Anda di halaman 1dari 5

MASA MENYUSUI ANAK DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN DAN

KECERDASAN ANAK DI DESA PADASUKA

Muhammad Kholis Qolbi

A. Latar Belakang

Menyusui merupakan salah satu langkah pertama bagi seorang manusia untuk
mendapatkan kehidupan yang sehat dan sejahtera (Asnawati, 2019). Perempuan memiliki
kelenjar susu yang menghasilkan cairan yang berisi saripati makanan. Cairan yang lazim
disebut Air Susu Ibu (ASI) ini merupakan bagian penting bagi proses kelangsungan hidup
bayi (Hanafi, 2012). ASI merupakan asupan makanan terbaik untuk bayi. Tidak dapat
diragukan lagi, ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi maupun anak (Dwi, 2021).
Allah Subhanahu Wata‟ala telah menegaskan kelangsungan penyusuan ini selama dua
tahun penuh. Masa dua tahun ini merupakan rentang waktu emas ditinjau dari segala sisi
kesehatan dan kejiwaan bagi bayi. Allah Subhanahu Wata‟ala telah memberikan informasi
tersebut dalam wahyu-Nya yakni terdapat dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 233, Luqman [31]: 14,
dan Al-Ahqaf [46]: 15.
Qur’an Surat al baqarah; 233
‫ٱۡل َٰو ِلَٰد ُت ُيۡر ِض ۡع َن َأۡو َٰل َد ُهَّن َح ۡو َلۡي َك اِم َلۡي ِۖن ِل ۡن َأَر اَد َأن ُيِتَّم ٱلَّر َض اَع َۚة‬
‫َم‬ ‫ِن‬ ‫َو‬
“Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan.
Qur’an Surat Luqman :14

‫َو َو َّص ْيَنا ا ِإْل ْن َس اَن ِب َو ا ِل َد ْي ِه َح َم َلْت ُه ُأ ُّم ُه َو ْهًن ا َع َل ٰى َو ْه ٍن َو ِفَص ا ُل ُه ِف ي َع ا َم ْي ِن َأ ِن ا ْش ُك ْر ِل ي َو ِلَو ا ِل َد ْي َك ِإ َل َّي‬
‫ا ْل َم ِص يُر‬
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.
Qur’an Surat Al-Ahqaf : 15
‫َو َو َّصْيَنا ٱِإْل نَٰس َن ِبَٰو ِلَد ْيِه ِإْح َٰس ًناۖ َح َم َلْتُه ُأُّم ۥُه ُك ْر ًها َوَو َضَع ْتُه ُك ْر ًهاۖ َو َحْم ُل ۥُه َوِفَٰص ُل ۥُه َثَٰل ُثوَن َش ْهًراۚ َح َّتٰٓى ِإَذ ا َبَلَغ َأُش َّد ۥُه َو َبَلَغ‬
‫َأْر َبِع يَن َس َنًة َقاَل َر ِّب َأْو ِزْع ِنٓى َأْن َأْشُك َر ِنْع َم َتَك ٱَّلِتٓى َأْنَعْم َت َع َلَّى َو َع َلٰى َٰو ِلَدَّى َو َأْن َأْع َم َل َٰص ِلًحا َتْر َض ٰى ُه َو َأْص ِلْح ِلى ِفى‬
‫ُذ ِّرَّيِتٓى ۖ ِإِّنى ُتْبُت ِإَلْيَك َو ِإِّنى ِم َن ٱْلُم ْس ِلِم يَن‬
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah
dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
Pada surat-surat ini mengisyaratkan bahwa Allah sangat menganjurkan kaum ibu untuk
menyusui putera-puterinya. karena pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar
ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainya yang
terkandung dalam ASI. Air Susu Ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan yang
terbaik yang dapat diberikan ibu kepada anak yang dilahirkanya. ASI juga mengandung zat
pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi. Pemberian ASI juga
mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan
anak dan juga perkembangan jiwa si anak. Bayi pada umumnya diberikan ASI hingga bayi
berusia enam bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber potein, vitamin, dan
mineral yang utama bagi bayi. Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan
penting dalam pemeliharaan dan tumbuh kembang bayi (Diky, 2019).
Manfaat umum pemberian ASI kepada bayi adalah membuat bayi tumbuh dengan sehat
jasmani ruhani dan mentalnya. Manfaat bagi ibu antara lain: menyusui menjadi metode alami
kontrasepsi selama 6 bulan pertama, terhindar dari kanker payudara, perdarahan tipe lambat
berkurang, membantu pengecilan rahim. Manfaat bagi keluarga: ekonomis, hygenis, praktis
dan Bahagia (Asnawati, 2019).
Terkait dengan lama nya pemberian ASI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menganjurkan kepada para ibu untuk memberikan ASI pada anaknya selama 6 bulan pertama
dari kelahirannya, dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan
pendamping ASI yang bergizi. Proses ini merupakan kunci bagi tumbuh-kembang sehat
optiomal bagi anak. Menurut Al-Maraghi, hikmah ditetapkannya penetapan waktu menyusui
bayi dengan masa dua tahun ini adalah, agar kepentingan bayi benar-benar diperhatikan
(Asnawati, 2019).
Air susu ibu merupakan makanan utama bagi bayi ketika usia itu dan ia sangat
membutuhkan kasih sayang dan perawatan ekstra, yang hal ini tidak mungkin dilakukan
kecuali oleh ibu kandungnya sendiri. Sayyid Quthb menambahkan, bahwa perintah menyusui
selama dua tahun penuh, merupakan waktu yang ideal, baik ditinjau dari kesehatan fisik,
jiwa, dan mental spiritual anak (Asnawati, 2019).
Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah menyatakan bahwa menyusui merupakan hak
anak dan kewajiban bagi ibu. Namun pada kenyataanya, saat ini banyak kaum ibu yang tidak
memberikan ASI pada bayinya (Hanafi, 2012). Terdapat kendala yang dialami oleh ibu-ibu
yang sedang menyusui yaitu hingga saat ini masih sedikit ibu yang memberikan ASI
eksklusif kepada bayi maupun anaknya (pemberian ASI tanpa makanan pendamping atau
makanan padat lainnya kecuali vitamin mineral hingga bayi berusia enam bulan dan di
lajutkan hingga dua tahun) dan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) pada anak
tersebut (Dwi, 2021).
Minimnya kesadaran seorang ibu untuk menyusui anak atau bayinya menjadi sebab akan
mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga sangat diperlukan sebuah
sumber bacaan maupun sosialisasi terhadap ibu-ibu yang sedang hamil maupun sedang
belum memiliki kesadaran bahwa ASI itu penting (Dwi, 2021). Padahal pemberian ASI ini
sangat membantu dalam mengoptimalkan Kesehatan tumbuh kembang bayi, dan dapat
membantu meningkatkan perkembangan kecerdasan anak. Selain menerima ASI dan
keluarga asuh, yaitu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan emosi dalam
berhubungan dengan orang lain, terutama dengan ibu. Pertumbuhan dan perkembangan anak
dapat dipengaruhi oleh faktor nutrisi, salah satunya yaitu pemberian ASI yang eksklusif. Jika
dilihat dari segi kesehatan fisik dan psikis pada bayi atau anak dapat diketahui bahwa sampai
usia enam bulan ASI merupakan makanan yang ideal (Dwi, 2021).
Menyusui juga erat kaitannya dengan perkembangan kognitif (pengetahuan) /kecerdasan
anak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan anak yaitu faktor genetik,
lingkungan dan nutrisi. Faktor genetik ini berperan sangat penting dalam membentuk
kecerdasan, selebihnya termasuk faktor lingkungan (Prameswari, Kurnia and Susilo, 2019).
Sedangkan usia keemasan merupakan masa yang paling penting untuk pembentukan
pengetahuan dan perilaku pada anak. Pada masa ini kemampuan otak anak untuk menyerap
informasi sangat tinggi (Dwi, 2021).
Hingga saat ini belum ada pembahasan secara rinci pengaruh kontak fisik ibu dan bayi
pada saat penyusuan serta pengaruh jangka waktu penyusuan sehingga kandungan nutrisi
ASI bisa bekerja maksimal untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Padahal jauh sebelum
WHO, peneliti, dan para penggiat HAM menggencarkan pemberian ASI eksklusif, al-Qur‟an
sudah lebih dahulu menyerukan untuk menyusui dua tahun penuh. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penting ASI dalam Perspektif islam
berdasarkan Al-Qur’an juga pengaruhnya bagi peningkatan kecerdasan anak.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana Al-Qur’an mengaturnya dan apakah ada tafsir yang berkaitan dengan
pemberian ASI pada masa tertentu ?
2. Bagaimana literatur Islam memandang hubungan antara pemberian ASI untuk kesehatan
dan perkembangan kecerdasan anak ?
3. Bagaimana pandangan Islam mengatur lama waktu ideal untuk memberikan ASI ?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih berfokus dan tidak meluas dari pembahasan dimaksudkan, maka
skripsi ini membataskan ruang lingkup penelitian terhadap penafsiran Al-Qur’an dan referensi
terkait dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan pemberian ASI dalam Islam serta
mengeksplorasi konsep dan pandangan dalam islam tentang bagaimana pemberian ASI selama
kurun waktu dua tahun berperan dalam perkembangan Kesehatan dan Kecerdasan anak.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah tafsir hukum tentang masa menyusui anak selama dua tahun dalam Islam
berdasarkan Al-Qur’an dan hadist?
2. Bagaimana masa menyusui anak selama dua tahun pengaruhnya terhadap kesehatan dan
kecerdasan anak ?
3. Apakah masa menyusi anak selama dua tahun memiliki dampak positif terhadap
perkembangan kesehatan dan Kecerdasan anak ?
E. Tujuan
1. Untuk mengetahui tafsir hukum tentang masa menyusui anak selama dua tahun dalam
islam berdasarkan al-quran dan hadist.
2. Untuk mengetahui bagaimana masa menyusui anak selama dua tahun pengaruhnya
terhadap kesehatan dan kecerdasan anak.
3. Untuk mengetahui masa menyusui anak selama dua tahun memiliki dampak positif
terhadap perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak ?
F. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini yaitu manfaat secara teoris dan
praktis :
1. Teoritis
Secara umum penelitian ini untuk menambah khazanah pengetahuan bagi penulis
dan bagi mereka yang nanti membaca penelitian ini. Selain itu diharapkan dengan
adanya penelitian akan mempermudahkan mereka-mereka yang ingin mengkaji atau
meneliti masa menyusui anak selama dua tahun terhadap kesehatan dan
kecerdasan anak.
2. Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi panduan praktis bagi ibu dalam menjalani
praktek menyusui selama dua tahun sesuai dengan ajaran islam, menghasilkan
manfaat terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak. Selain itu penelitian ini juga
dapat menjadi alat edukasi bagi masyarakat terutama bagi para ibu, untuk lebih
memahami penting nya menyusui dua tahun dalam konteks kecerdasan dan kesehatan
anak.

Anda mungkin juga menyukai