Anda di halaman 1dari 13

A S I

KELOMPOK 11
• DETI NURAENI (1032211060)
• GALUH PRATIWI (1032211020)
• NOK SILPIYA (1032211053)
• RANI MAULIDYA (1032211035)
PENGERTIAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi
bayinya. ASI ekslusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam
bulan.
MANFAAT ASI
Diantara keistimewaan ASI, yang oleh
Harun Yahya disebut sebagai “cairan ajaib”
dapat disebut secara singkat antara lain:

1. ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. 6. ASI kaya akan AA | DHA yang mendukung
Komponen utama pembangun sistem kekebalan pertumbuhan kecerdasan anak.
tubuh pada ASI adalah prebiotik. 7. ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan
2. ASI menurunkan resiko terjadinya alergi. seimbang.
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada 8. Bayi-bayi yang diberi ASI memiliki resiko
saluran pencernaan, seperti diare dan lebih rendah dari penyakit jantung dan darah
4. meningkatkan kekebalan pada sistem tinggi dikemudian hari.
pencernaan. 9. Menurut hasil penelitian, menyusui telah
5. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan. terbukti dapat menurunkan resiko kanker
payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis
MENURUT AGAMA ISLAM
Ar-Radha-ah (persusuan) secara etimologi adalah
2. Menurut Malikiyah mengatakan bahwa
nama isapan dari seorang ibu secara mutlak.
ar radha’ adalah masuknya susu
Menurut terminologi syar’, persusuan adalah suatu
manusia ke dalam tubuh yang berfungsi
nama untuk mendapatkan susu dari seorang wanita
sebagai gizi.
atau nama sesuatu yang didapatkan darinya sampai
3. As Syafi’iyah mengatakan ar-radha’
dalam perut anak kecil.
adalah sampainya susu seorang
perempuan ke dalam perut seorang
Para ulama berbeda pendapat dalam
bayi.
mendefinisikan ar –radha :
4. Al Hanabilah mengatakan ar-radha’
adalah seorang bayi di bawah dua tahun
1. Menurut Hanafiyah bahwa arradha’ adalah
yang menghisap ASI pada perempuan
seorang bayi yang menghisap ASI seorang
yang muncul akibat kehamilan, atau
perempuan pada waktu tertentu.
meminum ASI tersebut atau sejenisnya
HUKUM BAGI SESEORANG
YG MENYUSUI ANAKNYA
Di dalam Hadits-Nya, Rasulullah SAW. Bersabda:
Dalam Hadits Nabi ini telah dikatakan tidaklah
haram satu sampai dua hisapan susuan/anak
yang memimum Air Susu Ibu (ASI). Karena ASI
adalah susu yang diproduksi oleh manusia
untuk konsumsi bayi, dan merupakan salah satu
sumber gizi utama bayi yang belum dapat
mencerna makanan padat. ASI dapat
memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan zat
Dari ‘Aisya ra. Ia berkata: dasar haram satu sampai gizi selama 4-6 bulan pertama kehidupanya,
dua hisapan susuan”. (Hadits di Riwayatkan Oleh sehingga dapat mencapai tumbuh kembang
Imam Muslim) yang optimal.
BATASAN UMUR
Para ulama berbeda pendapat di dalam menentukan batasan
umur bagi anak yang akan menyusui yang bisa menyebabkan
kemahraman. Mayoritas ulama mengatakan bahwa batasannya
adalah seorang bayi berumur dua tahun ke bawah. Dalilnya
adalah firman Allah swt:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya


selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan. “ (QS. Al Baqarah:
233)
Banyak perbedaan pendapat dalam
menafsirkan al-waliadat (para ibu) yang
diperintahkan menyusukan anaknya dalam Meskipun ada perbedaan pendapat dalam
surah al-Baqarah[2]:233 ini. Diantara para menentukan makna perintah menyusui. Mayoritas
ulama yang berbeda pendapat yaitu: ulama Islam sepakat bahwa para ibu ber kewajiban
dan karenanya boleh dipaksa oleh hakim dari
1. Al-Qurtabi membatasi kata al-walidat bagi pengadilan yang berwenang untuk menyusui
ibu yang masih berstatus sebagai istri dari anaknya dalam tiga kondisi:
ayah sang anak (hal baqa’ an-nikah).
2. Ad-Dahhak dan as-Suddi membatasinya 1. Anak itu menolak menerima Air Susu selain dari
untuk para ibu yang telah bercerai (al- ASI Ibunya.
mutallaqat). 2. Tidak ada wanita lain yang bisa menyusui anak
3. Al-Alusi berpendapat bahwa karena tidak tersebut.
ada pembatasan (Takhsis), Maka kata 3. Ayah anak tersebut tidak memiliki harta untuk
tersebut berlaku untuk umum, baik ibu yang membayar upah wanita lain (az-zi’r) yang
masih bersetatuts istri maupun dalam masa menyusui anaknya.
‘iddah (talaq raj’i) atau habis masa iddah-
Nya (Mutallaqoh)
MENURUT AGAMA KRISTEN PROTESTAN

Pendeta Fonny menjelaskan ada kisah Musa dan Samuel di mana di dalamnya jelas diceritakan bagaimana
seorang ibu berkewajiban untuk menyusui anak sebagai bentuk perwujudan kasih seorang ibu.
Kisah Musa Keluaran 2;1-10, kemudian kisah Nabi Samuel 1 Samuel 1:21-23, berbunyi:
“1:21 Elkana, laki-laki itu, pergi dengan seisi rumahnya mempersembahkan korban sembelihan tahunan
dan korban nazarnya kepada Tuhan. 1:22 Tetapi Hana tidak ikut pergi, sebab katanya kepada suaminya:
"Nanti apabila anak itu cerai susu, aku akan mengantarkan dia, maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan
dan tinggal di sana seumur hidupnya." 1:23 Kemudian Elkana, suaminya itu, berkata kepadanya:
"Perbuatlah apa yang kaupandang baik; tinggallah sampai engkau menyapih dia; hanya, Tuhan kiranya
menepati janji-Nya." Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya.”
Dilanjutkan dengan rujukan lain yang tertera pada Kejadian 49:25 yang berisi janji Tuhan berkat bagi setiap
ibu dan calon ibu kejadian. Serta 1 Petrus 2:2 berbunyi “Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang
selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan.”

Adapun ayat pendukungnya tertera pada Lukas 11:27 yang berbunyi “Ketika Yesus masih berbicara,
berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu
yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.”
MENURUT AGAMA KATOLIK

Romo Benny Susetyo menjelaskan bahwa dalam agama Katolik, sebenarnya tidak ada ayat yang mengatakan
secara gamblang mengenai anjurannya.Namun beliau mengingatkan, dalam perkawinan di agama Katolik tidak
boleh ada perceraian agar memiliki tanggung jawab pada keluarga, salah satunya adalah ASI yang dibutuhkan
anak agar kualitas gizi terpenuhi.
Romo Benny menuturkan inilah kenapa dalam proses perkawinan di Gereja, calon pengantin juga diberi
pembekalan tentang bagaimana menjaga rumah tangga, keluarga dan anak-anak -termasuk soal menyusui.

Maka dari itu, suami istri memiliki tanggung jawab yang sama dalam memberikan ASI pada bayi.
“ASI diciptakan Tuhan untuk anugerah mampu memberikan bayi ikatan cinta kasih orang tua sebagai bagian
bagian intimasi dan relasi antara ibu dan anak sebagai pembentukan karakter,” tutupnya.
MENURUT AGAMA HINDU
Pinandita Agni Putu merujuk pada buku Yajur Veda Bab 17 sloka 87 nirder pra gr 1.16.20 untuk menjelaskan mengenai anjuran pemberian ASI.
Adapun kutipan dari buku tersebut adalah:
Mantra mengisap susu ibu yang kanan berbunyi: Om imam stanamurjjasvantam dhayapam prapinamagne sarirasya madhye,tsam jusasva
madhumantamarvantsamudriyam sadanamavisasva.
Artinya: “Oh, Nak! Di sini untuk menjaga dirimu agar kuat dan tangguh di antara laki-laki yang menyusui susu ibumu yang sehat, sehingga
engkau menjadi sehat oleh air susu ibumu. Semoga kamu melewati masa bayimu dengan menyukai susu ibumu yang sangat lezat yang
memuaskanmu bagaikan di dalam taman bunga yang indah. Semoga kamu agar bukan hanya mendapatkan pengetahuan duniawi melainkan
bersama dengan ilmu pengetahuan rohani dan surgawi,”

Mantra ini mempunyai makna bahwa air susu ibu tidak hanya mengandung ilmu duniawi yaitu unsur material saja, tapi juga ilmu surgawi yakni
unsur ke-Tuhan-an berupa cinta kasih.

