Anda di halaman 1dari 11

Laporan Hasil Praktek Lapangan

Surveilans

Disusun Oleh : 1. Farhata Khairun Nisa ( P1337433122005 )


2. Pramadhian VA ( P1337433122043 )
Koordinator : Dr. Aris Santjaka SKM., M.Kes.
Dosen Pengampu : 1. Budi Utomo SKM., M.Kes.
2. Dr. M.Choiroel Anwar SKM.,M.Kes.
3. Nuryanto SKM., M.PH

Jurusan Kesehatan Lingkungan


Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Poltekkes Kemenkes Semarang

Tahun Ajaran 2022 / 2023


Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat dan
hidayah- Nya, sehingga kami bisa menyusun Laporan Hasil Praktek Lapangan Surveilans ini
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga limpahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti nantikan syafa’atnya di akhir nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Laporan Hasil Praktek
Lapangan Surveilans”. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya
kepada Bapak Dr. Aris Santjaka SKM., M.Kes. selaku koordinator mata kuliah Surveilans
dan kepada para staf pukesmas Ajibarang II yang sudah memberikan banyak bantuan.
Makalah ini dibuat untuk mempermudah pengetahuan agar lebih jelas dan mudah dipahami.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan
didalamnya. Oleh sebab itu, kami menharapkan kritik dan saran bagi pembaca makalah ini,
supaya lebih baik untuk ke depannya. Demikian, atas perhatiannya apabila masih banyak
kekurangan mohon maaf sebesar besarnya dan semoga makalah ini berguna bagi kita semua.

Purwokerto, 1 Maret 2023

Farhata Khairun Nisa

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
Pendahuluan.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
Pembahasan..........................................................................................................................................2
A. Penyakit KLB..................................................................................................................................2
B. Analisis Grafik Sebaran Penyakit....................................................................................................2
1. Penyakit DBD........................................................................................................................2
2. Penyakit ISPA........................................................................................................................3
3. Penyakit Rata - Rata Kasus Penyakit DBD dan ISPA..............................................................3
BAB III....................................................................................................................................................4
Penutup.................................................................................................................................................5
A. Kesimpulan....................................................................................................................................4
B. Saran..............................................................................................................................................4
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................6
Lampiran

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan
untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
Salah satu proses pembelajaran yang penting dalam suatu pelatihan berbasis kompetensi
adalah kesempatan menerapkan atau mempraktekkan hasil belajar di kelas melalui suatu
praktek lapangan. Praktek lapangan harus dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan peserta latih untuk mempraktekkan secara utuh pelaksanaan surveilans di
puskesmas, yang meliputi : surveilans terpadu penyakit, respon cepat dalam rangka Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa, Rapid Health Assesment dan rekomendasi tindakan
preventif, pencatatan dan pelaporan surveilans penyakit dan masalah kesehatan secara
lengkap, tepat dan cepat, koordinasi dan kolaborasi surveilans epidemiologi dan surveilans
epidemiologi penyakit dan masalah kesehatan spesifik lokal.
Oleh karena itu pada pelatihan surveilans epidemiologi untuk petugas surveilans puskesmas
juga perlu dilakukan praktek lapangan untuk mengamati serta mempraktekkan pelaksanaan
surveilans di puskesmas pada situasi yang sebenarnya. Disamping itu praktek lapangan juga
dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta latih agar terwujud kemampuan
melaksanakan surveilans yang sebenarnya nanti di tempat kerjanya masing- masing.
Jadi surveilans epidemiologi bukan hanya sekedar pengumpulan data dan penyelidikan
Kejadian Luar Biasa (KLB) saja tetapi kegunaan dari surveilans epidemiologi lebih dari itu
misalnya untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan, untuk meramalkan
terjadinya wabah dan masih banyak lagi manfaat dari surveilans epidemiologi, untuk itu perlu
di adakannya praktek lapangan agar mengubah pemikiran masyarakat akan arti dan kegunaan
dari surveilans epidemiologi serta pentingnya mengetahui pengertian, tujuan, jenis-jenis,
prinsip, fungsi, langkah, dan ruang lingkup dari surveilans epidemologi tersebut.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyakit yang ada di daerah tersebut
2. Untuk mengetahui grafik minimal
3. Untuk mengetahui grafik maksimal

1
BAB II
Pembahasan

A. Penyakit KLB
Penyakit ke 1 :
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan
nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan
otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.
Demam berdarah dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menular ketika
nyamuk menggigit penderita DBD, kemudian menggigit orang yang sehat. Penyakit ini
banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia, dan angka kejadian
penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan.
Kini para peneliti sedang mengupayakan untuk membuat vaksin demam berdarah. Untuk saat
ini, di daerah di mana demam berdarah biasa terjadi, cara terbaik untuk mencegah infeksi
adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk mengurangi populasi nyamuk.

Penyakit ke 2 :
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan infeksi akut yang menyerang satu
komponen saluran pernapasan, terutama pernapasan bagian atas. Bagian saluran pernapasan
atas yang terkena dapat meliputi hidung, sinus, faring, dan laring. Contoh infeksi saluran
pernapasan atas, seperti flu biasa, epiglottitis, radang tenggorokan, faringitis, dan sinusitis
(infeksi sinus).
ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di seluruh dunia,
dan menyumbang sepertiga dari kematian balita di negara berpenghasilan rendah. Infeksi
saluran pernapasan akut meliputi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah, dengan flu biasa
dan influenza menjadi ISPA yang paling umum.

