Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL


Dalam penulisan Karya Tulis ini penulis memilih judul “Keunikan Pasar
Seni Sukawati” dengan alasan :
1. Menarik perhatian pembaca.
2. Penulis ingin mengkaji lebih detail tentang obyek wisata Pasar Seni Sukawati.
3. Penulis ingin menguraikan keunikan-keunikan Pasar Seni Sukawati dan
keunikan tentang Pasar Seni Sukawati.
4. Penulis ingin mengenalkan Objek Wisata Pasar Seni Sukawati kepada para
pembaca.
5. Pasar Seni Seni Sukawati merupakan salah satu Objek Wisata di Bali yang
terkenal dan unik serta menyuguhkan berbagai macam barang seni khas Bali.

B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang diharapkan dari hasil Observasi dan penulisan karya tulis yang
berjudul “Keunikan Pasar Seni Sukawati” adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Akhir Sekolah/Nasional
SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Menumbuhkan kesadaran cinta akan tanah air sehingga kita harus untuk
menjaga dan melestarikannya.
3. Memberikan penjelasan tentang keadaan dan pandangan masyarakat Bali
tentang Pasar Seni Sukawati.
4. Penulis ingin menceritakan keunikan-keunikan Pasar Seni Sukawati.
5. Penulis ingin menyampaikan kepada pembaca tentang keunikan Pasar Seni
Sukawati.

C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam membuat karya tulis ini, penulis membatasi masalah tentang Keunikan
Pasar Seni Sukawati.
1
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunan Karya Tulis ini penulis menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung ke objek. Dalam kesempatan ini
Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke Pasar Seni Sukawati.
2. Metode Interview
Penulis secara langsung melakukan wawancara pada “guide” (pemandu
wisata). Pemandu wisata yang telah memberikan informasi dan penjelasan
tentang Pasar Seni Sukawati.
3. Metode Kepustakaan
Penulis membaca beberapa buku yang menyangkut tentang Pasar Seni
Sukawati dan penulis juga mencari beberapa informasi di Internet.

E. LATAR BELAKANG MASALAH


Pulau Bali adalah pulau yang sangat indah dan memiliki banyak misteri. Oleh
karena itu Pulau Bali mempunyai julukan Pulau dewata, Pulau Seribu Pura dan
Pulau Surga Dunia, atau lebih indahnya diberi nama Surga Indonesia.
Oleh karena itu, Penulis bermaksud mengenalkan dan memberi gambaran
tentang keadaan di Pulau Bali, terutama dalam bidang pariwisata, dan pada
kesempatan ini Penulis yang akan menyampaikan tentang seluk beluk Pasar Seni
Sukawati yang merupakan tempat pariwisata terkenal, yang memiliki daya tarik
karena keunikannya.

F. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan keputusan sekolah bahwa setelah selesai mengikuti ulangan
umum semester genap (kenaikan kelas VIII menuju ke kelas IX) untuk
mengadakan karya wisata yang akan digunakan oleh para siswa untuk mencari
sumber-sumber dan bahan-bahan untuk membuat karya tulis. Adapun obyek
wisata yang di tuju antara lain:
1. Pantai Sanur
2. Tanjung Benoa
2
3. Pantai Kuta
4. Tanah Lot
5. Karang Kurnia
6. Garuda Wisnu Kencana
7. Pertunjukan Tari Barong
8. Cahayu
9. Istana Tampak Siring
10. Pasar Seni Sukawati
11. Cening Bagus
12. Joger
13. Bedugul
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pokok permasalahan adalah Apa
Keunikan Pasar Seni Sukawati. Sebelumnya penulis akan sedikit membahas
tentang keadaan umum Pulau Bali. Pembatasan masalah ini mempunyai maksud
menghindari pembicara yang terlalu panjang dan keluar dari pokok
permasalahan yang sudah ditentukan.

G. SISTEMATIKA
Agar pembaca lebih mudah memahami isi dari karya tulis ini dengan jelas
maka penulis menyusunnya dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : Mengenai pendahuluan yang berisi tentang alasan pemilihan judul,
tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data,
latar belakang masalah, rumusan masalah, dan sistematika.

BAB II : Tentang Keadaan pulau Bali yaitu letak pulau Bali yang strategis,
pembagian tempat dan wisata di Pulau Bali, adat-istiadat penduduk
dan kasta-kastanya.

BAB III : Isi pokok yang meliputi sekilas Pasar Seni Sukawati, Sejarah Pura
Ulun Danau Beratan, Gheothermal di Bali, Suasana Pasar
Sukawati, Hasil pertanian, Fasilitas, Sumberdaya Wisata Perairan,
Hubungan Masyarakat Terhadap perairan di Danau Beratan,
Pengembangan Wisata di Danau Beratan dan lokasi.

3
BAB IV : Penuutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

4
BAB II
KEADAAN UMUM PULAU BALI

A. Sejarah Pulau Bali


“Bali is the Morning of Word”, demikian sebutan Pulau Bali Perdana Menteri
India, Pandit Jawaharnal Nehru. Ia berkunjung ke Pulau seribu ini pada tahun
1954. Pulau Bali berdiri tanggal 14 Agustus 1958. Hukumnya berdasarkan UU
No. 84 tahun 1958. Dahulu Bali menjadi satu dengan Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur dan beribukota di Singaraja.
Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata (Island God/Island Paradise) karena
merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan
dunia. Kuta, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, Ubud, Sukawati dan lain lain
merupakan tempat wisata yang terkenal di Bali.
Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi
Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota
provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya
bagi para wisatawan Jepang dan Australia.
Penghuni atau penduduk pertama Pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-
2500 SM yang berimigrasi dari Asia ke Bali. Peninggalan peralatan batu dari
masa terseebut ditemukan di Desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau.
Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya orang0orang Hindu dari
India ke Bali pada 100 SM.
Kebudayaan pulau Bali kemudian mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan
India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa
(Pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti yang ada di Bali, diantaranya
Prasati Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan
menyebutkan kata Walidwipa.
Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi
mulai dikembangkan di Pulau Bali. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya

5
mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293-1500 AD) yang
beragama Hindu dan berpusat di Pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan
bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara
beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit.
Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnnya yang ketika
itu menyingkit dari Pulau Jawa ke Pulau Bali.
Orang Eropa yang pertama kali yang menemukan Pulau Bali ialah cornelis de
Houtman dari Belanda pada 1597.
Meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat
Tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai
melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus menndapat
perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah
sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku.
Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah
menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai
penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain.
Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah
Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah
maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga
menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan
seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya.
Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun
Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para
gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya
di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya
tidak berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira
militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali ‘pejuang
kemerdekaan’. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus
1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan
kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini
6
ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata
Jepang.
Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang
terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah
Rai, yang berusia 29 tahun memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali.
Untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang
bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan
menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah
bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai
salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan
dikepalai oleh Sukarno dan Hatta.
Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun
1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan
secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan
perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi
ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah
nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan
terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali,
diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian,
kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini
belum berhasil diungkapkan secara hukum.
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom
Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang
tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga
tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran.
Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena
sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri
pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.
7
B. Geografis dan Keadaan Alam
Provinsi Bali terdiri atas beberapa pulau yaitu Pulau Bali, Pulau Nusa Penida,
Pulau Nusa Ceninggan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Serangan dan

Pulau Menjangan. Luas wilayah Pulau Bali secara keseluruhan 5.632,86 km2dan

jumlah penduduknya 3.156.392 jiwa dengan kepadatan 517 jiwa/ km2. Batas-
batas Pulau Bali adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa
2. Sebelah selatan dibatasi oleh Samudra Indonesia
3. Sebelah barat dibatasi oleh Selat Bali
4. Sebelah timur dibatasi oleh Selat Lombok

Secara administrasi, Provinsi Bali dibagi menjadi 9 daerah tingkat II (8


kabupaten dan 1 kotamadya) 51 kecamatan, 565 desa, dan 71 kelurahan.
Delapan kabupaten dan satu kotamadya tersebut, yaitu :

1. Kabupaten Jimbaran, beribukota di Negara. Luasnya + 841,80 km2 / 84.180


Ha, mempunyai 4 kecamatan dan 49 desa. Kota Negara merupakan pintu
gerbang Pelabuhan Gilimanuk, yaitu pelabuhan yang menghubungkan antara
Jawa Timur dengan Pulau Bali. Kota Negara sering mendapatkan julukan
Kota Pasang.

2. Kabupaten Tabanan, beribukota di Tabanan. Luasnya + 893, 33 km2 / 89.333


Ha. Mempunyai 8 kecamatan dan 108 desa. Kota ini juga disebut sebagai
Kota Pelangi. Hal ini dikarenakan Kota Tabanan adalah lumbung padi
terbesar di Pulau Bali.

3. Kabupaten Badung, beribukota di Denpasar. Luasnya +542, 50 km2 / 54.250


Ha. Mempunyai 7 kecamatan dan 76 desa.
4. Kabupatten Gianyar, beribukota di Gianyar. Luasnya + 520.081 Ha.
Mempunyai 7 kecamatan dan 56 desa. Kota ini dijuluki sebagai kota budaya,
karena dugunakan untuk menyimpan benda-benda yang menyimpan nilai
budaya/ benda-benda bersejarah.

8
5. Kabupaten Klungkung, beribukota di Klungkung. Luasnya + 52.081 Ha,
mempunyai 4 lecamatan dan 56 desa. Kota ini terkenal dengan julukan Kota
Cemara Pura dan juga dikenal sebagai Kota Air.
6. Kabupaten Bangli, beribukota di Bangli.Daerah ini terkenal karena
kesejukannya sehingga dikota ini didirikan sebuah rumah sakit jiwa.
7. Kabupaten Karangasem, beribukota di Karangasem. Mendapat julukan Kota
Lahar karena dulu ketika gunung Agung meletus, Kota ini “ banjir” lahar.
Letaknya paaling yimur dikakai gunung Agung. Terdapat pelabuhan Padang
Bai ang melayani penyebtangan Feri ke pulau Lombok. Pusat kebun salak
adalah di desa Bebandem. Jenis salak yang terlezat adalah salak jenis gula
pasir. Selain itu terdapat Pura Besakih yang terbesar di Bali dan Pura
Lempuyangan
8. Kabupaten Buleleng, beribukota di Singa raja. Kota ini dulunya adalah Pusat
pemerintahaaan di Bali sebelum dipaindahkan ke Badung ( Denpasar).
Terkenal dengan anggurnya. Income pendududuk Buleleng sekitar 1.21 juta /
tahun.
9. Kotamadya Denpasar, beribukota di Denpasar. Luasnya 12.398 Ha. Kota ini
merupakan ibukota provinsi Bali. Kota pariwisata yang memiliki motel, toko-
toko, dan tempat berjualan berbagai cindera mata berupa kerajinan yang khas
dari Bali. Selain itu, Denpasar juga sebagai kota administratif di Provinsi
Bali.

