Anda di halaman 1dari 15

ASI

ASI adalah penyaringan darah ibu yang akan membawa sifat kepada anaknya sehingga
ASI akan diberikan melalui kegiatan menyusui yang bermanfaat banyak kepada anaknya. Ketika
bayi sudah lahir, hendaknya sang ibu langsung memberikan ASI langsung sampai 6 bulan
disebut dengan pemberian ASI Eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi
dilahirkan sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan
cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.

ASI
Ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan pentingnya ASI/menyusui bagi seorang bayi. Pada 1
Petrus 2:2 menyebutkan bahwa ASI sangat dibutuhkan seorang bayi untuk tumbuh. Mazmur
22:10 menyebutkan bahwa dengan menyusui akan membuat seorang bayi merasa aman, karena
dekat dengan ibunya. Mazmur 8:3 menyebutkan bahwa pada mulut bayi dan anak yang menyusu
Allah menaruh dasar kekuatan. Kekuatan di sini erat kaitannya dengan banyaknya kandungan zat
antibodi/kekebalan tubuh dalam ASI. Hosea 1:8 menyebutkan bahwa setelah Gomer menyapih
Lo-Ruhama, ia hamil untuk yang kedua kalinya. Hal ini mendeskripsikan bahwa menyusui
merupakan metode kontrasepsi alami, ini sesuai dengan teori kebidanan, bahwa ibu yang
menyusui bayinya secara penuh (setiap saat ketika bayi ingin hanya memberikan ASI saja tanpa
tambahan apapun) sejak usia 0-6 bulan, akan menghambat masa ovulasi/menekan kesuburan
(asalkan ibu belum menstruasi lagi). Menurut pandangan Agama Kristen Protestan, ASI adalah
sebuah hal yang baik dan menjadi sebuah kewajiban buat seorang ibu untuk anak-anaknya. ASI
adalah hal yang dibutuhkan sekali buat pertumbuhan dan perkembangan sang bayi.

1. “El-Shaddai”, salah satu sebutan Allah, jika ditinjau dari asal katanya tersusun atas kata El =
kuasa Allah dan Shaddai –> berasal dari akar kata Shad yang artinya buah dada atau
payudara perempuan. Sehingga arti kata Shaddai sendiri erat kaitannya dengan pribadi yang
mencukupi dan memuaskan segalanya (baik kasih sayang, rasa aman maupun makanan).
Berdasar hal tersebut dapat disimpulkan bahwa El-Shaddai mengandung makna pribadi/sifat
Allah yang berkuasa untuk mencukupkan dan memuaskan segala sesuatu. Jadi, jika seorang ibu
menyusui bayinya maka secara tidak langsung dia sedang menduplikasikan pribadi Allah pada
bayinya.
2. Ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan pentingnya ASI/menyusui bagi seorang bayi, a.l:
· 1 Petrus 2:2 menyebutkan bahwa ASI sangat dibutuhkan seorang bayi untuk tumbuh.
· Mazmur 22:10 menyebutkan bahwa dengan menyusui akan membuat seorang bayi merasa
aman, karena dekat dengan ibunya.
· Mazmur 8:3 menyebutkan bahwa pada mulut bayi dan anak yang menyusu Allah menaruh
dasar kekuatan. Kekuatan di sini erat kaitannya dengan banyaknya kandungan zat
antibodi/kekebalan tubuh dalam ASI.
· Hosea 1:8 menyebutkan bahwa setelah Gomer menyapih Lo-Ruhama, ia hamil untuk yang
kedua kalinya. Hal ini mendeskripsikan bahwa menyusui merupakan metode kontrasepsi alami,
ini sesuai dengan teori kebidanan, bahwa ibu yang menyusui bayinya secara penuh (setiap saat
ketika bayi ingin hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan apapun) sejak usia 0-6 bulan, akan
menghambat masa ovulasi/menekan kesuburan (asalkan ibu belum menstruasi lagi).
· Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, beberapa kali disebutkan kata payudara
(breast) digunakan sebagai perumpaan untuk menggambarkan kedekatan dengan Allah (misal:
Lukas 11:27, Kejadian 49:25, Amsal 5:18-19)
3. Kejadian 49:25 adalah janji Allah pada setiap ibu maupun calon ibu, yaitu Allah akan
memberkati rahim dan payudara sehingga melaluinya akan lahir anak-anak yang diberkati Allah
yang akan memperoleh makanan yang terbaik dari sumber makanan (payudara) yang diberkati
(AIR SUSU IBU) secara melimpah. Kabar baik buat setiap ibu yang menyusui maupun calon
ibu, janji ini adalah untuk anda ketika anda mulai ragu atau takut/kuatir bahwa anda tidak punya
cukup ASI.
4. Alkitab mencatat beberapa tokoh besar, yang dipakai Allah secara luar biasa, disusui (hanya
diberikan ASI saja) oleh ibu mereka sampai kira-kira usia 2-3 tahun (disapih). Sebut saja Musa
(Keluaran 2:1-10) dan Samuel (1 Samuel 1:21-23).
Luar biasa! Allah begitu detail sehingga Ia tidak hanya membentuk kita dengan sempurna dan
menyiapkan masa depan yang penuh harapan, namun juga menyediakan makanan yang terbaik
bagi setiap bayi, yaitu Air Susu Ibu (khususnya untuk bayi usia 0-6 bulan). Namun, sangat
disayangkan seiring perkembangan informasi di masyarakat (salah satunya melalui iklan susu
formula yang semakin gencar), pemberian ASI untuk bayi usia 0-6 bulan semakin tergeser oleh
pemberian susu formula. Hari-hari ini semakin banyak orang yang lebih membanggakan
kandungan gizi susu formula (yang notabene adalah produk pabrik atau buatan) dibandingkan
kandungan gizi ASI, sehingga ketika kita melihat seorang ibu memberikan dot pada bayi umur 0-
6 bulan, saat ini sudah menjadi hal biasa di masyarakat.
Pernahkah kita berpikir kandungan apa yang terdapat dalam susu formula? Sudah cukup siapkah
pencernaan bayi (0-6 bulan) menerima susu formula? Apa akibatnya jika pencernaan bayi belum
siap?

Keunggulan ASI
1. Gizi yang terdapat dalam ASI komposisi dan kandungannya paling sesuai bagi pencernaan
serta kebutuhan tubuh untuk tumbuh kembang bayi. Dianjurkan sejak usia 0 – 6 bulan
BERIKAN ASI SAJA, TANPA MINUMAN/MAKANAN TAMBAHAN APAPUN
(Pemberian ASI secara EKSKLUSIF). Usia 6 bulan ke atas bayi boleh diberikan makanan
pendamping lainnya (susu formula atau bubur) dengan tetap memberikan ASI sampai anak umur
2 tahun.
2. Produksi dan pengaliran ASI dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu
a. hisapan bayi pada puting payudara
hisapan bayi berpengaruh pada kerja hormon prolaktin dalam produksi ASI, jadi semakin sering
anak menghisap/menyusu maka produksi ASI semakin banyak
b. pikiran/perasaan ibu
stress, resah, kuatir ASI tidak cukup, marah, takut dan perasaan negatif lainnya akan
menghambat produksi dan pengaliran ASI. Demikian pula sebaliknya perasaan tenang, nyaman
atau perasaan positif lainnya akan meningkatkan produksi dan pengaliran ASI.
3. Dalam ASI terkandung berjuta-juta antibodi alami yang dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit. Bahkan ASI yang pertama kali keluar, yang disebut KOLOSTRUM, yang berwarna
kekuningan, di dalamnya terkandung zat antibodi yang TIDAK DAPAT DIPRODUKSI
SECARA SINTESIS (dibuat dipabrik). Mitos yang berkembang di masyarakat menyatakan
bahwa ASI yang berwarna kuning tersebut harus dibuang, padahal mitos itu tidak benar. Jika kita
melakukannya maka dengan kata lain kita membuang zat antibodi terbaik bagi bayi.
4. Bagi ibu, dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat mempercepat pengecilan
ukuran rahim, juga merupakan alat kontrasepsi alami. Lebih penting lagi, menyusui semakin
mendekatkan hubungan batin antara ibu dan anak.
5. ASI sangat praktis, murah dan selalu dapat dijamin kebersihannya.
6. Bagi keluarga, memberikan ASI saja selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran keluarga ±
Rp 300.000,- tiap bulannya
Tidak hanya dari segi kesehatan saja ASI dipandang penting, pemberian ASI pada anak juga
diatur dalam perundang-undangan, yaitu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 450/MENKES/SK/IV/2004, TENTANG PEMBERIAN
AIR SUSU IBU (ASI) SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI DI INDONESIA yang
ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 April 2004 oleh Menteri Kesehatan Dr. Achmad Sujudi. ASI
merupakan hak setiap bayi yang baru lahir, dengan kata lain tidak memberikan ASI berarti
membatasi hak seorang bayi.
Jadi, masih adakah yang membuat Anda, para ibu, ragu memberikan ASI SAJA untuk bayi anda
sejak usia 0-6 bulan? Selamat Hari Ibu 22 Desember 2007.
Ditulis oleh:
Diah Hernani Widayanti, S.KM
Fasilitator Pengembangan Pos Ibu Hamil & Menyusui, Wahana Visi Indonesia.
Sumber: Materi Pelatihan, Alkitab & internet

HANA DAN SAMUEL

Hana memberikan ASI pada Samuel, diperkirakan sampai Samuel kecil berusia 3 tahun /
BATITA, karna kembali lagi saya singgung , budaya Israel menunjukkan bahwa mereka
memberi ASI pada bayi mereka sampai berusia 3 tahun.

Perhatikan I Samuel 1: 21, 23

Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan
tahunan dan korban nazarnya kepada TUHAN.
Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya :

“Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke
hadirat TUHAN dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya. Setelah perempuan
itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun,
satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo.
Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu.

Betapa kita bisa bayangkan betapa repotnya melakukan perjalanan jauh pada zaman itu dan
dengan mengendarai binatang keledai/kuda/bagal, dan harus sambil memberi ASI.

Perhatikan di sini bahwa tidak ada satu pun ayat yang menyatakan bahwa Tuhan atau Elkana
marah dengan sikap Hana yang kali itu memilih tidak melakukan perjalanan ke SILO dalam
rangka mempersembahkan korban persembahan pada TUHAN, hanya karna alasan memberi ASI
pada Samuel kecil. (tetapi hal ini tidak dapat disamakan dengan Ibu-ibu yang beralasan tidak ke
gereja hanya karna memberi ASI. Keadaan zaman Hana dengan zaman kita berbeda, di mana
jarak Pegunungan Efraim dengan SILO tempat mereka mempersembahkan korban adalah jarak
luar kota)

Tuhan memaklumi bahwa ASI itu penting bagi si buah hati. Dan Tuhan sangat menghargai
sekali saat-saat dimana sang ibu memberikan ASI pada bayi mereka.

Saya percaya bukan karna pada zaman itu belum ada susu kaleng/ susu bubuk. Karna pada
zaman dulu, saat Indonesia dilanda kemiskinan pada zaman perang, para Ibu yang tidak dapat
memberikan ASI pada bayinya juga memberikan kepada mereka air TAJIN/ air yang didapat
dari sari beras, saat beras dinanak dalam proses pertama sebelum dikukus.

Lihatlah bahwa Samuel mendapat ASI yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhannya kelak.
Pada saat memberi ASI pada bayinya, pastilah Hana tidak diam saja, yang dia lakukan adalah ;
membelai bayinya, memberikan nyanyian-nyanyian bernilai kerajaan Sorga serta memberi
cerita-cerita tentang mujizat-mujizat Tuhan yang telah Tuhan kerjakan pada bangsa Israel,
mengajar ananda takut akan Tuhan dan mengasihi Tuhan. ( Ulangan 6: 4-9) Setidaknya hal itulah
yang Tuhan perintahkan untuk bangsa Israel lakukan pada anak-anak mereka, mengajarkan dan
membicarakan pada anak-anak mereka mengenai kebenaran Firman Tuhan senantiasa dalam
kehidupan keseharian.

Itulah kunci untuk Hawa dan keturunannya menang dalam memperebutkan keturunan mereka
melawan Iblis. (akan dibahas lebih lanjut di tulisan berikut)
Asi Eksklusif Adalah pemberian Air Susu Ibu ( Asi ) pada bayi yang berumur antara 0 - 6 bulan setelah
kelahiran tanpa memberikan makanan atau minuman lain selain obat atau vaksin imunisasi, selain itu
Asi juga merupakan salah satu makan/ minuman yang bisa mencukupi semua unsur kebutuhan bayi,
baik kebutuhan untuk perkembangan fisik maupun mental si kecil.

Menurut penelitian para ahli kesehatan, Banyak sekali fungsi dari Pemberian asi eksklusif selama enam
bulan dan lembaga kesehatan Dunia (WHO) sangat menganjurkan Asi Eksklusif supaya si kecil
mendapatkan kebutuhan gizi, terlindungi dari berbagai penyakit, dan merangsang pertumbuhan fisik
dan perkembangan sel-sel otak. Simak manfaat asi Eksklusif selengkapnya dibawah ini.

Manfaat pemberian Asi Eksklusif

1. Pemberian Asi Eksklusif dapat meningkatkan Kecerdasan dan Perkembangan otak bayi
karena mengandung zat-zat penting yang dibutuhkan bayi seperti DHA, AA dan Laktosa yang
berfungsi untuk merangsang perkembangan Sel-sel saraf pana bayi.

2. Pemberian Asi Eksklusif bisa meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta membantu
Melindungi dari berbagai penyakit dan infeksi agar tidak mudah sakit.

3. Salah satu kemudahan dan manfaat Asi yaitu mudah diserap, mudah dicerna oleh tubuh bayi,
bersih dan bebas pencemaran Lebih aman dari pada susu formula, dan tentunya kandungan zat-
zat penting yang sesuai dan seimbang dengan kebutuhan bayi.

4. Selain untuk bayi ternyata juga ada Manfaat pemberian asi eksklusif terhadap ibu menyusui,
diantaranya adanya ikatan kasih sayang antara ibu dan anak, menunda kehamilan serta
membantu mencegah kanker payudara.

Dengan mengetahui manfaat dan pentingnya pemberian asi Eksklusif sudah selayaknya para
orang tua mengerti dan memberikan hak Bayi untuk mendapatkan asi demi untuk mendapatkan
pertumbuhan yang optimal asi terhadap si kecil. sekian artikel singkat ini semoga bermanfaat.
baca juga artikel menarik lainnya tentang " Efek menunda imunisasi si kecil " terima kasih.

Pengertian dan Dasar Hukum terkait Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif
Eksklusif menurut kamus bahasa Indonesia mempunyai arti “khusus atau terpisah dari yang lain”. Dan
kebanyakan dari kita pantas setuju dengan ekslusif-nya Air Susu Ibu bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Dan kita juga menjadi sangat pantas untuk apreciated terhadap berbagai gerakan
terkait pemberian ASI eksklusif pada anak yang mulai menyeruak (kembali) di sekitar kita.Air susu ibu
(ASI) merupakan makanan utama bagi bayi, dengan rekomendasi periode pemberian ASI yaitu sejak
lahir sampai bayi berumur dua tahun, tetapi tidak semua bayi dapat disusui selama periode tersebut.
Data menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 15,3 % (Riskesdas,
2010). Salah satu penyebab utama rendahnya pemberian ASI di Indonesia selain faktor sosial budaya,
juga masih kurangnya pengetahuqn ibu hamil, keluarga, dan masyarakat.
Beberapa dasar hukum yang digunakan terkait ASI di Indonesia antara lain :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu
Ibu Eksklusif
3. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan Nomor 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan
1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama
Waktu Kerja di Tempat Kerja

Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, terkait
ASI terdapat pada pasal 128, pasal 129, pasal 200, dan pasal 201.
Antara lain pada Pasal 128, memuat :

 (1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, kecuali atas indikasi medis.
 (2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas
khusus.
 (3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja
dan tempat sarana umum.

Sementara pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian
Air Susu Ibu Eksklusif, antara lain disebutkan bahwa Pengaturan pemberian ASI Eksklusif (sesuai PP ini)
bertujuan untuk (Pasal 2) :

 a. menjamin pemenuhan hak Bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak dilahirkan sampai
dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya;
 b. memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya; dan
 c. meningkatkan peran dan dukungan Keluarga, masyarakat, Pemerintah Daerah, dan
Pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Sedangkan sesuai Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, dan Menteri Kesehatan Nomor 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, dan
1177/MENKES/PB/XII/2008 Tahun 2008 Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu
Kerja Di Tempat Kerja, Tujuan Peraturan Bersama ini adalah (Pasal 2) :

 a. memberi kesempatan kepada pekerja/buruh perempuan untuk memberikan atau memerah


ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI perah untuk diberikan kepada anaknya;
 b. memenuhi hak pekerja/buruh perempuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya;
 c. memenuhi hak anak untuk mendapatkan ASI guna meningkatkan gizi dan kekebalan anak;
dan
 d. meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
Secara global sesuai definisi WHO (2006), pengertian ASI Eksklusif adalah bahwa bayi hanya
menerima ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang
berisi vitamin, suplemen mineral atau obat dari sejak lahir sampai usia enam bulan.

Sementara Riskesdas 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori, yaitu menyusui
eksklusif, menyusui predominan, dan menyusui parsial. Sesuai definisi World Health
Organization (WHO) ke-tiga katagori terebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Menyusui eksklusif: adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air
putih, selain menyusui (kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga
diperbolehkan).

Menyusui predominan adalah menyusui bayi tetapi pernah , memberikan sedikit air atau
minuman berbasis air, misalnya teh, sebagai makanan/ minuman prelakteal sebelum ASI keluar.

Menyusui parsial adalah menyusui bayi serta diberikan makanan buatan selain ASI, baik susu
formula, bubur atau makanan lainnya sebelum bayi berumur enam bulan, baik diberikan secara
kontinyu maupun diberikan sebagai makanan prelakteal.

Kita sepakat, bahwa pemberian ASI pada bayi berkontribusi signifikan pada peningkatan status
gizi. Sebagaimana kita ketahui, banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi bayi, seperti
tingkat pendidikan ibu sehingga berpengaruh pada pola asuh bayi, status gizi ibu saat hamil dan
meyusui, penyakit infeksi yang diderita bayi. Sementara faktor langsung berpengaruh pada status
gizi bayi adalah intake berupa ASI dan makanan pendamping ASI.

Menyusui sejak dini mempunyai dampak positif baik bagi ibu maupun bayinya. Bagi bayi,
menyusui mempunyai peran penting yang fundamental pada kelangsungan hidup bayi, kolostrum
yang kaya dengan zat antibodi, pertumbuhan yang baik, kesehatan, dan gizi bayi. Untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas bayi dan balita, Inisiasi menyusu dini mempunyai peran
penting bagi ibu dalam merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca
melahirkan (postpartum). Menyusui dalam jangka panjang dapat memperpanjang jarak kelahiran
karena masa amenorhoe lebih panjang, pemulihan status gizi yang lebih baik sebelum kehamilan
berikutnya. UNICEF dan WHO membuat rekomendasi pada ibu untuk menyusui eksklusif
selama 6 bulan kepada bayinya. Sesudah usia 6 bulan bayi baru dapat diberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI) dengan tetap memberikan ASI sampai minimal umur 2 tahun.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga merekomendasi kepada ibu untuk
menyusui eksklusif selama 6 bulan kepada bayi nya (Riskesdas, 2010).

Beberapa penelitian menunjukkan, pemberian ASI Eksklusif dapat memberikan efek positif
terhadap pertumbuhan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar
ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang
terkandung di dalam ASI tersebut (Widodo, et a!, (2005).

ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi selama enam bulan
pertama. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi menghindarkan dari kematian bayi yang
disebabkan oleh penyakit anak seperti diare dan pneumonia, mempercepat penyembuhan selama
sakit.

Menyusui adalah gold standard untuk nutrisi dan pertumbuhan bayi. Beberapa nilai positif pada
bayi dari praktek menyusui dibandingkan makanan formula bayi antara lain: memiliki tingkat
stres lebih rendah terhadap makanan; lebih mudah dalam mencerna makanan sehingga
menghindarkan kejadian penyakit infeksi dan penyakit kronik; menurunkan risiko kematian bayi;
meningkatkan perkembangan syaraf.

Banyak manfaat didapatkan dari ASI dan ASI eksklusif, diantaranya sebagai sumber nutrisi dan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan.

Sebagai Nutrisi, komposisi ASI berbeda pada tiap ibu sesuai karakteristik bayi yang dilahirkan,
bahkan dalam perkembangan hari perhari. Misalnya komposisi akan berbeda pada stadium
kolostrum, pada ASI transisi, dan ASI matang. Bahkan terdapat pula perbedaan komposisi ASI
dari menit ke menit (foremilk dan hindmilk).

Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi seimbang yang
menyesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi paling sempurna
(kualitas maupun kuantitas). Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.

ASI juga berperan penting dalam peningkatan daya tahan tubuh. Sebagaimana kita ketahui,
bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin ibunya. Kadar zat ini cepat
menurun setelah kelahiran, shingga penting untuk memastiakan peran ASI sebagai cairan hidup
yang mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
bakteri, virus, parasit, dan jamur, pada tahap ini. Sementara bayi sendiri baru membuat zat
kekebalan yang cukup protektif pada usia sekitar 9 sampai 12 bulan.

Berdasarkan penelitian, kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu
matang (mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari
diare, juga akan menurunkan resiko bayi mendapatkan penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan
penyakit alergi.

ASI juga berperan penting dalam peningkatan tingkat kecerdasan. Menurut Roesli (2000), tiga
hal yang didapatkan bayi dari ASI mencakup Asah, Asih dan Asuh. Asah, menunjukan
kebutuhan akan stimulasi atau rangsangan yang akan merangsang perkembangan kecerdasan
anak secara optimal. Ibu yang menyusui merupakan guru pertama yang terbaik bagi bayinya.
Seringnya bayi menyusu membuatnya terbiasa berhubungan dengan manusia lain dan dalam hal
ini dengan ibunya. Dengan demikian, perkembangan sosialisasinya akan baik dan ia akan mudah
berinteraksi dengan lingkunganya kelak. ASI Eksklusif memenuhi kebutuhan awal untuk ini

Asuh, menunjukan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya. Untuk pertumbuhan suatu
jaringan, sangat dibutuhkan nutrisi atau makanan yang bergizi, dan ASI memenuhi kebutuhan
ini. Sedangkan Asih, menunjukan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya.
Hal yang penting di sini adalah pemberian kasih sayang dan perasaan aman. Seorang anak yang
merasa disayangi akan mampu menyayangi lingkungannya sehingga ia akan berkembang
menjadi manusia dengan budi pekerti dan nurani yang baik. Selain itu, seorang bayi yang merasa
aman, karena merasa dilindungi, akan berkembang menjadi orang dewasa yang mandiri dengan
emosi yang stabil. ASI Eksklusif memenuhi kebutuhan awal untuk hal ini.

Secara lebih detail, berikut beberapa kandungan air susu ibu (dari berbagai sumber).

 ASI mengandung protein (9mg/ml). Jenis protein yang dikandung ASI adalah whey,
casein, alfa-laktabulmin, taurin, laktoferin, IgA dan lisozim. ASI dan susu sapi
mengandung dua protein utama yaitu whey dan casein. Whey adalah protein halus,
lembut dan mudah dicerna, sedangkan casein adalah protein kasar, bergumpal dan susah
dicerna oeh usus bayi.
 Protein utama ASI adalah whey sedangkan protein utama susu sapi adalah casein
sehingga protein ASI lebih baik daripada protein susu sapi. ASI mengandung lemak (42
mg/ml) yang paling cocok untuk bayi dalam jumlah yang tepat. Lemak utama ASI adalah
lemak ikatan rangkai panjang (omega-3, omega-6, DHA, arachidonic acid) suatu asam
lemak essensial yang merupakan komponen penting untuk mylinisasi. Mylinisasi adalah
pembentukan selaput isolasi yang mengelilingi serabut syaraf yang akan membantu
rangsangan yang menjalar lebih cepat. Selain itu komponen lemak yang lain adalah
kolesterol. Kandungan kolesterol dalam ASI tinggi guna meningkatkan pertumbuhan otak
bayi. Kolesterol juga berfungsi dalam pembentukan anzim yang akan mengendalikan
kolesterol di kemudian hari, sehingga mencegah serangan jantung dan penebalan
pembuluh darah di usia muda.
 ASI mengandung lebih banyak laktosa (73 mg/ml) daripada susu lainnya. ASI
mengandung vitamin yang cukup sehingga selama 6 bulan pertama bayi tidak
memerlukan vitamin tambahan.
 ASI mengandung zat besi (40 ug/ml) yang dapat diserap usus dengan baik sehingga bayi
yang disusui tidak akan menderita anemia.
 ASI mengandung garam, kalsium, dan fosfat yang untuk pertumbuhan tulang bayi.

Pustaka, antara lain :

 Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta : Trubus Agriwidya. 2-7.


 Pamela J. et al. 2009. Excessive Weight Loss in Breastfed Infants During the Postpartum
Hospitalization. JOGNN
 Laporan Riskesdas 2010.
 Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC-Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak
Universitas Airlangga Surabaya.
 Untuk masa depan anak yang lebih baik, mempersiapkan dasar yang sehat dan kuat pada
3 tahun pertama kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Pastikan bahwa bayi
anda mendapatkan zat-zat nutrisi yang tepat, perlindungan kekebalan dengan imunisasi,
dan curahan kasih sayang.
 Salah satu pengetahuan dan modal dasar yang sangat penting adalah pemahaman
mengenai pemberian ASI (Air Susu Ibu), PASI (Pengganti ASI), dan MP ASI (Makanan
Pendamping ASI).
 I. ASI (Air Susu Ibu)
 Air Susu Ibu (ASI) adalah yang terbaik! Menyusui adalah cara alamiah untuk
memberikan kebutuhan makanan kepada bayi baru lahir. Dalam beberapa aspek,
menyusui bayi adalah hal yang paling ideal baik bagi ibu maupun bayinya. ASI mudah
dicerna oleh bayi. ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi dan
alergi. Bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang menderita sakit dan sedikit mengalami
gangguan gizi dibandingkan bayi yang mendapatkan makanan lain.
 Pesan-pesan mengenai ASI yang perlu diketahui untuk menghindari ancaman penyakit
serta untuk meningkatkan tumbuh-kembang seorang bayi:
 1. ASI merupakan satu-satunya makanan terbaik untuk bayi umur 0-6 bulan.
 2. Bayi harus diteteki sedini mungkin setelah lahir, dan sesungguhnya setiap ibu
mampu meneteki bayinya.
 3. Sering meneteki diperlukan untuk produksi ASI yang cukup sesuai kebutuhan bayi.
 4. Bayi harus diberi ASI sedini mungkin setelah lahir, meneteki segera setelah lahir
akan memacu produksi ASI. Selama menunggu keluarnya ASI, tidak dibutuhkan
minuman atau makanan apapun untuk bayi.
 ASI Eksklusif
 ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu tanpa disertai pemberian makanan atau
minuman lain sejak bayi lahir hingga bayi berusia 6 bulan.

Manfaat ASI untuk Ibu :

1. Praktis dan ekonomis (tidak perlu repot membeli susu dan tidak perlu biaya).

2. ASI dapat disusukan kepada bayi setiap saat tanpa membutuhkan persiapan apapun.

3. Menyusui bayi membantu pengecilan rahim kembali ke ukuran yang normal setelah
melahirkan.

4. Menyusui bayi memperlambat datangnya haid lagi sesudah melahirkan. Dengan begitu,
menyusui dapat membantu menjarangkan kehamilan (sebagai KB awal) karena dapat menekan
kesuburan ibu à dengan syarat, ibu harus rajin menyusui / ASI eksklusif.

5. Menyusui membantu mencegah timbulnya kanker payudara.

6. Menyusui bayi mempercepat mengembalikan bentuk tubuh ibu.

7. Menyusui bayi merupakan peristiwa dan pengalaman yang indah dan sangat didambakan
oleh para ibu.

Manfaat ASI untuk Bayi :


1. ASI adalah makanan yang terbaik bagi bayi dengan kandungan susunan zat gizi berkualitas
tinggi, yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal.

2. ASI sesuai dengan daya cerna bayi, sehingga ASI mudah dicerna oleh bayi.

3. ASI memberikan zat-zat kekebalan (imun) yang akan melindungi bayi dari berbagai jenis
infeksi. Terutama banyak terdapat pada kolustrum (ASI pertama kali yang berwarna
kekuningan). Oleh karena itu, ASI pertama kali yang berwarna kekuningan itu jangan dibuang.

4. Komposisi ASI bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Mula-mula setelah
persalinan, akan dihasilkan kolostrum yaitu cairan berwarna kuning jernih yang kaya akan
protein. Kemudian dalam beberapa minggu cairan akan berubah menjadi air susu biasa.

5. ASI selalu tersedia dalam suhu yang tepat dimana dan kapan saja.

6. Menyusui bayi adalah penting sekali untuk membangun ikatan batin antara ibu dan anak.
Tidak ada cara lain yang bisa memberikan kehangatan ibu dan rasa aman kepada bayi selain
waktu menghisap air susu ibu. Bahwa dengan terdengarnya detak jantung yang sudah lama ia
kenali; yaitu sejak di dalam kandungan ibu ikatan batin antara ibu dan anak menjadi lebih kuat
lagi.

7. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang sangat diperlukan untuk
perkembangan mental anak selanjutnya.

Sebelum mulai menyusui bayi anda, pastikan posisi anda dan bayi dalam keadaan nyaman.

Posisi Menyusui yang Baik dan Tandanya :

1. Seluruh tubuh bayi menghadap ibu dan merapat, kepala dan badan bayi lurus (jangan hanya
kepalanya saja yg menoleh).

2. Mulut bayi terbuka lebar, dagu bayi menyentuh payudara.

3. Sebagian besar bagian hitam (aerola) payudara masuk ke dalam mulut bayi, lebih banyak
bagian hitam payudara diatas mulut bayi dibanding yg di bawahnya.

4. Bibir bawah bayi melengkung keluar.

5. Pipi bayi membulat.

6. Puting susu ibu tidak terasa sakit.

7. Bayi menetek cukup lama dan isapannya cukup dalam.

8. Bayi tampak relaks dan senang.


Dalam satu sampai dua hari pertama, para ibu akan khawatir, apakah ASI yang diberikan kepada
bayinya cukup? Lebih-lebih lagi bila bayi tampaknya tidak ingin lepas dari payudara atau tetap
rewel setelah menyusui.

Setelah bayi bangun dari tidur, biasanya bayi akan merasa lapar, oleh karena susu dicerna pada
saat bayi tertidur. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana saya mengetahui bahwa bayi saya cukup
mendapatkan ASI ?

Tanda-Tanda bahwa Bayi Telah Mendapatkan ASI yang Cukup :

1. Bayi yang tadinya menangis akan menjadi tenang.

2. Bayi tertidur setelah minum ASI.

3. Payudara ibu yang semula tegang menjadi lembek, yang menandakan ASI telah habis.

4. Bayi kencing 6 x/ lebih per hari.

5. Popok basah minimal 6 kali per hari (bila bayi menggunakan “pampers”, bandingkan
dengan berat pampers yang baru; pampers baru tentunya lebih ringan).

6. Bayi berak sampai 4x/ hari, paling tidak sebanyak ± 1 sendok makan.

7. Warna kotoran berwarna kuning, dan warna menjadi lebih muda pada hari ke-5 setelah
lahir.

8. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI.

9. Warna bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal.

10. Berat badan (BB) bayi turun tidak lebih dari 10% dari BB lahir, dan BB bayi kembali ke BB
semula saat bayi berumur 2 minggu.

11. Bayi tumbuh sesuai kurva dalam KMS.

Bayi minum ASI tiap 2-3 jam, atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada 2-3
minggu pertama. Pada umumnya bayi menyusui 8 hingga 15 kali dalam sehari pada usia 3-5 hari
pertama. Susui bayi sesering mungkin selama bayi masih menginginkan ASI. Jangan membuat
jadwal yang ketat.

Kondisi Ibu yang Tidak Dapat Memberi ASI :

1. Ibu meninggal.

2. Ibu sakit keras.


3. Atas indikasi medis.

Pada kondisi tersebut bayi dapat diberikan Pengganti Air Susu Ibu (PASI) / susu formula sesuai
petunjuk petugas kesehatan. Tidak diperkenankan menggunakan susu kental manis sebagai
PASI.

PASI (Pengganti ASI)

Pengganti ASI / susu formula dibuat dari susu sapi yang susunan nutriennya (kandungan zat
gizinya) sudah diubah sehingga sesuai dengan kebutuhan bayi selama masa pertumbuhan dan
perkembangannya. Terdapat bermacam-macam jenis susu formula bayi dan mintalah nasehat
kepada dokter jenis yang terbaik untuk bayi anda.

Cara Memberikan Pengganti ASI / Susu Formula :

1. Berikan PASI sesuai petunjuk tenaga kesehatan.

2. Gunakan takaran dalam pengenceran PASI sesuai dengan label yang ada dalam kaleng susu
formula.

3. Air yang digunakan untuk pengenceran PASI adalah air yang sudah dimasak sampai
mendidih (matang) atau air mineral.

4. Peralatan yang digunakan untuk mengencerkan dan memberikan PASI sebaiknya direbus
dan dibilas dengan air panas mendidih.

