Makalah Kewirausahaan Pengelolaan Keuangan
Makalah Kewirausahaan Pengelolaan Keuangan
PENGELOLAAN KEUANGAN
Disusun oleh :
Kelompok 4 :
JURUSAN MATEMATIKA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Kewirausahaan dengan judul ”
Memahami Hasil Produksi, Tata Letak Peralatan Produksi, Gudang dan Pemeliharaan ”,
sesuai waktu yang ditetapkan sebagai salah satu Tugas yang diberikan oleh Dosen
Kewirausahaan Dr. Janet Trineke Manoy, M.Pd.
Makalah ini tidak akan bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu apabila ada
saran dan koreksi yang bersifat membangun akan sangat kami harapkan demi hasil yang lebih
baik. Semoga makalah pancasila ini berguna bagi kami serta pihak lain yang menggunakan.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
PENGELOLAAN KEUANGAN
1
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau
BPR dan pinjaman ke lembaga pembiayaab maupun leasing.
Kelebihan dana ini adalah prosedurnya relatif lebih mudah
dibandingkan dengan lembaga perbankan. Nilai pinjaman juga bisa
dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu peminjamnya
Kekurangan dana ini adalah terkadang suku bunga yang ditawarkan
lebih tinggi. Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus
menjadi anggota terlebih dahulu
7. Dana Peminjaman ke Bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala terbesar
adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiaanya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila
dibandingkan dengan sumber pendanaan lainya.
8. Dana Pasar Modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal.
Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjamanini bisa menjadi
salah satu pilihan yang tepat. Naun banyak syarat dan prosedur yang harus
terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat
utang ke publik. Selain itu perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode.
2
faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran pembelian bahan antara
lain :
a. Jumlah persediaan bahan pada awal periode
b. Jumlah produksi ekuivalen (setara) yang akan dihasilkan dalam setiap
periode.
c. Jumlah bahan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produksi.
d. Jumlah persediaan bahan pada akhir periode.
Sedangkan untuk merencanakan frekuensi pembelian bahan dalam setiap
periode harus memperhatikan sifat bahan; ketersediaannya serta biaya transport
pengangkutan bahan dari tempat bahan ke gudang perusahaan.
2. Pembayaran upah tenaga kerja
Perencanaan dalam menentukan jumlah jam kerja langsung untuk setiap
jenis pekerjaan dalam anggaran yang disusun, sangat efektif untuk
mengendalikan pengeluaran upah tenaga kerja. Ketentuan jumlah jam
kerja langsung setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan ketentuan dari
hasil analisis pekerjaan yang disusun sebelumnya, sehingga setiap
penyimpangan jumlah jam kerja di lapangan merupakan tingkat
efisiensi/inefisiensi yang harus dianalisis dalam penyusunan anggaran
berikutnya.
3. Pembayaran biaya transport
Dalam penentuan besarnya biaya transpor, baik untuk tenaga kerja maupun
yang lainnya, pembelian bahan atau pengantaran hasil produksi harus
didasarkan kepada tarip standar yang telah disusun sebelumnya oleh
manajemen. Pengeluaran untuk biaya produksi, biaya pemasaran atau
biaya umum, dan administrasi lainnya juga harus dianggarkan sebelumnya
sehingga pengendaliannya akan lebih mudah. Pada prinsipnya, semua
pengusaha yang mengadakan perencanaan dan pengendalian biaya tersebut
mempunyai dua tujuan pokok yaitu : a) untuk meminimumkan biaya dan,
b) memaksimumkan laba dalam waktu tertentu dan dengan dana tertentu.
3
1. Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang
ditawarkan.
2. Investor atau bank dapat memberikan penyertaan modal atau pinjaman
yangdiperlukan.
3. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih
besar.
4. Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.
Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan non bank merupakan salah satu
sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Pengajuan pinajaman umumnya
dilakukan dengan cara mengirimkan proposal tentang studi kelayakan usaha yang
harus dapat menggambarkan kemampuan manajemen dalam pengolaaan dana dan
menggali potensi pasar sehingga memperoleh kelayakan usaha untuk mendapatkan
laba sesuai yang direncanakan sehingga perusahaan mempunyai kemampuan untuk
membayar pinjaman tepat pada waktunya. Yang harus tercantum di sebuah proposal
usaha atau proposal bisnis adalah:
1. Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar
targeting dan segmenting
2. Kebutuhan investasi atau modal
3. Biaya operasional
4. Neraca awa yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya operasi dan
keuntungan
5. Strategi bisnis
4
Menggambarkan upaya produktif yang dapat dilaksanakan dan memiliki
potensi untuk dikembangkan dengan kekuatan yang sudah dimiliki
sekarang dan yang dikembangkan dengan adanya pinjaman luar tersebut.
4. Jumlah produksi
Meliputi gambaran produksi yang sudah dilaksanakan dengan jumlah
modal sekarang dan prediksi jumlah produk yang akan dikembangkan.
5. Jenis produksi
Menggambarkan jenis produksi yang ada dan pengembangan jenis
produksi dalam upaya diversifikasi produk yang akan dikembangkan.
6. Biaya produksi
Mengungkapkan biaya produksi sekarang dan biaya produksi dalam
pengembangan usaha.
7. Permodalan
Gambaran jumlah modal sekarang dan jumlah modal yang dibutuhkan
dalam pengembangan usaha sehingga akan tampak kekurangan modal
yang akan ditutup dengan piunjaman tersebut.
8. Perkiraan keuntungan
Menyampaikan jumlah keuntungan yang diperoleh pada beberapa tahun
yang lalu dan diperkirakan jumlah keuntungan yang akan diperoleh dalam
pengembangan usaha.
9. Penutup
Berisikan harapan-harapan perusahaan sebagai pihak debitur kepada
kreditur serta kesediaannya dalam memenuhi kewajiban secara tepat.
Disamping aspek-aspek tersebut perlu juga dilampirkan surat-surat lain,
seperti SIUP, pelunasan pajak-pajak, referensi dari perusahaan lain yang pernah
menjadi mitra usaha tentang perilaku dalam bisnis dari debitur.
5
Pencatatan biaya dalam buku ini dikelompokan sesuai elemen biayanya
dan harga jualnya sehingga kita dapat mengetahui laba kotornya.
Disamping itu kita juga harus menyertakan nama pemesan, tanggal
pesanannya, dan tanggal diserahkan sehingga kita mengetahui kapan hasil
produksi itu berjalan.
3. Buku kas harian
Buku kas harian biasanya disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang
diinginkan. Apabila dikehendaki rincian penerimaan dan pengeluaran kas
dari berbagai pos, maka dapat dibuat buku kas tabelaris,. Apabila
informasi secara global saja, cukup digunakan buku kas umum (BKU).
Buku kas dibagi menjadi dua sisi antara lain : (1) Sisi kiri untuk mencatat
penerimaan kas, (2) Sisi kanan untuk mencatat pengeluaran kas dan Setiap
bulan buku kas harus ditutup untuk mengetahui posisi saldo kas pada akhir
bulan.
6
Bahwa seluruh kegiatan pencatatan keuangan harus dapat dipertanggung
jawabkan atau seluruh pencatatan keuangan didukung dengan adanya
bukti pendukung.
6. Auditable
Seluruh hasil kegiatan pembukuan yang berupa laporan keuangan (neraca
dan laba/rugi) dapat diperiksa kebenarannya.
7. Cash Basic
Dalam sistem akuntansi koperasi kredit menggunakan prinsip cash basic,
artinya pencatatan keuangan dilakukan terhadap transaksi yang benar-
benar terjadi.
Transaksi Kasv Transaksi Non Kas
Rekapitulasi
7
harusnya disimpan di bank secara giro, sehingga setiap saat perusahaan dapat
mengambil dan menyetor uangnya ke bank. Hubungan antara perusahaan dengan
bank dalam hal ini disebut rekening Koran.
Setiap penyetoran kas perusahaan ke bank, bank akan mencatat ke dalam
rekening Koran perusahaansisi kredit. Sedangkan hal ini akan dicatat di dalam
buku kas perusahaan sisi pengeluaran dan buku pembantu bank di sisi debet,
karena menambah uang perusahaan di bank. Hal itu berlaku sebaliknya, apabila
perusahaan melakukan pembayaran dengan cek, kepada pihak ketiga, berarti uang
perusahaan di bank berkurang.
Transaksi ini akan dicatat oleh bank dalam rekening perusahaan di sisi
debet dan perusahaan akan mencatat di buku kas pengeluaran dan buku bank di
sisi kredit, karena uang perusahaan di bank berkurag. Di dalam hubungan
rekening Koran ini, di samping bank membebani biaya administrasi kepada
perusahaan juga memberikan jasa giro, yang nantinya akan dilaporkan sebagai
pendapatan di luar usaha.
3. Peminjaman
Pinjaman modal usaha dapat diperoleh dari bank atau lembaga keuangan
nonbank. Pinjaman harus dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan jangka waktu
pengembalian. Pinjaman dalam jangka pendek harusnya digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan pinjaman jangka penjang
untuk pengadaan aktiva tetap atau investasi. Pengambilan pinjaman dan
pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dicatat secara tertib pada buku kas
dan buku tambahan hutang. Pembayaran bunga dicatat pada buku bunga yang
nantinya dilaporkan sebagai kerugian di luar usaha.
4. Pengelluaran tidak diduga
Terkadang perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tidak diduga.
Pengeluaran ini harus dicatat di buku kas di samping di buku tambahan yaitu buku
biaya masuk kelompok biaya lain-lain.
8
pencapai anaruskas perusahaan dimasa mendatang.mengetahui perkembangan
perusahaan keperiode berikutnya, dan sebagai dasar untuk mengambil berbagai
keputusan penting guna meningkatkan pencapaian perusahaan.
Unsur-unsur pokok laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah pertambahan nilai aktiva yang membuat nilai modal menjadi
bertambah. Pendapatan terdiri dari dua jenis yaitu pendapatan usaha dan pendapatan
di luar usaha (sewa/bunga). Beban adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan hasil ekonomis. Beban terdiri dari 2 macam yaitu Beban Usaha dan
Beban diluar usaha (biaya untuk membiayai kegiatan diluar usaha dan beban bunga).
Cara Perhitungan Laba :
Rumus :
1. L = TR – TC
Keterangan:
L : Laba/Rugi, L negatif berarti Rugi, L positif berarti Laba, L = 0 berarti Impas
TR : Penerimaan Total
TC : Pengeluaran (Biaya Total)
9
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.1991. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Hafsah, Muhammad Jafar. 1999. Kemitraan Usaha. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
10
11