Kemudian untuk mantra mengisap susu yang kiri berbunyi: Om yaste stanah sasayo yo mayobhuryo ratnadha varuvidyah sudatrah Yena visva
pusyasi varyani sarasvati tamiha dhatavekah
Artinya: “Oh, istri yang bijaksana tentang ilmu pengetahuan, kamu memberikan air susumu yang merupakan sumber kenikmatan demi
perkembangan anggota tubuh bayi yang memiliki kualitas bagaikan pengaruh logam mulia dan intelek yang cerdas,”
Selanjutnya ada, mantra yang berbunyi Anagadnagatsambhavasi hrdayadadhijayase Vedovai putranamasi sajiva saradah satam yang artinya “Oh
nak kamu lahir dari bagian tubuhku dan lahir melalui kalbuku, kamu anakku dan kamu sama dengan veda yang merupakan ilmu yang diyakini,”
MENURUT AGAMA BUDDHA
Biksu Tenzin Konchog mengatakan bahwa tidak ada pernyataan yang menyingung anjuran menyusui secara
eksplisit, namun dirinya merujuk pada Kitab Komentar, Sutra Bakti Seorang Anak.
Biksu Tenzin menjelaskan, dalam praktik agama Buddha dibagi menjadi 3 hal, yaitu: belajar, merenung dan
meditasi. Untuk meditasi sendiri dibagi menjadi berbagai macam kualitas batin, contohnya kemurahan hati,
kesabaran, serta cinta kasih.
“Cinta kasih terkait dengan pengembangan yang disebut dengan bodhicitta yaitu satu keinginan untuk mencapai
pencerahan atau ke-Buddha-an demi kebahagiaan semua makhluk,” tambahnya.
Cara paling efektif untuk mendapat bodhicitta yakni mengingat bahwa semua makhluk adalah ibu. “Ada salah satu
poin menyebutkan kebaikan ibu kepada anaknya, ibu merawat anakanya mulai dari bayi kemudian besar sampai
dewasa, dia sangat menyangi anaknya. Salah satu contoh yang diangkat terkait menyusui mengingat kebaikan ini,”
jelas Biksu Tenzi.
“Jadi bukan intruksi untuk menyusui, tapi menyusui merupakan aktivitas kebaikan,” tegasnya.
MENURUT AGAMA KONGHUCHU
Untuk anjuran menyusui bayi dalam agama Khonghucu, ada di dalam Lun Gi (Sabda Suci) II : 6 Nabi Kongzi
yang bersabda: “Orang tua akan merasa sedih bila anaknya sakit.”
Hal ini pun merupakan hukum keterikatan jiwa antara orang tua dan anaknya. Meskipun jarak memisahkan
mereka, orang tua dan anak bisa saling merasakan bila ada yang rindu ataupun sakit.
Jadi maksudnya, sejak dalam kandungan sampai maut memisahkan orang tua berusaha menjaga kesehatan fisik
bahkan jiwa dan kelakuannya anaknya agar menjadi seorang manusia yang dapat dipercaya. Salah satunya dengan
menyusui atau memberi ASI sejak bayi baru lahir, agar sehat
KESIMPULAN
ASI memiliki nutrisi paling lengkap yang diperlukan anak bayi agar dapat tumbuh sehat. ASI juga mengandung
banyak zat penting seperti makrofag, limfosit dan antibodi yang dapat mencegah bayi terinfeksi dari berbagai
penyakit. ASI juga sangat cocok dengan sistem pencernaan bayi yang masih peka atau belum sempurna karena
komposisi ASI akan berubah seiring dengan pertumbuhan dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Tak hanya itu, bayi
dan ibu yang memberikan dan diberikan ASI juga dapat terhindar dari penyakit kanker payudara, struk, diabentes,
osteoporosis hingga obestitas.
Apapun agama kita, kebaikan ASI dan manfaat menyusui sejalan dengan ajarannya.

Anda mungkin juga menyukai