja berintegritas serta komitmen bekerja penuh waktu
menuntut saya harus lebih fokus ke penyelesaian tugas di KPU. Bekerja penuh waktu
memberikan ruang bagi saya untuk mempermudah dalam pengaturan waktu ketika ada
kegiatan keluarga, adat dan agama . Pengaturan waktu ini dikembalikan kepada komitmen
kerja diri kita sendiri,dimana fokus penyelesaian tahapan pemilu menjadi prioritas utama,
sedangkanwaktu untuk kegiatan lainnya bisa disesuaikan . Selama saya menjadi
Komisioner dan di daulat menjadi Ketua pengaturan waktu antar kepentingan tugas dan
kepentingan lainnya bisa berjalan dengan baik. Istri saya bisa mewakili ketika ada kegiatan
adat . Karena bekerja penuh waktu tidak mengenal kerja libur, tanggal merah sangat
membantu saya dalam mengefektifkan penggunaan waktu kerja dan pengaturan hari hari
lainnya baik kegiatan keluarga maupun kegiatan dalam kehidupam bermasyarakat.
3. Dalam Organisasi apa saja anda luangkan waktu anda ( mohon sebutkan organisasi
organisasi tempat anda terdaftar 2 tahun terakhir ).
Semenjak saya terpilih kembali untuk periode kedua menjadi Anggota KPU Kabupaten
Badung dan dipercaya oleh teman - teman sebagai Ketua maka terbesit di benak saya untuk
fokus bekerja di KPU Kabupaten Badung, hal ini disebabkan karena pengelolaan pemilu
dari tahun ke tahun harus ditingkatkan ,dimana transparansi dan kecerdasan masyarakat
dalam berpolitik sudah semakin baik. Banyak hal yang dijadikan kritikan bahkan bahan
gugatan oleh para pihak yang merasa dirugikan. Peningkatan kwalitas demokrasi membawa
konsekwensi terhadap penyelenggaraan pemilu yang berkwalitas, oleh karena itu saya
berkomitmen untuk mengurangi kegiatan kegiatan pada organisasi yang selama ini saya
pimpin yaitu Yayasan Sentir Bali dan LSM Senapati. Namun masih banyak kegiatan yang
saya lakukan yaitu menjadi lain narasumber pada kegiatan yang berkaitan dengan
demokrasi dan pemilu. Setelah peraturan yang melarang anggota KPU merangkap jabatan
menjadi pengurus organisasi baik berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum maka
saya mengundurkan diri menjadi pengurus organisasi yang saya ikuti. Mengurangi aktiviitas
dalam organisasi bahkan sudah mengundurkan diri untuk menghindari adanya konflik
kepentingan atau hal- hal yang berhubungan dengan kepentingan baik pribadi maupun
kepentingan golongan.
4. Sebutkan lima nama diluar keluarga dan teman kerja yang sering berinteraksi dengan anda.
Ada berapa nama yang sering saya ajak berdiskusi tentang segala hal yaitu :
1. I Made Suweta, SE, sahabat dari tahun 1993 selalu bersama dalam segala kegiatan

10
2. I Wayan Sugiartha, SH, sahabat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan
perlindungan anak
3. Drs I Wayan Juana. SE.MM, sahabat diskusi dalam segala hal baik politik,pemilu
maupun demokrasi
4. I Nyoman Kaler,SE sahabat kuliah yang diajak diskusi tentang budaya - adat
5. Ir. I Gusti Ngurah Darma Kusuma sebagai sahabat dalam kegiatan olah raga dan
rekreasi yang juga merupakan seniman lukis water collour
5. Sebutkan orang-orang yang banyak mempengaruhi hidup anda. Mengapa.
1. Istri saya I Gusti Agung Putri Susilawati, SE , Istri merupakan orang pertama yang
mengerti dan memahami pekerjaan dan kondisi di tempat kerja. Dengan istri saya bisa
berdiskusi berbagai hal ,karena kebetulan istri saya bekerja sebagai PNS yang terlibat
dalam pelayanan publik sehingg sangat memahami bagaimana kinerja dan tugas di KPU
Kabupaten Badung . Terlebih bekerja sepenuh waktu dari pagi sampai malam bahkan
ditinggal ke luar daerah untuk mengikuti rakernas atau bimtek yang diselenggarakan
oleh KPU RI. Saya bersyukur memiliki seorang istri yang penuh pengertian akan tugas
di KPU Ditambah dengan dorongan, suport dan dukungan sepenuh hati membuat saya
lebih percaya diri dan fokus dalam menjalankan tugas di KPU Kabupaten Badung .
2. A.A.Gde Oka Wisnumurti. Disamping sebagai seorang kakak juga sebagai teman yang
bisa diajak diskusi tentang berbagai hal, merupakan seorang yang penuh talenta dan
pintar disegala bidang banyak mempengaruhi pola pikir dan gaya kepemimpinan dalam
mengelola organisasi. Kepiawaian dalam membawakan materi sosialisasi, keluwesan
dalam bergaul serta konsistensi dan profesional dalam melaksanakan setiap kegiatan
menginspirasi saya serta saya jadikan contoh dalam kehidupan di masyarakat dan di
lingkungan kerja. Sejak tahun 2004 saya diikutsertakan dalam mengelola organisasi
bidang demokrasi yaitu Mtv Bali yang bergerak dalam bidang demokrasi, saya banyak
belajar dari beliau. Seorang kakak yang cerdas dan selalu memberikan motifasi dan
dukungan bahkan saran untuk mencapai kesuksesan.
6. Berikanlah skor dari 0-100 yang mencerminkan skor integritas anda ( dimana 100% sangat
berintegritas dan 0% sangat tidak berintegritas). Jelaskanlah mengapa anda menilai skor
anda demikian ?
Saya menilai inegritas saya sebesar 90. Integritas adalah konsep yang menujukkan
konsistensi atau keteguhan perbuatan dengan nilai - nilai dan prinsip. Pada etika integritas
bisa diartikan kejujuran perbuatan yang dilakukan seseorang. Dalam kamus Bahasa