Nama-nama Gubernur / Kepala Daerah yang menjabat di Provinsi Bali dari


tahun 1950 sampai saat ini, antara lain :
1. Dari tahum 1950-1958 : Anak Agung Bagus Sutedja
2. Dari tahun 1958-1959 : I Gusti Bagus Oka
3. Dari tahun 1959-1965 : Anak Agung Bagus Sutedja
4. Dari tahun 1965-1967 : I Gusti Putu Martha
5. Dari tahun 1967-1978 : Soekarmen
6. Dari tahun 1978-1988 : Prof. Dr. Ida Bagus Martha
7. Dari tahun 1988-1993 : Prof. Dr. Ida Bagus Oka
8. Dari tahun 1993-1988 : Prof. Dr. Ida Bagus Oka

9
9. Dari tahun 1998-2008 : Drs. Dewa Made beratha
10. Dari tahun 2008-2013 : I Made Mangku Pastika
Secara geografis, provinsi Bali terletak antara 8˚03’40” LU– 8˚50’48” LS
serta 114˚25’53” BT – 115˚42’40”BT. Relief dan topografinya menunjukan di
tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke
timur dan di antara pegunungan itu ada gunung berapi, yaitu Gunung Agung
(3.140m) dan Gunung Batur (1.717m). Selain itu, di Bali juga terdapat 4 danau,
yaitu Danau beratan (376Ha), Danau Buyan (336Ha), Danau Tamblingan
(110Ha) dan Danau Batur (1.607,5Ha). Sungai yang bersumber dari Hutan dan
danau tersebut kebanyakan mengalir ke daerah selatan, seperti Sungai Unda,
Sungai Petanu, Sungai Ayung, Sungai Pulukan, Sungai Loloan.
Wilayah Bali termasuk daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin
musim yang berganti setiap enam bulan sekali. Daerah Bali memiliki dua
musim, yaitu musim kemarau (april sampai oktober) dan musim hujan (oktober
sampai april). Temperatur bervariasi antara 24,0˚C dan 30,8˚C. Curah hujan
dalam lima tahun terakhir bervariasi antara 893,4mm terendah dan 2.702,6 mm
tertinggi untuk rata-rata tahunan. Kelembaban udara berkisar antara 90% dan
pada musim hujan bisa mencapai 100%, sadangkan pada musim kemarau
mencapai 60%.

C. Kenampakan Alam Pulau Bali


Kenampakan alam Pulau Bali merupakan salah satu kekayaan alam di wilayah
Indonesia yang mempunyai nilai agung dan masyarakatnya yang kas. Perpaduan
itu menjadikan Pulau Bali sebagai daerah wisata utama di Indonesia.
Tidak mengherankan, pulau ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan
domestic maupun wisatawan mancanegara. Dikarenakan daerah wisata pulau ini
sangat indah dan menarik. Di pulau Bali mempunyai keadaan alam yang
menarik, antara lain :

1. Gunung –gunung
Di Pulau Bali mempunyai banyak gunung dan pegunungan yang masih
aktif maupun yang sudah tidak aktif.

10
a. Gunung-gunung di Bali yang masih aktif yaitu:
1) Gunung Batur dengan ketinggian + 1.717 m dari permukaan laut.
2) Gunung Agung debgan ketinggian + 3.142 m dari permukaan laut,
gunung ini gunung tertinggi di Bali.
b. Gunung-gunung yang non aktif yaitu:
1) Gunung Batukau dengan ketinggian + 2.276 m dari permukaan laut.
2) Gunung Abang debgan ketunggian + 2.151 m dari permukaan laut.
3) Gunung Seraya dengan ketinggian + 1.174 m dari permukaan laut.
4) Gunung Masehe dengan ketinggian + 1.300 m dari
permukaan laut.
5) Gunung Kasung dengan ketinggian + 2.096 m dari permukaan laut.
6) Gunung Merbuk dengan ketinggian + 1.386 m dari permukaan laut.

2. Danau
Di Pulau Bali banyak terdapat danau, oleh masyarakat setempat dengan
kepercayaan masing-masing. Danau-danau tersebut :
a. Danau Batur
Danau ini merupakan danau terluas di Bali, luasnya + 1.607,5 hektar.
b. Danau Bratan
c. Danau ini adalah danau yang paling terkenal di Bali. Karena danau ini
sering dikramatkan oleh penduduk sekitar. Luasnya mencapai + 336
hektar.
d. Danau Buyan
Danau yang memiliki luas + 375,6 hektar
e. Danau Tambingan
Danau ini luasnya + 110 hektar.

3. Sungai
Di Bali banyak tedapat sungai, diantaranya :
a. Sungai Sangiang
b. Sungai Daya
c. Sungai Balan.
11
d. Sungai Pulukan
e. Sungai He, dsb.

Di Bali juga ada berbagai kawasan hutan. Kawasan-kawasan hutan itu di bagi
menjadi 3 jenis yaitu :
a. Hutan Produksi
b. Hutan Lindung
c. Hutan Kopi
Selain kawasan hutan , juga ada beberapa daerah yang juga mempunyai
keunikan tersendiri. Daerah itu dibagi menjadi 4 berdasarkan kesuburan
tanahnya, yang meliputi :
a. Daerah Batu Gamping Selatan
Daerah ini berada di bagian selatan Pulau Bali. Daerahnya meliputi; Kuta,
Pelabu, dan Tanah Lot. Daerah ini bersifat kering dan tidak termasuk tanah
yang subur.
b. Daerah Batu Gamping Utara
Daerah ini berada di bagian barat Pulau Bali. Jenis tanah ini tidak jauh
berbeda dengan Daerah Batu Gamping Selatan.

4. Daerah Endapan Aluvial


Daerah ini berasal dari endapan sungai. Selain dari endapan sungai juga
ada yang berasal dari pelapukan tanah dari daerah sekitarnya. Daerah ini
merupakan daerah vulkanik yang subur. Daerah tanah subur ini berada di
sekitar Badung sampai Gianyar.

5. Daerah Vulkanik Muda


Daerah ini menyebar di berbagai tempat. Oleh karena ityu di bagi menjadi
4 bagian penting, yaitu :
a. Bagian Timur
Daerah ini selain subur, dalam hal pengairannya juga mudah. Oleh sebab
itu penduduk di daerah ini memanfatkannya dengan bermata pencaharian

12
sebagai petani. Daerah ini dikenal sebagai daerah yang mayoritas
pekerjaan penduduknya bernata pencaharian petani.
b. Bagian Barat
Daerah ini sangat subur, baik untuk bercocok tanam. Wilahnya hanya
ada di sekitar Tabanan Barat.
1) Di sekitar Bukit Sedimen
Terdapat di daerah Karang Asem. Daerah di sekitarnya banyak
tertutup lahar, karena sering terkena banjir lahar pada.
2) Di sekitar Gunung Seraya
Di lihat dari letak Gunung Seraya yang berada di daerah timur.
Tentu daerah ini sangat berlawanan dengan daerah barat.

D. KEBUDAYAAN PULAU BALI

Pulau Bali memiliki kebudayaan yang sangat menarik. Namun, kebudayaan


Bali mewujudkan banyak variasi dan perbedaan-perbedaan setempat. Variasi
dan perbedaan tersenut terjadi antara lain karena adanya gelombang pengaruh
luar yang berbeda.

1. Suku Bangsa Bali dan Kebudayaannya


Perbedaan pengaruh dari kebudayaan Hindu-Jawa di berbagai daerah di
Bali dalam Jaman Majapahit dulu, menyebabkan adanya dua bentuk suku
bangsa Bali yaitu masyarakat Bali Aga dan masyarakat Bali Hindu.
Masyarakat Bali Aga disebut juga masyarakat Bali Asli kurang sekali
mendapat pengaruh dari kebudayaan Jawa-Hindu maupun dari Majapahit dan
oleh sebab itu, Bali Aga mempunyai kebudayaan tersediri. Orang-orang Bali
Aga pada umumnya mendiami desa-desa di Daerah pegunungan.
Kebudayaan Bali dalam keseluruhannya, digambarkan ciri-ciri yang dapat
disifatkan sebagai tradisi kecil, tradisi modern, dan tradisi besar.
a. Tradisi kecil
Tradisi ini terdiri dari unsur-unsur kebudayaan Bali Aga menunjukan
ciri-ciri, seperti :
1) Sistem ekonomi sawah dengan irigasi
13
2) Bangunan rumah dengan kamar yang berbentuk kecil terdiri dari
bahan bambu atau kayu.
3) Pada pura-pura terdapat sistem ritual dan upacara yang cukup
komplek.
4) Bahasa setempat dengan kesustraan lisan.

b. Tradisi besar
Tradisi ini mencakup unsur-unsur kebudayaan yang berkembang
bersamaan dengan agama hindu jawa, seperti :
1) Kekuasaan pusat adalah ditangan raja dengan adanya landasan
konsepsi raja sebagai keturunan Dewa.
2) Adanya tokoh pedanda yang mempunyai peranan penting dalam
sistem upacara keagamaan.
3) Adanya sistem kasta dalam masyarakat.

c. Tradisi modern
Tradisi ini mencakup unsur-unsur yang berkembang sejak jaman
penjajahan dan jaman kemerdekaan, ciri-cirinya seperti:
1) Pendidikan masal, mencakup pendidikan bahasa nasional,
sejarah nasional dan sebelumnya.
2) Adanya sistem pasar dalam ekonomi.
3) Kerajinan bersifat produksi massa.
15
4) Adanya barang-barang perdagangan dan industri melalui impor.

2. Bahasa Daerah Pulau Bali


Bahasa daerah Bali merupakan bahasa Ibu bagi kebanyakan penduduk
Pulau Bali. Perairannya cukup luas dn penting, karena :
a. Sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari diantara sesama
orang Bali,
b. Sebagai mata pelajaran dari Tingkat Pendidikan Dasar sampai dengan
SLTA pada sekolah-sekolah di Bali,
c. Juga dipakai dalam media massa dan lain-lain.

14
3. Dialek
Bahasa Bali dalam garis besarnya memiliki dua dialek, yaitu dialek
Bahasa Dataran dan dialek Bahasa Bali Aga. Dari segi suku bangsa,
pembagian kedua dialek itu tidaklah didukung oleh suku bangsa yang
berbeda.
a. Dialek Bali Dataran
Dialek bahasa Bali Dataran digunakan oleh suku bangsa Bali yang
kebanyakan bertempat tinggal di bagian dataran dan daerah pesisir.
Dialek Bahasa Bali Dataran dapat dibagi lagi atas sub-dialek yang
lebih khusus dan pembagian daerah Provinsi Bali menjadi 8 daerah
kabupaten.
b. Dialek Bali Aga
Dialek Bali Aga secara geografis tersebar sepanjang pegunungan
Pulau Bali yang memanjang dari arah barat ke timur.

4. Penduduk Bali

Penduduk asli bali dinamakan Bali Aga. Mereka biasanya menetap di


pedalaman-pedalaman : seperti di Trunyam dan Tenganan. Sebagaian
bermata pencarian sebagai petani dan pedagang. Selaian itu, penduduk bali
gemar berternak sapi, babi, itik, ayam, bahkan diantaranya mereka gemar
memelihara kuda.
Sapi merupakan bianatang yang dianggap suci dan keramat. Biasanya sapi
berkulit putih kekuning-kuningan.Sapi tidak dijual oleh pemiliknya . Mereka
menganggap sapi adalah sebagai –pembawa/pendatang rejeki. Hal ini mereka
percayai bahwa semakin banyak memelihara sapi jenis ini, semakin banyak
rejeki yang akan datang. Namun, apabila sapi jenis ini dipotong/disembelih,
maka akan tertutup rejeki oleh orang tersebut.
Penduduk bali masih mengenal kasta/pelapisan. Hal ini merupakan
pengaruh dari ajaran agama yang dianut. Mereka menyebutnya dengan “
Catur wanga”.
Kedudukan masyarakat yang ditentukan berdasarkan keturunan catur
wangsa itu :
15
a. Golongan Brahmana atau Bangsawan
Yang termasuk golongan ini adalah ulama dan pendeta.
b. Golongan Kasatria
Yang termasuk golongan ini adalah golongan keluarga raja dan para
pegawai dalam \lingkungan kerajaan.
c. Golongan Waisya
Golongan ini terdiri dari kaum pedagang, petani, dan pegawai.
d. Golongan Sudra/ Jaba
e. Golongan ini terdiri dari rakyat kecil dan biasa. Di Bali 75% dari
jumlah penduduk keseluruhan merupakan golongan Sudra atau Jaba.
Golongan Kastria, Brahmanadan Waisya juga disebut golongan “
Triwangsa”.

Untuk mengetahui seseorang itu termasuk golongan apa, dapat dilihat dari
orang tersebut. Nama menunjukkan adanya kasta yang melekat di tubuh
orang tersebut danterbagi menjadi 3 bagian.Bagian pertma menunjukan jenis
kelamin, bagian kedua menunjukkan urutan kelahiran , bagaian ketiga
menunjukan nama pemberian kedua orang tuanya.
Pelapisan / Kasta Masyarakat Bali :
a. Kasta Brahmana
Pria : Ida Bagus
Wanita : Ida Ayu
b. Kasta Kasatria
Pria : I Gusti Agung, I Gusti Ngurah, Cokorde, Anak Agung, I
Dewa.
Wanita : Ida Agung , Ida Ngurah, Ida Cokorde, Ida Anak Agung, I
Desah.
c. Kasta Waisya
Golongan petani dan pedagang. Bergelar I Gusti untuk laki-laki dan
Gusti Ayu untuk wanita.

16
d. Kasta Sudra
Merupakan kasta terendah. Nama atau gelar pada kasta ini diberikan
sesuai urutan lahir :
1) Wayan untuk anak pertama
2) Made untuk anak kedua
3) Nyoman untuk anak ketiga
4) Ketut untuk anak keempat

Umat Hindu di Bali percaya adanya satu tuhan dalam konsep Tri Murti,
antara lain :
a. Dewa Brahmana, adalah dewa pencipta
b. Dewa Wisnu, adalah dewa pelindung dan pemelihara
c. Dewa Siwa, adalah dewa perusak

Sebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu (93,30%).


Agama lain yang dianut penduduk Bali adalah agama Islam (5,24%), Kristen
(0,50%), katolik (0,34%), Budha (0,57).
Di Bali mempunyai 5 upacara adat disebut Panca Nyatna, yang berasal
dari kata “Panca” berarti lima dan “Nyatna” berarti pengorbanan. Jadi Panca
Nyatna artinya lima pengorbanan, yang terdiri dari :
a. Dewa Nyatna
Pengorbanan suci yang ditukukan untuk para dewa.
b. Resi Nyatna
Pengorbanan suci kepada resi/sulinggih.
c. Pitra Nyatnya
Pengorbanan suci kepada para leluhur / roh yang telah meninggal.
d. Manusia Nyatnya
Pengorbanan suci secara ikhlas kepada sesama manusia agar hidupnya
aman dan sejahtera.
e. Budha Nyatnya
Pengorbanan suci kepada makhluk gaib yang juga ikut menghuni
alam.

17
5. Hari-hari besar Hindu Bali
Hari-hari besar Bali pada hari Hindu Bali yang diperingati dan dirayakan
antara lain :
a. Hari Ciwa Ratri
Hari besar ini jatuh sebelum bulan mati, bulan ketujuh (Jawa : kapitu)
yaitu sekitar kitab suci dabulan Januari. Umat Hindu Bali pada hari itu
melakukan renungan suci semalam suntuk. Orang melakukan yoga atau
semedi dan juga berpuasa serta memaca kitabbb-kitab suci.Tujuan
utama dalam malam renungan itu agar mereka mendapat pengampunan
dosanya dari Syang Hyang Widhi.
b. Hari Saraswati
Hari besar ini diperingati setiap 210 hari sekali jatuh pada hari sabtu
umanis wuku watu gunung.Dalam hari besar ini melakukan pemujaan
terhadap .Sang Hyang Widhi yang mana digambarkan seorang dewi
yang membawa alat musik .pusaka suci, teratai, dan duduk diatas angsa.
Korban atau sajian disajikan untuk kesucian kitab-kitab suci.Oleh
karena itu, pada hari besar Saraswati, setiap umat Hindu Bali dilarang
membaca kitab suci dan menulis.
c. Hari Pagerwesi
Hari besar ini pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi dengan
manifestasinya sebagi Sang Hyang Pramesthi,guru yang sedang
beryoga agar semesta alam ciptaanyya selalu sentosa.Hari Pagerwesi
diperingati setiap 210 hari jatuh pada hari rabu kliwon wuku Sinta.Hri
itu hari penyucian diri agar dapat menerima sinar dari Sang Hyang
Widhi.
d. Hari Galungan
Hari ini merupakan hari pemujaan terhadap terciptanya dunia bersama
isinya yang diciptakan oleh Sang Hyang Widhi.Hari Galumgan
dilaksanakan setiap hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan.Hari Galungan
melambangkan perjuangan antara kebenaran dan yang tidak benar.Juga
merupaskan pernyataan umat manuusia.

18
e. Nyepi
Hari Raya Nyepi sering disebut Hari Satu Saka Warsa. Hari Raya
untuk menyambut tahun baru saka, tetapi jatuh pada hari terakhir saka.
Pada saat Nyepi mereka dirumah atau terdiam dirumah selama sehari
semalam dan berpuasa.

