Anda di halaman 1dari 12

TUGAS STUDY TOUR

“LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KE BAJRA SANDI”

DISUSUN OLEH :
1. FERLIN ARISTA (12)
2. SILMA RAHIMA Z. (27)

SMP NEGERI 1 TAWANGMANGU


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Kunjungan Ke Bajra Sandi dengan
baik dan tanpa halangan apapun. Laporan karya tulis ini penulis persembahan kepada :

1. Ayah, ibu telah membiayai dan memberi izin mengikuti study tour ke Bali.

2. Ibu Tities Wijayanti S. Pd. M. Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Tawangmangu.

3. Bapak Drs. Sarmono selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

4. Ibu Yuli Astuti S. Pd. M. Pd selaku wali kelas.

5. Bapak ibu guru SMP negeri 1 tawangmangu telah mendampingi study wisata.

6. Teman teman kelas 8 program khusus maupun reguler.

Kami sadar bahwa laporan kunjungan ke Bajra Sandi ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Segala kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami akan Terima dengan senang hati dan lapang dada.

Terima kasih berharap, semoga laporan kunjungan ke Bajra Sandi ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca semua. Terima kasih.

ii
MOTTO

❖ “Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh
berada di belakang lidahnya. “

❖ “Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit
ialah berharap kepada manusia.”

❖ “Jangan membenci apa yang kamu tidak ketahui, karena sebagian besar
pengetahuan terdiri dari apa yang tidak kamu ketahui.”

— Ali Bin Abi Thalib

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

MOTTO..........................................................................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................................................vi

BAB I PNDAHULUAN........................................................................................................................v

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................v

B. Ruang Lingkup Pembahasan................................................................................................v

C. Sistematika Penulisan.........................................................................................................v

BAB II ISI.........................................................................................................................................vi

A. Penjelasan Mengenai Ruang Lingkup Pembahasan............................................................vi

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................xi

A. Kesimpulan........................................................................................................................xi

B. Saran dan Kritik..................................................................................................................xi

C. Daftar Pustaka...................................................................................................................xii

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Pada
tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa jumlah pulau yang di miliki
Indonesia mencapai 17.001 Pulau. Di antara banyaknya pulau-pulau tersebut salah satunya
adalah pulau Bali. Pulau Bali ialah Pulau yang memiliki berbagai macam tempat wisata yang
terkenal dengan karakteristik yang berbeda-beda. Pulau ini banyak dikunjungi oleh wisatawan
domestik dan juga wisatawan mancanegara. Masyarakat pulau Bali memiliki kebudayaan dan
tradisi yang turun temurun, mereka sangat baik dalam menjaga toleransi antar agama di
wilayah mereka. Para wisatawan juga banyak yang mengikuti atau menonton kebudayaan yang
ada di pulau Bali.

Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk menggambarkan kebudayaan


masyarakat Bali dan obyek wisata yang ada di pulau Bali. Di samping itu penulis juga ingin
mengetahui mengapa pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional dan apa yang membuat
wisatawan lebih tertarik kepada pulau Bali.

2. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup penelitian ini hanya menjelaskan dan membahas mengenai obyek
wisata Bajra Sandi yang ada di pulau Bali. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan
kepustakaan. Penelitian ini berfokus pada legenda dan lokasi tempat wisata Bajra Sandi. Pada
penelitian ini disediakan juga gambar-gambar sehingga pembaca dapat mengetahui tentang
tempat wisata ini.

3. Sistematika Penulisan

I. Halaman Judul
II. Kata Pengantar
III. Motto
IV. Daftar Isi
V. BAB I PENDAHULUAN
➢ Latar Belakang Masalah
➢ Ruang Lingkup Pembahasan
➢ Sistematika Penulisan
VI. BAB II ISI
➢ Penjelasan Mengenai Ruang Lingkup Pembahasan
VII. BAB III PENUTUP
➢ Kesimpulan
➢ Saran dan Kritik
➢ Daftar Pustaka

V
BAB II

ISI

A. Penjelasan Mengenai Ruang Lingkup Pembahasan

❖ Sejarah

Monumen Perjuangan Rakyat Bali merupakan museum yang didirikan atas gagasan
Prof. Dr. Ida Bagus Mantra saat menjabat Gubernur Bali. Pembangunan monumen dimulai
tahun 1988 sampai 2001. Monumen diresmikan pada tanggal 14 juni 2003 oleh Presiden RI
Megawati Sukarno Putri. Bangunan dengan luas 4.900 m2 ini dilengkapi dengan dekorasi luar
berupa arca-arca yang menggambarkan siklus zaman yang disebut Catur Yuga. Bentuk segi
delapan dan teratai berdaun delapan yang disebut Asta Dala melambangkan kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa.

Dan akhirnya, pada tanggal | Agustus 2004, pelayanan kepada masyarakat dibuka
secara umum, setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian monumen dilakukan
oleh presiden RI pada saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.

Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan
serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi
ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang

vi
ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen dan monumen yang
menjulang setinggi 45 meter. Bentuk monumen ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada
saat Pemutaran Gunung Mandara Giri oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta
Amertha atau air suci kehidupan. Dinamakan museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini
seperti Bajra atau Genta yang dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu untuk mengiringi
pengucapan japa mantra pada saat melakukan upacara Agama Hindu.

❖ Lokasi

Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada persis di depan kantor
Gubernur Bali atau tepatnya di Lapangan Niti Mandala RenonDenpasar. Luas bangunan
monumen ini adalah 4.900 m2 (70 mx 70 m) dan luas tanah 138.830 m².

SRI ASTA SURA RATNA BUMI BANTEN

Sri Asta Sura Ratna Bumi Banten /Sri Gajah Waktra / Sri
Dalem Bedahulu generasi terakhir Raja-raja Bali Aga yang
memerinta di Bali. Pada masa ini utusan Majapahit yaitu
Patih Gajam Mada datang ke Bali dalam rangka
menyatukan nusantara. Pada masa ini terjadi transisi dari
peradapan Bali kuno ke Bali madya.

DANGHYANG NIRARTHA

Kedatangan Danghyang Nirartha atau Pedande Sakti


Wawu Rauh atau disebut juga Danghyang Dwijendra di
bali disambut Dalem Watu Renggong di kerajaan
Gelgel. dengan keahliannya yang lengkap dari ilmu
agama, peperangan, pemerintahan dan kesusastraan,
sehingga beliau berperan mendorong kemajuan
peradapan rakyat Bali.

STUPA DAN PRASASTI SUKAWANA, SAKA 700 (778 M)

Pada masa ini Bali sudah memasuki jaman sejarah,


dengan di temukannya stupika-stupika tanah liat di
sekitar Pejeng, Bedulu pada tahun saka 700 ( 778 M ). Di
temukan pula prasasti tembaga yang berangka tahun
saka 804 ( 882 M ) di simpan di Pura Desa Sukawana,
Kintamani, Bangli, di sebut Prasasti Sukawana. Pada
diorama tampak para pendeta sedang bersemedi di
ceruk-ceruk dan tampak pula seorang pendeta keluar
dari pasraman.
PERANG JAGARAGA

peperangan antara pasukan Belanda melawan prajurit


Buleleng di sekitar benteng jagaraga yang tebuat dari
tanah di desa jagaraga dengan perbentengan sepit
urang.dalam serangan yang pertama pasukan belanda
banyak yang gugur. namun dalam serangan yang
kedua pasukan belanda berhasil mendesak pasukan
Buleleng sehingga terjepit dan patih Djelantik beserta
pasukannya mundur kemudian Patih Djelantik
terbunuh dalam perjalanan ke karangasem.
sedangkan istrinya jero jempiring gugur dalam
peperangan.

MASA KEJAYAAN KERAJAAN-KERAJAAN DI BALI

Beberapa peninggalan masa kejayaan kerajaan-


kerajaan di Bali seperti Klungkung dengan taman
kerthagosa, Buleleng dengan istana singaraja (
kemudian menjadi lambang Singa Ambara Raja )
karangasem dengan Taman Sukasada Ujung dan
mengwi dengan Taman Ayunnya.

PEMBANGUNAN PURA DASAR GEL GEL

Pada tahun 1380 Dalem Ketut Nglusir, putra Dalem Sri


Kresna Kepakisan diangkat menggantikan kakaknya
Dalem Samprangan yang dipandang tidak cakap
memimpin. Kemudian untuk mempersatukan lapisan
masyarakat maka di bangun Pura Dasar Gelgel.

viii
KONSEP KAHYANGAN TIGA DARI EMPAT KETURUNAN
(ABAD 11 MASEHI)

Kedatangan Empu Kuturan di Bali menata dan


menyempurnakan kehidupan keagamaan dan
kemasyarakatan diantaranya di bidang adat-istiadat.
Pada diorama tanpak Bale Agung, Meru, dan
Mrajapati sebagai simbul dari pura Desa, pura Puseh
dan pura Dalem. Ketiga pura ini disebut Pura
Khayangan Tiga.

PATIH I GUSTI KETUT JLANTIK MEROBEK SURAT


GUBERNUR JENDERAL DI HADAPAN RAJA
KLUNGKUNG

Pada tahun 1846 sebuah perahu dari Jawa terdampar


di pantai sangsit, wilayah kerajaan Buleleng. Sesuai
dengan hukum tawan karang, patih kerajaan Buleleng
I Gusti ketut Djelantik memerintahkan perampasan
atas muatan perahu tersebut, sebagai balasannya
Belanda menghendaki penghapusan hak tawan karang
( klip recht ). Kemudian Belanda mengirim utusan
batavia kekerajaan klungkung untuk menghapuskan
hukum tawan karang. Namun dihadapan Raja
klungkung, I Dewa Agung Puteradan utusan batavia
tersebut patih Djelantik merobek surat utusan
Belanda dengan kerisnya.

RSI MARKANDEYA, ABAD KE 8

Dalam rangka membangun tempat-tempat suci, Rsi


Markandeya ( pertapa dari Dieng, Jawa Tengah )
mengajarkan terlebih dahulu menanam “Pancadatu”
yaitu lima macam logam ( emas, perak, besi, tembaga,
dan kuningan ) kemudian disertai upacara buta yadnya
sebagai sarana untuk keselamatan. Kemudian tempat
tersebut di beri nama Besukih atau Besukian yang
artinya tempat suci, dan sekarang menjadi Pura
Besakih. Tanpak pada diorama Rsi Markandeya sedang
menyerahkan panca datu kepada pengiringnya. Dan
pada latar belakang terlihat kesibukan di Desa Taro
Gianyar membangun Bale Agung.
SRI KRESNA KEPAKISAN

Setelah berhasilnya ekspedisi Gajah Mada untuk


mempersatukan Nusantara tahun 1343 kerajaan
Bali Kuno dapat di kalahkan kemudian Sebagai
Raja selanjutnya maka dinobatkan Sri Kresna
Kepakisan keturunan brahmana dari Daha, kediri.

SRI KESARI MARWADEWA, 914 M

Raja ini dari Dinasti Warmadewa memerintah


tahun 914M. membuat tugu kemenangan
(Jayastamba) di Desa Blanjong, Sanur. dalam
prasasti Blanjong disebutkan kemenangan Sri
Kesariwarmadewa dalam menghadapi musuh-
musuhnya di daerah gurun dan suwal.

BALI PADA MASA PERUNDINGAN

Pada masa ini perkembangan teknologi sudah


semakin pesat. Hal ini disebabkan karena manusia
telah menumukan bijih-bijih logam serta teknis
peleburannya untuk dibentuk menjadi bermacam-
macam barang/benda ( gelang, anting-anting, dll )
salah satu hasilnya berupa Nekara perunggu yang
sekarang berada di Pura Penataran Sasih, Pejeng,
Kab. Gianyar. Selain itu masyarakat sudah mengenal
sistem penguburan mayat yang disimpan dalam
sarkophagus.

SISTEM SUBAK

Sekitar abad ke 11 Sri Aji Anak Wungsu


menggantikan Raja Marakatta Pangkaja anak tertua
dari Gunapriya darmapatni. Ketika jaman itu hutan-
hutan dibuka untuk lahan persawahan dan ladang.
Pada jaman ini juga sistem subak diperkenalkan
dengan pembangunan bendungan sederhana
dengan pengaturan airnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menyusun karya tulis ini penulis menyimpulkan :

1. Pulau Bali sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan seni
budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Bali dapat bersatu dengan alam Pulau Bali.

2. Meskipun Bali banyak dimasuki oleh orang asing, tetapi masyarakat pulau Bali dapat terus
menjaga kebudayaan asli mereka.

3. Obyek-obyek wisata pulau Bali sangat menarik dan ramai pengunjung. wisatawan tidak
hanya dari dalam negeri tetapi juga mancanegara.

Pulau Bali merupakan obyek wisata alam yang sangat menawan.tidak ketinggalan pula
wisata belanjanya yang menjajankan hasil seni kerajinan dari daerahnya.

B. Saran dan Kritik

Dalam setiap sesuatu, pasti ada kekurangan dan kelebihan tersendiri. Begitu juga saat
study tour dan saat penulisan laporan study tour ini. Penyusunan sangat senang dan puas
setelah mengunjungi obyek wisata yang ada di Bali secara langsung yang biasanya hanya dapat
disaksikan di layar televisi. Tetapi ada beberapa kritik dan saran dari para siswa peserta study
tour antara lain :

1. Sebaiknya setiap guru pembimbing supaya lebih tegas dalam memberitahu informasi
kepada para siswa, supaya tidak mengulur-ulur waktu dan tidak banyak waktu yang
terbuang untuk hal-hal yang tidak penting.

2. Antara siswa dengan biro kepariwisataan lebih di tingkatkan agar siswa lebih paham.
Bagi pemerintah Provinsi Pulau Bali, dengan adanya obyek wisata yang semakin maju,
maka diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perannya sebagai sumber devisa
Negara.

Adapun saran-saran yang disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Membangun fasilitas-fasilitas umum yang lebih dekat dengan obyek wisata sehingga
mempermudah para pengunjung untuk menjangkaunya.

2. Untuk kemajuan obyek-obyek pariwisata diharapkan adanya kerja sama yang baik
antara biro wisata dengan pengelola tempat-tempat wisata.
C. Daftar Pustaka

• UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali.


https://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/uptd+monumen+perjuangan+rak
yat+bali

• Eryanta. Monumen Bajra Sandhi. Diakses pada 24 Desember 2006.


https://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Monumen_Bajra_Sandhi

• Sejarah Museum Bajra Sandhi. https://www.denpasarkota.go.id/wisata/sejarah-


museum-bajra-sandhi

xii

Anda mungkin juga menyukai