11
Indonesia integritas adalah mutu, sifat,dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang
utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Berbicara masalah integritas lebih menyangkut tentang hati yaitu kemampuan olah nurani
tentang kejujuran,dan ketulusan. Apabila dihubugkan dalam suatu tugas / pekerjaan
integritas merupakan suatu komitmen dan konsistensi tentang apa yang kita katakan dengan
apa yang kita perbuat dalam istilah Bali " satya wacana lan satya laksana". Memang berat
dalam menerapkan integritas butuh komitmen dan konsistensi terlebih dalam mengelola
hajatan pemilihan/pemilu. Namun kunci dasar saya dalam penerapan integritas dalam
pengelolaan pemilu adalah tunduk dan mentaati asas asas pemilu dan asas asas
penyelenggara pemilu.
Ada beberapa alasan saya memberikan skor 90 atas integritas saya :
1. Penerapan asas Transparansi ,diantaranya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
baik anggaran badan ad hoc maupun anggaran kegiatan sosialisasi dan pengadaan.
Keterbukaan anggaran ini memberikan akses bagi masyarakat untuk mengetahui berapa
jumlah dan apa saja yang dianggarkan dalam DPA Pilkada Badung. Keterbukaan kepada
publik ini bisa dibuktikan ketika ada pelelangan logistik, yang diumumkan di web KPU
Badung. Peserta yang mendaftar dikumpulkan dan dijelaskan antara waktu penyediaan
dengan biayanya ( saya menekankan agar kwalitas dan waktu penyelesaian tepat waktu
karena pengadaan itu dibatasi oleh tahapan) , kampanye debat publik dan media massa
KPU Kabupaten Badung mengundang semua media massa dan stasiun televisi ntuk
menjelaskan besarnya anggaran debat maupun anggaran di media massa mengingat di
satu televisi dan koran memiliki penawaran harga yang berbeda beda. Atas transparansi
ini semua kegiatan pengadaan berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah.
2. Penerapan asas Mandiri, adil, jujur dan kepastian hukum yang harus dipegang dengan
teguh hal ini dapat saya buktikan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung
tahun 2015, Tim kampanye Paslon Giriasa mendaftarkan Partai Golkar menjadi Partai
Pengusul , dengan harapan Partai Golkar bisa dicantumkan dalam DCT dan dalam APK.
Perdebatan terjadi tetapi kami tetap komitmen pada regulasi bahwa partai Golkar hanya
bisa sebagai partai pendukung karena pada saat pendaftaran hanya partai Golkar kubu
Agung Laksono yang mendaftar sedangkan Kubu Aburizal Bakrie menyerahkan
dukungan pada saat penetapan pasangan calon .
3. Penyelesaian jadwal kegiatan kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung
tahun 2015 oleh Paslon 1 yang akan menggelar kegiatan pentas seni budaya di Lapangan

12
Desa Canggu, Protes dilayangkan oleh Paslon 2 karena pada hari itu merupakan zona
dan jadwal kampanye dari Paslon 2, atas kerjasama dengan panwaslu Badung dan rapat
koordinasi dengan kedua Tim Kampanye maka pelanggaran tersebut dapat terselesaikan
dengan baik .
4. Saya dengan tegas menolak keinginan dari Bapak Sekretaris PDIP Badung akan
menyerahkan dukungan ke KPU Badung melewati pukul 16.00 wita. Koordinasi untuk
penyerahan dilakukan pukul 16.15 wita, sudah melewati waktu yang ditetapkan dalam
PKPU. Ternyata penyerahan syarat dukungan dilakukan secara serentak di seluruh
Indonesia. Tetapi saya tetap komitmen untuk tidak menerima pendaftrannya, dan
akhirnya pendaftaran diundur esok harinya.
5. Melayani dengan sepenuh hati, koordinasi dan komonikasi sebagai bentuk pelayanan
kepada LO/Tim kampanye. Setiap regulasi baru yang dikeluarkan baik berupa SE
maupun Surat Keputusan oleh KPU RI selalu saya komonikasikan kepada LO/Tim
Kampanye dengan duduk bersama untuk disosialisasikan. Kesepakatan bahwa
undangan melalaui WA dan surat disusul pada saat rapat. Menjadi terobosan yang
sangat bagus karena mempermudah komonikasi dan tidak membirokrasikan hal yang
bisa dikomonikasikan. Puji syukur kepada Hyang Widhi strategi melayani dengan adil,
jujur dan membangun komonikasi yang intens mampu menyelesaikan dengan baik,
Pilkada Badung berjalan dengan aman dan damai.
Jadi secara umum 90 integritas saya daat dipertanggung jawabkan, terbukti di setiap
tahapan penyelenggaraan berjalan dengan aman ,damai dan lancar. Bahkan pada saat
tahapan rapat pleno penetepan pasangan calon terpilih Paslon Nym Giri Prasta- I Ketut
Suiasa , pasangan calon yang kalah yaitu Bapak Sudiana dan Bapak Sutrisno hadir
memberikan ucapan selamat dan siap bersama sama mengawal visi-misi dan program dari
Paslon Giriasa. Hal yang sangat membanggakan saya sebagai penyelenggara karena baru
pertama kali di seluruh Bali pasangan calon yang kalah bisa saya hadirkan pada saat Rapat
pleno penetapan calon terpilih di KPU Badung. Kesuksesan hasil harus juga diimbangi
dengan kesuksesan administrasi melalui asas transparansi dalam pengelolaan anggaran
baik pengadaan barang dan jasa maupun pengelolaan anggaran di internal dengan
pengarsipan, bukti bukti kegiatan (SPJ) yang sangat rapi dan dapat dipertanggung jawabkan
dengan baik.

13
B. Bagian Kedua
1. Kecurangan/manipulasi dalam pemilu sering kali terjadi dan seolah-olah tidak terelakan.
Ada kecurangan yang bisa ditolerir dan ada kecurangan/manipulasi yang sama sekali tidak
dapat ditoleransi. Setujuhkah anda dengan pernyataan tersebut ? Jelaskan dengan
menyebut alasan - alsannya dan beri contoh pada kasus-kasus yang pernah anda ketahui
atau alami sendiri.
Atas pernyataan diatas, saya tidak setuju karena :
a. Kecurangan tetaplah sebuah kecurangan yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,
mentolerir sebuah kecurangan tentu akan menimbulkan kecurangan yang baru, tidak ada
istilah kecurangan yang dapat ditolerir ataupun kecurangan yang tidak dapat ditolerir.
b. Jika praktek kecurangan ini dibiarkan maka kualitas penyelenggaraan dan hasil pemilu
akan menjadi tidak berkualitas.
c. Mentolerir sebuah kecurangan akan menimbulkan ketidak pastian hukum karena semua
permasalahan yang muncul akan diselesaikan melalui kesepakatan - kesepakatan yang
melanggara hukum, kesepakatan yang dialaksanakan ini berpotensi besar menimbulkan
kekacauan dan kerunyaman tahapan dan penyelenggaraan pemilu. Justru saya
mendukung agar kecurangan sekecil apapun harus diproses secara hukum untuk
menimbulkan efek jera bagi semua pihak terkait .Hukum harus dijadikan panglima
sehingga setiap tahapan penyelenggaraan harus berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang mengatur. Harus disadari bahwa kecurangan sekecil apapun yang
dilakukan oleh penyelenggara akan dijadikan dasar gugatan oleh yang berkepentingan,
gugatan/sengketa ini akan membawa konsekwensi atas kecurangan yang dilakukan yaitu
pelanggaran kode etik bagi penyelenggara yang berujung pemecatan. Oleh karena
komitmen bekerja berintegrita harus tetap dijaga dan dilaksanakan demi
penyelenggaraan pemilu yang damai, aman santhi lan jagadhita.
Ketidaksetujuan saya terhadap pernyataan tersebut dapat saya buktikan pada beberapa
pengalaman saya yaitu :
1. Saya menolak kesepakatan Tim Kampanye pada pilkada Badung tahun 2015 untuk
membuat APK berupa stiker yang dipasang di mobil konstituennya, karena tidak sesuai
dengan regulasi. Saya tetap konsisten pada penerapan peraturan bahwa pemasangan
stiker di mobil tidak diperbolehkan.
2. Ada kesepakatan saksi dan KPPS pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati badung tahun
2015 untuk menyelesaikan pemungutan suara di Rumah Sakit tepat jam 13.00 tetapi

