Anda di halaman 1dari 67

Proteksi Tegangan Lebih

Tegangan Lebih Transien


Proteksi Tegangan Lebih
Tegangan Lebih Transien

Yaitu tegangan lebih yang terjadi dalam waktu


yang singkat dan bersifat sementara pada sistem
tenaga listrik
Proteksi Tegangan Lebih
Sumber Tegangan Lebih Transien

- pensaklaran kapasitor
- penggandaan tegangan transien pensaklaran
kapasitor
- sambaran petir
- ferroresonance

Dapat juga disebabkan oleh peralatan elektronika


daya
Sumber tegangan lebih transien
1. Pensaklaran kapasitor

TRAFO
IMPEDANSI SALURAN

TITIK PENGAMATAN
KAPASITOR
Sumber tegangan lebih transien
1. Pensaklaran kapasitor
TEGANGAN

WAKTU
Sumber tegangan lebih transien
2. Penggandaan transien pensaklaran kapasitor

TRAFO
GI DISTRIBUSI

C1

C2

BEBAN
Sumber tegangan lebih transien
2. Penggandaan transien pensaklaran kapasitor

1.5 1.5

1 1

0.5 0.5

0 0

-0.5 -0.5

-1
-1

-1.5
-1.5
Sumber tegangan lebih transien
3. Petir

TRAFO
Sumber tegangan lebih transien
A
3. Petir E
C

A. Primer
B. Pentanahan primer
D
C. Sekunder B

D. Pentanahan sekunder
E. Pentanahan bangunan
Sumber tegangan lebih transien
4. Ferroresonance

Yaitu resonansi yang terjadi akibat kapasitansi dan


induktansi inti besi.

Gangguan yang umum terjadi pada saat


impedansi magnetisasi trafo dalam hubungan seri
dengan kapasitor
Sumber tegangan lebih transien
4. Ferroresonance
Kasus-kasus pemicu ferroresonance yang paling
sering terjadi :
a. Pensaklaran trafo tiga fasa tanpa beban, tetapi
hanya satu fasa yang terhubung (dua fasa lain
terbuka) sebelum semua fasa terhubung
b. Pensaklaran trafo tiga fasa tanpa beban
dengan dua fasa yang terhubung sebelum
semua fasa terhubung
c. Terrbukanya pengaman trafo (sekring) atau
operasi recloser yang menyebabkan terjadinya
kondisi a atau b pada trafo
Prinsip-prinsip perlindungan
tegangan lebih
1. Membatasi tegangan yang melalui isolasi yang
sensitif
2. Mengalihkan arus surja menjauhi beban
3. Menahan arus surja agar tidak menuju ke
beban
4. Menyatukan pentanahan sistem dan peralatan
5. Mengurangi atau mencegah aliran arus surja
melalui pentanahan
6. Membentuk filter lolos bawah (low pass filter)
yang bersifat membatasi atau menahan
gangguan
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Surge arresters dan transient voltage surge
suppressors (TVSS)
2. Isolation transformers
3. Low pass filter
4. Low impedance power conditioners
5. Utility surge arresters
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Surge arresters dan transient voltage surge
suppressors (TVSS)

→ Melindungi teg. lebih transien dengan


membatasi tegangan maksimum
→ Dua model: crowbar dan clamping
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Surge arresters dan transient voltage surge
suppressors (TVSS)

Model crowbar
→ “Normally open”
→ Peralatan dibuat dari celah yang berisi udara
atau gas tertentu
→ Ketika gangguan, menjadi rangkaian hubung
singkat sehingga tegangan saluran menjadi
nol sampai gangguan hilang (kira-kira satu
setengah gelombang)
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Surge arresters dan transient voltage surge
suppressors (TVSS)

Model clamping
→ “Normally” ada arus bocor yang sangat kecil
→ Peralatan dibuat dari resistor nonlinier atau
dioda zener
→ Ketika gangguan, impedansinya menurun
dengan cepat namun tidak sampai terhubung
singkat
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
2. Isolation transformers

→ Melemahkan noise frekuensi tinggi dan


transien
→ Dapat membatasi gangguan tegangan akibat
pensaklaran elektronika daya
→ Dapat mengurangi transien pensaklaran
kapasitor atau sambaran petir
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
2. Isolation transformers
C