5. Disamping pemberian PASI, berikan makanan pendamping ASI (MP ASI) setelah bayi
berumur 6 bulan.

Akibat yang Merugikan dari Pemberian PASI :

 Bagi ibu : Tidak ekonomis dan tidak praktis.


 Bagi bayi :

– Bayi tidak memperoleh zat kekebalan yang ada pada ASI, dengan demikian dapat
meningkatkan resiko infeksi.

– Ancaman kekurangan gizi, apabila diberikan tidak sesuai dengan ketentuan petunjuk
penggunaan PASI.

– Ancaman kegemukan, apabila diberikan secara berlebihan.

– Lebih mudah terserang diare dan alergi.

– Pertumbuhan mulut, rahang dan gigi tidak baik.


– Mengurangi hubungan kasih sayang ibu dan anak yang dapat menghambat perkembangan
mental selanjutnya.

Pada beberapa minggu pertama, bayi perlu minum setiap 2-3 jam. Kemudian setelah beberapa
waktu, frekuensi minum berkurang menjadi setiap 4 jam. Apabila bayi nampak lapar di antara
waktu minum, berilah sedikit air masak yang sudah didinginkan. Apabila bayi telah
memalingkan muka dari botol atau menolak untuk menghisap, itu adalah tanda bahwa pemberian
minuman telah cukup. Sebaiknya jangan memaksa bayi untuk minum. Bayi akan bisa mengukur
sendiri seberapa banyak minuman yang diperlukan pada setiap saat minum.

Segera setelah ibu sembuh dari penyakit yang menyebabkan tidak bolehnya memberikan ASI,
upayakan menyusui kembali.

Untuk pemberian PASI sementara ibu sakit, usahakan tidak menggunakan botol dan dot, tapi
gunakan gelas dan sendok agar bayi tidak bingung dengan puting ibu yang biasanya dihisap
(bingung puting). Pemberian susu botol dan dot bersama-sama dengan ASI dapat menyebabkan
bayi berhenti menetek, dan biasanya akan memilih minum susu botol yang membutuhkan sedikit
isapan.

III. MP ASI (Makanan Pendamping ASI)

Dari mulai umur 6 bulan ke atas, bayi akan membutuhkan lebih banyak protein dan zat besi.
Formula lanjutan khusus untuk bayi yang lebih tua bisa mulai diperkenalkan pada saat ini,
dengan memberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MP ASI).

Tanda-Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Padat / Semi Padat :

1. Saat bayi didudukan mampu menyanggah kepalanya.

2. Bayi tidak akan menjulurkan lidahnya untuk mengeluarkan makanan tersebut ketika diberi
makan.

3. Bayi mampu mengunyah.

4. Bayi mampu mengambil makanan dengan tangannya dan memasukkan ke dalam mulut.

5. Keinginan untuk menyusu lebih lama atau sering.

Makanan Sapihan / Pendamping ASI yang Dianjurkan :

1. Makanan lumat/setengah padat yg dilumatkan dengan ASI pada usia 6-7 bulan.

2. Pada usia 7-8 bulan dapat mulai dikenalkan dengan nasi tim saring.

3. Pada usia 8-9 bulan ketika bayi sudah mulai bisa menggenggam makanannya sendiri, dapat
diberikan nasi tim halus.
4. Pada usia 9-11 bulan dapat diberikan makanan yang lebih kasar yaitu nasi tim kasar.

5. Pada usia 1 tahun ke atas sudah dapat diperkenalkan dengan menu makanan keluarga,
namun dengan porsi kecil.

Pada prinsipnya adalah pemberian makan pada anak dengan porsi kecil namun sering, tidak lupa
disertai dengan pemberian ASI juga hingga anak berusia 2 tahun.

Contoh Jadwal Pemberian Makanan

Misalnya pada bayi usia 6-8 bulan, dapat diberikan :

– ASI setiap 4 jam sekali (pada jam 6, 10, 14, 18, 21).

– Buah (perasan jeruk/pisang kerok) 1 hari sekali pada jam 16.

– Bubur susu diberikan jam 8

– Nasi tim saring diberikan pada jam 12.

Isi dari Nasi Tim Saring / Tim Halus/ Tim Kasar yang Dianjurkan :

 Pada prinsipnya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.


 Lauknya dapat diberikan ati / ikan /daging ayam yang dihaluskan.
 Sayurnya dapat diberikan bayam / kangkung / wortel.
 Selain itu bisa diberikan mentega / minyak sayur 1 sendok teh pada makanan si anak
untuk memenuhi kebutuhan lemaknya.
 Tips-Tips Mengenalkan Makanan Semi Padat / Padat pada Anak
 1. Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru, dan berikan selama 2 sampai 4 hari
sebelum perkenalkan makanan yang lain.
 2. Jangan memaksa untuk tetap memberi makan.
 3. Lebih baik memberikan dengan porsi kecil namun sering.

Anda mungkin juga menyukai