Anda di halaman 1dari 3

INDIKATOR ASAM DAN BASA

I. Tujuan Kegiatan
Membedakan larutan asam, larutan basa, dam larutan netral dengan indikator asam-basa dan indikator
pH (indikator universal)

II. Dasar Teori


Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )

III. Alat
a) Rak tabung reaksi
b) Tabung reaksi
c) Pipet tetes

IV. Bahan
a) Larutan sampel
b) Larutan NaOH 0,01M
c) Larutan H2SO4 0,05M
d) Larutan CH3COOH 0,05M
e) Larutan NH4OH 0,01M
f) Beberapa indikator asam dan basa

V. Prosedur Percobaan
1) Kelompokkanlah larutan yang anda uji menurut sifatnya (asam, basa atau netral)
2) Masukan 3 tetes larutan uji kedalam 2 tabung reaksi, kemudian uji menggunakan indikator yang
sama, perhatikan perubahan warna yang terjadi!
3) Dengan data perubahan warna dari indikator tentukan jenis larutan (asam/basa)
4) Ulangi percobaan 2 dan 3 dengan larutan uji yang berbeda
5) Dengan data trayek pH indikator, ramalkan pH larutan yang di uji
VI. Tabel pengamatan

Indikator Trayek Perubaha Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan


pH n warna NaOH HCl CH3COOH NH4OH sampel
0,01 M 0,05 M 0,05 M 0,01 M ( )
(ka = 1,8 x 10-4) (kb = 1 x 10-5)
1 Metil jingga 3,1 – Merah -
4,4 jingga
2 Metil 4,2 -6,3 Merah –
merah kuning
3 Bromtimol 6,0-7,6 Kuning –
biru biru
4 Lakmus 5,5 – Merah –
8,0 biru
5 Fenolftalein 8,3 – Tak
10,0 berwarna
– merah
6 Indikator
universal

VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi


1. Untuk larutan sampel apakah hasil pengujian dengan indikator lakmus dan pengujian dengan
indikator universal memberikan hasil yang sejalan?
2. Untuk larutan yang telah diketahui rumus dan konsentrasinya, Hitunglah nilai pH dengan teori
yang telah dipelajari, bandingkan dengan nilai pH yang didapat dari pengukuran menggunakan
indikator universal! Sama atau tidak? Jelaskan jika berbeda! Apa penyebab perbedaan tersebut?
3. Urutkan nilai pH dari yang terendah ke yang terbesar! Bandingkan pH antara larutan NaOH 0,01M
dan NH4OH 0,01M dan larutan H2SO4 0,05M dan CH3COOH 0,05M! Apakah jika larutan asam
dan basa konsentrasi sama memiliki pH yang sama? Jelaskan!
4. Untuk larutan asam dan basa yang lemah, tentukanlah nilai derajat disosiasi jika memiliki pH
sesuai yang diukur dengan indikator universal
VIII. Kesimpulan

Judul II : Indikator Asam – Basa dari bahan alami

I. Tujuan Kegiatan
Mempelajari berbagai jenis bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator

II. Dasar Teori


Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )

III. Alat
a) Lumpang dan alu
b) Pipet tetes
c) Botol sampel (vial)

IV. Bahan
a) Bahan alam ( bunga atau buah)
b) Alkohol 70%

V. Prosedur Percobaan
1) Bahan di cuci hingga bersih
2) Dipotong kecil-kecil atau digerus
3) Ditambahkan alkohol 70% ± 5 mL
4) Bahan didiamkan semalam agar pigmen warna larut dalam alkohol
5) Setelah semalam, larutan disaring untuk diambil filtratnya, yaitu ekstrak warna
6) Masukan kedalam botol vial
7) Indikator siap digunakan
8) Uji coba dengan cara teteskan 2 tetes indikator kedalam 2 tabung reaksi kemudian tambahkan
larutan cuka kedalam tabung 1 dan tambahkan larutan NaOH kedalam tabung 2. Guncangkan
tabung, amati perubahan dan catat

VI. Tabel pengamatan


Bahan alam yang digunkan:
Tuliskan perubahan yang terjadi!
Ekstrak bahan alam( ) + air cuka + air kapur
Tabung 1 ( warna )
Tabung 2 (warna )

VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi


1. Dari percobaan yang dilakukan, apakah indikator yang dibuat memberikan warna berbeda ketika di
teteskan larutan asam dan basa? Mengapa seperti itu? Jelaskan!

VIII. Kesimpulan
Reaksi Penetralan Asam – Basa

I. Tujuan Kegiatan
Mempelajari reaksi penetralan dari reaksi asam dengan basa

II. Dasar Teori


Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )

III. Alat
a) Tabung reaksi
b) Pipet tetes
IV. Bahan
a) HCl 0,1M
b) NaOH 0,1M
c) Indikator fenolftlaein
d) H2SO4 0,1 M
e) Ba(OH)2 0,1 M

V. Prosedur Percobaan
1. Reaksi asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH)
Masukan kira – kira 1 mL (20 tetes) larutan HCl 0,1 M dan 1 tetes indikator fenolftalein (PP)
kedalam sebuah tabung reaksi. Bagaimanakah warna larutan itu? Kemudian tambahkan larutan
NaOH 0,1 M tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna yang tetap. Perhatikan perubahan
yang terjadi
2. Reaksi asam sulfat (H2SO4) dengan barium hidroksida (Ba(OH)2)
Ulangi cara kerja diatas dengan menggunakan asam sulfat dan barium hidroksida catat
perubahan yang terjadi

VI. Tabel pengamatan


No. Larutan yang di uji Pengamatan
1. Larutan HCl 0,1 M + NaOH
0,1M ( pertetes)
+ fenolftalein (2 tetes)

2. Larutan H2SO4 0,1 M + Ba(OH)2


0,1M ( pertetes)
+ fenolftalein (2 tetes)

VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi


1. Reaksi HCl dan NaOH
a. Mengapa pada tetes–tetes awal penambahan larutan NaOH tidak terjadi perubahan warna?
b. Kapankah warna larutan berubah menjadi merah dadu?
c. Selain air, zat apakah yang terbentuk pada reaksi antara HCl dengan NaOH? Bagaimana anda
dapat membuktikan hasil itu?
d. Tulislah persamaan setara reaksi antara HCl dengan NaOH
2. Reaksi H2SO4 dengan Ba(OH)2
a. Endapan zat apakah yang terbentuk pada reaksi H2SO4 dengan Ba(OH)2?
b. Ketika warna larutan menjadi merah dadu, adakah endapan masih akan bertambah jika
penambahan larutan Ba(OH)2 diteruskan ? jelaskan!
c. Tulislah persamaan setara reaksi antara H2SO4 dengan Ba(OH)2

VIII. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai