Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

Petunjuk pelaksanaan uji silang (crosschceck)

Alur crosscheck

(4)
Fasyankes Fasyankes

(1)
Pengelola Program Malaria
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
(2)
(3)
Laboratorium Rujukan Tingkat
(4)
Kabupaten/Kota atau crosscheker

(4) (5)
Dinas Kesehatan
Provinsi

(4)
Laboratorium
Rujukan Provinsi

Kode sediaan : kode pusk/kode kab/kode prov-bulan-tahun-no urut


 Evaluasi hasil dilakukan minimal 20 SD, bila kurang, dikumulatif pada bulan berikutnya
sampai mencapai minimal 20 SD
 Pada puskesmas yang pemeriksaan SD nya di bawah 20 bisa dilakukan uji silang 2
atau 3 bulan sekali dan mengirimkan semua SD positif dan semua SD negatif (sampai
SD yang dikirim mencapai 20, atau mengikuti tabel berikut :

1
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

Jumlah (%) SD
Jumlah
frekwensi dikirim
SD/bulan
positif negatif
0 - 10 3 bln 100 100
11 - 20 3 bln 100 50
21 - 40 3 bln 100 25
41 - 100 3 bln 100 5
101 - 200 2 bln 100 5
> 200 1 bln 100 5

Crosscheck Dari Puskesmas ke Kabupaten/Kota


(1) Slide uji silang laboratorium mikroskopik fasyankes diambil oleh pengelola program
Malaria
(2) Pengelola Program Malaria mengirimkan slide uji silang ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (slide dan formulir yang sudah diisi pada kolom 2 dan 3)
Contoh :

(3) Pengelola program malaria Kabupaten/kota mengirimkan slide uji silang ke laboratorium
rujukan tingkat Kabupaten/Kota atau ke crosschecker (slide dan formulir crosscheck
yang sudah diisi pada kolom 2)
Contoh :

2
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

 crosschecker memeriksa slide dan mengisi formulir crosscheck pada kolom 4 sampai
kolom 15  Hasil pemeriksaan uji silang dan slide dikirim ke Pengelola Program
kembali
Contoh :

(4) Pengelola program melakukan analisis uji silang dan mengirim umpan balik ke
laboratorium di fasyankes, laboratorium rujukan tingkat kabupaten/kota dan provinsi
 pengelola program memasukkan hasil dari puskesmas dan hasil crosscheck dari
crosschecker dalam bentuk exel.
Contoh :

3
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

 Pengelola program melakukan penghitungan Sensitifitas, Spesifisitas, Akurasi


Spesies, dan Error Rate menggunakan tabel perhitungan (sheet “perhitungan”)
 Presentase di copy ke “rekap”
Contoh :

Contoh berdasarkan formulir diatas :

*satu kolom ini untuk satu puskesmas.


Hasil penghitungan Sensitifitas, Spesifisitas, Akurasi Spesies, dan Error Rate sudah
langsung tertera pada kolom bagian kanan  lalu di copy ke kolom rekap
Contoh :

4
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

(5) Selanjutnya, pengelola program Kabupaten/Kota mengirimkan slide uji silang untuk
dilakukan pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan provinsi. Rekapan hasil
crosscheck Puskesmas di Kabupaten/Kota dikirim ke Dinkes Provinsi dan ditembuskan
ke pusat dan petugas crosschecker Kabupaten/Kota.

Prosedur Uji Silang Mikroskopis


1) Persiapan Sediaan Darah yang akan diuji silang
a) Pemberian Identitas Sediaan
Cara Penulisan identitas:

(1) Penulisan identitas dilakukan pada kertas/label dan ditempelkan


pada bagian atas kaca objek dengan tulisan menghadap keatas.
Bagi fasyankes yang memiliki kaca objek frosted, identitas ditulis
dengan pensil 2B pada bagian frosted.
(2) Penulisan identitas memuat informasi:

M/Kode kabupaten/Kode Puskesmas/No.urut/bulan/tahun

Contoh : gambar sediaan darah mikroskopis malaria


03/07/231/04/2013

5
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

(3) Kode ditulis berdasarkan kode yang berlaku di wilayah masing-


masing.
2) Prosedur Uji Silang Mikroskopis Konvensional
a) Penyimpanan Sediaan Mikroskopis Malaria di Fasyankes
Sediaan darah malaria diberi label sesuai register (identitas) dan
disimpan berdasarkan pengelompokan sediaan darah positif dan
sediaan darah negatif. Sediaan darah disimpan dalam kotak sediaan
darah tertutup dan diletakkan di ruangan dengan suhu kamar dan
tidak lembab untuk menghindari debu dan tumbuhnya jamur.

b) Pemilihan Sediaan
Sampel uji silang yang dipilih adalah 100% dari sediaan darah positif
dan 5% secara acak dari sediaan darah negatif.

Pemilihan sediaan darah untuk uji silang dilakukan oleh pengelola


program.

