Anda di halaman 1dari 8

Kandungan Air Cucian Beras

Written By sehatdansegar on 26 Oktober 2011 | 11:27

SC-ers, waktu kecil, saya terheran. Sehabis mencuci beras, ibu tidak membuang airnya, tapi menyiramkan di pot-pot
tanaman kesayangan. “Kenapa disiram kesitu bu?” Tanyaku. “Air ini bikin tanaman subur.” ujarnya. Sejak dahulu sering
menggunakan air cucian beras untuk pupuk tanaman. Waktu itu aku tak tertarik. Jadi sambil lalu saja ku mendengarnya.
Sewaktu saya menulis dan mendalami tentang cara lengkap membuat MOL. Kembali saya tersadar dan teringat lintasan
masa lalu itu. Tergelitik untuk menulis tentang air beras ini. Karena kandungan air cucian beras, disebut leri, memiliki nutrisi
yang berpengaruh positif pada pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu, air leri biasa digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kompos, cara buat pupuk hayati, pupuk organik cair, maupun cara buat Mol. Kenapa air leri bisa menyuburkan
tanaman?
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Sayangnya sebagian besar nutrisi pada kulit ari telah
hilang selama proses penggilingan dan penyosohan beras. Sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3 , 90% vitamin B6, 50%
mangan (Mn), 50% fosfor (P), 60% zat besi (Fe), 100% serat, dan asam lemak esensial hilang dalam proses membuat beras
lebih “indah” untuk dimakan.
Saat mencuci beras, biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh. Warna keruh bekas cucian itu menunjukkan bahwa
lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Meskipun banyak nutrisi yang telah hilang, namun pada bagian kulit ari masih
terdapat sisa-sisa nutrisi yang sangat bermanfaat tersebut. Misalkan fosfor (P), salah satu unsur utama yang dibutuhkan
tanaman dan selalu ada dalam pupuk majemuk tanaman semisal NPK. Fosfor berperan dalam memacu pertumbuhan akar
dan pembentukan sistem perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda. Nutrisi lainnya adalah zat besi yang penting
bagi pembentukan hijau daun (klorofil) juga berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Selain itu
kulit ari juga mengandung vitamin, mineral, dan fitonutrien yang tinggi. Vitamin sangat berperan dalam proses pembentukan
hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non-protein untuk mengaktifkan enzim).
Beras mengandung karbohidrat yang tinggi. Sangat mungkin karbohidrat ini terdegradasi saat mencuci. Hipotesa awal, saat
disiramkan ke tanaman, karbohidrat akan terpecah menjadi unsur yang lebih sederhana dan memberikan nutrisi bagi mikroba
yang menguntungkan bagi tanaman. Meskipun saya belum mengetahui apa mikroba yang diuntungkan dengan kandungan
karbohidrat air leri ini. Menarik jika ada yang meneliti.
Fakta terbaru adalah hasil penelitian yang dilakukan Yayu Siti Nurhasanah mahasiswa IPB. Mengungkapkan bahwa air
cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang
berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman (okezone, 19/10/11). P.
fluorescens sangat berperan dalam pengendalian patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman
Nah ternyata air cucian beras pun sangat bermanfaat kan? Saat istri, pembantu, atau ortu masak nasi. Sampaikan untuk
menampung air cuciannya. Kemudian siramkan ke tanaman anda. InsyaAllah lebih bermanfaat. Lebih-lebih jika diolah dulu
dengan campuran EM

pengujian air cucian beras terhadap tanaman

A. LATAR BELAKANG

Pada umumnya masyarakat Indonesia tidak ingin mengetahui hal hal di sekeliling kita yang sering diabaikan .Dalam
penelitian kali ini kami mencoba untuk memanfaatkan limbah dapur rumah tangga “air cucian beras”untuk menyuburkan
tanaman .
Karena masarakat Indonesia umumnya menkonsumsi beras ,hal ini mendukung pemanfaatan limbah air cucian beras di
mana bahan sangat mudah di dapatkan. Air cucian beras yang banyak mengandung vit B1 yang berasal dari kulit ari beras
yang ikut hanyut dalam proses pencuciannya .Di mana vit B1 merupakan unsur horman (fitohormon) dan hormone tersebut
dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Kami berkeinginan untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai penyuplai
makanan bagi tanaman, lebih tepatnya lagi masarakat dengan mudah memberikan pupuk pada tanaman. Apa lagi bahan
sering diapatkan saat memasak beras.
B. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1) Pengaruh penyiraman air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat,
2) Pengaruh media tanah yang dicampur pupuk dan air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kankung darat
3) Pengaruh interaksi antara penyiraman air cucian beras dengan media tanah di campur pupukdan air cucian beras terhadap
pertumbuhan kangkung darat.

