Anda di halaman 1dari 5

I.

LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia adalah sebuah Negara berbentuk kepulauan yang mencakup
kurang lebih 30.000 pulau di dalamnya. Fakta tersebut menjadi salah satu aspek
pembentuk ribuan perbedaan masyarakat di Indonesia. Negara yang masih
berkembang hingga kini ini bisa merdeka karena rasa persatuan dan kesatuan
yang akhirnya digagas menjadi sebuah Bhinneka Tunggal Ika. Proses intergrasi
yang terjadi membentuk integritas bangsa hingga akhirnya mampu melawan
kolonialisme dan merdeka tanpa harus menjadi negara persemakmuran.

II. KONSEP MATERI


a) Mengemukakan pentingnya integrasi dalam masyarakat Indonesia
yang plural.
b) Memilih strategi integrasi yang tepat untuk masyarakat Indonesia.
c) Mendukung integrasi di Indonesia melalui semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

III. PEMBAHASAN
A. Pluralitas Masyarakat Indonesia
 Definisi Pluralitas
Pluralitas adalah suatu kebhinnekaan, keragaman dan kemajemukan.
Pluralitas berasal dari bahasa Inggris yang berarti “jamak”. Pluralitas
masyarakat Indonesia memiliki arti dengan kemajemukan masyarakat
Indonesia yang bertujuan untuk mendorong serta mendukung tumbuhnya
persatuan dan kesatuan Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “faham” yang menunjukkan


adanya kemajemukan. Mengacu pada kenyataan bahwa di dalam hidup ini
kita tidak hanya menghadapi sesuatu yang tunggal.

Asal-usul Pluralitas (pluralism) secara harfiah terdapat dalam bahasa Latin:


plus, pluris, yang artinya “lebih”. Secara filosofis, Pluralitas ialah sebuah
wejangan yang menekankan bahwa pada kenyataan terdiri dari kejamakan
dan/atau kemajemukan individu-individu yang berdiri sendiri-sendiri.
Sedangkan dari kacamata sosiologi, Pluralitas lebih mengacu kepada sebuah
masyarakat di mana berbagai kelompok social yang berbeda posisinya
mempunyai pemikiran mereka sendiri mengeanai apa yang di inginkan secara
social.
 Definisi Menurut Para Ahli
 Menurut Alwi Shihab, pengertian pluralism dapat disimpulkan menjadi 4
yaitu:
 Pertama, pluralism tidak semata menunjuk pada kenyataan tentang
adanya kemajemukan. Namun, yang dimaksud pluralisme adalah
keterlibatan aktif terhadap kenyataan kemajemukan tersebut. :
 Kedua, pluralism harus dibedakan dengan kosmopolitanisme. Dalam
hal ini Kosmopolitanisme menunjuk suatu realitas di mana aneka
ragam ras dan bangsa hidup berdampingan di suatu lokasi. Maksudnya
walaupun suatu ras dan bangsa tersebut hidup berdampingan tetapi
tidak ada interksi sosial.
 Ketiga, konsep pluralism tidak dapat disamakan dengan relativisme.
Paham relativisme menganggap “semua agama adalah sama”
 Keempat, pluralism agama bukanlah sinkretisme, yakni menciptakan
suatu agama baru dengan memadukan unsur tertentu atau sebagian
komponen ajaran dari beberapa agama untuk dijadikan bagian integral
dari agama tersebut.
 KH. Abdurahmanwahid (Gus Dur) digelari sebagai Bapak Pluralisme,
Dalam banyak hal terkadang Gus Dur memilih bersebrangan dengan umat
islam yang lain, seperti ketika ada usulan untuk peraturan yang
mewajibkan hukuman mati bagi orang islam yang murtad, Gus Dur
menentangnya karena menganggap hal ini hanya akan mengotori nama
islam dan melupakan adanya lafadz “ la ikraha fi ad-din” yang artinya
tidak ada paksaan dalam agama.

Berikut poin-poin penting yang menjadi pemikiran utama Gus Dur


terhadap pandangannya tentang Plurarisme.
• Pluralisme dalam bertindak dan berpikir. Inilah yang melahirkan
toleransi.
• Sikap toleran tidak bergantung pada tingginya tingkat pendidikan
formal atau pun kepintaran pemikiran secara alamiah, tetapi
merupakan persoalan hati, persoalan perilaku.
• Tidak harus kaya dulu. Bahkan, seringkali semangat ini terdapat
justru pada mereka yang tidak pintar juga tidak kaya, yang biasanya
disebut “orang-orang terbaik”.
A. Strategi Integritas Nasional
A. Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut
maka masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam
kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas. Strategi Asimilasi dapat
terjadi melalu dua cara, yaitu alamiah dan buatan.
Contoh asimilasi, Ardhi adala orang Indonesia yang menyukai tarian Jawa. Ia
berteman baik dengan Alfi yang merupakan orang Kalimantan dan bisa tarian
tradisionalnya. Karena terjadi interaksi terus menerus antara keduanya, maka
terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru.
B. Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan
kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih
tampak dam kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian, akulturasu
menyatakan kebudayaan baru yang terbentuk namun tidak mengambil habis
semua unsur budaya pembentuknya. Akulturasi dapat terjadi melalui dua cara,
yaitu alamiah dan buatan.
Contohnya, seni bangunan. Seni bangunan tampak pada bangunan candi
sehingga wujud percampuran antara seni asli Bangsa Indonesia dengan
Hindu-Budha
C. Strategi Pluralisme
Merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam
masyarakat untuk hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan strategi
pluralis, dalam mewujudkan integrasi nasional Negara memberi kesempatan
pada semua unsur keragaman dalam begara, baik suku, agama, budaya daerah,
dan perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan berkembang, serta hidup
berdampingan dengan damai.

C. Strategi Integrasi Indonesia (Bhinneka Tunggal Ika)

Integrasi dalam pluralitas masyarakat Indonesia dibutuhkan untuk


menyatukan berbagai kemajemukan tersebut agar dapat meraih cita-cita bangsa.
Pluralitas di Indonesia ini biasa diwakilkan dengan kalimat Bhineka Tunggal Ika.
Faktor penyebab Pluralitas di Indonesia antara lain:
 Keadaan Geografik Wilayah. Kita tahu bahwa Indonesia terdiri dari
kurang lebih 30.000 pulau. Hal ini menyebabkan terjadinya pluralitas
sukubangsa di Indonesia.
 Kenyataan bahwa Indonesia terletak diantara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik.
 Keadaan ini menjadikan bangsa ini sebagai lalu lintas perdagangan yang
mengakibatkan adanya pluralitas agama dan budaya dalam masyarakat
Indonesia.
 Iklim yang berbeda-beda dan perbedaan struktur yang tidak sama di
antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara.

 Strategi Nasional menggunakan Bhineka Tunggal Ika

Semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” tertulis pada


kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat
pemersatu bangsa. Indonesia merupakan Negara yang sangat rentan akan
terjadinya perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan Indonesia adalah
negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama serta karakteristik
dan keunikan di setiap wilayahnya. Indonesia merupakan negara yang
memiliki keistimewaan keanekaragaman budaya, suku, etnik, bahasa, dan
sebagainya dibandingkan dengan negara lain.

Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal


dasar dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sangat diperlukan rasa
persatuan dan kesatuan yang tertanam di setiap warga negara Indonesia.
Namun, dalam kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatas
namakan suku, agama, ras atau antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan
yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa ini untuk menjadi bangsa
yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan yang kokoh dan kuat.
Namun, masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satunya
masih terjadi bentrokan yang mengatasnamakan suku tertentu dalam hal
penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan belum adanya
kes adaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
Komitmen akan persatuan akan tegak jika peraturan yang mengatur masalah
suku atau hak individu ditegakkan dengan baik.

Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan


Indonesia. Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan
kepentingannya sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila
ketiga Pancasila hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud.
Kalian harus mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal
Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus
membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling
menghargai untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada
komitmen persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.
Persatuan bangsa merupakan syarat yang mutlak bagi kejayaan Indonesia.
Jika masyarakatnya tidak bersatu dan selalu memprioritaskan kepentingannya
sendiri, maka cita-cita Indonesia yang terdapat dalam sila ketiga Pancasila
hanya akan menjadi mimpi yang tak akan pernah terwujud. Kalian harus
mampu menghidupkan kembali semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Keberagaman harus membentuk
masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan rasa saling menghargai
untuk menjaga perbedaan tersebut. Kuncinya terdapat pada komitmen
persatuan bangsa Indonesia dalam keberagaman.

Strategi Nasional menggunakan Bhineka Tunggal Ika sangat sesuai di


Negara Indonesia karena untuk menjaga di dalam Negara yang sangat
majemuk masyarakatnya diperlukan satu komitmen untuk menjaga persatuan
tersebut. Apalagi Negara Indonesia mempunyai dasar Negara Pancasila, maka
untuk menunjang integrasi nasional kata Bhineka Tunggal Ika yang bermakna
berbeda-beda tetapi tetap satu adalah hal yang tepat untuk Negara Indonesia.

IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

 https://www.academia.edu/5594914/Bhinneka_Tunggal_Ika_sebagai_Wuj
ud_Integrasi_Nasional
 https://www.slideshare.net/NadyaSyabillaA/integrasi-nasional-43020364
 https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/668/514
 www.academia.edu/17106614/Pluralisme_menuru_para_ahli

Anda mungkin juga menyukai