3) Pengiriman Sediaan Uji Silang


Sediaan yang dikirim dalam keadaan kering dan bebas dari minyak
immersi. Pengiriman sediaan dalam jumlah besar sebaiknya
menggunakan kotak sediaan darah, apabila tidak tersedia sediaan
dapat dikemas sedemikian rupa agar tidak mudah pecah dalam
pengiriman. Untuk jumlah sampel yang sedikit (kurang dari 20 SD),
sediaan dibungkus dengan kertas hvs/buffalo.

Pengiriman sediaan uji silang dengan menyertakan Formulir


Pemeriksaan Uji Silang.

4) Pelaksanaan Uji Silang


a) Uji silang dilakukan setiap awal bulan dan umpan balik disampaikan
secepat mungkin (maksimum 3 minggu) setelah pengiriman.
b) Hal-hal yang dinilai pada uji silang
Kualitas Pembuatan Sediaan Darah
(1) Makroskopis
Tetes tebal
- Diameter ± 1cm
- Ketebalan: tulisan dapat dilihat di atas kertas
6
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

- Tidak terfiksasi
Tetes tipis: 1 cm dari bagian ujung sediaan darah tipis berbentuk
lidah.
(2) Mikroskopis
Tetes tebal
- Volume darah: 6 µl atau
Untuk menilai SD darah negatif: minimal dapat dilihat 100 LPB
atau setara dengan 3000-4000 leukosit

- Ketebalan:
baik : jumlah leukosit 15 -20/LPB

tebal : jumlah leukosit > 20/LPB

tipis : jumlah leukosit <15 /LPB

Tetes tipis
- Volume darah: 2 µl
- Eritrosit tidak saling bertumpuk.
- Terfiksasi

Kualitas Pewarnaan Sediaan darah


- Normal : inti leukosit berwarna ungu, inti parasit berwarna merah,
sitoplasma berwarna biru
- Asam : inti leukosit berwarna merah, inti parasit berwarna
merah, sitoplasma berwarna merah
- Basa : inti leukosit berwarna biru, inti parasit berwarna biru,
sitoplasma berwarna biru
- Kotor : banyak sisa-sisa/endapan zat warna/debu pada lapang
pandang

Pembacaan Sediaan Darah:


Kriteria penilaian hasil pemeriksaan sediaan darah meliputi
sensitivitas, spesifisitas, akurasi spesies.

7
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

5) Analisis Hasil uji silang


Hasil pembacaan sediaan uji silang oleh tenaga pelaksana uji silang
dianalisis oleh penanggung jawab/supervisor laboratorium rujukan
tingkat kab/kota, dengan menghitung tingkat sensitivitas, spesifisitas
dan akurasi spesies sebagai berikut:
Sensitivitas =
PB
x 100%
PB + NP

Spesifisitas =
NB
x 100%
NB + PP

Akurasi Spesies = Spesies Benar


x 100%
Total Positif

Keterangan
PB : Positif Benar (true Positive) = Benar Positif + Beda Spesies
PP : Positif Palsu (False Positive)
NB : Negatif Benar (True Negative)
NP : Negatif Palsu (False Negative)

Interpretasi Hasil Analisis

a) Nilai Sensitivitas ≥70%, Spesifisitas ≥70%, Akurasi spesies ≥70%


artinya kinerja laboratorium baik.
b) Nilai Sensitivitas 60-69%, Spesifisitas 60-69%, Akurasi spesies 60-69
% artinya kinerja laboratorium cukup.
c) Nilai Sensitivitas <60%, Spesifisitas <60%, Akurasi spesies <60%
artinya kinerja laboratorium kurang.

Apabila terdapat perbedaan hasil pembacaan (discordance) maka harus


dilakukan pembacaan/penilaian ulang oleh laboratorium rujukan tingkat
provinsi.

6) Tindak Lanjut
Jika hasil uji silang menunjukkan kinerja laboratorium cukup dalam
empat periode berturut-turut dan/atau kurang pada satu periode:
8
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS KESEHATAN
Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Tel. (0751) 27999
Fax. (0751) 33437, 21567
PADANG

a) Perlu dilaksanakan Supervisi/Bimbingan teknis


b) Dilakukan pemberian panel tes di tempat
c) Pelatihan/peningkatan kemampuan teknis mikroskopis malaria
7) Pencatatan dan Pelaporan
- Hasil penilaian uji silang masing-masing fasyankes
diumpanbalikkan kepada penanggung jawab fasyankes dan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
- Hasil penilaian uji silang seluruh laboratorium
fasyankes direkap oleh:
1) Laboratorium Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota, dan dilaporkan
secara berjenjang kepada Laboratorium Rujukan Tingkat
Provinsi, Laboratorium Rujukan Tingkat Nasional dan
Kementerian Kesehatan.
2) Pengelola Program Malaria di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dan dilaporkan secara berjenjang kepada
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan.

Kepala Bidang P2 Bencana


Dinas Kesehatan
Propinsi Sumatera Barat

Dr dr Irene, MKM
NIP. 197206032002122008

Anda mungkin juga menyukai