14
masih ada yang belum menggunakan hak pilihnya ,karena pada saat bersamaan saya ada
monitoring di Rumah Sakit Kapal . Saya tetap melarang dan terus melakukan
pemungutan suara sampai semua yang tercatat menggunakan hak suaranya sehingga
pemungutan suara tetap dilanjutkan.
3. Kasus yang terjadi ketika pemilihan Presiden dan Wakil Presiden saya di telphun oleh
PPK dan PPS Kelurahan Kuta karena ada pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya
tetapi tidak menunjukan surat keterangan pindah memilih (Form A5). Memang benar ada
3 ( tiga) bus wisatawan lokal di kelurahan Kuta memaksa untuk menggunakan hak
pilihnya, hanya menyodorkan KTP saja tanpa ada surat keterangan pindah memilih
(Form A5). Hanya sebagian kecil yang menunjukkan surat keterangan pindah memilih
dan pemilih sudah diditribusikan ke TPS terdekat langsung pada saat itu. Karena syarat
pindah memilih tidak terpenuhi maka kami tetap menolak agar pemilih tidak memilih di
Kuta.
4. Pada saat pemiliahan umum ada 7 (tujuh) orang yang membawa C6 atas nama orang
lain di TPS 45 Lingkungan Puri Gading Jimbaran Kuta Selatan dan diketahui oleh KPPS,
atas laporan anggota KPU Badung Korwil Kuta selatan saya perintahkan agar segera
dilaporkan dan diproses secara hukum untuk memberikan pelajaran bagi semua pihak
bahwa penyelenggaraan pemilihan umum tidak dipakai ajang permainan, kasus berlanjut
ditangani oleh pihak Panwaslu dan Aparat Kepolisian.
2. Pernahkah anda menghadapi situasi dimana anda seolah olah terpaksa harus melakukan
kecurangan/manipulasi untuk mencapai tujuan tertentu. apakah yang anda lakukan untuk
mengatasinya?
Tidak pernah, karena sejak awal dalam penyelenggaraan pemilu saya sudah
berkomitmen sebagai penyelenggara yang berintegritas, taat pada asas - asas penyelenggara
pemilu di setiap tahapan pemilu ,terhadap situasi apapun yang saya hadapi jika
menyimpang dari norma hukum akan saya tolak dengan tegas. Konsep memberikan peluang
untuk melakukan kecurangan maka akan memunculkan kecurangan- kecurangan baru.
Ketika semua dilakukan dengan curang maka kwalitas pemilu dan kredibilitas
penyelenggara pemilu sangat tidak bermartabat. Jika melakukan kecurangan dan sulit untuk
memeprtahankan argumen atau jawaban saya dalam menghadapi gugatan oleh pihak yang
merasa dirugikan , dalil dan pembuktian apapun dijadikan alat bukti akan sangat lemah dan
tidak berdasar.vPerlu disadari sanksi besar yang ada di depan mata kita sebagai
penyelenggara berupa sanksi kode etik oleh DKPP dan sanksi Pidana.

15
Cara saya mengatasi bila ada situasi seperti ini sebenarnya sangat sederhana yaitu :
- Menunjukkan jati diri sebagai seorang yang berintegritas artinya berintegritas tidak saja
melalui tanda tangan diatas kertas saja,atau integritas di bibir saja tetapi ditunjukkan
dengan prilaku yang berintegritas, sehingga apa yang disampaikan ke peserta pemilu ,
masyarakat pasti akan diterima dengan baik.
- Saya menjadikan hukum sebagai panglima dalam arti memberikan penjelasan dan
pemahaman agar menjadikan hukum sebagai pegangan utama dalam menyelesaikan
persoalan , selalau memberikan pemahaman bahwa kecurangan yang diperbuat, akan
menimbulkan sanksi hukum yang berat.

3. Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali kita dihadapkan pada situasi dimana anda harus
memutuskan sesuatu dimana dasar hukum yang melandasinya kurang jelas. Apakah yang
anda jadikan pegangan dan mengapa.
Perkembangan jaman dalam kehidupan bermasyarakat berimplikasi juga terhadap
perkembangan regulasi yang mengaturnya. perubahan cepat yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat akan menjadi masalahjika berkaitan dengan hal yang tidak atau belum diatur
dengan jelas dalam suatu peraturan perundang-undangan, Terdapat kemungkinan suatu
peraturan perundang-undangan dapat mengatur kehidupan manusia secara tuntas
adakalanya suatu peraturan perundang-undangan tidak jelas atau bahkan tidak lengkap yang
berakibat adanya kekosongan hukum di masyarakat. apabila mengacu kasus Hukum di
pengadilan maka kewenangan Hakim untuk menemukan hukum baru. Ketika saya
dihadapkan pada situasi dimasyarakat untuk memutus masalah yang dasar hukumnya tidak
jelas saya akan berpegangan pada Norma yang hidup dalam masyarakat, dengan
penyelesaian kasus musyawarah mufat, mengapa :
- Berusaha menggali dan mendengarkan keterangan kedua belah pihak atas duduk
perkaranya serta melakukan kajian hukum yang dikaitkan dengan norma- norma yang
berlaku di masyarakat, hasil kajian ini dapat memberikan kesimpulan siapa yang salah
dan siapa yang benar, namun diperlukan strategi dalam penyampaiannya ke pada pihak
yang berselisih agar tidak ada ketersinggungan terhadap diri saya. Kebenaran dan
kesalahan yang dilakukan oleh para pihak yang berselisih disampaikan secara obyektif
, apakah norma yang berlaku..
- Penyelesaian yang paling tepat atas perselisihan di masyarakat adalah melalui
musyawarah mufakat. Pengertian dan pemahaman akibat hukum yang muncul ketika
kasus ini akan dilanjutkan ke pihak yang berwenang tidak akan memberikan dampak
16
yang positif tetapi akan menimbulkan suatu pertentangan dan permusuhan untuk
selamanya. Tetapi apabila penyelesaian secara mufakat tidak terpenuhi maka saya
menyarankan diselesaikan melalui jalur hukum yang ada sehingga keadilan diperoleh
melalui putusan pengadilan dengan konsekwensi resiko yang harus ditanggung.
- Saya harus menyadari bahwa saya bukan seorang hakim yang harus menyidangi suatu
kasus apalagi dalam kehidupan bermasyarakat rasa kekeluargaan, rasa harmonis saling
bantu dan gotong royong sesama warga harus terus dibina , juga berusaha mencegah
adanya konflik terlebih konflik kepada saya akibat memutus suatu kasus yg tidak
menjadi kewenangan saya.