Masyarakat Bali banyak memiliki upacara keagamaan antara lain :


a. Gedhong-gedhongan
Upacara yang dilakukan untuk orang yang sedang hamil, yang usia
kandungannya kandungan 7 bulan.
b. Upacara bayi berumur 3 bulan dan memberikan nama pada bayi.
Pada usia tiga bulan merupakan permulaan bayi menginjak tanah.
Seorang dukun akan membacakan mantra dan meramal nasib bayi.
Didepan bayi diletakan kuali berisi perhiasan yang terbuat dari emas
dan perak. Kemudian sang bayi dimandikan dalam kuali tersebut.
Setelah dimandikan bayi disuruh mengambil salah satu perhiasan,
masing-masing perhiasan mempunyai makna yang berbeda.
c. Upacara Perkawinan
1) Kawin Pintang
Suatu perkawinan dimana kedua mempelai saling mencintai
dan orangtua merestui.
2) Kawin Paksa
Suatu perkawinan yang tidak disertai cinta atau yang mencintai
salah satu pihak saja.
3) Kawin Lari
Suatu perkawinan dimana keduanya saling suka, namun orang
tua tidak merestui.
d. Upacara-upacara adat
1) Upacara Kelahiran.
Upacara kelahiran tiap golongan, seperti golongan rakyat biasa,
bangsawan dan Bali Aga menggunakan istilah yng berbeda,
tetapi tetap intinya sama.
19
2) Upacara Potong Gigi.
Upacara ini dilangsungkan bagi setiap peremuan yang
menjelang dewasa. Akan tetapi, saat ini upacara tersebut hanya
sebagai simbolik tanpa potong gigi langsung.
3) Upacara Penyucian (Eka Dasa Rudra)
Upacara ini dilakukan setiap 100 tahun sekali. Pada tahun 1963
ketika upacara berlangsung Gunung Agung Meletus, upacara
tersebut diulang lagi pada tahun 1979.
4) Upacara Kematian (Ngaben)
Upacara ini dilaksanakan oleh orang Bali Hindu, sedangkan
untuk orang Bali Aga hanya di letakkan ditanah saja. Ngaben
adalah upacara pembakaran mayat dengan maksud untuk
meringankan roh itu memasuki alam lain. Adapun beberapa
macam kematian yaitu:
a) Kematian Wajar(Mati Ayu)
Kematian yang memanh kehendak tuhan, bukan kehendak
dirinya sendiri maupun orang lain.
b) Kematian Ulah Pati
Kematian karena di sengaja dibunuh orang lain.
c) Kematian Salah Pati
Kematian karena kehendaknya sendiri(bunuh diri).

6. Rumah Adat

Gapura Candi Bentar merupakan into masuk istana yang merupakan


rumah adat Bali. Balai Bengong adalah tempat istirahat raja beserta keluarga
dan Balai Wanikan adalah tempat adu ayam atau pagelaran kesenian. Karo
Agung adalah pintu masuk pada waktu upacara besar dan Kori Bebetelan
merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga. Gapura Candi Bentar
dibuat dari batu bata merah dengan hiasan ukiran dari batu cadas yang di
pahat.

20
7. Pakaian Adat
Pakaian adat bagipria Bali berupa ikat kepala (dastar), kain songket saput
dan sebilah keris yang terselip pada pinggang.
Untuk kaum wanita memakai dua helai kain songket, stagen songket atau
meprada dan selendang atau senteng. Para wanita juga memakai hiasan bunga
emas dan bunga kamboja diatas kepala. Perhiasan yang di pakai adalah
subang, kalung, dan gelang.

8. Tata Cara Bersalaman atau Berjabat tangan.


Dalam bersalaman atau berjabat tangan masyarakat Bali mempunyai 3
cara yaitu :
a. Mengatupkan dua belah telapak tangan didada sambil sedikit
membungkuk, yang disertai dengan ucapan “Om Swastiastu”. Hal ini
di pakai khususnya oleh kasta tertinggi.
b. Salam yang khusus kepada “Padenda”, yang bertujuan bukan untuk
menyembah tetapi untuk menyatakan hormat.
c. Salam yang paling banyak dilakukan yaitu salam tegur sapa.

9. Pura-pura di Bali
Telah disebutkan diatas tempat persembahyangan bagi masyarakat Bali
yang beragama Hindu adalah pura. Di luar adat masyarakat Bali banyak
terdapat bangunan pura untuk pemujaan dewa-dewa ataupun arwah tokoh-
tokoh tertentu,baik yang sifanya itu untuk pemujaan umum maupun pemujaan
khusus pada suatu desa.
Pura di Bali bukanlah merupakan suatu bangunan tunggal sepertii candi-
candi di Jawa, tetapi merupakan suatu komplek yang halamannya terbagi-
bagi dan masing-masin berisi bangunan tertentu. Di bawah enulis uraikan
jenis-jenis pura dengan nama dan fungsinya :
a. Pura dalam lingkungan keluarga dan suku keluarga
1) “Sanggah” atau” Marajan” yaitu tempat pemujaan arwah leluhur
keluarga yang telah disucikan melalui Upacara Ngaben.