B. Analisis Grafik Sebaran Penyakit


 Rekapan Data Penyakit Pukesmas Ajibarang II Tahun 2018 -2022

1. Penyakit DBD

N Tahun Kasus
o
1. 2018 0
2. 2019 25
3. 2020 19
4. 2021 15
5. 2022 61
TOTAL 120

2
Grafik Penyakit DBD
70
60
50
40
30
20
10
0
2018 2019 2020 2021 2022

kasus 1 kasus 2 kasus3

2. Penyakit ISPA

N Tahun Kasus
o
1. 2018 407
2. 2019 407
3. 2020 361
4. 2021 91
5. 2022 2688
TOTAL 3954

Grafik Penyakit ISPA


3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2018 2019 2020 2021 2022

kasus 1 kasus 2 kasus 3

3. Rata-rata Kasus Penyakit DBD dan ISPA


 Rata-rata kasus penyakit DBD di Pukesmas Ajibarang II dari tahun 2018 - 2022 adalah 24
kasus pertahun.
 Rata-rata kasus penyakit ISPA di Pukesmas Ajibarang II dari tahun 2018 - 2022 adalah 790
kasus pertahun.
3

C. ANALISIS GRAFIK SEBARAN WILAYAH AJIBARANG

 Penyakit DBD
No. Nama Wilayah Jumlah Kasus
1. Sawangan 15 Kasus
2. Banjarsari 19 Kasus
3. Pancasan 23 Kasus
4. Ajibarang Kulon 21 Kasus
5. Pandansari 17 Kasus
6. Ajibarang Wetan 16 Kasus
7. Kracak 9 kasus

Grafik Sebaran Wilayah DBD


25
20
15
10
5
0

Seri 1 Seri 2

 Penyakit ISPA
No Nama Wilayah Jumlah Kasus
.
1. Sawangan 507 Kasus
2. Banjarsari 632 Kasus
3. Pancasan 580 Kasus
4. Ajibarang Kulon 521 Kasus
5. Pandansari 498 Kasus
6. Ajibarang Wetan 569 Kasus
7. Kracak 647 Kasus
Grafik Sebaran Wilayah ISPA
600

400

200

0
Sawangan Banjarsari Pancasan Ajibarang Pandansari Kracak
Kulon

Kolom3 Kolom2 Kolom1


4

BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Dari data kedua penyakit tersebut pada tahun 2018 - 2022 yang di dapat dari Pukesmas
Ajibarang II dapat disimpulkan bahwa kasus penyakit DBD lebih sedikit dari kasus penyakit
ISPA. Diketahui rata - rata kasus penyakit DBD hanya 24 kasus pertahun, sedangkan kasus
penyakit ISPA menyentuh angka rata - rata 790 kasus pertahun.

B. Saran
Agar mengurangi angka kasus penyakit tersebut, maka disarankan agar setiap warga rutin
menguras tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti ; ember air, bak mandi, tong
air, dan tutup rapat tempat penampungan air, agar tidak menjadi tempat bersarangnya
nyamuk aedes aegypti. Cuci tangan secara rutin serta menutup mulut dan hidung pada saat
batuk atau bersin agar terhindar dari penyakit ISPA.
5

Daftar Pustaka
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/
PERMENKES_45_2014_Penyelenggaraan_Surveilans_Kesehatan.pdf

https://www.alodokter.com/demam-berdarah

https://www.halodoc.com/kesehatan/ispa
6
REKAPAN DATA PENYAKIT PUSKESMAS AJIBARANG II TAHUN 2018 - 2022
(Sumber : Data Surveilans)

Total Kasus Total Kasus Total Kasus Total Kasus Total Kasus
No. Jenis Penyakit 2018 2019 2020 2021 2022

1 Antrax 0 0 0 0 0

2 AFP Suspek 0 1 1 1 0

3 AFP Positif 0 0 0 0 0

4 Batuk rejan 0 0 0 0 0

5 Campak Suspek 0 8 5 2 1

6 Campak Positif 0 0 0 0 0

7 Chikungunya 0 10 13 2 22

8 Demam berdarah dengue 0 25 19 15 61

9 Demam dengue 0 71 8 3 54

10 Demam Tifoid 0 1 2 1 0

11 Diabetes Melitus 360 495 521 556 510

12 Diare 324 308 134 112 454

13 Diare berdarah 0 4 3 2 9

14 Difteri 0 0 0 0 0

15 Filariasis 0 0 0 0 0

16 Flu Burung 0 0 0 0 0

17 Frambusia 0 0 0 0 0

18 GHPR 0 2 1 0 2

19 Gonorrhoe 0 0 0 0 0

20 Hepatitis klinis 4 0 0 3 5
21 HFMD 0 2 1 3 7

22 Hipertensi 495 904 463 596 700

23 HIV/AIDS 4 10 3 6 1

24 ILI 0 0 5 3 27

25 Influensa 0 6 17 4 7

26 ISPA 407 407 361 91 2688

27 Jaundice Akut 0 0 0 0 0

28 Kolera 0 0 0 0 0

29 Kusta PB 2 0 0 0 0

30 Kusta MB 0 0 0 0 0

31 Leptospirosis 5 49 11 6 11

32 Malaria klinis 0 0 0 0 0

33 Malaria vivax 0 0 0 0 0

34 Malaria falsifarum 0 0 0 0 0

35 Malaria mix 0 0 0 0 0

36 Meningitis / Enchephalitis 0 1 0 0 0

37 ODGJ Berat 51 90 88 90 70

38 Pneumonia 33 90 19 15 105

39 Sifilis 0 0 0 4 5

40 Stunting 150 197 173 80 51

41 TBC paru BTA(+) 24 40 58 17 93

42 Tersangka TBC paru 66 70 144 127 341

43 Tetanus 0 1 0 0 0

44 Tifus perut klinis 0 0 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai