CONTOH PERHITUNGAN
ANALISIS EKONOMI PADA PRODUKSI SABUN CAIR
SKALA RUMAH TANGGA
a. Modal
1) Modal tetap
Timbangan Rp 100.000,00
Ember Rp 20.000,00
Wadah bahan baku Rp 30.000,00
Pengaduk Rp 6.000,00
Perlengkapan kontrol kualitas Rp 100.000,00
Keselamatan kerja Rp 300.000,00
Perlengkapan lain-lain Rp 100.000,00
Jumlah Rp 656.000,00
2) Modal kerja
Persediaan bahan baku dan kemasan Rp 3.000.000,00
Persediaan barang jadi Rp 500.000,00
Jumlah Rp 3.500.000,00
b. Biaya operasional
Bahan baku dan kemasan Rp 3.000.000,00
Penyusutan alat rata-rata Rp 656.000/(5*12) Rp 10.933,00
Listrik Rp 50.000,00
Operasional penjualan Rp 150.000,00
Jumlah Rp 3.210.933,00
53
c. Perhitungan Keuntungan
Diketahui harga bahan baku sabun tangan cair per kg adalah:
Emal-70 C Rp 10.000,00
Arkopal N 100 Rp 13.500,00
Garam Rp 2.000,00
EDTA2Na Rp 62.500,00
Parfum Rp 200.000,00
Pewarna Rp 100.000,00
Air Rp 5,00
Larutan garam 20% = (0,2 x Rp 2.000,00) + (0,8 x Rp 5,00) = Rp 404,00
Jadi, harga pokok material sabun tangan cair adalah Rp 3.071,00 per Kg atau sama
dengan Rp 2.764,00/liter. Dengan memasukkan biaya kemasan maka harga pokok
produksi (HPP) sabun = Rp 3.500,00/liter.
Selanjutnya, ditentukan harga jual per liternya ke penyalur/warung Rp 6.500,00
sehingga diperkirakan harga eceran tertinggi Rp 7.500,00/liter. Dengan demikian,
keuntungan per liternya adalah Rp 6.500,00 - Rp 3.500,00 = Rp 3.000,00.
54
d. Perhitungan Break Even Point (BEP)
Dengan persamaan yang disederhanakan, BEP dihitung sebagai berikut.
Biaya operasional
BEP = ----------------------
Harga Jual
Rp 3.210.933,00
BEP = ----------------------
Rp 6.500,00
= 494 Liter
494 Liter/buian
BEP = -------------------- = 20 Liter/Hari
25 hari/bulan
Dengan demikian, agar tidak rugi, paling sedikit harus terjual sebanyak 20 liter per hari.
Rp 4.156.000.00
PBP = ----------------------------------------
(33 - 20) X Rp 3000.00 X 25
Dengan demikian jika target penjualan tercapai 33 liter per hari maka modal dapat
kembali setelah lebih dari empat bulan.
55
56