BEE SHOP
Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu Merlyana Dwinda Yanthi, S.E., S.T., M.Si., Ak.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
S1AK15A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
Siklus Penjualan disusun oleh :
2. Angsuran dapat dilakukan maksimal 5 kali angsuran dalam jangka waktu 2 bulan dengan
nominal yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Kebijakan Persediaan:
1. Ketika terjadi transaksi yang masuk, maka sistem akan mengupdate persediaan per
transaksi secara otomatis sehingga akan langsung mengurangi persediaan awal.
Aturan Pengkodean dalam Siklus Penjualan
FKJ0000 = Faktur penjualan
AG0000 = Slip angsuran
NT0000 = Nota penjualan
PM0000 = Angsuran member
Pengendalian :
1. Kebijakan Pembelian
a. Pembelian persediaan hanya dilakukan secara kredit melalui bank.
b. Pembelian persediaan hanya dilakukan dengan pihak supplier yang telah terdata di
database.
c. Setiap supplier dapat memenuhi 3 sampai 4 kode barang.
d. Pembelian persediaan dilakukan pada saat jumlah persediaan barang di gudang
mencapai atau kurang dari safety stock yaitu 30 % dari persediaan awal untuk setiap
item.
e. Kebijakan supplier yaitu :
1) Pesanan pembelian dapat diproses setelah 3-5 hari mengirim Surat Order
Pembelian ke supplier.
2) Membayar uang muka sebesar 40% dari total pembelian untuk pembelian barang
secara kredit.
3) Diskon pembelian barang untuk setiap item bergantung pada kebijakan supplier.
4) Pembelian barang dikenakan pajak sebesar 10% dari total pembelian bersih.
5) Setiap supplier menggunakan sistem destination point.
6) Barang yang rusak atau salah kirim dapat diretur ke supplier maksimal setelah 5,
7, atau 10 hari dari tanggal pengiriman (bergantung kebijakan dari supplier).
7) Setiap supplier menerapkan termin pembayaran utang yaitu 2/10, n/30 atau n/10,
n/30 (bergantung kebijakan dari supplier).
f. Perusahaan hanya akan menerima perbaikan retur barang dari supplier, dengan syarat,
jenis dan harga barang sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Order Pembelian.
g. Perusahaan mengupdate persediaan (stock opname) setiap akhir bulan.
2. Kebijakan Pembayaran Utang
a. Periode pembayaran angsuran utang ditetapkan perusahaan selama 4 sampai 8 kali
cicilan dari tanggal transaksi berlaku juga syarat termin pembayaran dari masing-
masing supplier dengan jangka waktu pembayaran berdasarkan kesepakatan bersama.
b. Pembayaran angsuran utang dapat melalui bank BNI, BRI, BCA, dan Mandiri.
Pihak-Pihak yang Terkait dalam Siklus Pembelian
Dalam siklus pembelian,terdapat beberapa pihak yang terkait dengan sistem pembelian.
Pihak-pihak yang terkait tersebut yaitu :
1. Supplier
Bagian ini bertanggungjawab untuk memasok barang ke perusahaan, membuat faktur dan
surat perjanjian kredit, serta mengirim barang yang dipesan dengan surat jalan.
2. Departemen Pembelian
Bagian ini bertanggungjawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan
melakukan penawaran harga kepada supplier, menentukan supplier yang dipilih sesuai
kriteria yang diinginkan perusahaan serta mengeluarkan surat order pembelian untuk
dikirim kepada supplier yang telah dipilih. Departemen pembelian berhak melakukan retur
pembelian apabila barang rusak atau salah kirim selama kurun waktu yang telah ditentukan
dengan supplier.
3. Departemen Gudang (Bagian Penerimaan)
Bagian ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan
kuantitas barang yang diterima dari supplier untuk menentukan barang dapat diterima atau
tidak oleh perusahaan.
4. Departemen Gudang (Bagian Gudang)
Bagian ini bertanggungjawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan
jumlah persediaan akhir yang ada di gudang dan bertugas untuk menyimpan barang yang
diterima dari departemen penerimaan.
5. Akuntansi
Bagian yang terkait dalam siklus pembelian adalah bagian pencatatan utang yang
bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pembelian ke dalam register bukti kas keluar
dan bagian pencatatan persediaan yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
6. Supervisor
Bagian ini bertanggungjawab mengontrol kinerja staf bawahannya serta memberikan
otorisasi mengenai setiap kegiatan yang berhubungan dengan transaksi pembelian dari
departemen-departemen terkait.
7. Manager Pembelian
Bagian ini bertanggungjawab mengawasi kegiatan operasional perusahaan, membuat
kebijakan yang dapat meminimalkan biaya, serta menerima laporan dari transaksi
pembelian.
Dokumen-Dokumen yang Terkait dalam Siklus Pembelian
2. Pengendalian Dokumen
Sistem pengendalian ini dilakukan dengan mendokumentasikan setiap dokumen yang
terkait siklus pembelian. Sistem ini bertujuan agar pencatatan transaksi dilakukan secara
relevan dengan dokumen-dokumen pendukung. Selain itu, juga dapat digunakan untuk
memeriksa dan menelusuri apabila terjadi kejadian yang menyimpang, untuk kemudian
diambil tindakan. Hal ini juga berkaitan dengan pengotorisasian dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan siklus pembelian diantaranya:
a) Surat order pembelian diotorisasi oleh fungsi pembelian atas sepengetahuan fungsi
gudang.
b) Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi penerimaan barang.
c) Pencatatan ke dalam kartu utang dan register bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
d) Pencatatan terjadinya utang didasarkan pada bukti kas keluar yang didukung dengan
surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari supplier.
e) Setiap dokumen harus bernomor urut dan dipertanggungjawabkan oleh masing-
masing fungsi yang bersangkutan.
f) Bukti kas keluar bersih dokumen pendukung dicap lunas oleh fungsi pengeluaran kas
setelah melakukan pembayaran kepada supplier.
3. Pengendalian Praktik Manajemen
Sistem pengendalian ini dilakukan denga tujuan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan menjalankan
praktek yang sehat dalam pelaksanaan dan fungsi masing-masing unit departemen.
Misalnya memberikan pelatihan karyawan sesuai dengan bidangnya, menginformasikan
tentang prosedur perusahaan secara jelas, mengkomunikasikan apabila terjadi perubahan
sistem, erta melakukan audit rutin pada siklus pembelian.
4. Pengendalian Akses
Sistem pengendalian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga integritas dan keamanan
data, misalnya dengan memberikan password untuk memberikan batasan dalam
mengakses komputer sehingga meminimalisir hilang atau rusaknya data.
Gambar III : Flowchart Sistem Pembelian
SIKLUS PENGGAJIAN
SHIFT KODE
09.00-15.00 SH001
15.00-21.00 SH002
09.00-21.00 SH003
Berdasarkan tabel diatas, dijelaskan mengenai tata cara pengkodean dalam sistem
siklus penggajian kami. Setiap jabatan dalam karyawan perusahaan memiliki kode tersendiri,
contoh untuk staf kodenya adalah 001 yang nantinya akan digabungkan dengan kode khusus
untuk masing-masing departemen. Dalam perusahaan kami, terdapat dua pegawai yaitu tetap
dan kontrak yang nantinya akan dicantumkan dengan huruf “T” untuk tetap dan “K” untuk
kontrak dibelakang kode karyawan.
PB001.00001T
PJ002.10002K
a. Tunjangan jabatan sebesar Rp.100.000,00 per bulan untuk staf dan kasir baik
penerimaan maupun pengeluaran (tetap dan kontrak)
b. Tunjangan jabatan untuk supervisor dan manajer sebesar Rp. 200.000,00 per bulan
d. Karyawan kontrak ialah karyawan yang bekerja kurang dari 2 tahun berdasarkan surat
perjanjian, dan dapat diperpanjang sesuai keputusan perusahaan
Tugas-Tugas Karyawan
1. Tugas Staf
a. Bagian Penjualan yaitu untuk melayani, mendaftarkan, dan membuatkan nota
penjualan pada pelanggan.
b. Bagian Pembelian yaitu melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang
sesuai dengan permintaan kebutuhan setiap departemen, agar operasional perusahaan
dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
c. Bagian Gudang yaitu membantu kepala gudang dalam pengecekan stok barang
2. Tugas Kasir Penerimaan
a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.
b. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
c. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.
d. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada saat penerimaan barang.
e. Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan pelaporan kepada atasan.
3. Tugas Kasir Pengeluaran
a. Mengeluarkan biaya untuk proses operasional dan non-operasional dengan persetujuan
pihak yang berwenang
4. Tugas Supervisor
a. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh
bawahan dan grupnya.
b. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.
c. Memberikan tugas subordinetenya
5. Tugas Manajer
a. Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi, dan melakukan
pelatihan karyawan, mejaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan tertib.
b. Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan berkomunikasi, perencanaan,
monitoring, dan menilai hasil pekerjaan
6. Tugas Akuntansi
a. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pihak internal maupun eksternal.
b. Mencatat segala transaksi yang dilakukan perusahaan
c. Membuat berbagai laporan baik bulanan maupun tahunan
7. Tugas Manajer Umum
a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya
b. Mengelola operasional harian perusahaan
c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan menganalisis semua
aktivitas bisnis perusahaan
d. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan maksimal
8. Tugas Teknisi Departemen Sistem
a. Memastikan bahwa sistem yang digunakan dapat bekerja dengan baik
b. Pusat pengendali sistem yang ada dalam perusahaan
c. Melakukan pengecekan setiap hari dan melakukan perbaikan terhadap sistem jika
terjadi kendala.
1. Karyawan wajib datang pukul 08.30 WIB, 30 menit sebelum toko dibuka untuk kode
shift : SH001 dan SH002. sedangkan untuk karyawan SH002 wajib datang pukul 14.30
WIB, 30 menit sebelum jama pergantian dimulai.
2. Karyawan hanya dapat melakukan presensi sampai pukuk 09.00 WIB untuk SH001dan
SH003, sedangkan untuk karyawan dengan SH002 dapat melakukan absen hanya
sampai pukul 15.00 WIB.
3. Apabila karyawan berhalangan hadir, maka karyawan harus menghubungi supervisor
departemen Administrasi dan SDM. Dan ketika masuk, diwajibkan membawa surat
dokter untuk yang sakit dan surat keterangan ijin.
4. Karyawan mendapatkan jatah cuti sebanyak 5 hari per 6 bulan.
5. Karyawan shift SH001: istirahat pukul 12.00-13.00 bergantian, sedangkan karyawan
shift SH002 dapat beistirahat pukul 18.00 – 19.00 secara bergantian.
1. Lembur dihitung per jam, sebesar Rp15.000,00 per jam, include uang makan. Maksimal
jam lembur adalah 1 jam. Kriteria lembur :
Apabila toko sedang dalam keadaan ramai yang tidak memungkinkan untuk
diatasi oleh karyawan yang ada.
Apabila deadline pengumpulan laporan atau proyek secara tiba-tiba dimajukan
oleh pimpinan sehingga mengharuskan karyawan untuk melakukan lembur
untuk menyelesaikan laporan maupun proyek yang ada.
2. Gaji bersih ditransfer melalui bank Mandiri setiap tanggal 1 awal bulan dengan akun
yang terpisah.
3. Tunjangan hari raya diberikan h-7 sebelum lebaran sebesar setengah dari gaji pokok
ditambah bingkisan parsel untuk setiap karyawan.
4. Karyawan dikenakan PPH Pasal 21 yang dibayar setiap bulannnya
5. Asuransi ketenagakerjaan dikenakan sebesar 2% dari gaji pokok per bulan
6. Apabila karyawan memiliki utang maka nilai angsurannya dapat dikurangkan dari gaji
bersih. Dan nominal utang maksimal 50% dari gaji bersih. Utang hanya dapat diangsur
sebanyak 3 kali selama 3 bulan.
7. Bagi karyawan yang datang terlambat dari jam yang telah ditentukan maka akan
dikenakan sanksi berupa pemotongan gaji sebesar Rp. 5000,00 per telat. Apabila tanpa
seizin dari pimpinan
8. Apabila terjadi kehilangan barang dagangan di Gudang maka akan menjadi
tanggungjawab seluruh karyawan bagian Gudang, sedangkan apabila terjadi di dalam
toko maka akan menjadin tanggungjawab seluruh karyawan bagian penjualan
9. Jika karyawan pulang cepat maka akan dikurangi Rp15.000 per pulang.
1. Apabila karyawan melanggar atau bolos kerja sebanyak 3 kali dalam sebulan akan
mendapatkan teguran dari supervisor divisi masing-masing
2. Apabila karyawan melanggar atau bolos sebanyak 5 kali dalam waktu sebulan akan
mendapatkan SP 1
3. Apabila karyawan melanggar atau bolos kerja sebanyak 10 kali dalam 2 bulan akan
mendapatkan SP 2, dan apabila masih dilanggar akan ditindak lanjuti dengan surat
PHK.
Ancaman dan Pengendalian Internal
Untuk mengetahui keseimbangan pada akun debet dan kredit perlu juga untuk membuat
Neraca Saldo. Sementara, untuk melakukan rekapitulasi Buku Besar dilakukan setiap akhir
periode. Setelah itu, dibuat laporan/report sesuai dengan kebutuhan masing-masing
pengguna. Baik untuk pihak internal maupun eksternal yang membutuhkan laporan
keuangan tersebut.
Ancaman dan Sistem Pengendalian Internal yang terdapat pada Sistem Buku Besar
Aktivitas Ancaman pada Sistem Pengendalian pada Sistem
Data induk buku besar Kehilangan data pada Melakukan backup data
sistem diakibatkan virus dan prosedur pemulihan
data setiap hari.