Anda di halaman 1dari 29

KOORDINASI

TRANSMISSION ASSESSMENT SURVEY


(TAS)
DI KABUPATEN BEKASI
Tujuan program eliminasi global (GPELF) di
tahun 2020
1. Menghentikan penularan penyakit
• Menurunkan prevalensi infeksi ke level rendah
dimana penularan dianggap tidak lagi
berlangsung

2. Mengurangi penderitaan dan


meningkatkan kualitas hidup
• Akses terhadap paket perawatan dasar untuk
pengelolaan morbiditas pencegahan kecacatan
(MMDP)

Slide 2
Tahapan Program Eliminasi Filariasis

Verifikasi

1. Pemetaan penyebaran penyakit secara geografis/kewilayahan.


2. POPMF selama 5 tahun atau lebih untuk mengurangi kandungan
parasit di dalam darah manusia ke kondisi di mana jika nyamuk
menggigit, tidak lagi berpotensi menularkan penyakit.
3. Surveilans pasca POPMF setelah POPMF berakhir.
4. Verifikasi kondisi tidak lagi terjadi penularan filariasis.

Slide 3
Monitoring dan Evaluasi
Pemetaan
POPM Surveilans
Gagal

Lulus
Mf or Ag≥1% TAS1 2 3

Mid-term Tindak lanjut


(opsional)
[Eligibilitas TAS]

 Peta prevalensi mikrofilaremia (Mf) atau antigenemia (Ag)


 Memantau cakupan di setiap putaran POPM untuk menentukan apakah tercapai
sekurang-kurangnya 65% dari total penduduk minum obat di setiap Kabupaten pelaksana
 Evaluasi dampak di site sentinel dan spot-check setelah lima putaran POPM efektif
 Melakukan transmission assessment survey (TAS) jika kriteria eligibilitas tercapai,
POPM bisa dihentikan jika TAS “lulus”
 TAS diulang dua kali selama surveilans pasca POPM untuk memastikan/mengkonfirmasi
eliminasi

Slide 4 (12)
Transmission assessment Survey (TAS)
TAS adalah dasar untuk memutuskan penghentian POPM dan transisi
ke surveilans pasca POPM

Dirancang untuk mengukur apakah Kota/Kab sebagai


unit evaluasi telah berhasil menurunkan prevalensi
infeksi ke tingkat dimana infeksi tidak akan kembali lagi,
walaupun intervensi POPM sudah dihentikan.

Slide 5 (13)
Survey Evaluasi Penilaian Penularan
= Transmission Assessment Survey
(TAS)
Tujuan :
untuk menilai apakah sudah tidak terdapat penularan
filariasis sehingga POPM filariasis dapat dihentikan.

Prevalensi telah menurun


Penularan kembali tidak memungkinkan
TAS

• Survai Penilaian Penularan (TAS) adalah survai


cross-sectional di mana data dikumpulkan pada
waktu yang ditetapkan. Desain survai tergantung
pada faktor-faktor berikut:
 Jenis parasit dan vektor
 Rasio angka partisipasi masuk sekolah dasar
 Besaran populasi anak usia 6-7 tahun atau kelas I dan II
 Jumlah sekolah atau daerah pencacahan

Slide 7 (13)
KOMPONEN TAS
Kelayakan TAS Tepenuhi
DANA TAS yang memadai
Jumlah pelaksanaan hari yang sesuai
RDT ( Brugia Rapid/FTS) yang memadai & berkualitas
Surat Notifikasi Pelaksanaan ( Direktur P2PTVZ)
Koordinasi ke Kab/Kota yang akan di TAS
Protokol TAS
Hasil Survey Sample Builder (SSB)
SUPERVISOR yang terlatih tingkat nasional (BTKLPP/Loka
Litbang/Universitas)
Anggota Tim Prov/Kab/PKM/guru sekolah
On the Job Training
Pengawasan berkala Tim Subdit Filariasis
HASIL TAS
TAS KAB BEKASI

• Jumlah penduduk >2 juta  dibagi


menjadi 2 EU
EU 1 (KECAMATAN) EU 2 (KECAMATAN)

MUARAGEMBONG SUKATANI CIKARANG PUSAT CIBITUNG

CABANGBUNGIN KARANG BAHAGIA TAMBUN UTARA CIBARUSAH

TARUMAJAYA CIKARANG UTARA TAMBUN SELATAN CIKARANG BARAT

BABELAN KEDUNG WARINGIN CIKARANG SELATAN BOJONG MANGU

SUKAWANGI TAMBELANG SETU

SUKA KARYA SERANG BARU

PEBAYURAN CIKARANG TIMUR


Perhitungan Sampel :
Survey Sample Builder (SSB)
Survey Sample Builder (SSB)

SSB: Microsoft Excel based


tool that can be used to
automate the calculations for
determining the appropriate
survey strategy

The use of SSB reduces the risk


of selection bias as it allows for
equal probability of selection for
individuals eligible for sampling.

