Titrasi Redoks Penentuan Vitamin C Asam
Titrasi Redoks Penentuan Vitamin C Asam
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan kadar vitamin C pada tablet hisap vitamin C
dengan metoda titrasi redoks.
2. RINCIAN PERCOBAAN
3. TEORI
Vitamin C atau asam askorbat merupakan zat pereduksi dan dapat ditetapkan
dengan titrasi redoks yang menggunakan larutan iod sebagai titran.
O O
OO
Karena molekul itu kehilangan dua electron dalam titrasi ini, bobot ekivalennya adalah
separuh berat molekuknya, atau 88,07 g/ek.
Iod hanya sedikit dapat larut dalam air (0,00134 mol/liter pada 250C), namun
sangat larut dalam larutan yang mengandung ion iodida. Iod membentuk kompleks
triodida dengan iodida
I2 + H2O I3-
I2 + H2O HIO + H+ + I-
Kondisi yang meningkatkan derajat hidrolisis haruslah dihindari. Titrasi tak dapat
dilakukan dalam larutan yang sangat biasa, dan larutan standar iod haruslah disimpan
dalam botol gelap untuk mencegah penguraian HIO oleh cahaya matahari,
Asam hipoiodit dapat juga diubah menjadi iodat dalam lautan basa,
3.3 Standardisasi
Larutan iod standar dapat disiapkan dengan menimbang langsung iod murni dan
melarutkannya serta mengencerkannya dalam sebuah labu volumetric. Iod itu dimurnikan
dengan sublimasi dan ditambahkan ke dalam larutan KI pekat, yang ditimbang dengan
tepat sebelum maupun sesudah penambahan iod. Tetapi larutan itu biasanya
distandardisasi dengan standar primer yaitu As2O3.
Warna larutan iod 0,1 N cukup tua sehingga iod dapat bertindak sebagai
indikatornya sendiri. Iod juga memberikan suatu warna ungu atau lembayung pada
pelarut seperti karbon tetra klorida atau kloroform, dan kadang-kadang digunakan dalam
mendeteksi titik akhir titrasi. Tetapi lebih lazim digunakan suatu larutan kanji, karena
warna biru tua kompleks pati-iod berperan sebagai uji kepekatan terhadap iod. Kepekatan
itu lebih besar dalam larutan sedikit asam daripada dalam larutan netral dan lebih besar
dengan adanya ion iodida.
Larutan kanji mudah terurai oleh bakteri, suatu proses yang dapat dihambat dengan
sterilisasi atau dengan penambahan suatu pengawet. Hasil uraiannya mengkonsumsi iod
dan berubah kemerahan. Merkurium (II) iodida, asam borat atau asam furoat dapat
digunakan sebagai pengawet. Kondisi yang menimbulkan hidrolisis atau koagulasi kanji
hendaknya dihindari. Kepekaan indicator akan berkurang dengan naiknya temperatur dan
oleh beberapa bahan organik seperti metil dan metil alkohol.
7. KESELAMATAN KERJA
Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker dalam
menangani larutan asam pekat.
8. LANGKAH KERJA
Menimbang dengan tepat tiga tablet vitamin C, dan taruh dalam Erlenmeyer
250 ml
Melarutkan dalam 50 ml air
Mempolang-palingkan labu agar vitamin C larut
Menambahkan 5 ml indikator kanji
Mentitrasikan dengan larutan I2 sampai muncul warna biru tua pertama kali
yang bertahan + 1 menit
9. DATA PENGAMATAN
1 26 ml
2 24 ml
Putih menjadi biru tua
3 25 ml
Rata-rata 25 ml
1 16,2 ml
2 16,2 ml
Putih menjadi biru tua
3 16,5 ml
Rata-rata 16,3 ml
10. PERHITUNGAN
= 0,0100075 N
NAs2O3 x V As2O3 = V I2 × N I2
2ek x 1,25 gr
= 25 ml × N I2
197,8 gr/mol
N I2 = 0,0126 N
% Kesalahan
𝑁 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 − 𝑁 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
% Kesalahan = × 100 %
𝑁 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0,0126 𝑁− 0,0100075 𝑁
= × 100 %
0,00175 𝑁
= 25,9 %
𝑔𝑟 𝑣𝑖𝑡 𝑐
20 ml x 0,0126 N = 50 ml
88,079 𝑔𝑟/𝑒𝑘
gr vit c = 0,443 gr
mg vit c = 443 mg
mg rata-rata sampel praktikum = 633 mg
𝑚𝑔 𝑣𝑖𝑡 𝐶
% vit C = × 100 %
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
443 𝑚𝑔
= × 100 %
663 𝑚𝑔
= 69,93 %
11. PERTANYAAN
1) Apakah perbedaan iodometrik dan iodimetrik?
Jawab :
Iodometrik adalah titrasi dimana analit bertindak sebagai oksidator, mula-mula
direaksikan dengan ion iodida berlebih, kemudian iodium yang terjadi
dititrasikan dengan larutan sulfat.
Iodimetrik adalah titrasi dimana analit bertindak sebagai reduktor langsung
dititrasikan dengan larutan iodium (titrasi langsung).
% Berat vitamin C : 39,6 %
Dari perhitungan persentase kesalahan dapat terjadi karena kesalahan kerja kami
(human error) yang bisa saja karena kurangnya kebersihan alat atau konsentrasi serta
tidak teliti dalam melakukan praktikum.
Pada standardisasi larutan iod, terjadi perubahan warna dari bening menjadi biru
keabu-abuan dan volume rata-rata titran yang dibutuhkan sebanyak 16,3 ml.
Pada penentuan vitamin C menggunakan asam askorbat sebagai larutan pembanding,
perubahan warna yang terjadi adalah dari bening menjadi biru keabu-abuan volume
titran sebanyak 7,13 ml. Begitu juga pada tablet hisap (vitacimin) volume titran iod
sebanyak 2,6 ml.
Kaca arloji
Buret
Erlenmeyer
Pengaduk
Pipet Masker
ukur
Disusun oleh :
1. BadiahMuniati ( 061230400314 )
2. DwiAnjani ( 061230400317 )
3. Liberto Delano S ( 061230400323 )
4. Miftahul Jannah ( 061230400325 )
5. RiskiAnanda P ( 061230400329 )
6. Sari Ramadhani ( 061230400330 )
7. YulitaPermata S ( 061230400334 )
Teknik Kimia
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Tahun Akademik 2012 – 2013