EMULGATOR
EMULGATOR
bekerja dengan membentuk sebuah lapisan tunggal yang diabsorbsi molekul atau ion
lebih stabil karena pengurangan sejumlah energi bebas permukaan secara nyata adalah
fakta bahwa tetesan dikelilingi oleh sebuah lapisan tunggal koheren yang mencegah
yang kuat dan dapat dilihat secara mikroskopik polarisasi. Sifat-sifat optis yang sesuai
dengan kristal mengarahkan kepada penandaan ‘Kristal Cair”. Jika lebih banyak
dikenal melalui struktur spesialnya mesifase yang khas, yang banyak dibentuk dalam
ketergantungannya dari struktur kimia tensid/air, suhu dan seni dan cara penyiapan
emulsi. Daerah strukturisasi kristal cair yang berbeda dapat karena pengaruh terhadap
4. Emulsi yang digunakan dalam farmasi adalah satu sediaan yang terdiri dari dua cairan
terhadap yang lain. Walaupun umumnya kita berpikir bahwa emulsi merupakan bahan
cair, emulsi dapat dapat digunakan untuk pemakaian dalam dan luar serta dapat
Company : Lowa
Emulgator koloid hidrofil: membentuk lapisan film multilayer pada antar muka globul dan
dapat meningkatkan viskositas. Contoh koloid hidrofil: gelatin, agar-agar, tragakan,
karagenan, gom arab, dan Na-alginat. Koloid hidrofil harus dikembangkan terlebih dahulu.
Lapisan film multilayer terbentuk karena adanya air sehingga terbentukcrosslink/struktur 3
dimensi di sekitar globul karena adanya ikatan hidrogen sehingga dapat menjerat air. Selulosa
jika digunakan sebagai koloid hidrofil, hati-hati terhadap valensi tinggi karena dapat merusak
lapisan multilayer sehingga terbentuk koalescen. Koalescen adalah ukuran lapisannya
berkurang karena emulgatornya berkurang.
Emulgator partikel halus: membentuk lapisan monolayer pada antar muka globul karena
kemampuan partikel halus teradsorpsi pada permukaan. Kekuatan stabilisator pada emulgator
partikel halus sangat lemah, tergantung dari keruahan minyak. Tidak terbentuk lapisan
multilayer dikarenakan partikel halus teradsorpsi pada permukaan globul. Contoh yang sering
digunakan adalah veegum, bentonit, dan PGA. Veegum dan bentonit harus ditambahkan
dengan air panas lalu dikocok dengan blender dengan kecepatan tinggi agar partikel dapat
dipecah sehingga air bisa berpenetrasi ke dalamnya. PGAdikembangkannya tidak boleh
dengan di blender karena nanti polimernya akan terpecah-pecah. Apabila terpecah makan
akan tidak dapat membentuk crosslink antar polimer tersebut.