PRIMER SEKUNDER

LINE BEBAN

Rangkaian isolation transformers


Peralatan perlindungan
tegangan lebih
2. Isolation transformers
C

PRIMER SEKUNDER

LINE BEBAN

Rangkaian isolation transformers dengan


perisai elektrostatis
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
3. Low pass filter

→ Melewatkan tegangan frekuensi rendah dan


menahan atau meniadakan tegangan dengan
frekuensi tinggi
→ Melindungi teg. lebih transien khususnya
transien frekuensi tinggi
→ Terdiri dari kombinasi induktor yang dipasang
seri dan kapasitor yang dipasang paralel
→ Dapat dikombinasikan dengan arester yang
dipasang seri dengan kapasitor
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
4. Low impedance power conditioners

→ Dirancang untuk interaksi dengan switch-mode


power supplies (SMPS) pada peralatan
elektronik
→ Impedansi jauh lebih rendah daripada isolation
transformers
→ Telah dilengkapi dengan filter (memiliki filter
internal)
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
4. Low impedance power conditioners

→ Dapat mengatasi gangguan frekuensi tinggi


(noise dan impulse)
→ Masalah : dapat menguatkan tegangan
transien frekuensi rendah dan menengah
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
4. Low impedance power conditioners
LOW-IMPEDANCE
TRANSFORMER

LINE LINE

NEUTRAL NEUTRAL

GROUND GROUND

Rangkaian low-impedande power conditioner


Peralatan perlindungan
tegangan lebih
5. Utility surge arresters

→ Membatasi tegangan lebih dengan membatasi


tegangan maksimum
→ Tiga jenis : Gapped silicon carbide, gapless
MOV, Gapped MOV
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
5. Utility surge arresters
Resistance-graded
Gap structure

SiC

(a) Gapped Silicon Carbide


Peralatan perlindungan
tegangan lebih
5. Utility surge arresters
ZnO

(b) Gapless MOV


Peralatan perlindungan
tegangan lebih
5. Utility surge arresters

ZnO

(c) Gapped MOV


Bahan kuliah dapat diunduh di :
sutanfirdaus.staff.unri.ac.id
Proteksi Tegangan Lebih

Proteksi Tegangan Lebih Transien


Prinsip-prinsip perlindungan
tegangan lebih
1. Membatasi tegangan yang melalui isolasi
yang sensitif
2. Mengalihkan arus surja menjauhi beban
3. Menahan arus surja agar tidak menuju ke
beban
4. Menyatukan pentanahan sistem dan
peralatan
5. Mengurangi atau mencegah aliran arus
surja melalui pentanahan
6. Membentuk low pass filter yang bersifat
membatasi atau menahan gangguan
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Transient voltage surge suppressors
(TVSS)
2. Isolation transformers
3. Low pass filter
4. Low impedance power conditioners
5. Surge arresters
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
Bentuklah 5 kelompok dari 5 topik peralatan
perlindungan tegangan lebih transien,
kemudian buatlah makalah tentang satu
produk peralatan yang sesuai dengan topik
yang dimaksud dengan mendeskripsikan :
1. Material / komponen penyusun peralatan
2. Prinsip kerja peralatan
3. Karakteristik kerja proteksi peralatan
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Material / komponen penyusun peralatan
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
2. Prinsip kerja peralatan
1. Karakteristik kerja proteksi peralatan
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
3. Karakteristik kerja proteksi peralatan
Bahan kuliah dapat diunduh di :
sutanfirdaus.staff.unri.ac.id
Peralatan perlindungan
tegangan lebih
1. Transient voltage surge suppressors (TVSS)
ardiansyah. Akto, hendri
2. Isolation transformers
khairus shalih, farisi, m bobby, silvia
3. Low pass filter
sihar, tumpak, ferry m
4. Low impedance power conditioners
athur, donald, ferry b
5. Surge arresters
yakub j, nico l, noza. edo
SISTEM PENGAMAN
TENAGA LISTRIK
WAHYUDI
Teknik Elektro ITS
GANGGUAN 2 PADA
SISTEM TENAGA LISTRIK
WAHYUDI
Teknik Elektro ITS
Gangguan2 pada sistem tenaga
listrik