21
2) “Pura Karawitan” yaitu tempat pemujaan arwah cikal bakal suku
keluarga , misalnya : suku pende, paseh dan sebagainya .
Bangunan ini sering tedapat dibelakang rumah adat. Suku-suku
keluarga ini meliputi kasta Sudra.
3) “Pura suku keluarga” yaitu pemujaan yang bersifat umum tetapi
pemelihraan olehsuk keluarga tertentu. Pura semacam ini terdiri
dengan simbol yang tertentu. Misalnya : Pura katon/Kebo
Agung di Singaraja, miik suku Pande Tusan.
4) “Penyangsungan” (penyembahan) Dewa “ Pitra”aitu tempat
pemujaan seperti bangunan rumah kecil tempat memuja arwah
seseorang yang dahulunya meninggal karena dibunuh oleh salah
satu keluarga tertentu.
b. Pura umum yang dipuja oleh desa
Setiap desa di bali biasanya mempunyai beberapa pura :
1) Pura Bale Agung yaitu pemujaan dewa-dewa dan tempat
mengadakan rapat di desa.
2) Pura Puse, tempat pemuja arwah asal usul pendiri desa atau
yang pertama kalinya mendiami desa tersebut dan juga tempat
pemua dewa-dewa yang di anggap sebagai pemilik tanah yang
menjadi hak desa itu.
3) Pura Dalem, tempat emuj arwah yangelah disucikan di bawah
pujaan Dewa Ciwa dengan Cakti (istrinya Durga) .
4) Pura Segara, tempat pemujaan Dewa Danau
5) Pura Bukit, yaitu tempat pemujaan Dewa Gunung atau Dewa
Air ( Mata Air )
6) Pura Subah,. untuk pemujaan dewa tanah ( Ibu Pertiwi) oleh
para anggota Subah hanya kedudukannya yang berbeda,
meliputi daerah yang tidak luas.
7) Pura Danu , untuk pemujaan dewa danau.
8) Pura Uluh Siwi, fungsinya sama dengan Pura Subah hanya
kedudukannya berbeda, meliput pengairan yang bersumber dari
sebuah danau.
22
c. Pura umum yang dipuja seluruh masyarakat Hindu Bali :
1) Pura Panataran , yaitu tempat pemujaan dalam dalam arti
hubungan yang lebih luas dari dusun-dusun.
2) Pura puser Ing Jagad, yaitu tempat pemujaaan dimana dianggp
pusat dari dunia di Bangli.
3) Pura Ketel Bumi, yaitu tempat pemujaan dimana dianggap
mengelilingi poros bumi.
4) Pura Puser Ing Tasik, yaitu tempat pemujaan dimana merupakan
pusat dari lautan.
5) Kebanyakan di dalam pura itu terdapat peninggalan-peninggalan
benda kuno seperti : neraka, prasasti,dan patung. Disamping
pura-pura diatasada lagi pura pusat yang lebih penting , yaitu:
a) Pura Satksh Yangari (enam tempat suci pusat ) yaitu
meliputi:
(1) Pura Besakih
(2) Pura Batur
(3) Pura Ulu Watu dan ura Sekenan
(4) Pura Watukau
(5) Pura Goalawah
(6) Pura Lempuyen
b) Pura Dalem Puri,yaitu empat pemujaan yang berfungsi
sama dengan Pura Dalem di desa-desa, teapi bersifat lebih
umum untuk daerahbekas kerajaan dan namanya sering
diambil dari salah satu “Puri” ( isatana )yang kuno,
misalnya “ Pura Dalem Sagening “, Pura Dalem Gelgel “
10. Kesenian
Di Bali kaya akan kesenian daerah, cabang –cabang seni yang dipelajari di
Bali :
a. Karya Seni
Diantaranya seni lukis, seni patung, dan tenun. Banyak di jual di Pasar
Seni Sukawati dan di Pasar-pasar Seni dimana saja.

23
b. Tarian
Tari sangat ekspresif dengan mimic dan gerakan kerlingan mata di
sertai bunyi gamelan yang khas dengan irama yang tinggi. Tarian adat
Bali dibagi menjadi 4 macam :
1) Sakral : Tari Barong dan Tari Sanghyang
2) Ritual : Tari Baris Cendekan dan Tari Baris Prei
3) Pura : Tari Pendet, Tari Rejang Oleg dan, Tari Gabor
4) Cerita : Tari Kecak dan Ramayana
c. Lagu daerah
Lagu daerah Bali adalah Mejangeran, Janger, Macepat cepetann,
Meyong-meyong, Ngusak Asik, Putri Ayu, Ratu Anom, dan lain lain.
d. Sanjata tradisional
Senjata tradiional Bali adalah Keris dan Tombak

24
BAB III
KEUNIKAN PASAR SENI SUKAWATI

A. SEKILAS TENTANG PASAR SUKAWATI

Sebagai turis lokal, Pasar Seni Sukawati bisa dibilang a must-visited place,
sebuah tempat yang harus dikunjungi. Karena di Pasar Seni Sukawati ini menjual
berbagai macam barang seni khas Bali. Mulai dari barang kecil hingga besar
seperti gelang, patung dan lain lain. Pasar Seni Sukawati ini merupakan ikonnya
Pulau Dewata sebagai Pasar Terbesar. Padatnya pengunjung membuat aktifitas
jual beli di Pasar Seni Sukawati ini tak pernah lengah. Di Bali banyak pura pura
untuk disembah bahkan diberi sesajen, tak lain di Pasar Seni Sukawati ini, para
pedagang pun juga mempunyai pura tersendiri untuk peribadatan mereka.

B. KEUNIKAN PASAR SENI SUKAWATI


Pasar Seni Sukawati merupakan obyek wisata di Indonesia yang terkenal dari
sekian banyak obyek wisata. Tepatnya berada di Kota Gianyar, Bali yang juga
disebut Pulau Dewata.
Kegiatan pedagang di Pasar Seni Sukawati sebenarnya sama dengan pasar –
pasar lainnya, tetapi menurut sudut pandang penulis harga barang-barang di Pasar
Seni Sukawati tergolong mahal dibandingkan dengan harga di pasar lainnya,
tetapi uniknya tetap banyak wisatawan baik domestik maupun manca negara yang
datang dan memborong barang-barang dari Pasar Seni Sukawati ini. Unik
memang barang-barangnya mahal tetapi tetap saja habs terjual.
Berbeda dengan pasar lainnya, transaksi jual-beli di Pasar Seni Sukawati ini
mempunyai daya tarik tersendiri, yaitu menawarkan transaksi tawar menawar.
Pengunjung harus pintar dalam tawar menawar barang bahkan sampai ¼ harga,
jika tidak kita bisa dibohongi dengan harga asli yang sebenarnya sangat murah.
Walaupun terkesan terlalu tega menawar tetapi sebenarnya pedagang sudah
menerima laba yang tidak sedikit. Meski banyak yang mengatakan murah tetapi