C. Bagian ketiga
1. Apakah anda pernah melakukan kegiatan sosial, politik ,ekonomi dan budaya yang menurut
anda penting?Ceritakan apakah tujuan dari aktivitas itu. Apakah peran anda dalam kegiatan
tersebut. seberapa besar dampak yang telah dihasilkan bagi masyarakat. Apakah ada
dukungan dan kendala yang anda jumpai dalam mencapai tujuan yang anda impikan.
Apakah ada rencana untuk memperbesar aktifitas anda.
Ada beberapa kegiatan yang sangat penting saya lakukan :
- Kegiatan sosial, yaitu sebagai Penasehat Lebih Green Village memberikan masukan dan
strategi dalam memanfaatkan lahan kosong melalui gerakan penghijauan berbasis
ekonomi untuk masyarakat Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Ada sekitar 5 hektar tanah
milik desa pekraman yang dimanfatkan dengan penanaman pohon mahoni, jeruk bali,
kajimas, juwet, majegau, dukungan dari tokoh masyarakat sangat luar biasa bahkan PT
Sempoerna , Universitas Warmadewa mengarahkan programnya di Lebih Green Village
bahkan Iwan Fals di sela konser menyempatkan waktu untuk ikut berpartisipasi
menanam pohon Jeruk Bali. Kegiatan ini memberikan dampak yang sangat positif bagi
masyarakat karena memberdayakan lahan non produktif menjadi lahan produktif untuk
peningkatan ekonomi masyarakat lebih, seacra tidak langsung menumbuh kembangkan
partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, disamping itu
menyediakan bahan bahan upacara bagi keperluan umat hindhu. Kendala yang dihadapi
kedepan menyangkut soal anggaran pemeliharaan tanaman dan pengangkatan air untuk
penyiraman tanaman, hal ini perlu dicarikan solusi dengan partisipasi stakeholder.
- Sebagai Ketua Yayasan Sentir yang menyelenggarakan pendidikan non formal diluar
sekolah/ Bimbingan Belajar Gratis kepada masyarakat miskin di Desa Siangan, antusias
anak anak untuk ikut bimbingan belajar sangat luar biasa, semua pelajaran sekolah di
17
perdalam di sehingga anak anak dapat mengikuti perkembangan belajar di sekolah.
Kegiatan tidak saja tentang pendidikan formal namun diberikan pembelajaran
pengenalan lingkungan dengan memungut sampah plastik, dan rekreasi ketempat
bersejarah seperti Tampaksiring. Program ini dilaksanakan untuk membantu anak
anak yang kurang mampu dalam mengikuti pelajaran disekolah, meringankan beban
orang tua untuk memberikan pendidikan tambahan, menanamkan sejak dini tentang
etika, sopan santun, cinta tanah air dan lingkungan serta memupuk rasa kebersamaan,
dan gotong royong . Program ini sangat membantu untuk bersaing mendapatkan
sekolah menengah pertama (SMP) Kendala yang dihadapi adalah susahnya untuk
mencari tenaga pengajar yang bekerja secara sukarela , fasilitas tempat mengajar masih
kurang memadai.
- Segi Ekonomi, sebagai tenaga Pendamping Desa / Fasilitator desa dalam Program CBD
(Comonity Based Development) dan Program Gerbang Sadu yang dicanangkan oleh
Pemerintah Provinsi Bali. Sebagai pendamping desa digelontorkan dana desa sebesar
Rp 100 juta ( CBD) dan RP 1 milyar ( program Gerbangsadu) untuk pemberdayaan
masyarakat miskin di Desa Pekraman. Pelaksanaan kedua Program ini pada prinsipnya
sama yaitu dengan pemberdayaan masyarakat miskin melalui program simpan pinjam
atau penggemukan ternak dan ekonomi produktif lainnya. Program ini digali melalui
paruman desa, dengan membuat petunjuk teknis dan program yang akan dilaksanakan
sesauai dengan potensi diri masing - masing warga di desa tersebut. Atas program ini
ada warga yang meminjam untuk usaha dagang, ada yang memilih penggemukan ternak
sapi-babi- itik , ada yang memilih program simpan pinjam untuk penggembangan
kerajinan..Tujuan Fasilitator Desa di program ini adalah mendampingi desa pekraman
dan pengelola program untuk memastikan bahwa proses program sesuai dengan SOP
dan tepat sasaran. Melalui pendampingan desa saya harus mampu memberikan
pengertian dan tanggung jawab kepada krama miskin atas pinjaman yang harus
dipertanggung jawabkan dengan baik, selain itu tujuan dari program ini adalah
meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakayt melalui kegiatan dana bergulir. Terhadap
program CBD/Gerbangsadu saya sebagai fasilitator desa mendapat dukungan dari tokoh
masyarakat . Kendala yang dihadapi adalah minimnya warga yang mau menjadi
pengurus dalam mengelola program ini, kurangnya sumber daya manusia khsususnya
dalam bidang pengelolaan keuangan sehingga pembuatan laporan sedikit terkendala.
Adanya pertentangan atas persepsi program, ada sebagian masyarakat agar dana

18
program diberikan kepada yang mampu tidak hanya diberikan kepada warga miskin .
Kendala lainnya adalah tidak ada sanksi tegas bagi penerima program yang tidak
mempertanggung jawabkan program yang diberikan kepadanya.
- Kegiatan Politik, tahun 2004 saya sebagai koordinator dan pendamping desa bidang
politik di KP3B ( Konsorsium Pendidikan Pemilih Partisipatif Bali ) melakukan
kegiatan pendampingan di desa/kelurahan dengan berbagai kegiatan seperti sosialisasi
dan FGD tentang pemilihan umum secara langsung. Hal ini sangat penting dilakukan
karena tahun 2004 baru pertama kali dilaksnakan pemilihan umum secara langsung,
Pendampingan Desa dengan memberikan sosialisasi bagaimana tahapannya, tata cara
pemilihan serta memberikan pemahaman tentang arti penting suara pemilih dalam
pemilu. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pendidikan politik kepada
masyarakat akan arti penting pemilu, tahapan - tahapan pemilu , meningkatkan
partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya serta mencegah adanya golput
, bersama sama menjaga pemilu langsung berjalan aman dan damai. Kendala yang
dihadapi memang masih minimnya tingkat kehadiran masyarakat dalam kegiatan
sosialisasi sehingga menyulitkan saya dalam menyampaikan materi sosialisasi, masih
kurang pahamnya akan arti penting suara pemilih, masih beranggapan bahwa "memilih
tidak memilih hidup saya tetap seperti ini"
- Kegiatan politik , seni budaya dan olah raga juga saya lakukan pada saat menjadi
Sekretrais KNPI Badung Pendidikan politik, seni budaya dan olah raga dilakukan
dengan menyasar sekolah sekolah di Kabupaten badung. pendidikan politik melalui
sosialisasi dan FGD yang melibatkan osis di masing-masing sekolah. Kegiatan seni
budaya melalui pementasan seni tari, olah vokal maupun tarian modern dan drama tari
sesuai potensi yang berkembang dan ada di sekolah SMA/SMK se Badung Kegiatan
olah raga dengan melaksanakan kegiatan lomba drum band tingkat SMA se Badung
dan kejuaraan Bulu Tangkis tingkat SD dan SMP se Badung. Tujuan kegiatan ini adalah
memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk ikut berpartaisipasi dalam pemilu
, menjaga pemilu damai, dan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani serta dengan
tegas tolak golput. Pentas seni budaya membawa dampak yang sangat luar biasa karena
di setiap sekolah berusaha menciptakan tarian -tarian yang menjadi maskot Sekolahnya
dan mendorong pengembangan bakat siswa melalui kegiatan ekstra kulikuler karena
KNPI memberikan wadah dan ruang untuk menyalurkan bakat seni dan kemampuan
siswa selama latihan di sekolah melalui bidang olah raga mampu menggali bibit yang

19
berbakat dan potensial untuk dikembangkan dalam cabang bulutangkis pada even even
kejuaraan tingkat sekolah maupun nasional. Selain itu dapat membantu siswa yang
berprestasi untuk mencari sekolah di tingkat lanjutan. Kendala dari kegiatan politik
,ekonomi dan budaya ini adalah kontinuitas program pelaksanaan yang didukung oleh
kreatifitas SDM dan anggaran yang menunjang keberlangsungan program tersebut.
- Pengalaman dalam melakukan kegiatan sosial- ekonomi- politik-seni budaya dan olah
raga memang memberikan motivasi bagi saya untuk membuat sebuah rencana kedepan.
Saya sadari bahwa dalam membuat rencana tidak bisa hanya dengan semangat saja tapi
perlu ada lembaga yang berbadan hukum agar setiao kegiatan itu dapat dipertanggung
jawabkan. Maka saya mendirikan Yayasan Sentir Bali, yang saya yakini melalui
yayasan ini rencana saya akan bisa terwujud, walaupun secara pribadi yang berkaitan
dengan tugas di KPU berdasar perintah UU untuk mengundurkan diri tetapi secara
moral akan tetap saya dukung kepada pengurus Yayasan yang baru sehingga rencana
kerja yang sudah dibuat bisa tercapai dengan baik.
2. Sebutkan beberapa orang yang anda anggap berperan besar yang ikut serta dalam aktifitas
anda, apa peran mereka?
- Pada kegiatan Lebih Green Village orang-orang yang terlibat adalah I Made Suweta
sebagai ketua pelaksana kegiatan, Koming Arya Sedana sebagai sekretaris dan selaku
penanggung jawab penggalian dana , I Wayan Korem sebagai tokoh masyarakat yang
memfasilitasi dalam permohonan bibit pohon dan pelaksanaan kerjasama dengan pihak
ketiga beserta ,Jro Bendesa Wyn Spot dan I Wayan Wisme kelian Tempekan sebagai
penasehat kegiatan dan penggerak masyarakat dalam membantu kegiatan tersebut.
- Pada kegiatan Bimbingan Belajar orang yang mendukung kegiatan tersebut adalah A.A
Gde Krisna Murti sebagai tim penggerak dan pelaksana kegiatan, Ida Bgs Putra Manuaba
I Putu Bagus Ariswismaya, I Made Merta Adi , Agung Trisna yang masing masing
bertugas sebagai relawan pengajar.
- Orang terlibat dalam kegiatan program CBD dan Gerbang Sadu adalah Prof. P Windia I
Wayan Baskara , Agung Wisnumurti sebagai tim ahli program, I Wayan Wira sebagai
koordinator wilayah serta Jro Bendesa yang mendapatkan program CBD dan
Gerbangsadu.
- Kegiatan di KNPI Badung melibatkan I Wayan Puspa Negara sebagai Ketua KNPIyang
bertugas memberikan arahan dan penganggaran kegiatan , I Nyoman Yudayasa, I Made

20
Suwetha, I Wayan Suardika, I Nyoman Buda , dan Nicolas Pandhur yang masing -
masing sebagai pelaksana teknis kegiatan.

3. Sebutkan alasan anda Apakah pengalaman anda dalam melakukan kegiatan berorganisasi
selama ini berguna pada saat anda menjadi salah satu seorang anggota KPU Provinsi ( bila
anda terpilih).
Pengalaman di setiap organisasi yang saya lakukan tentu sangat berguna dan
memberikan manfaat terhadap pekerjaan saya di KPU Provinsi . Jika terpilih nantinya
dengan berorganisasi saya sudah dilatih untuk berinteraksi dengan anggota
masyarakat,termasuk dengan sesama anggota organisasi yang memiliki latar belakang
pendidikan dan pola pikir yang beraneka ragam. Organisasi yang saya tekuni juga
memberikan pembelajaran diri dengan pengalaman-pengalaman dalam menganalisa
berbagai masalah, menumbuhkan kepercayaan diri ketika bertatap muka dengan
masyarakat dalam memberikan sosialisasi. Melalui organisasi saya dapat pula mengetahui
karakter seseorang sehingga saya bisa lebih supel untuk berinteraksi dalam hidup
bermasayarakat. Pengalaman berorganisasi ini sangat berguna bagi saya bila dihubungkan
dengan pekerjaan di KPU Provinsi karena pekerjaan di KPU sangat erat kaitannya dengan
politik yang nantinya akan berinteraksi dengan seluruh stakeholder baik pemerintah, peserta
pemilu maupun penyelenggara dimasing tingkatan dan masyarakat. Pengalaman
berorganisasi tidak akan menyulitkan saya dalam membangun interaksi dengan
siapapun,bahkan melalui organisasi saya dapat melatih kreatifitas dan inovasi melalui
kegiatan yang menarik. Hal ini juga berkaitan dengan inovasi dan kreasi di dalam
melakukan sosialisasi tentang pemilu, dan menggali kreatifitas dengan melihat segmen
masyarakat yang menjadi target sosialisasi. Organisasi juga mengajarkan saya bekerja
dengan penuh tanggung jawab, profesional dan tepat sasaran, termasuk berkaitan dengan
pelaporan di setiap kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab baik laporan kegiatan maupun
laporan keuangannya.

D. Bagian Keempat
1. Apa tanggapan anda terhadap pernyataan berikut, setiap manusia dalam bertindak selalu
dapat dipengaruhi oleh pihak lain, baik tindakan buruk maupun tindakan baik. Dalam
menyelenggarakan pemilu anggota KPU Provinsi / KPU Kabupaten Kota juga dapat
dipengaruhi oleh pihak pihak yang memiliki kepentingan tertentu, baik yang sejalan
maupun yang tidak sejalan dengan misi kpu provinsi atau KPU Kabupaten Kota. Pihak

21
manakah menurut anda yang bisa dijadikan mitra dalam mendukung misi KPU Provinsi
dan KPU Kabupaten/kota dan sebaliknya pihak manakah yang harus anda waspadai dapat
mengganggu misi KPU provinsi dan atau KPU Kabupaten.
Saya sependapat terhadap pernyataan tersebut, karena dalam kehidupan manusia dalam
bermasyarakat pasti dipengaruhi oleh dua hal yaitu pengaruh baik dan pengaruh buruk.
Apalagi dalam konsep mengelola pemilu yang bersentuhan langsung dengan urusan politik
, dimana berurusan dengan kepentingan orang yang mengejar kekuasaan dengan sebuah
hasil keputusan ada yang kalah dan ada yang menang. Ada kewajaran dari pelaku politik
praktis untuk melakukan berbagai upaya dalam memuluskan langkahnya menuju jabatan
yang diinginkan. Tentu hal ini kembali kepada prilaku dalam berinteraksi serta karakteristik
individu dalam menjalankan tugas kepemiluan .Pengaruh terhadap diri saya apapun itu baik
pengaruh buruk maupun baik yang berkaitan dengan tugas tugas penyelenggara tentunya
harus dipikirkan dengan matang untuk dicermati dan dikaji . Saya bersyukur pengalaman
dalam organisasi, pengalaman dua periode sebagai penyelenggara dan jabatan Ketua
memberikan kematangan dalam konsep berpikir dan prilaku saya dalam setiap pergaulan
serta mempertimbangkan akibat hukumnya, hukum atau Undang-undang selalu dijadikan
dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan . Pengaruh buruk saya tolak dengan tegas
, kalau pengaruh baik akan saya pertimbangkan apakah dibalik kebaikannya ada maksud
dan tujuan tertentu mengingat semua pengaruh itu dilandasi dengan dasar politik yaitu
kepentingan. Jangan sampai pengaruh baik yang diberikan justru menjebak saya dalam
perangkap kepentingan politik. Jadi kunci dalam berinteraksi adalah integritas diri,
komitmen , jujur dan tegas serta selalu berpegangan pada norma hukum dalam setiap
tindakan. Ketika konsistensi dalam menjaga integritas dan komitmen diri dalam
menjalankan tugas kepemiluan maka saya yakin visi misi KPU akan dapat tercapai dengan
baik,karena siapa lagi yang harus menegakan visi-misi KPU jika bukan penyelenggara itu
sendiri.
Dalam menjalankan tugas sebagai KPU Provinsi, partisipasi stakeholder sangat
dibutuhkan terkait dalam satu sistem . KPU Provinsi tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa
dukungan dan partisipasi pihak ketiga sebagai mitra kerja . Saya sering menyebut Mitra
Kerja KPU Provinsi dalam setiap sosialisasi adalah 4 (empat pilar) menuju pemilu sukses
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah dalam mengalokasikan anggaran
pemilu, memberikan fasilitasi orang untuk sekretariat dan infrastruktus berupa ruangan
untuk kantor sekretariat PPK,PPS,KPPS. Berkoordinasi dengan Disdukcapil dalam

22
melakukan pemutakhiran data pemilih, Satpol PP dalam membersihkan alat peraga
kampanye. Mitra dengan TNI/Polri dalam menjaga keamanan wilayah sehingga warga
negara merasa aman dalam menggunakan hak pilihnya.
2. Partai Politik sebagai wadah dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat
pada umumnya serta konstituennya pada khususnya dalam upaya peningkatan
partisipasi pemilih dalam pemilu. Partai politik sebagai wadah melahirkn pemimpin
bangsa. Sebagai peserta pemilu parpol juga bertanggung jawab dalam menjaga
keamanan-kedamaian dan kelancaran jalannya pemilu.
3. Penyelenggara Pemilu, yaitu KPU beserta jajarannya dan Bawaslu beserta jajarannya
sebagai tulang punggung penyelenggara pemilu wajib hukum bagi KPU bekerja
sinergis berdasarkan asas penyelenggaraan pemilu sedangkan bawaslu sebagai
pengawas selalu melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan tahapan pemilu,
berupa pencegahan dini sebagai langkah awal selalu diingatkan kepaa pemyelenggara
untuk mencegah terjadinya pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh
penyelenggara maupun peserta pemilu
4. Masyarakat/ stakeholder , partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam proses
pemilu ini, partisipasi baik sebagai penyelenggara pemilu, pemantau pemilu atau
relawan demokrasi dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak
suaranya dalam pemilu. Karena suara rakyat menentukan nasib bangsa lima tahun
kedepan, rakyat mempunyai kedaulatan untuk menentukan pemimpinnya. Pemilih
berdaulat negara kuat. Jadi tanpa keempat pilar tersebut penyelenggaraan pemilu tidak
akan bisa berjalan.
Yang perlu diwaspadai karena dapat mengganggu visi-misi KPU Provinsi adalah :
- Lembaga Quick count yang kadang kadang menentukan hasil perolehan suara tidak
sama dengan lembaga quick count lainnya. Lembaga survey selalu membingungkan
masyarakat karena hasil dari satu lembaga survey dengan lainnya menyuguhkan hasil
yang berbeda. hasil ini berimplikasi pada hasil rekapitulasi penghitungan suara yang
dilakukan oleh KPU. Bagi pendukung yang kalah, seolah - olah KPU melakukan
kecurangan kecurangan dalm proses penghitungan dan rekap disetiap jenjangnya.
- Oknum caleg yang tidak siap kalah, biasanya oknum caleg yang gagal meraih kursi
selalu mencari kesalahan penyelenggara dengan cara apapun, baik demo, gugatan
maupun laporan ke DKPP.

23
- Oknum masyarakat sebagai provokator dengan penyebaran hoax, ujaran kebencian dan
sara secara sengaja untuk menciptakan kegaduhan, kerusuhan dan kegagalan
penyelenggaran pemilu.
2. Bila anda terpilih menjadi Anggota KPU Provinsi apa yang anda lakukan .
Pengalaman menjadi anggota KPU Badung selama 10 tahun dan menjadi KPU Badung
selama 5 tahun terdapat banyak hal yang sudah saya lakukan tentunya pengalaman yang
baik selama menjadi Komisioner di Badung akan saya terapkan di tempat yang baru. Ada
3 (tiga) hal penting yang perlu saya lakukan :
1. Introspeksi diri, Intropeksi ini diperlukan agar saya dapat menilai diri sendiri selama
menjalani tugas di KPU Badung. Jika pada intropeksi ini kita menemukan adanya
kesalahan, maka kita dapat dengan segera memperbaikinya dan hal positih yang sudah
saya lakukan akan saya terapkan di KPU Provinsi .Pengalaman di KPU Badung
tentunya menjadi introspeksi saya dalam menjalankan tugas baru di KPU Provinsi.
Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Karenanya, introspeksi yang dilakukan
setelah saya selesai melakukan sesuatu akan berguna untuk memperbaiki hal yang telah
terjadi kedepannya.. Memberikan contoh yang baik "Tut Wuri Handayani" kepada
bawahan/kesekretariatan dengan menunjukan sikap displin, semangat dan tanggung
jawab Bekerja bersama dilandasi dengan hati gembira , kolektif kolegial serta
tempatkan tupoksi sebagai landasan dalam bekerja.
2. Konsolidasi internal, Konsolidasi internal dilakukan untuk memperkuat, membangun
kerjasama antara Komisioner dengan Kesekretariatan untuk mencapai tujuan bersama
yaitu suksesnya penyelenggaraan pemilu berupa sukses hasil dan sukses administrasi.
Konsulidasi internal ini akan saya lakukan dengan berbagai langkah :
- Konsolidasi internal untuk menyatukan persamaan pemahaman akan tugas pokok
di masing masing biro/divisi. Tempatkan tugas kita masing masing , Komisioner
mempunyai tugas kebijakan tentang kegiatan - kegiatan di setiap tahapan pemilu
serta merancang bentuk dan jenis kegiatan yang disesuaikan dengan DPA,
sedangkan sekretariatan/sekretaris mempunyai tugas mendukung anggaran dan
teknis pelaksanaan semua kegiatan yang di tetapkan oleh Komisioner.
- Membiasakan mengambil sebuah keputusan melalui rapat koordinasi/rapat pleno
sehingga keputusan yang ditetapkan merupakan hasil keputusan bersama sehingga
menjadi tanggung jawab bersama untuk mensukseskannya.