C. Perumusan Masalah
Penelitian ini memanfaatkan air cucian beras pada contoh tanaman untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
vegetative tanaman sayuran (kangkung darat).

D. Landasan Teori
Vitamin B1 ini berguna dalam mobilisasi karbohidrat hingga bagus untuk tanaman yang baru replanting.
Sementara itu ada yang mengatakan bahwa vitamin ini membantu perakaran.
Vitamin B1 akan membantu perakaran selama bersama dengan auksin. Pada tissue culture, vitamin B1 tanpa auksin
tidak berpengaruh pada perakaran, sedangkan B1 dan auksin memberikan pengaruh yang lebih besar dibanding hanya auksin
saja.

F. Faktor-faktor pertumbuhan tanaman kangkung


I. Jenis Tanaman

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam
sistematika tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
a) Divisio : Spermatophyta
b) Sub-divisio : Angiospermae
c) Kelas : Dicotyledonae
d) Famili : Convolvulaceae
e) Genus : Ipomoea
f) Species : Ipomoea reptans

Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Kangkung yang dikenal dengan nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung Darat yang disebut
Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit.
Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air:
a) Warna bunga
Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih.
b) Bentuk daun dan batang
Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang berbeda. Kangkung air berbatang
hijau, sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan.
c) Kebiasaan berbiji
Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan
kangkung air dengan stek pucuk batang.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

1. Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim
panas dan beriklim dingin. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000
mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak
tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat
tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang
terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun
bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.
Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1
derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga
tidak disukai konsumen.

2. Media Tanam
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi
keasaman tanah.
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan
kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang air.
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi
tidak dapat mempertahankan kandungan air secara baik.

3. Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000
meter dpl. Baik kangkung darat maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur aduk.

H. Hipotesis
Kami beranggapan bahwa air cucian beras dapat mempercepat pertumbuhan pada sayuran.

Air Cucian Beras Bisa Suburkan Tanaman

JAKARTA - Siapa sangka air cucian beras yang biasa dibuang begitu saja, ternyata memiliki manfaat yang besar bagi
tumbuhan? Melalui penelitian yang dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Yayu Siti Nurhasanah, ditemukan
bahwa kandungan dalam air cucian beras berguna sebagai penyubur tanaman.

Mahasiswa Fakultas Pertanian IPB ini mengungkapkan, air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri
Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit
karat dan memicu pertumbuhan tanaman.

"Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen,
protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi," ujar Yayu.

Percepatan pertumbuhan bakteri P. fluorescens pada formula air cucian beras dapat ditambahkan ekstrak tempe dan gula.

Untuk membuktikan penemuannya, Yayu melakukan pengujian terhadap sejumlah bibit tanaman krisan yang ditanam pada
media tanah steril. Secara intensif salah satu bibit tersebut diberikan formulasi air cucian beras, sementara yang lainnya
tidak. Setelah diamati dalam jangka waktu tertentu, ternyata tanaman yang diberikan formulasi air cucian beras memiliki
pertumbuhan tanaman yang signifikan.

Namun Yayu menyebutkan, pertumbuhan pada tanaman tergantung pada intensitas penyemprotan formula. "Pertumbuhan
tiap tanaman berbeda, tergantung pada intensitas penyemprotan formulasi air cucian beras tersebut," jelasnya.(rhs)

Air Cucian Beras Dapat Suburkan Tanam

BOGOR, KabarKampus- Petani seringkali menggunakan pestisida sintetik secara berlebihan, sehingga menimbulkan
dampak negatif yang tidak diinginkan. Misalnya menimbulkan patogen sekunder, matinya musuh alami, dan merusak
lingkungan. Bahkan hasil pertanian yang mengandung residu pestisida yang membahayakan bisa ditolak oleh pasar.

Salah satu inovasi menyuburkan tanaman datang dari Bogor. Penelitian yang dilakukan mahasiswa Institut Pertanian Bogor
(IPB), Yayu Siti Nurhasanah, menemukan kandungan air cucian beras dapat menyuburkan tanaman.

Menurut Yayu, air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. “Bakteri tersebut
adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman,”
katanya.

Air cucian beras, lanjutnya, memiliki kandungan nutrisi yang melimpah. Diantaranya karbohidrat yang berupa pati sebesar
85-90 persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi.

Untuk membuktikan penemuannya, Yayu melakukan pengujian terhadap sejumlah bibit tanaman krisan yang ditanam pada
media tanah steril. Secara intensif salah satu bibit tersebut diberikan formulasi air cucian beras, sementara yang lainnya
tidak. Setelah diamati dalam jangka waktu tertentu, ternyata tanaman yang diberikan formulasi air cucian beras memiliki
pertumbuhan tanaman yang signifikan.

Namun Yayu menyebutkan, pertumbuhan pada tanaman tergantung pada intensitas penyemprotan formula. “Pertumbuhan
tiap tanaman berbeda, tergantung pada intensitas penyemprotan formulasi air cucian beras tersebut,” imbuhnya.
Selain itu melalui media air cucian beras ditambah estrak tempe dan gula ini juga dapat ditemukan pertumbuhan
bakteriP.fluorescens yang pesat.

Formulasi pengujiannya meliputi : F1:90% Air beras + 5% gula + 5% ekstrak tempe, F2: 90% Air beras + 5% gula + 5%
ekstrak tape, F3:85% Air beras + 10% gula + 5% ekstrak tempe, F4: 85% air beras + 5% gula + 10% tape, F5: 70% air beras
+ 10% gula + 20% ekstrak tempe.

Berdasarkan uji pertumbuhan bakteri P.fluorescens dalam media formulasi-formulasi uji, didapatkan hasil formulasi satu
(F1) merupakan formulasi terbaik dalam menumbuhkan bakteri, karena memiliki log atau perkembangan populasi bakteri
terbesar.

Hal ini dapat diartikan bahwa komposisi formulasi 90% air beras + 5% gula + 5% ekstrak tempe merupakan komposisi yang
paling tepat dan baik untuk pertumbuhan bakteri agens antagonis.

“Ada tiga formulasi terbaik yaitu formulasi satu (F1), formulasi empat (F4), dan formulasi lima (F5). Selain uji pertumbuhan
bakteri diujikan juga pengujian berdasarkan pemicu pertumbuhan dengan mengambil sampel tanaman krisan dengan
mengaplikasikan P.fluorescens. Pengujian ini dilakukan dengan kontrol dan empat perlakuan,” kata Yayu.[]

Manfaat Air Cucian Beras

TEMUAN MAHASISWA IPB

Air Cucian Beras Suburkan Tanaman

Bogor, Warta Kota

Penelitian yang dilakukan mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor Yayu Siti
Nurhasanah menghasilkan temuan bahwa air bekas cucian beras mampu menyuburkan tanaman.

"Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah, dapat berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu
tanaman yang ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar," kata Yayu seperti disampaikan dalam
keterangan Humas IPB di Bogor, Jumat (28/10), seperti dikutip Antara.

Melalui penelitian di bawah arahan dosen pembimbing Dr Giyanto, Yayu berangkat dari kondisi bahwa selama ini untuk
menekan kerugian hasil produksi akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), petani seringkali menggunakan
pestisida sintetik secara berlebihan, sehingga menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan.

Dampak itu, seperti timbulnya patogen sekunder, matinya musuh alami, merusak lingkungan, bahkan penolakan pasar akibat
produk yang mengandung residu pestisida yang membahayakan.

"Untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik, maka diperlukan alternatif pengendalian OPT yang ramah lingkungan dan
mudah diaplikasikan di lapang," katanya.

Yayu Siti Nurhasanah mengatakan, mikroba penting dalam pengendalian penyebab penyakit tanaman adalah mikroba yang
bersifat menguntungkan bagi tanaman.

Mikroba itu sendiri memiliki kelebihan yaitu mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat, menghasilkan antibiotik serta
mampu menggunakan substrat yang berbeda-beda salah satunya ada pada bakteri Pseudomonas fluorescens.

Bakteri Pseudomonas fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik pada
akar tanaman serta mampu untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen atau
memicu ketahanan sistemik dari tanaman terhadap penyakit tanaman.

Formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P. fluorescens yang berperan dalam pengendalian patogen
penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman.

"Sehingga limbah air cucian yang dibuang di masyarakat memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan," katanya.
Hasil penelitian Yayu Siti Nurhasanah menyebutkan bahwa air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang melimpah di
antaranya karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.

Selain itu melalui media air cucian beras ditambah estrak tempe dan gula ini juga dapat ditemukan pertumbuhan bakteri
P.fluorescens yang pesat.

Untuk melihat peran penghambatan bakteri P.fluorescens terhadap pathogen yang sering ada pada tanaman yang sakit
(Puccinia horiana) maka Yayu dan kawan-kawan melakukan uji antagonis dengan meneteskan spora P.horiana dan formulasi
yang mengandung P.fluorescens di atas gelas objek diinkubasi.

Objek itu selanjutnya diamati persen penghambatan perkecambahan spora, serta dilakukan aplikasi formulasi pada bibit
tanaman krisan untuk melihat peran P.fluorescens dalam memicu pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan uji pertumbuhan bakteri P.fluorescens dalam media formulasi-formulasi uji, didapatkan hasil formulasi satu
(F1) merupakan formulasi terbaik dalam menumbuhkan bakteri ini karena memiliki log atau perkembangan populasi bakteri
terbesar di antara formulasi-formulasi uji lainnya setelah diamati perkembangan populasi bakteri selama 6 jam dan dihitung
jumlah koloninya.

Selain uji pertumbuhan bakteri diujikan juga pengujian berdasarkan pemicu pertumbuhan dengan mengambil sampel
tanaman krisan dengan mengaplikasikan P.fluorescens. Pengujian ini dilakukan dengan kontrol dan empat perlakuan.

Penanaman bibit krisan yang diuji dalam polibag hitam dilakukan pada media tanah steril.

Kemudian bibit tanaman krisan yang akan diuji ditanam dalam polibag hitam dengan media tanah steril yang telah
disiapkan.

Setiap tanaman perlakuan diamati berapa persen bibit yang tumbuh, tinggi tanaman serta intensitas keparahan penyakit.

Setelah dilakukan pengujian terhadap bibit tanaman krisan dengan varietas padma buana, perlakuan aplikasi mingguan
(disemprot formulasi satu pekan sekali) memiliki pertumbuhan paling baik, dengan indikator tinggi tanaman, panjang akar,
dan jumlah daun yang paling

besar dibanding tanaman pada perlakuan lainnya.

Aplikasi dan waktu aplikasi dengan menggunakan formulasi ini memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, terlihat
dari data yang diperoleh setiap perlakuan memiliki data yang berbeda secara signifikan.

Tanaman kontrol yang tidak diberi perlakuan aplikasi formulasi, memiliki pertumbuhan tanaman yang paling rendah.

Hal inilah yang membuktikan bahwa aplikasi P.fluorescens terhadap tanaman memiliki pengaruh yang nyata terhadap
pertumbuhan tanaman. Namun pertumbuhan itu sendiri berbeda-beda bergantung pada intensitas aplikasi (waktu
penyemprotan formulasi).
Written by Administrator
Thursday, 29 December 2011
(Sumbawa Barat Post) Pada umumnya masyarakat Indonesia tidak ingin mengetahui hal – hal di sekelilingnya dan sering
mengabaikannya, contoh saja air cucian beras, air cucian beras dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Sebelumnya mari
kita cari tahu beras itu apa? Beras, dalam pengertian sehari – hari yang dimaksud beras adalah gabah yang bagian kulitnya
sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh
(polisher), mari kita flash back lebih dalam bagaimana proses sebelum menjadi beras alias masih padi.
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-
rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -
2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar
antara 0 -1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir,
debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan
baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7 dan tentunya Padi dibudidayakan
dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan harapan maka, tanaman padi yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman padi yang sehat ialah
tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan
dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil, mengingat tanaman padi yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang
oleh hama dan penyakit tentunya para petani sekarang menggunakan pestisida untuk mendapatkan hal tersebut.

Memang kita akui, pestisida banyak memberi manfaat dan keuntungan. Diantaranya, ampuh menurunkan populasi jasad
penganggu tanaman dengan periode pengendalian yang lebih panjang, mudah dan praktis cara penggunaannya, mudah
diproduksi secara besar-besaran serta mudah diangkut dan disimpan. Manfaat yang lain, secara ekonomi penggunaan
pestisida relatif menguntungkan. Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak buruk. Akhir-akhir
ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida sintetis ibarat pisau bermata dua. Dibalik manfaatnya yang
besar bagi peningkatan produksi pertanian, terselubung bahaya yang mengerikan. Tak bisa dipungkiri, bahaya pestisida
semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana. Kerugian berupa timbulnya
dampak buruk penggunaan pestisida, dapat dikelompokkan atas 3 bagian : (1). Pestisida berpengaruh negatip terhadap
kesehatan manusia, (2). Pestisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan, dan (3). Pestisida meningkatkan
perkembangan populasi jasad penganggu tanaman.

Karena 3 hal tersebut kita harus dapat memanfaatkan beras semaksimal mungkin selain untuk ditanak menjadi nasi untuk
dimakan dengan cara memanfaatkan air cucian berasnya. Air cucian beras dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman, ya
memang cukup banyak bahan penyubur tanaman alternatif yang telah digunakan secara turun temurun yang terbukti manjur
secara empiris. Tanpa disertai penjelasan pasti tentang kandungan zat ampuhnya, tanaman bisa tumbuh naik. Salah satu
bahan yang akrab kita jumpai dan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman adalah air cucian beras, Kenapa air cucian
beras bisa menaikkan performa tanaman? Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena air cucian beras
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin.
Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan.

Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk
merangsang pertumbuhan akar. Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah dan air
cucian beras banyak mengandung vitamin B1 yang berasal dari kulit ari beras yang ikut hanyut dalam proses pencuciannya,
dimana vitamin B1 merupakan unsur horman (fitohormon) dan hormone tersebut dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman
maka dari itu Vitamin B1 ini berguna dalam mobilisasi karbohidrat hingga bagus untuk tanaman yang baru replanting.
Sementara itu ada yang mengatakan bahwa vitamin ini membantu perakaran. Vitamin B1 akan membantu perakaran selama
bersama dengan auksin. Pada tissue culture, vitamin B1 tanpa auksin tidak berpengaruh pada perakaran, sedangkan B1 dan
auksin memberikan pengaruh yang lebih besar dibanding hanya auksin saja karna itu Air limbah cucian beras merupakan
bahan organik yang banyak dan belum dimanfaatkan, berpotensi untuk dijadikan pupuk organik. Selain mudah didapat dan
murah, mudah cara pembuatannya, tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Oh, ya baru ingat pupuk air limbah cucian
beras mempunyai kandungan unsur hara P dan N yang cukup tinggi, yang dibutuhkan tanaman. Saat ini sudah dimulai
penelitian untuk memanfaatkan pupuk air limbah cucian beras pada tanaman hortikultura, yaitu tanaman hias anggrek dan
sayur-sayuran, seperti bayam dan selada, yang secara umum hasilnya menyatakan bahwa pupuk air limbah cucian beras
dapat menggantikan pupuk kimia, sehingga pupuk air limbah cucian beras mempunyai peluang yang besar untuk
dikembangkan.

Selain hal tersebut air cucian beras yang terbuang sia-sia ternyata masih bernilai ekonomis dan berpotensi mendatangkan
keuntungan. Hal ini didasari pemikiran bahwa air cucian beras memenuhi syarat untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter
Xylinum, yaitu terdapat kandungan gula dan karbohidrat. Prinsip utama suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata
adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai dalam bahan tersebut. Nata merupakan selulosa yang dibentuk
oleh bakteri Acetobacter xylinum. Serat yang ada di dalam nata sangat dibutuhkan dalam proses fisiologi bahkan dapat
membantu penderita diabetes dan memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh. Oleh karenanya produk ini dapat dipakai
sebagai sumber makanan berkalori rendah untuk keperluan diet karna beras memenuhi syarat menjadi makanan pokok jika
dilihat dari zat gizi yang dikandungnya.

Karbohidrat adalah komposisi zat gizi yang dominan yang terdapat pada beras dan beberapa makanan pokok lainnya. Pada
beras pecah kulit, kandungan itu mencapai 76% sedangkan kandungan proteinnya mencapai 8% dan dari Kebiasaan para ibu
rumah tangga mencuci beras dengan tujuan membersihkan beras dari kotoran. Namun yang mengejutkan adalah pencucian
tersebut dilakukan sampai benar-benar “bersih” dimana pencucian dilakukan sampai air cucian beras berwarna putih susu,
hal itu berarti bahwa protein dan vitamin B yang banyak terdapat juga ikut terkikis. Vitamin B1 atau Thiamin berguna dalam
pertumbuhan juga diperlukan dalam pembakaran karbohidrat untuk mendapat kalori, semakin banyak kebutuhan kalori
semakin banyak pula kebutuhan vitamin B1. Vitamin B1 membantu dalam penggunaan zat makanan oleh tubuh dan
mengatur pembentukan butir-butir darah. Vitamin B1 juga membantu pencegahan penyakit beriberi.