Sifat gangguan :
- sementara/temporer
- permanen

Asal gangguan :
- dari dalam
- dari luar sistem
Gangguan jatuh tegangan

• Selisih tegangan pengiriman dengan


tegangan penerimaan

Tergantung parameter saluran :


R , L , C dan G serta pada beban
dan power faktor
Gangguan petir
• Bunga api listrik(electrical discharge) diudara, antara awan
dengan awan atau awan dengan bumi / tanah
- Merupakan gelombang berjalan
- Tegangan lebih ( over voltage )

• Gelombang sambaran petir


- Sambaran langsung mengenai ril dan atau peralatan
GI, tidak mungkin ditahan oleh isolasi yang ada
- Sambaran induksi, awan menginduksikan muatan listrik
yang polaritasnya berlawanan dan menimbulkan muatan terikat
pada peralatan serta terjadi pelepasan muatan dari
awan, merupakan gelombang berjalan yang besarnya
tergantung keadaan pelepasan antara 100 s/d 200 KV
- Sambaran dekat, gelombang berjalan yang datang ke
peralatan GI dari sambaran petir pada saluran transmissi
Gangguan Surja Hubung
• Penutupan saluran tak serempak pada pemutus tiga phasa
( 2,76 pu )
• Penutupan kembali saluran dengan cepat( 2,5 sampai 4,25 pu)
• Pelepasan beban akibat gangguan (1,1 sampai 1,2 pu)
• Penutupan saluran yang semula tidak masuk sistem jadi masuk
sistem (1,5 pu)
• Switching transformator yaitu terpotongnya arus pembangkitan
pada transformator ( 2,75 pu )
• Switching reaktor & kapasitor untuk pengaturan tegangan
sistem ( 2,5 pu )

Jadi tegangan lebih akibat proses switching berkisar antara 1,1


pu sampai 4,25 pu
Pengertian dan Fungsi Rele
Pengaman

WAHYUDI
Teknik Elektro ITS
Rele Pengaman
Peralatan listrik yang dirancang untuk mulai pemisahan bagian
sistem tenaga listrik atau untuk mengoperasikan signal bila terjadi
gangguan

BLOK DIAGRAM

GANGGUAN RELE PEMUTUS

TRIP/SIGNAL SET
A

SENSING COMPARISON CONTROL


ELEMENT ELEMENT ELEMENT

B RELE
Syarat-syarat rele pengaman

Untuk menjamin keandalan, rele pengaman harus


Untuk menjamin keandalan, rele pengaman harus
memenuhi persyaratan sbb :
memenuhi persyaratan sbb :
-Kecepatan Bereaksi
-Kecepatan Bereaksi
Saat mulai ada gangguan sampai pelepasan pemutus
Saat mulai ada gangguan sampai pelepasan pemutus
(CB), dimana kadang-kadang diperlukan kelambatan
(CB), dimana kadang-kadang diperlukan kelambatan
waktu :
waktu :
top = tp + tcb
top = tp + tcb
top = waktu total
top = waktu total
tp = waktu bereaksi dari unit rele
tp = waktu bereaksi dari unit rele
tcb = waktu pelepasan CB
tcb = waktu pelepasan CB
Kecepatan pemutus arus gangguan dapat mengurangi
Kecepatan pemutus arus gangguan dapat mengurangi
kerusakan serta menjaga stabilitas operasi mesin-mesin
kerusakan serta menjaga stabilitas operasi mesin-mesin
-Kepekaan Operasi ( sensitivity )
Kemampuan rele pengaman untuk memberikan respon
bila merasakan gangguan.
Ks = Ihsmin/Ipp

Ihs min = arus hubung singkat minimum


Ipp = arus pick-up pada sisi primer trafo arus

-Selektif ( selectivity )
Kemampuan rele pengaman untuk menentukan titik
dimana gangguan muncul dan memutuskan rangkaian
dengan membuka CB terdekat.
-Keandalan ( reliability )
Jumlah rele yang bekerja atau mengamankan terhadap
jumlah gangguan yang terjadi. Keandalan rele yang
baik adalah 90-99 %

-Ekonomis
Penggunaan rele selain memenuhi syarat diatas, juga
harus disesuaikan dengan harga peralatan yang
diamankan.
Didalam penerapan rele perlu diperhatikan
beberapa kondisi sistem tenaga listrik

• Daya terbalik : arus dan tegangan gangguan berubah dengan


berubahnya arah daya.

• Sistem pentanahan netral : arus dan tegangan berubah dengan


berubahnya sistem pentanahan.

• Rangkaian ganda ( double circuit ) dan bercabang ditengah : pada


saluran multi circuit sejajar perlu diperhatikan impedansi urutan
nolnya karena pengaruh pentanahan rangkaian lain yang
mempengaruhi perubahan arus urutan nol sehingga mempengaruhi
kemampuan rele jarak disamping arus gangguan mengalir kedaerah
luar perlindungan dan berpengaruh pada rele arah.
Pemilihan macam rele pengaman yang
dipergunakan

• Tipe dan rating peralatan


• Tingkat kepentingan peralatan
• Lokasi atau letak peralatan dalam sistem tenaga
• Kemungkinan terjadinya gangguan
• Harga peralatan
Fungsi Rele Pengaman

• Membunyikan alarm, menutup rangkaian trip dari


pemutus rangkaian untuk membebaskan peralatan
dari gangguan yang terjadi.
• Membebaskan bagian yang bekerja tidak normal
• Membebaskan dengan segera bagian yang
terganggu
• Melokalisir akibat dari gangguan
• Memberikan petunjuk atas lokasi serta macam dari
gangguan
• Penghematan ± 0,5 – 2 %
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI RELE

-Karakteristik rele bekerja atas dasar tanggapan


thdp jenis gangguan
-Daerah Penyetelan variabel setting rele
-Spesifikasi rele sesuai dengan negara pemakai
-Ketahanan terhadap effek transient
-Konstruksi rele harus kompak, sederhana dan
mempermudah pemeliharaan
-Pengawatan dan pengaturan terminal sehingga
mudah testing dan pencarian gangguan
-Modifikasi disesuaikan dengan kondisi
Klasifikasi Rele Pengaman

WAHYUDI
Teknik Elektro ITS
Klasifikasi rele pengaman

• Berdasarkan prinsip kerja


–rele elekromagnetik
–rele induksi
–rele moving coil
-rele elektronik
–rele elektrodinamik
–rele polarisasi
–rele thermis
–rele digital dll

• Berdasarkan besaran yang diukur


arus, tegangan, daya, impedansi, reaktansi, frekwen
si, dsb dibedakan
atas rele2 yang bekerja bila
-diatas besaran yang ditentukan( over )
-dibawah besaran yang ditentukan ( under )
-arah aliran daya ( directional )
• Berdasarkan cara penyambungannya
-rele seri
-rele shunt
-rele seri dan shunt
• Berdasarkan cara kerja element kontrol
–direct acting (langsung)
–indirect acting (tidak langsung )
• Berdasarkan cara menghubungkan sensing element
-rele primer
–rele secondair, diperlukan CT dan atau PT
• Berdasarkan tugasnya
-rele utama, elemen utama dalam sistem
pengamanan, berhubungan langsung dengan besaran yang
diamankan –rele bantu,elemen
pembantu yang bertugas memperbanyak kontak, menjalankan
signal dan lainnya
• Berdasarkan waktu bekerjanya rele
–tanpa kelambatan waktu
–dengan kelambatan waktu
Pengaman Pada SistemTenaga
Listrik

WAHYUDI
Teknik Elektro ITS
Daerah Pengaman pada
Sistem Tenaga Listrik
Penempatan peralatan pengaman pada Stator, Rotor
dan Prime Mover
Table Power Transformer Protection
A b n o r m a l C o n d itio n P ro te c tio n R e m a rks
I n c ip ie n t f a u lts b e lo w o il le v e l B u c h h o lz r e la y s o u n d s B u c h h o lz r e la y u s e d f o r
r e s u lt in g in d e c o m p o s it io n o f o il, a la r m ( G a s a c t u a t e d r e la y ) t r a n s f o r m e r o f r a t in g 5 0 0 K V A
f a u lt s b e t w e e n p h a s e s a n d b e t w e e n and above
p h a s e a n d g ro u n d

1 . B u c h h o lz r e la y t r ip s t h e B u c h h o lz r e la y t o o s lo w a n d le s s
c ir c u it b r e a k e r s e n s it iv e
L a r g e in t e r n a l f a u lt s p h a s e t o p h a s e , 2 . M e r z P r ic e p e r c e n ta g e M e r z P r ic e p e r c e n t a g e
p h a s e t o g r o u n d , b e lo w o il le v e l d if f e r e n t ia l p r o t e c t io n d if f e r e n t ia l p r o t e c t io n u s e d f o r
3 . H i g h s p e e d h ig h s e t tra n s fo rm e rs o f a n d a b o v e 5
o v e r c u r r e n t r e la y MVA

1 . M e r z P r ic e p e r c e n ta g e F o r tra n s fo rm e r o f a n d a b o v e 5
d if f e r e n t ia l p r o t e c t io n MVA
E a r t h f a u lt s 2 . E a r th f a u l t r e la y a . I n s t a n t a n e o u s R e s t r ic t e d
E . F . R e la y
b . T im e la g E . F R e la y

1 . G r a d e d t im e la g o v e r P r o t e c t io n o f d is t r ib u ti o n
c u r r e n t r e la y tra n s fo rm e r
T h r o u g h f a u lts
2 . H .V F u s e s S m a ll d is t r ib u t io n t r a n s f o r m e r u p
to 5 0 0 K V A

1 . T h e r m a l o v e r lo a d r e la y G e n e r a ll y t e m p e r a tu r e in d ic a to r s
a re p ro v id e d o n th e tr a n s fo rm e r s .
O v e r lo a d s 2 . T e m p e r a t u r e r e la y s T e m p . in c r e a s e is in d ic a t e d o n
s o u n d a la r m c o n t r o l b o a r d a ls o . F a n s s t a r t e d
a t c e r t a in te m p .
Lanjutan tabel power transformer protection

A b n o r m a l C o n d it io n P r o t e c t io n R em ark s
H ig h V o lta g e S u r g e s d u e lig h tn in g , 1 . H o rn g a p s N o t fa v o u r e d fo r im p o r ta n t
s w itc h in g tr a n s fo rm e r
2 . L ig h tn in g a r r e s te r s In a d d itio n to L .A .s fo r in c o m in g
lin e s

O n ly fu s e s fo r e a r th fa u lt p r o te c tio n s a n d p h a s e fa u lt
p r o te c tio n . O v e r lo a d p r o te c tio n g e n e r a lly n o t
p r o v id e d
S m a ll d is tr ib u tio n tr a n s fo r m e r
F o r m o r e im p o r ta n t tr a n s fo r m e rs o f a b o u t 5 0 0 K V A
O v e r c u r r e n t r e la y s
In s ta n ta n e o u s e a r th fa u lt r e la y s
T r a n s fo rm e rs in im p o r ta n t lo c a tio n s r a tin g s 5 0 0 R e s tr ic te d e a r th fa u lt p r o te c tio n
K V A a nd a bo ve O v e r u r r e n t p r o te c tio n
B u c h h o lz r e la y
Table Protection of Large Generator Transformer Unit
Protection of Generator Generator-transformer overall differential protection*
Transformer together
Generator protection Generator differential protection*
Stator earth fault protection*
Negative phase sequence protection against-
unbalanced loading***
Inter-turn fault protection
Reverse power protection
Field failure protection**
Rotor earth fault protection
Temperature sensors in slots***
Overcurrent relays in stator and rolar circuits
Lightning arrester for generator overvolatage protection

Protection of unit Differential protection*


auxiliary transformer Restricted earth fault protection*
Buchholz relay
Overcurrent protection
Winding and oil temperature sensors

Protection of main HV overcurrent protection*


transformer HV Restricted earth fault protection*
Buchholz relay
Winding and oil temperature sensors
Lightning arresters on HV side

Anda mungkin juga menyukai