Available for download at http://www.filariasis.us./resources.html


Web version coming soon: http://taskforcemobile.taskforce.org/ssb
CONTOH HASIL SSB
Nomor Acak
pemilihan
sekolah
Daftar SD Terpilih
Memilih SD Cadangan

 Pemilihan tambahan 5–10 SD (Kluster) direkomendasikan


sebagai rencana cadangan jika jumlah sampel dari semua
SD/kluster yang disurvei didapati kurang dari target.
 SD/Kluster tambahan harus dipilih dari daftar semua sekolah/kluster
yang tersisa, tidak termasuk yang sudah terpilih. Proses seleksi acak
menggunakan proses yang sama untuk memilih kluster asli.
 Survey sample builder bisa digunakan untuk memilih sekolah-sekolah
tambahan.
 Sekolah cadangan harus dipilih berdasarkan nomor sesuai urutan
dalam urutan random, tidak boleh dipilih berdasarkan
kedekatan/kemudahan untuk mencapainya.

Slide 16
Daftar SD Cadangan
Memilih acak anak-anak untuk diperiksa

Setelah memilih sampling sekolah secara acak, perlu dilakukan


pemilihan acak terhadap anak-anak yang akan diikutsertakan
suvei.
Survey sample builder menghitung interval sampling yang sesuai.
Survey sample builder juga menghitung nomor awal acak dan
interval sampling (fraksi sampel terbalik) untuk membuat dua daftar
angka (A dan B) sebagai panduan untuk memandu pemilihan anak
yang akan diperiksa.

Slide 18
Pemilihan Acak Murid
Tidak semua murid kelas 1 dan 2 di SD terpilih akan diperiksa, karena rancang survey
memberi nilai interval sampling ≠ 1.
Cara memilih murid:
- lempar koin untuk menentukan apakah daftar A atau daftar B yang digunakan.
- Pilih anak sesuai dengan angka yang ada dalam daftar, dan lanjutkan sampai
angka yang ada di dalam daftar melebihi jumlah total anak di kelas yang
menjadi sasaran. Lihat ilustrasi di bawah ini sebagai contoh:

1 2 3 4 5 6 List A List B
7 1 1
3 2
4 4
5 5
7 6
… …

Slide 20
PELAKSANAAN
SURVEI TAS
Tim Lapangan
 Setiap tim sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Petugas pencatat dan menyiapkan alat test
2. Petugas pengambil sampel
3. Petugas pengolah/proses
4. Petugas pembaca alat test
 Guru (pembantu survey) membantu untuk mengatur siswa
yang akan diambil darahnya
 Sebaiknya disiapkan ruangan terpisah untuk pengambilan
darah

Seorang supervisor akan mengawasi keseluruhan proses ini


SKEMA PELAKSANAAN TAS
PENGAMBILAN DAN
PEMERIKSAAN SAMPEL
FTS: Prosedur Pemeriksaan
Biarkan semua komponen kit beberapa saat
dalam suhu ruangan (15-37°C) sebelum
digunakan.
1
Ambil isi kit dari kantong foil sesaat sebelum
digunakan. Isi kantong terdiri dari satu test
strip, wadah plastik dan mikropipet berukuran
(75µL).

2 A

Strips harus dipegang dengan Strips diberi label dengan Strip harus ditempatkan dalam wadah
hati-hati dan hanya dipegang di identitas orang yang diperiksa. plastik sebelum menambahkan sampel
bagian ujung yang tidak ada Strips bisa langsung diberi label darah.
tanda panah. JANGAN menekan (disarankan) (A). Alternatif lain, CATATAN: disarankan untuk menempel strip
bantalan yang ada di bagian memberi label pada wadah ke wadah plastik menggunakan stiker label
bawah strip. plastik (B). identifikasi orang yang diperiksa atau memakai
selotip.
FTS: Prosedur Pemeriksaan
Ambil 75µL darah jari dengan memegang
mikropipet yang tersedia sedikit di bawah
garis horizontal. JANGAN menekan
3 bagian balon mikropipet saat
mengumpulkan darah..
JANGAN meneteskan darah secara
langsung dari jari ke strip.

Tetapkan waktu pembacaan 10 menit


Teteskan darah perlahan-lahan di kemudian.
bagian bawah bantalan dengan
menekan bagian balon secara CATATAN: akan sangat membantu
lembut.. untuk menulis waktu pembacaan pada
wadah plastik.
FTS: Prosedur Pemeriksaan

Baca hasil tes tepat 10 menit JANGAN membaca hasil


setelah darah habis diteteskan tes jika darah belum
pada kartu tes. seluruhnya mengalir ke
bagian atas strip.
CATATAN: Catat hasil yang
sesuai dengan pembacaan
pada strip (disarankan) atau
pada wadah plastik.
FTS: Hasil Pembacaan
Hasil tes:

C C C
T T T

POSITIF* POSITIF (lemah)* NEGATIF*


Munculnya garis berwarna merah muda pada area tes harus dibaca sebagai hasil positif Hanya muncul garis kontrol
saja

C = kontrol
C C
T = test
T T

INVALID INVALID
Tidak muncul garis Hanya muncul garis tes

*Membuat kode untuk hasil tes itu berguna tetapi hanya pilihan saja. Negatif =0; garis tes lebih samar dari garis kontrol = 1; garis tes sama tegas dengan garis
kontrol = 2; garis tes lebih tegas dari garis kontrol =3

Anda mungkin juga menyukai