25
jika tidak berhati-hati dalam menawar harga barang di Pasar Seni Sukawati dapat
membumbung tinggi.
Para pedagang terkesan memaksa/kurang ramah, tetapi uniknya tetap juga
para pengunjung yang datang tetap saja menyerang untuk membeli barang-barang
dagangan d Pasar Seni Sukawati itu.
Uniknya lagi walau hanya berupa kios-kios kecil yang dibangun di rumah-
rumah warga dan hanya mempunyai tempat parkir yang bisa dibilang tidak terlalu
luas dan mencukupi bahkan dapat dibilang tidak layak tetapi pasar ini tetap ramai
akan pengunjung. Seharus pasar yang berpengunjung sebanyak itu memiliki
bangunan yang luas dan parkir yang sangat memadai.
Bahkan Pasar Seni Sukawati terdiri dari Pasar Seni Sukawati 1, Pasar Seni
Sukawati 2 dan Pasar Seni Sukawati 3.
Daya tarik tersendiri yang dimiliki Pasar Seni Sukawati yakni menyuguhkan
barang-barang seni khas Bali. Barang-barang tersebut sudah terkenal sampai ke
mancanegara.

C. KEADAAN PASAR SENI SUKAWATI


Pasar Seni Sukawati merupakan pusat penjualan berbagai macam barang
kesenian khas Bali. Oleh sebab itu, setiap harinya pasar ini tidak pernah sepi.
Pasar Seni Sukawati dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu Pasar Seni Sukawati 1,
Pasar Seni Sukawati 2 dan Pasar Seni Sukawati 3. Pasar Seni Sukawati 1 adalah
yang paling ramai diantara semua, meski ketiga pasar tersebut tidak terlalu jauh.
Pasar Seni Sukawati 1 juga menjadi pasar yang paling besar. Kalau Pasar Seni
Sukawati 2 dan Pasar Seni Sukawati 3 hanyalah kios kecil yang didirikan di
rumah warga.

D. CINDERAMATA KHAS BALI

Pasar Seni ini memang sudah terkenal seantero Bali, bahkan mungkin
Seantero Indonesia, karena Pasar Seni ini menawarkan berbagai macam oleh
oleh khas bali, termasuk ukiran ukiran, aksesoris, dan beberapa pakaian Khas
Bali.

26
Pasar Seni Sukawati ini menjual berbagai macam kerajinan tangan Khas Bali,
seperti Kaos bergambar khas Bali, kemudian aksesoris Khas Bali seperti gelang,
cincin, kalung, juga termasuk beberapa ukiran dan figura. Yang jelas barang-
barang tersebut sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga yang
menanti anda di Rumah.

E. LOKASI
Jika dari Kota Denpasar, maka anda membutuhkan waktu sekitar 30 menit
untuk sampai ke Pasar Seni Sukawati ini, karena jarak dari kota Denpasar Ke
Kota Gianyar tidak begitu jauh, sekitar 20 KM saja. Sesampainya di sana anda
akan melihat 'Gapura' sederhana yang diatasnya bertuliskan 'Pasar Seni
Sukawati'.

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan observasi secara langsung ke obyek wisata yang
dijadikan karya tulis, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Bahwa Pulau Bali mempunyai obyek wisata yang beraneka ragam dan
menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun manca negara.
2. Pasar Seni Sukawati merupakan salah satu obyek wisata yang penting
dikunjungi karena disanalah barang seni khas Bali dipamerkan dan dijual.
3. Pasar Seni Sukawati merupakan pasar terbesar di Bali.
4. Apresiasi masyarakat termasuk pula turis domestik dan mancanegara
sangatlah tinggi terhadap barang-barang seni di Pasar Seni Sukawati.
5. Pasar Seni Sukawati terdiri atas 3 Pasar, yaitu Pasar Seni Sukawati 1, Pasar
Seni Sukawati 2, dan Pasar Seni Sukawati 3.
6. Sebagian besar penduduk Bali beragama Hindu maka banyak pura-pura
tempat ibadah agama Hindu.
7. Kebudayaan di Bali memiliki daya tarik tersendiri termasuk juga Pasar Seni
Sukawati.

B. Saran
Setelah penulis melakukan penelitian secara langsung ke obyek wisata yang
dijadikan karya tulis, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Kondisi bangunan kios/tempat pedagang lebih diperbaiki.
2. Untuk memberi kepuasan bagi wisatawan, sebaiknya keadaan dan kebersihan
lingkungan lebih diperhatikan.
3. Pembinaan sikap pedagang lebih ramah dan menarik.
4. Sebaiknya masyarakat dan pengusaha tidak memanfaatkan kebudayaan demi
urusan bisnis semata.
5. Pasar Seni Sukawati sebaiknya diberi apresiasi lebih oleh pemerintah.

28
DAFTAR PUSTAKA

Fajar.1992. Aneka Budaya I. Jakarta: Yudistira


Suyanto, Zooz. Sejarah Nasional dan Umum. Jakarta: Aneka Ilmu
Siswoyo S. W. Drs. 1982, Kunjungan ke Pulau Dewata, Jakarta : Ikwan
http://images.google.co.id/ di akses pada tanggal 30 September 2013
http://images.google.co.id/ di akses pada tanggal 3 Oktober 2013

29
LAMPIRAN

Gambar 1
Lambang Pulau Bali

Gambar 2
Gapura memasuki Pasar Seni Sukawati

Gambar 3
Gapura memasuki Pasar Seni Sukawati

30
Gambar 4
Bagan depan Pasar Seni Sukawati

Gambar 5
Tampak kios-kios pedagang dari depan dan terlihat tempat parkir.

Gambar 6
Kegiatan jual beli di Pasar Seni Sukawati

31
Gambar 7
Kios-kios pedagang di Pasar Seni Sukawati

Gambar 8
Kios-kios pedagang di Pasar Seni Sukawati

Gambar 9
Kegiatan di Pasar Seni Sukawati

32
Gambar 10
Cinderamata Khas Bali di Pasar Snei Sukawati

33

Anda mungkin juga menyukai