24
- Membangun sebuah team work yang solid penuh kekeluargaan , gotong royong
sehingga selalu "bekerja bergembira" memberikan tanggung jawab pekerjaan
kepada Pokja ( kelompok kerja) yang dibentuk karena Pokja ini sudah terdiri dari
gabungan beberapa staf yang ada di masing masing bagian sedangkan divisi yang
menjadi tupoksinya hanya sebagai koordinator pengawasan sejauh mana proses
pekerjaan sudah dilakukan. Membentuk "paiketan suka duka" sebagai bentuk rasa
kekeluargaan kepada semua warga KPU Provinsi baik suka maupun kedukaan.
Membangun solidaritas dalam bentuk kegiatan baik oleh raga, out bound, maupun
tradisi "ngelawar" kegiatan ini mampu membangun rasa kebersamaan dan
mempererat rasa persaudaraan.
3. Koordinasi eksternal, Tidak bisa dipungkiri kesuksesan penyelenggaraan pemilu tidak
bisa lepas dari dukungan pihak ketiga seperti partai politik, masyarakat/stakeholder,
dan pemerintah. Tidak ada Partai Politik maka akan tidak ada pemilu, Tidak ada
masyarakat maka tidak ada sebagai penyelenggara pemilu ( adhoc), dan masyarakat
pemilih serta tidak ada pemerintah tidak ada anggaran , tidak ada yang menjaga
keamanan. Artinya semua komponen masyarakat harus diberdayakan dan dilibatkan
untuk bersama sama menyukseskan pemilu. Salah satu cara adalah membangun
komunikasi yang intens terhadap perkembangan regulasi dan permasalahan yang
sedang berkembang sehingga terbangun suatu hubungan kerja sama dalam upaya
menjaga integritas penyelenggaran pemilu serta terselenggaranya pemilu yang damai
shanti lan jagatdhita. Saya akan selalu membangun komunikasi dan koordinasi dengan
semua komponen masyarakat dalam upaya membangun pemahaman yang sama
terhadap tahapan penyelenggraan pemilu, arti penting demokrasi serta pelaksanaan
pemilu yang aman damai shanti lan jagadhita.
3. Bila anda terpilih menjadi anggota KPU Provinsi apakah strategi yang menurut anda tepat
untuk menghindari intervensi negatifdari pihak lain.
Startegi saya hanya berintegritas karena ini kembali kepada karakter dan prilaku kita,
apabila sebagai penyelenggara masih diliputi oleh kepentingan - kepentingan tertentu pasti
dengan mudahnya intervensi negatif itu akan masuk. Saya tidak punya strategi khusus untuk
menghindari intervensi negatif karena sebagai penyelenggara sudah wajib hukumnya
tunduk dan taat pada asas asas pemilu dan prinsip pemiu yang tercantum dalam Undang-
undang. Pasal 2 UU No 7 tahun 2017 menyatakan bahwa " Pemilu dilaksanankan
berdasarkan asas langsung, umum, bebas ,rahasia jujur dan adil. sedangkan pasal 3

25
diuraikan tentang prinsip prinsip penyelenggara pemilu serta Kode Etik Penyelenggara
Pemilu yaitu :
- Mandiri bahwa penyelenggara harus independen netral tidak memihak,, adil bahwa
penyelenggara memberlakukan peserta pemilu sama tidak pilih kasih,
- Berkepastian hukum bahwa penyelenggara harus bertindak secara tegas sesuai dengan
hukum yang berlaku
- Jujur, keterbukaan, dan akuntabilitas, Penyelenggara Pemilu berkewajiban menjelaskan
keputusan yang diambil berdasarkan peraturan perundang-undangan, tata tertib, dan
prosedur yang ditetapkan; membuka akses publik mengenai informasi dan data yang
berkaitan dengan keputusan yang telah diambil sesuai peraturan perundang-undangan
- Tertib, terbuka ,proposional menjamin tidak adanya penyelenggara Pemilu yang
menjadi penentu keputusan yang menyangkut kepentingan sendiri secara langsung
maupun tidak langsung; dan.tidak terlibat dalam setiap bentuk kegiatan resmi maupun
tidak resmi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
- Profesional, akuntabel, efektif, dan efisien, bertindak berdasarkan standar operasional
prosedur dan substansi profesi administrasi Pemilu; bertindak hati-hati dalam
melakukan perencanaan dan penggunaan anggaran agar tidak berakibat pemborosan dan
penyimpangan;kalau dijabarkan semua prinsip tersebut menjadi dasar yang harus
dipedomi sebagai penyelenggara pemilu yaitu integritas diri kita
- Hal startegis saya lakukan adalah Melayani, sesuai dengan jargon KPU yaitu
#kpumelayani maka saya siap melayani semua peserta pemilu( parpol) tanpa
memandang partai besar maupun partai kecil, membentuk group WA untuk memberikan
informasi dan rapat koordinasi dengan partai politik terkait perkembangan regulasi
pemilu,melayani dengan memberikan informasi, serta melakukan koordinasi sehingga
semua masalah bisa terselesaikan. Dengan adanya keterbukaan dan melayani dengan
hati, sepenuh hati dan berhati hati ini kita dapat menunjukan integritas kita. Jadi
integritas itu tidak diucapkan tetapi harus ditunjukan dan dibuktikan dengan prilaku kita
sehari-hari . Integritas akan memunculkan rasa segan dan hormat sehingga tidak ada
yang berani untuk melakukan intervensi.
4. Seberapa besar pengaruh keluarga atau teman pada diri anda, siapa saja orang orang yang
harus anda dengarkan mengapa suara mereka penting anda dengar.
Dalam hal pekerjaan sebagai penyelenggara, pada prinsipnya saya tidak pernah
mendiskusikan dengan siapapun terlebih kepada teman yang belum tentu mengerti akan

26
permasalahannya. Mekanisme kerja disetiap tahapan sudah di atur dalam PKPU sehingga
tinggal mengimplentasikan dalam bentuk program kegiatan. Dalam penyelenggaraan tentu
saja ada permasalahan permasalahan yang dihadapi namun penyelesaiann dilakukan di
kantor melalui rapat periodik mingguan. Tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh keluarga
maupun teman sangat berarti khususnya dalam memberikan support atau semangat akan
tugas dan pekerjaan saya apalagi kegiatan di setiap tahapan pemilu yang memakan waktu
cukup melelahkan.
Pertama yang mempengaruhi saya adalah istri karena tanpa dukungan istri kita tidak
akan dapat bekerja secara maksimal. Apalagi kondisi kerja di KPU memerlaukan waktu
yang ekstra ( bekerja penuh waktu), nasehat istri sangat penting saya dengar karena hanya
istri yang mengerti akan kondisi kerja kita sehingga sering mengingatkan saya agar menjaga
kesehatan dan bekerja jujur . Yang kedua adalah Kakak A.A.Gde Oka Wisnumurti,
disamping sebagai seorang kakak beliau juga sebagai seorang teman diskusi baik tentang
perkembangan politik, pemilu, kegiatan sosial . Kakak selalu menasehatidan mengingatkan
' hati-hati bekerja karena pekerjaanmu bersentuhan dengan kepentingan, bekerja dengan
profesional pegang teguh integritasmu , jujur dan independen, jaga nama baik kelauarga" .
Sebagai seorang profesional saya tidak pernah mendiskusikan tentang pekerjaan dan
permasalahan kantor yang terjadi, begitu pula kakak sebagai orang yang Profesional tidak
pernah mencampuri urusan kerja apalagi menmpengaruhi saya dalam mengambil keputusan
. Hal itu yang saya senangi. Adik saya A.A.Gd Rai Sahadewa juga sahabat saya I Made
Suwetha yang selalu memberikan support, motivasi untuk bekerja dengan penuh tanggung
jawab, dan disiplin. Semua ini saya dengar nasehatnya karena saya meyakini semua
menyayangi dan mencintai saya serta selalu berharap agar saya bekerja pada koridor hukum
untuk mencapai hasil yang maksimal .

E. Bagian Kelima
1. Sejak Kapan anda tertarik dengan masalah kepemiluan dan demokrasi ? mengapa
Sejak masih Sekolah Dasar secara tidak sadar saya telah membuat perkumpulan-
perkumpulan kecil dalam sebuah kegiatan - kegiatan sederhana sehingga memberikan
pelajaran pada diri saya dalam berdemokrasi. Berlanjut ke tingkat SMP menjadi Pengurus
OSIS dan di SMA juga menjadi Pengurus OSIS. Jadi proses demokrasi sudah saya lakukan
sejak sekolah namun masih bersifat sangat sederhana. Ketertarikan saya dengan
kepemiluan dan demokrasi sejak tahun 2004 . Ketika sejak berkecimpung dalam organisasi
Masyarakat Televisi Bali(Mtv Bali) dan KP3B . Ketetarikan saya pada saat itu karena pada
27
tahun 2004 baru pertama kalinya dilaksanakan pemilihan umum secara langsung. Apalagi
adanya pernyataan pengamat bahwa pemilu 2004 adalah kruisial akan terjadi banyak
keributan dan isu isu kerusuhan ada juga memprediksi, kegemaran elite politik
mengerahkan massa pendukungnya berpotensi menimbulkan kekacauan, Konflik internal
parpol kemungkinan akan berimbas ke luar partai politik dengan pemicu kepentingan
kelompok , minimnya sosialisasi pelaksanaan pemilu, dan rendahnya pemahaman berpolitik
masyarakat diduga akan menimbulkan konflik atau bentrokan dalam Pemilu 2004.
Mendengar isu dan prediksi tersebut saya sangat tertarik untuk ikut terlibat langsung dalam
proses penyelenggaraan pemilu 2004. Ketikat bergabung di lembaga Mtv Bali dan KP3B
saya melakukan sosialisasi dan pasilitator desa untuk prndmpingan tentang pemilu dan
demokrasi ke stakeholder .

2. Bila anda pernah menulis bukudan atau artikel mengenai pemilu dan demokrasi apa dan
dimuat / diterbitkan dimana serta apa basis argumen buku dan atau artikel tersebut
Saya pernah menulis artikel yang diterbitkan di Buletin Cakra Bawaslu Bali edisi 07
/2017. J udul Tulisan saya : "Pemahaman Pemilukada dan Pilkada dari sisi yuridis formal
maupun teknis penyelenggaraannya". Judul aslinya adalah Pemilukada vs Pilkada. Bermula
dari penafsiran Pasal 18 ayat (4) UUD 1945 yang menyatakan bahwa " Gubernur, Bupati
dan Wali Kota masing masing sebagai Kepala Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten
dan Kota dipilih secara demokratis" Frase dipilih secara demokratis menjadi p dikalangan
LSM dan juga DPR/Partai Politik yang ada menginginkan pemilihan dilakukan secara tidak
langsung. Penafsiran dipilih secara demokratis ada yang memaknai dipilih secara langsung
atau dipilih melalui perwakilan /Dewan Perwakilan Rakyat yang penting proses
pelaksanannya demokratis, apakah Pilkada masuk rezim pemilu ( pemilukada) ataukah
rezim pemerintah daerah ( pilkada). Abdul Mukthie Fadjar menyatakan bahwa pilkada
langsung untuk rezim pemilu menjadi kenyataan dengan dikeluarkannya UU No 22 tahun
2007 tentang penyelenggara pemilu sebagai konsekwensinya istilah pilkada menjadi pemilu
kada" Dalam pasal 24 ayat(5) UU 32 tahun 2004 menyatakan bahwa kepala daerah dan
wakil kepala daerah sebagaimana dimaksud ayat(2) dan ayat (3) dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan. Seberapa pentingkah
Pengistilahan Pemilukada dan Pilkada baik secara yuridis formal maupun teknis
penyelenggaraan sehingga menjadi sebuah perdebatan tentang pemaknaan kata tersebut.
Memang kalau dicermati dalam perumusan Undang - undang memaknai kata pemilukada
dan pilkada tidak sesederhana yang kita baca, namun membawa konsekwensi baik secara
28
yuridis formal maupun dalam teknis penyelenggaraan. Secara sederhana ada perbedaan
mendasar antara pemilukada dengan pilkada,.Secara normatif kalau pemilukada adalah
pemilihan umum kepala daerah konsekewensi penyelenggara adalah KPU, Sengketa hasil
di MK dan penganggarannya di APBN . Sedangkan pilkada adalah pemilihan kepala
daerah dengan konsekwensi penyelenggaranya bukan KPU, sengketa hasil tidak di MK dan
anggarannya ada di APBD. Mahkamah Konstitusi sebagai Lembaga penguji Undang
undang atas UUD pun tidak konsisten dalam menafsirkan apakah pemilihan kepala daerah
dan wakil kepala daerah termasuk rezim pemilu (pemilukada) atau rezim pemerintah daerah
( pilkada).
Hal ini dapat kita cermati dalam Putusan MK No 072-073/PUU-II/2004 yang
menafsirkan bahwa pemilihan kepala daerah termasuk rezimnya Pemilu sehingga
membawa konsekwensi penyelenggara oleh KPU dan MK mempunyai kewenangan untuk
menyelesaikan Perselisihan Hasil Pemilu (PHP), tetapi Putusan MK No 97/PUU-X1/2013
justru memustuskan bahwa pemilihan kepala daerah bukan merupakan rezim pemilu tetapi
rezim pemerintah daerah konsekwensinya bahwa penyelenggara bukan KPU dan Sengketa
Hasil tidak lagi di Mahkamah Konstitusi. Untuk mengantisipasi perdebatan tentang
legalitas hasil pemilu dan penyelenggara pemilu , pembuat Undang-Undang baik DPR
maupun pemerintah memberikan kewenangan khusus kepada KPU sebagai penyelenggara
pemilihan dan penyelenggaraan pemilihan dilakukan secara langsung sesuai dengan
pemilihan umum, artinya secara formal pemilihan bukan sebagai rezimnya pemilu tetapi
secara materiil pemilihan diselenggarkan sesuai dengan penyelenggaraan pemilu ( ke rezim
pemilu ). Termasuk memberikan kewenangan kepada MK untuk mengadili sengketa hasil
sebelum terbentuknya Peradilan Khusus yang diberikan wewenang untuk mengadili
sengketa hasil pemilihan sesuai dengan amanat UU No 1 tahun 2015 dirubah terakhir
dengan UU N0 10 tahun 2016. Jadi konsistensi sangat diperlukan oleh pembuat undang-
undang untuk menentukan apakah pemilihan itu termasuk ke rezim pemilu ataukah rezim
pemerintahan daerah tentunya dengan konsekwensi - konsekwensi yang mengikutinya.
Seperti sekarang ini pemilihan masih dalam ranah abu-abu secara formal tidak termasuk
dalam rezim pemilu tetapi secara meteriil dilaksanakan sesuai dengan rezim pemilihan
umum. Konsistensi ini akan memberikan kepastian hukum terhadap proses demokrasi kita.
Secara teknis penyelenggaraan akan berimplikasi pada tunduknya Pemilihan pada
penetapan anggaran oleh Gubernur/Bupati yang bisa dijadikan ajang politik anggara. Masih
ada anggapan bahwa Sekretaris KPU yang berasal dari Pemerintah Daerah tunduk dan

29
bertanggung jawab pada Bupati tidak pada Ketua KPU sehingga akan ada anggapan 2
matahari kembar, selalu terjadi perselisihan antara Komisioner dengan Sekretaris. Untuk
menghindari intervensi Pemerintah Daerah kepada KPU sejogjanya pemilihan itu dimaknai
sebagai sebuah proses pemilihan umum dengan mengeluarkan UU tentang Pemilihan
Umum Kepala Daerah , sehingga mencegah terjadinya politik anggaran oleh Gubernur atau
Bupati karena anggaran sudah dialokasikan di APBN dan pegawai Komisioner dari KPU
RI sehingga akan tunduk pada peraturan yang ditetapkan oleh KPU RI.

30

Anda mungkin juga menyukai