Dan ternyata Dimasa lalu ibu atau nenek kita berusaha meredakan gatal-gatal pada kulit dengan menggunakan tepung beras.
ahkan air bekas cucian beras suka digunakan mereka untuk membasuh muka. eiring dengan perkembangan teknologi, beras
juga mulai merambah ke dunia kecantikan. Ada beragam pilihan, mulai dari beras putih dan merah.

Apa Rahasianya?
Tepung beras mengandung tingkat pH yang relatif netral. Tak hanya beras putih, beberapa produsen kosmetik mulai
menggunakan beras dan merah sebagai salah satu bahan dasar dalam proses pembuatan produk perawatan wajah. Beras
hitam diyakini mengandung protein yang di sebut peptida, berfungsi sebagai antioksidan yang mampu membantu
menyamarkan kerutan halus pada wajah. Sementara beras merah bisa membantu mengimbangi kadar minyak berlebih pada
kulit wajah. Maka tak heran bila beberapa kelompok masyarakat suka merendam beras untuk beberapa saat, kemudian air
rendamannya sebagai ramuan untuk menghaluskan wajah dan membantu mencerahkan warna kulit.

My Nature :-)

Simple Blog

Friday, February 24, 2012

Manfaat Air Cucian Beras

Bagi para wanita, memasak merupakan hal yang sudah biasa, bukan? Terutama memasak nasi, pasti merupakan hal yang
sangat wajib dilakukan. Tapi, apakah anda tau saat kita mencuci Beras dan langsung membuang air cuciannya tanpa pikir
panjang, dengan begitu anda juga telah membuang kesempatan anda untuk menjadi lebih baik lagi.

Sebagian orang memang meremehkan air cucian beras tersebut, namun, tanpa kita sadari, air cucian beras tersebut sangat
bermanfaat terhadap kehidupan kita sehari-hari. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah, yang dapat
berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman yang ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan
sekitar. kandungan nutrisi yang ada pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa pati (85-90 persen),
protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.

Selain itu, Formulasi air cucian beras merupakan media alternatif pembawa P. fluorescens yang berperan dalam
pengendalian patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman (Yayu, 2011). Bakteri Pseudomonas
fluorescens adalah Bakteri P. fluorescens yang mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik pada akar tanaman serta
mampu untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen atau memicu ketahanan
sistemik dari tanaman terhadap penyakit tanaman.

Berdasarkan narasumber, air cucian beras bermanfaat untuk mengencangkan dan membersihkan wajah dari jerawat. Yang
tentunya untuk para remaja yang sedang mengalami masa puber. Mereka pasti tidak senang dengan keberadaan jerawat
tersebut.

Apa kalian ingin tau bagaimana caranya untuk mengencangkan dan membersuhkan wajah dengan air cucian beras?

Penasaran, kan? Ini dia...

1. Endapkan semalam air cucian beras yang pertama kali.


2. Setelah itu, endapannya bisa anda gunakan untuk masker wajah sebelum tidur.
3. Oleskan pada wajah dengan kuas, diamkan ± 30 menit.
4. Bilas hingga bersih dengan handuk kecil dan air hangat.
5. Wajah anda pun akan terasa bersih dan kencang.

Air cucian beras juga bermanfaat terhadap tanaman. Air cucian ini dapat menyuburkan tanaman jenis apapun.
Caranya...

1. Setelah mencuci beras, tampung air cucian beras


2. diamkan 1-2 menit
3. siram air cucian tersebut ke tanah pekarangan ataupun pot tanaman

Saran saya, air cucian beras hanya disiramkan ke tanah, jangan terkena daun. Apabila terkena daun sering mengakibatkan
permukaan daun terbentuk bercak-bercak putih yang dapat mengurangi kecantikan tanaman.

Jadi, jelas sekali air cucian beras sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Oleh karena itu, jangan meremehkan sesuatu hal,
siapa tau hal tersebut bermanfaat bagi kita, right?;) Selamat mencoba!!:-)
Posted by Yasmin Salwa at Friday, February 24, 2012
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai